All Chapters of Dikhianati Tunangan, Dicintai Manajer Mapan: Chapter 11 - Chapter 20

25 Chapters

Bab 11

Catra tersenyum kecut. “Bercerai itu tidak mudah, Seruni. Apalagi kami dijodohkan. Pasti orang tua kami akan menentang dengan keras. Istriku juga telihat enjoy saja menjalani pernikahan yang tidak jelas ini. Aku tidak tahu apa sebenarnya mau dia dan akan dibawa ke mana pernikahan kami?” Pria berkacamata itu menghela napas panjang.Pembicaraan keduanya terhenti karena ketukan di pintu. Dua orang pramusaji kemudian masuk ke ruang privat itu untuk menghidangkan minuman dan makanan pesanan mereka.“Silakan dinikmati. Semoga Pak Catra suka cita rasa hidangannya,” ucap Seruni setelah kedua pramusaji keluar.“Ayo kita makan,” sahut Catra kemudian. Mereka pun mulai menyantap hidangan.“Maaf ya, malam ini kamu malah mendengar masalah rumah tanggaku,” lontar Catra di sela makan malam.Seruni tersenyum. “Tidak apa-apa, Pak. Mungkin dengan bercerita, beban Pak Catra jadi lebih ringan,” sahutnya.“Entah kenapa aku menceritakan semuanya sama kamu? Aku yang terlalu percaya kalau kamu tidak akan membo
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Bab 12

Seruni terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. Kalau dipikir-pikir, dia sebenarnya juga butuh hiburan. Sudah cukup lama wanita itu tidak bersenang-senang. Jadi Seruni memutuskan meneriwa tawaran Catra.“Saya nanti tetap diantar pulang ‘kan, Pak?” tanyanya kemudian.Catra menoleh dengan senyum di wajahnya. “Tentu saja. Memangnya kamu mau menginap di unitku? Kalau mau ya gapapa. Kita bisa nonton film sampai pagi,” timpalnya.“Saya ‘kan hanya pamit untuk makan malam kantor, bukan acara gathering atau pelatihan yang mengharuskan menginap, Pak. Jadi saya harus pulang malam ini meskipun sudah larut,” lontar Seruni.“Kalau begitu lain waktu kita agendakan nonton film sampai pagi. Aku akan carikan alasannya. Bagaimana?” cetus Catra.“Lihat nanti saja, Pak,” sahut wanita bergaun putih itu.“Bagaimana kalau kita ke apartemenku sekarang? Biar kamu pulangnya tidak terlalu malam,” usul pria berkacamata itu.Seruni mengangguk. Dia lantas meminta dibawakan tagihan dan mesin EDC mela
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Bab 13

Seruni terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. Kalau dipikir-pikir, dia sebenarnya juga butuh hiburan. Sudah cukup lama wanita itu tidak bersenang-senang. Jadi Seruni memutuskan meneriwa tawaran Catra.“Saya nanti tetap diantar pulang ‘kan, Pak?” tanyanya kemudian.Catra menoleh dengan senyum di wajahnya. “Tentu saja. Memangnya kamu mau menginap di unitku? Kalau mau ya gapapa. Kita bisa nonton film sampai pagi,” timpalnya.“Saya ‘kan hanya pamit untuk makan malam kantor, bukan acara gathering atau pelatihan yang mengharuskan menginap, Pak. Jadi saya harus pulang malam ini meskipun sudah larut,” lontar Seruni.“Kalau begitu lain waktu kita agendakan nonton film sampai pagi. Aku akan carikan alasannya. Bagaimana?” cetus Catra.“Lihat nanti saja, Pak,” sahut wanita bergaun putih itu.“Bagaimana kalau kita ke apartemenku sekarang? Biar kamu pulangnya
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Bab 14

Seruni tak menjawab, dia malah balas memandang Catra hingga keduanya seolah bicara lewat tatapan mata. Membuat pria itu kembali mencium bibir sang wanita. Mereka pun saling memagut selama beberapa saat hingga Catra menjauhkan diri.“Seruni, tolong jawab pertanyaanku tadi,” pinta Catra sambil memegang pipi bawahannya itu.“Apa itu sangat penting buat Pak Catra?” tanya Seruni dengan ekspresi malas.Catra mengangguk. “Kita sudah sejauh ini, aku tidak mau dianggap mengambil keuntungan atau mempermainkan kamu. Kalau status kita jelas, aku akan lebih lega.”Seruni menghela napas panjang. Dia menyingkirkan tangan Catra yang ada di pipinya lantas memandang langit-langit unit tersebut. “Saya pikir Pak Catra mengerti kalau saya trauma dengan cinta dan segala ikatannya. Untuk saat ini saya tidak ingin memikirkan apa pun. Saya hanya ingin menjalani apa yang saya sukai tanpa harus ada cinta atau ikatan. Saya sudah lelah dengan
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 15

Seruni mengedikkan bahu. “Saya juga tidak tahu. Saya hanya berjaga-jaga kalau bapak saya tahu status Pak Catra,” jawabnya.Catra tertawa kecil. Dia mencubit ujung hidung Seruni karena gemas. “Aku pikir kamu yang ngasih tahu. Aku sendiri tidak pernah bilang kalau sudah nikah. Lagian ga kelihatan juga karena aku tidak pakai cincin nikah. Jadi selama Pak Harun tidak tahu, sebaiknya tidak usah diberi tahu. Oke!”Seruni mengacungkan jempol sebagai tanggapan lalu lanjut merias wajahnya. “Kita pulang sekarang yuk, Pak,” ucapnya tak lama kemudian.“Sudah dandannya?” Catra memastikan sambil mengamati penampilan Seruni yang semakin terlihat cantik walau hanya menggunakan bedak dan lipstik.“Sudah, Pak. Kenapa? Apa saya kelihatan jelek?” Tiba-tiba Seruni merasa tidak percaya diri.Catra menggeleng. “Siapa bilang jelek? Kamu cantik kok. Sangat cantik malah,” timpalnya.Seruni jadi t
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

Bab 16

“Seruni!” panggil Catra. “Jangan tinggalin Mas dong, Sayang!” teriaknya.Seruni sontak membalikkan badan lagi. Dia batal pergi karena orang-orang yang mendengar teriakan Catra jadi memperhatikan mereka. Wanita itu kembali mengambil tas yang tadi diturunkan. “Pak Catra, apa-apaan sih?” protesnya dengan suara pelan. Takut orang-orang mendengar.Catra tersenyum karena berhasil membuat Seruni tidak jadi meninggalkannya. “Kenapa memangnya? Aku ‘kan mengatakan apa yang ingin aku katakan,” ucapnya tanpa rasa bersalah.“Tapi ga perlu teriak-teriak seperti itu, Pak,” tukas Seruni yang masih cemberut.“Kan biar kamu dengar! Kalau aku ngomongnya pelan pasti ga dengar.” Catra beralasan.“Daripada kita debat di sini dan jadi perhatian orang-orang, mendingan kita masuk ke sana dulu yuk.” Catra kembali mengajak Seruni masuk ke toko perhiasan.Tak ingin jadi pusat perh
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 17

Catra menggeleng. “Buat apa? Tidak ada gunanya.”“Apa Pak Catra tidak merasa dikhianati?” Seruni semakin penasaran.Pria berkacamata itu diam sejenak. “Harga diriku jelas terluka, tapi aku tak mau ambil pusing dan mempermasalahkan soal itu. Toh kami sama-sama tidak saling mencintai. Untuk apa terus bertahan dalam pernikahan palsu itu,” ujarnya.“Tapi sebelum ini bahkan Pak Catra tidak mau bercerai karena tidak mudah dan akan mendapat tentangan dari orang tua. Kenapa sekarang berubah pikiran?” pancing Seruni.Catra tersenyum manis pada wanita yang sudah mencuri hatinya itu. “Semua kulakukan karena kamu. Andai kita tidak seperti sekarang, mungkin aku juga tidak akan berpikir untuk bercerai. Tapi karena sekarang ada wanita yang harus aku perjuangkan cintanya, maka aku harus secepatnya mengakhiri pernikahan yang tidak sehat itu,” ungkapnya.“Saya jadi pihak ketiga dong, Pak,” lonta
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 18

Kening Catra mengerut mendengar pertanyaan Seruni. “Kamu tidak mau melakukannya?” Dia tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya. Tatapan matanya tampak sangat terluka.Namun tak lama kemudian Seruni tertawa kecil. “Tentu saja saya mau memasangkan cincin. Maaf, tadi saya sengaja menggoda Pak Catra,” akunya.Catra pun menghela napas lega. Senyum di wajahnya kemudian mengembang sempurna. “Kamu sudah berani ya sekarang menggodaku. Awas saja nanti aku beri hukuman. Sekarang pasang cincinnya.” Dia mengulurkan tangan kanannya pada Seruni.Wanita yang menutupi tubuhnya dengan selimut itu kemudian ba
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 19

Petang itu, Catra mengajak Seruni mandi bersama. Tentu saja keduanya tak hanya mandi, tapi juga menyatukan diri. Mereka tak ubahnya pasangan pengantin baru yang sedang dimabuk cinta dan mencoba berbagai gaya dan tempat untuk memadu cinta. Usai mandi, Seruni mengeringkan rambut dengan hair dryer yang tadi dibeli. Kini dia bisa menata rambut karena sudah ada bermacam sisir. Mau membentuk rambut dengan model apa pun, dia bisa. Sesudah itu Seruni merias diri dengan kosmetik yang tadi juga dibelikan oleh Catra. Catra mengisi waktunya dengan melihat semua pergerakan Seruni. Matanya seolah tak mau lepas sedetik pun dari wanita itu. Seruni sudah benar-benar menguasai dirinya.
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 20

Seruni menyadari perubahan sikap Catra jadi dia harus bisa bersikap bijak agar tidak membuat pria yang sudah banyak membantunya itu tidak tersinggung atau sakit hati. “Kalau memang benar apa yang Pak Catra katakan tadi, saya tidak peduli. Saya tidak kenal dekat dengan Mas Bagas, kami juga baru dua kali bertemu,” ucapnya.“Berulang kali sudah saya katakan kalau saya tidak percaya lagi pada cinta dan komitmen. Jadi tidak mungkin saya menerima cintanya atau pria mana pun. Kita yang sudah sedekat ini dan melakukan hubungan yang sudah melampaui batas saja, tetap tidak ada komitmen 'kan?” sambung Seruni.“Banyaknya luka dan sakit yang sayang rasakan, membuat saya tidak mau membuka hati lagi. Bi
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status