All Chapters of SATU ATAP DUA CINTA: Kunikahi Ibu Tiriku: Chapter 31 - Chapter 40

49 Chapters

31. SAH JUGA

EMPAT BULAN BERSELANG. Dalam Islam. Wanita yang sudah menikah, lalu ditinggal suami, entah itu bercerai atau mati, harus menjalani masa ida, selama tiga bulan lebih. Anita pun telah melewati masa idanya. Tiga bulan lalu. Di malam itu, Gema Dirgantara, yang tidak lain adalah anak dari mendiang suaminya itu, memintanya untuk menikah. Sebagaimana janji Gema kepada Angga Wijaya, ketika disambangi dalam mimpi.Semula Anita ragu untuk menerima permintaan tersebut. Pernikahan ini adalah hal yang tabu bagi keduanya. Namun, setelah melewati pertimbangan yang panjang. Pada akhirnya Anita setuju. Ya. Hari ini lebih tepatnya. Anita dan Gema akan melangsungkan pernikahan. Tidak banyak yang dagang dalam acara ini. Hanya orang-orang tertentu dan inti saja.Salah satunya adalah Juna. Ya! Sang sahabat datang untuk menjadi saksi di pernikahan terpenomenal abad ini. "Saya nikahan dan kawinkan ananda Anita Apsari binti Almarhum Sueb dengan Gema
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

32. HARI PERTAMA SEBAGAI SUAMI ISTRI

Malam yang panjang itu, telah berlalu. Sangat indah bagi dua insan yang baru saja sah menjadi sepasang suami istri itu. "Sayang, bangun yuk! Kita sholat subuh berjamaah," ucap Gema lembut dan dielusnya pipi chubby sang istri tercinta. Anita tampak masih memejamkan matanya. Ada suara raungan kecil seperti anak kucing yang minta diberi susu. "Bangun, Sayang. Kita sholat subuh berjamaah." Gema kembali berkata manis. Kini dia membelai kepala Anita penuh cinta. Senyuman merekah sempurna di wajah tampan pemuda yang kini telah berstatus suami itu. Perlahan-lahan, Anita mulai membuka matanya. Entah mengapa, ia begitu mengantuk? Apa mungkin karena efek .. ehem. Jadi begini? Seluruh tubuhnya seperti ditimpah beban ratusan kilogram. Rasanya remuk semua. Secara samar-samar, Anita melihat Gema yang sedang tersenyum lebar. Ketampanannya semakin terpancar setelah menikah. Apa lagi habis mala
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

33. MASALAH BARU DATANG LAGI

"Kemu kenapa, Sayang?" tanya Gema sedikit panik, lantaran Anita yang langsung memeluknya tepat saat ia membuka mata. Selain itu, Anita sedikit terisak. Tentu menimbulkan pertanyaan besar di benak Gema."Aku mimpiin Mas Angga. Dia tiba-tiba datang dan mengajakku berbicara," aku Anita berterus-terang.Secara gamblang, Anita mengungkapkan isi mimpi yang baru saja ia alami. Dia juga menambahkan, bahwasanya Angga Wijaya yang hadir dalam mimpinya itu, mengucapkan selamat atas pernikahan ini. Tidak luput, ia juga menyampaikan permohonan maaf untuk Gema."Antarkan aku ke makam Mas Angga. Aku ingin pergi ke sana," pinta Anita memelas.Dia melepaskan pelukannya, menatap lekat sang suami penuh harap.Gema yang sempat tertegun itu, tampak menunjukkan senyuman setelah berhasil mendapatkan kembali kesadarannya. Namun, tatapan matanya seolah sedang mengartikan hal lain."Iya, Sayang. Selesai sarapan kita pergi ke makam ayah." Gema menyetujui pe
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

34. CEWEK HALU

"Aku punya buktinya! Bukti kalau Gema, berjanji akan menikahiku!" seru Manda pernah percaya diri. Manda mengangkat ponselnya, menunjukkannya di hadapan Anita dan Gema. Ia memutar sebuah video. Menampilkan dirinya yang sedang berada di tempat hiburan malam, bersama dengan Gema. Dari video terlihat, Gema yang sedang mabuk. Alias di bawah pengaruh alkohol. "Kalian perhatikan baik-baik videonya dan dengan perkataan yang Gema ucapkan di video ini!" Manda berucap penuh keyakinan. Yakin, bahwa ia akan menang. Gema mengerutkan keningnya. Begitu juga dengan Anita. Gema secara samar-samar mengingat kejadian yang ada di dalam video itu. Manda membesarkan volume yang ada di video tersebut. Kira-kira seperti ini kalimat yang Gema lontarkan di dalam video tersebut. 'Aku udah janji bakalan nikahin kamu. Kamu tenang aja. Aku udah siapin maskawin buat halalin kamu.' 'Kamu pegang kata-kataku ini
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

35. SERTIFIKAT RUMAH

Masih di hari yang sama. Malam pun datang menyapa. Anita sedang berdiri menghadap ke cermin. Dilihatnya raga sendiri dari pantulan kaca.Gema yang baru selesai mandi dan mengenakan setelan baju tidur itu, datang menghampiri.Dia memeluk sang istri dari belakang. Kepalanya merunduk dan bersandar di bahu Anita. Dilihat oleh Gema keromantisan ini dari pantulan cermin.Anita mengerjapkan matanya pelan. Kali ini tidak lagi ada kecanggungan seperti sebelum-sebelumnya. Mau dipeluk dengan baya bagaimanapun, dirinya tidak akan melayangkan protes. "Ada apa, Sayang? Mengapa, aku merasa kalau kamu lagi sedih?" Dari cermin, Gema bisa melihat. Ada garis merah di bawah mata Anita, yang menandakan bahwa istrinya baru saja menangis. Entah apa yang menjadi penyebab, air mata itu kembali jatuh membasahi pipi?Anita lantas memutar tubuhnya. Namun, pelukan itu sama sekali tidak terlepas. Dia menatap lekat kedua mata pria yang kini telah menjadi mah
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

36. RENCANA ANITA

"Boleh, aku mengatakan sesuatu?" tanya Anita penuh keraguan. "Sebenarnya, ada hal yang ingin sekali aku wujudkan.""Apa itu, Sayang? Katakanlah." Gema menjawabnya yakin. Walau dia belum tahu, apa yang Anita inginkan."Kalau aku membuka sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu. Apa kamu akan mengizinkannya?"Akhirnya, kalimat itu lolos juga dari mulutnya, meskipun sempat ragu untuk mengungkapkan hal tersebut.Gema mengubah posisinya menjadi duduk menghadap sang istri. "Bagus itu, Sayang. Aku dukung penuh keinginan kamu itu," ungkapnya antusias. "Kamu enggak marah sama rencana aku itu?" Anita kembali bertanya dengan penuh keraguan.Gema menggeleng cepat, "enggak, Sayang. Malah aku bakalan dukung kamu sepenuhnya ...""Keinginan kamu itu, sangatlah mulia, Sayang. Aku sebagai suami, sudah sepatutnya mendukung niat baik kamu itu. Kamu enggak perlu izin seperti ini. Aku bakalan dukung, apa pun itu, selama hal tersebut membuat
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

37. KELAKUAN GEMA DIRGANTARA

Setelah mendatangi toko material, Gema dan Anita memutuskan untuk kembali ke rumah. Setidaknya langkah awal untuk mewujudkan mimpi Anita itu, sudah berjalan lantar sejauh ini. Hanya tinggal pembangunannya saja. Baik Gema maupun Anita sama-sama berharap, bahwa langkah baik ini tidak mengalami kendala dan diakhiri nanti bisa memberi manfaat luar biasa bagi mereka yang membutuhkan, seperti yang Anita harapkan.."Boleh aku katakan sesuatu?" ungkap Anita ragu-ragu.Gema menoleh, "katakanlah, Sayang. Kau bebas berbicara," jawabnya dan kembali fokus pada jalanan di depan sana."Terima kasih karena kamu sudah membantuku sampai sejauh ini. Keinginanku ini tidak akan bisa terwujud, jika kau tidak membantu."Ada banyak hal yang telah Anita lewati, termasuk menikah dengan pemuda yang pada awalnya berstatus, kekasih, lalu anak tiri dan pada akhirnya menjadi suami. Gema menepikan mobilnya terlebih dahulu. Dia tidak ingin membahayak
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

38. KABAR BAIK DARI FERDI

Pembangunan sekolah pun sudah berjalan dua hari. Anita tampak sangat antusias, lantaran para warga sekitar semangat bergotong royong mendirikan sekolah sederhana ini.Selain para warga yang membantunya, ada sosok pria dengan setia mendampingi Anita kemana pun ia ingin pergi. Ya! Siapa lagi kalau bukan Gema Dirgantara. Setiap pagi, dia akan repot mengantar Anita ke lokasi pembangunan, lalu agak siangan barulah Gema mengurus urusan kantor. "Cepat, ambilkan air untuk mengaduk semem di sini!" perintah seseorang, yang tampak bersemangat membantu pada Bapak-bapak di sana.Sosok pemuda memakai kemeja dan celana panjang, tampak sibuk mengaduk semen dan pasir itu. Ia dengan setelan pakaian mahal itu, sama sekali tidak jijik, ketika harus berurusan dengan adugan semen yang kotor."Ferdi?" sebut Gema, yang baru saja sampai di sana. Ia lantas mengenali sosok pemuda itu dalam satu kali lihat.Ferdi menyudahi aktivitasnya. Ia melepaskan cangkul itu, kemudian berbalik badan dan menyeka keringat di
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

39. KABAR BURUK PERUSAHAAN WIJAYA

Siang harinya. "Bagaimana rasanya, Sayang? Apa kamu menyukainya?" tanya Gema sambil tersenyum lebar. Anita melihat tangan kanan dan kirinya secara bergantian. Ia sedang duduk di kursi yang biasa Gema tempati. Kursi yang diperuntukkan untuk pemimpin. Pemilik perusahaan. Tempat yang dulunya milik Angga Wijaya, kini telah diwariskan kepada Gema Dirgantara."Rasanya nyaman tidak, duduk di kursi pemilik perusahaan?" Gema kembali melayangkan sebuah pertanyaan dan Anita mengangkat kepalanya. "Apakah tempat duduk ini berbeda dari tempat duduk kebanyakan?" Gema tersenyum lembut. Dia paham betul, sang istri baru pertama kali merasakan sensasi berada di kantor. Terutama sampai duduk di tempat pemilik perusahaan. "Ayah pernah berkata kepadaku ..."Anita tidak melepaskan pandangannya dari Gema. Sedangkan Gema tersenyum penuh makna.Dulu Angga Wijaya pernah berucap. Kursi yang ia duduki saat ini, memang sebatas kursi biasa. Tidak ada bedanya dengan kursi pada umumnya. Memiliki bantalan di bela
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

40. KEMELUT WIJAYA GROUP PART 2

Lidia, yang mendapat perintah dari Gema untuk mengantarkan Anita pulang, tampak fokus pada jalanan di depannya. Sesekali dia melirik ke belakang, kursi penumpang lebih tepatnya, melalui kaca spion yang berada tepat di atas kepalanya. Ada banyak hal yang Anita pikirkan, sehingga membuatnya tidak bisa duduk dengan tenang. Raganya memang berada di sini. Namun, pikirannya sedang menjelajah kemana-mana."Apa Ibu ingin mampir ke suatu tempat dulu?" tawar Lidia, yang memberanikan diri untuk membuka pembicaraan, supaya suasana tidak terlalu tegang.Anita sedikit mengangkat kepalanya, dari yang semula hanya fokus pada jendela. "Aku tidak ingin apa-apa. Perasaanku sangat tidak tenang saat ini."Suaminya di sana, sedang berjuang untuk keluar dari badai prahara yang sedang menimpa perusahaan. Sedangkan dirinya duduk di sini, tidak bisa melakukan apa-apa. Soal bisnis, saham dan investasi, dirinya nol besar. "Ibu tenang saja. Percayalah, Bu. Pak Gema akan mampu mengatasi semua ini.""Amiin."Seti
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status