Semua Bab Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Bab 811 - Bab 820

860 Bab

Bab 811 - Pembantaian Berlanjut

Ryan melirik dingin ke arah Lynx Sutr sembari melangkah mendekat. Seluruh tubuhnya memancarkan aura kuno yang misterius, sosoknya tampak agak kabur seolah tidak nyata. Tatapannya seolah mampu menekan seluruh dunia! Lynx Sutr terus memuntahkan darah. Dengan tangan gemetar dia menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya dan menatap Ryan dengan sorot mata penuh kecurigaan. "Siapa sebenarnya kau?" desisnya. "Kau... kau bukan Ryan!" Tentu saja Lynx Sutr menyadari tatapan unik di mata lawannya. Dia tahu betul bahkan jenius seperti Ryan tidak mungkin mampu melepaskan kekuatan semengerikan ini, sekalipun dengan bantuan pil atau teknik rahasia. "Siapa aku?" Ryan tersenyum dingin dan mengepalkan tinju. Seketika tubuh Lynx Sutr terseret oleh kekuatan tak terlihat. "Aku adalah Ahli Dao Pedang Tak Terhitung!" KRAK! Begitu kata-kata itu terucap, suara retakan terdengar dari tubuh Lynx Sutr. Darah segar mengalir deras dari setiap pori-pori tubuhnya. Theodore Crypt akan menghukum orang i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 812 - Membaca Ingatan

Ryan menatap Lynx Sutr dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Kemudian, dia mengarahkan jarinya ke dahi Lynx Sutr. Ekspresinya tetap tenang, namun ada kilatan dingin di matanya. "Aku sudah memberimu kesempatan untuk bicara baik-baik," ucapnya datar. "Tapi kau memilih cara yang sulit." Lynx Sutr tertawa mengejek. "Mau apa kau? Mencoba membaca pikiranku? Kau pikir dirimu dewa?" Ryan tidak menanggapi ejekan itu. Warisan kekuatan Theodore Crypt masih mengalir dalam tubuhnya, dan tingkat kultivasinya jauh melampaui Lynx Sutr. Dengan tenang, jarinya menyentuh dahi lawannya. Seketika, aliran energi ungu misterius tersedot masuk. Ribuan gambar dan ingatan melintas dalam benak Ryan bagaikan film yang diputar dengan kecepatan tinggi. "ARGHHHH!" Jeritan menyayat hati memenuhi udara. Lynx Sutr meronta kesakitan–rasanya seperti seluruh jiwanya sedang dicabut paksa dari tubuh. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya sementara pandangannya mulai mengabur. "Ba-bagaimana mungkin?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 813 - Akan Menerobos

Ryan merasakan gelombang informasi membanjiri pikirannya. Tiga kata terukir jelas dalam benaknya–Pedang Tak Terbatas! Berbagai gambaran mengenai teknik pedang misterius ini memenuhi kesadarannya. Bersamaan dengan itu, aura pedang yang luar biasa tajam memancar dari tubuh Theodore Crypt yang mulai memudar. Ribuan pedang tak kasat mata menari-nari di udara bagai badai, membentuk jaring dengan kekuatan yang tampak mampu menghancurkan dunia! "Kau akan bisa memahaminya saat mencapai tingkat ketiga atau keempat ranah Nascent Soul," jelas Theodore Crypt. "Sekarang waktunya aku pergi. Jika takdir mengizinkan, kita akan bertemu lagi." Suaranya semakin lembut. "Oh ya, sebelum berpisah, panggil aku Guru sekali lagi. Anggap saja ini perpisahan kita." "Guru." Ryan berkata dengan nada sedikit tergerak. "Bagus, bagus!" Theodore Crypt tertawa puas. "Aku, Theodore Crypt, tidak hidup sia-sia!" Setelah melantunkan sesuatu yang tak terdengar jelas, sosoknya berubah menjadi seberkas cahaya bintan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 814 - Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

"Mustahil!" dia menggeleng tak percaya. "Seberbakatnya seorang pemuda dua puluhan, bagaimana mungkin dia bisa membantai begitu banyak kultivator sendirian? Tidak mungkin praktisi Nexopolis memiliki kekuatan seperti itu!" "Lambert Shark, keluarlah." Sedetik setelah panggilan itu, seorang pria paruh baya muncul secara misterius di samping Tetua Zigfrid. "Tetua!" Lambert Shark membungkuk hormat. "Kau telah mencapai tingkat keenam ranah Heavenly Soul," ucap Tetua Zigfrid dingin. "Bahkan menurut standar kita, kekuatanmu tergolong tinggi. Lynx Sutr dan timnya tewas–ada yang mencurigakan dalam masalah ini. Selidiki secara menyeluruh dan laporkan padaku!" Mata Tetua Zigfrid berkilat berbahaya. "Jika kau yakin siapa pelakunya, bawa dia padaku hidup-hidup! Atau jika menolak... mayatnya juga cukup." Lambert Shark mengangguk tanpa kata. Dalam sekejap, sosoknya berubah menjadi embusan angin dan menghilang dari markas Sekte Hell Blood. Tetua Zigfrid menatap ke arah kepergian Lambert Shark d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 815 - Pengorbanan Wolf Squad

Para prajurit Wolf Squad segera membentuk segel tangan rumit. Aura kuat meledak dari tubuh mereka saat Larry Brave mengeluarkan setetes esensi darah untuk mengaktifkan formasi khusus. Ini adalah teknik rahasia yang diajarkan istrinya sebelum menghilang secara misterius–kartu As Wolf Squad yang belum pernah mereka gunakan. Menghadapi kultivator sekuat Lambert Shark, mereka tidak punya pilihan selain mengerahkan segalanya! "Pergi!" Kekuatan puluhan praktisi bergabung, membentuk sebilah pedang raksasa yang memancarkan aura mengerikan. Larry Brave mengepalkan tinjunya erat. "Selama aku, Larry Brave, masih hidup, aku akan melindungi Nexopolis dan Tuan Ryan!" Matanya memerah saat dia meraung keras, mendorong formasi hingga batas maksimal. Ryan telah menyelamatkannya di Dragon Vein Qiroud–kini saatnya membalas budi, bahkan jika harus mengorbankan nyawa! "Menarik," Lambert Shark menyeringai. "Formasi ini jelas berasal dari Gunung Langit Biru. Mengejutkan melihatnya ada di tangan seni
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 816 - Lari

Ryan tahu Lambert Shark sangat berbahaya. Tanpa kehadiran Theodore Crypt dan dalam kondisi terluka seperti ini, pertarungan langsung hanya akan berujung pada kematiannya. 'Aku harus melarikan diri!' pikirnya cepat. Jika bisa bertahan selama dua hari, tubuhnya akan pulih sepenuhnya. Lebih penting lagi, ketiga nisan pedang akan selesai menyerap kekuatan Batu Helios Soul. Setelah itu, ia bisa menantang siapapun tanpa ragu! Ryan tidak boleh mati di sini dan menyia-nyiakan pengorbanan para prajurit Wolf Squad. Sekte Hell Blood harus membayar semua ini dengan darah! Tanpa pikir panjang, Ryan bangkit dan mengaktifkan teknik Dragon Phantom Flash. Setetes esensi darah dia keluarkan untuk mendorong kecepatannya hingga batas maksimal. WUUSH! Dalam sekejap dia muncul di hadapan Larry Brave. Pedang Claiomh Solais terayun, menghancurkan pisau terbang Lambert Shark dengan dentingan keras. "Ayo pergi!" Ryan meraih bahu Larry Brave dan menggendongnya sebelum melesat ke kejauhan. Dari s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 817 - Akhir Legenda

Amarahnya menggetarkan udara bagai guntur. Selama bertahun-tahun mengabdi di Sekte Hell Blood, belum pernah dia dipermalukan seperti ini. Sebagai praktisi berstatus tinggi yang selalu dipuja dan dihormati, penghinaan ini sungguh tak tertahankan. 'Jika Tetua Zigfrid tahu tentang ini, beliau pasti sangat kecewa,' pikirnya geram. Satu hal sudah pasti–Ryan harus mati! Tidak, bahkan kematian biasa terlalu ringan. Dia harus disiksa sampai mati! Mata merahnya berkilat jahat saat melangkah perlahan mendekati Ryan dan Larry Brave. Hawa membunuh yang mengerikan menguar dari tubuhnya yang gosong. Dia tahu kedua lawannya sudah terpojok tanpa jalan keluar. 'Semuanya akan segera berakhir,' Lambert Shark tersenyum dingin. Keduanya terluka parah dan belum mencapai ranah Heavenly Soul. Tak mungkin mereka bisa melawan. "Ryan, kau masih punya pilihan," Lambert Shark mencoba menahan amarahnya. "Jika aku jadi kau, aku akan melompat ke jurang. Mungkin jika aku mengejar, aku juga akan mati ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 818 - Keterkejutan Pejabat Tua Itu

Di sebuah rumah halaman yang dijaga ketat, seorang lelaki tua berpakaian tunik tengah memeriksa beberapa dokumen. Matanya yang tajam menyusuri setiap baris tulisan dengan teliti, sesekali tangannya menandai bagian-bagian penting dengan tinta merah. Meski usianya sudah lebih dari tujuh puluh tahun, aura wibawa masih terpancar kuat dari sosoknya.Sementara ia fokus menangani dokumen-dokumen, pintu ruangannya mendadak terbuka dengan kasar. Seorang pria paruh baya bergegas masuk dengan napas terengah dan wajah pucat pasi."Tuan!" serunya panik.Pria Tua mengerutkan kening melihat kelakuan asistennya. "Hobs, apa yang terjadi?" Nada suaranya terdengar mencela. "Sudah berapa kali kukatakan padamu untuk tetap tenang dalam melakukan sesuatu? Kau membuat dokumen-dokumenku berantakan."Namun Hobs sama sekali tidak peduli dengan teguran itu. Mata pria paruh baya itu memerah dan tubuhnya gemetar hebat saat mendekati meja sang atasan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 819 - Kabar Menyebar Cepat

Pria tua itu melirik salah seorang pengawalnya yang berdiri di sudut ruangan. "Gon, pergilah ke Keluarga Pendragon dan Keluarga Brave. Berita tentang masalah ini pasti akan menyebar dengan sangat cepat. Kau harus menenangkan anggota keluarga mereka."Setelah semua orang meninggalkan ruangan, Pria Tua itu mengepalkan tangannya erat-erat. Kemarahan yang selama ini terpendam akhirnya meluap."Kita telah mengikuti aturan selama bertahun-tahun, tapi Gunung Langit Biru justru bertindak semaunya!" geramnya murka. "Ryan baru berusia dua puluhan dengan masa depan cerah di depannya. Mengapa mereka harus menghancurkannya tanpa ampun? Apakah mereka benar-benar berpikir kita takut pada mereka?!"Setelah beberapa saat merenungkan situasi, Pria Tua itu teringat sesuatu. Dengan langkah berat ia menuju sudut ruangan dan mengetuk pola khusus pada ubin dinding. Sebuah ruang rahasia terbuka, menampakkan telepon antik yang tersembunyi di dalamnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 820 - Pencarian Mayat

Sementara itu di Gunung Langit Biru, tepatnya di markas Sekte Hell Blood yang megah, Lambert Shark tengah berlutut di hadapan Tetua Zigfrid yang sedang membersihkan pedangnya."Tetua, saya telah menyelesaikan tugas yang Anda berikan," lapor Lambert Shark dengan bangga.Tetua Zigfrid menghentikan kegiatannya membersihkan pedang dan mengangkat kepala. "Oh? Apakah Ryan Pendragon sudah mati?""Ya," Lambert Shark mengangguk antusias. "Anak itu memang luar biasa kuat. Namun saat saya tiba, dia sedang dalam tahap terobosan kritisnya. Dia terpaksa menerobos dengan paksa hingga terluka parah. Kemudian..." dia menyeringai puas, "saya sendiri yang menghabisinya! Meski mayatnya jatuh ke jurang."Tentu saja Lambert Shark tidak menceritakan bagaimana dia nyaris tewas melawan Ryan. Menurutnya, selama hasil akhirnya sesuai harapan, detail kecil seperti itu tidak penting.Mata Tetua Zigfrid menyipit penuh selidik. "Apa kau yakin? Jika dia benar-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8081828384
...
86
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status