"Kita lebih dari tiga hari, lho, Din , ghak salin tegur sapa. Ingat kan saat sekolah pesantren duluh, kalau sesama muslin salin diam dalam tiga hari, itu kenapa?""Sok jadi ustaz,"ucap Dini sambil naik.Dilan tertawa. Dini sekilas menatapnya. Tawa renyah itu, sudah beberapa hari dia tak mendengarnya. Kenapa Dini kini merasa begitu kangen dan suka mendengarnya. Dasar hatiku! rutuk Dini."Bagaimana kamu tau aku ke sini? Dibilangi Ibu, ya?""Dibilangi hatiku.""Mulai nih gombalnya.""Habis kamu, sih. Sukanya ngambeki aku melulu."Mereka akhirnya sudah sampai di depan rumah. Dini yang tidak sabar mengomeli kakaknya, langsung masuk rumah tanpa salam. Hanya Dilan yang mengucap salam. Yang kemudian disambut dengan ibunya dengan senang."Cari siapa, Din?" tanya ibunya."Ya, cari Mas lah, siapa lagi. Habisnya ditelpon ghak diangkat-angkat.""Kamu kan sendiri tau, Dik, di sini kadang ada sinyal, kadang ghak ada," sahut Fahmi."Walau gitu ghak setengah hari juga, Mas. Coba vek deh hapenya." Dini
Last Updated : 2024-12-06 Read more