Wajahnya semakin muram ketika yang datang adalah rombongan Adip. Namun, seketika ia menyemburkan tawanya saat mendapati Danu membonceng tiga temannya dengan satu motor matic, sementara jok belakang motor Adip kosong.Motor mereka berhenti di hadapan Lila, tetapi tidak ada yang turun.“Gila bener, orang mah cengtri aja susah, lah ini?” Lila tertawa sambil menggelengkan kepala, “Yang bener aja, coy!”“Ck, diem lu! Ini juga gara-gara elo tau!” cibir Danu dengan raut wajah masam.“Iya, nih! Tadinya gue bonceng si kunyuk itu,” Bara menunjuk Adip dengan dagunya, “tapi pas liat Lo jalan sendirian gue diturunin paksa!” Lila menunjuk dirinya, “Lah, aku di salahin, aku aja nggak tau kalau—”“Ck, udah!” Adip berdecak, tatapan penuh peringatan ia layangkan pada teman-temannya, “Galang mana? Kok Lo jalan kaki,” tanya Adip, matanya berpendar, tapi tak menemukan keberadaan Galang. Namun, gadis itu hanya menunduk, enggan menjawab pertanyaan Adip. Dari raut wajahnya yang muram sudah cukup menceritak
Last Updated : 2024-12-11 Read more