"Dean, kamu tahu ngga jawaban nomor delapan? Kayaknya hitunganku salah terus, ya." Evelyn membuka percakapan pagi itu, sementara yang diajak bicara hanya diam, bahkan pindah tempat duduk di paling belakang. Ia seperti tak menganggap Evelyn ada, jelas saja perubahannya membuat Evelyn heran. "Yud, Dean kenapa, ya? Ngga biasanya kalau ditanya diem begini," celetuk Evelyn pada Yudi. Sahabatnya tahu, pasti karena masalah kemarin Dean jadi menjaga jarak, padahal menurut Yudi, Dean berlebihan. Toh, Evelyn juga berhak menentukan dengan siapa dia berpasangan, mereka juga tak ada ikatan apa pun yang bisa menjadi alasan mengapa Dean marah. "Lagi sariawan kali. Udah ngga usah dipikirkan! Oh iya, Yura mana?" "Baru aja ke toilet, padahal kan masih pagi," sahut Evelyn. "Kebanyakan makan jengkol kali," celetuk Yudi asal. "Apa itu jengkol?" Kali ini Evelyn yang heran, Yudi hanya bisa menepuk jidatnya dongkol. Memang salah membahas ini dengan orang kaya, mereka tak akan memahami apa pun. "Su
Terakhir Diperbarui : 2025-02-28 Baca selengkapnya