All Chapters of Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh: Chapter 221 - Chapter 227

227 Chapters

Bab 221

Sontak saja, penjelasan Ivan membuat Susan terhenyak! Kemudian, Susan menyugar rambutnya dengan kasar sembari mengedar pandangan ke sekeliling. Ia sampai lupa kalau di sekolah ini juga sedang ada masalah dan tentu saja Ivan harus mengurusnya. Namun, kini Susan menjadi sedikit lebih tenang, sebab mendengar kalau Ayah mertuanya turun tangan untuk membereskan musuh keluarganya. Kemudian, perempuan cantik itu pun kembali menjatuhkan diri di sofa. Urung pergi, tanda mendengarkan apa kata suaminya barusan. Ivan yang teringat jika Susan tengah mengandung jelas saja tidak mau terjadi hal buruk pada istri juga kandungannya, "Ingat apa kata dokter, sayang. Kamu tidak boleh banyak pikiran, hindari stress dan jangan terlalu kecapekan karena itu akan berpengaruh pada kandunganmu." Menatap Susan dengan sorot penuh harap juga cinta, Ivan menggeleng lemah dan kembali berujar, "Aku benar-benar tidak mau kamu mau pun calon anak kita kenapa-napa, sayang. Selain itu, aku sudah pernah berjanji pada
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 222

Sebenarnya, melawan serangan dari keluarga Graha adalah pilihan kesekian, sebisa mungkin Doni dan Samuel akan menghindari hal itu terjadi. Sebab, mereka berdua tidak yakin akan menang melawan pasukan keluarga Graha yang terkenal sangat kuat itu! Namun, kini keluarga Graha telah mengetahui bahwa mereka berdua adalah dalangnya. Demikian, tuan muda Ivan sudah tidak akan bermain-main lagi kali ini ... Terpaksa, keduanya pun memutuskan melawan keluarga terkaya di negara ini. Soal cara menghadapi sekaligus melawan serangan, bukan lah masalah, sebab Doni sendiri memiliki banyak sekali tukang pukul, ditambah bantuan pasukan dari keluarga Fairuz. Hal tersebut membuat kekuatan keduanya tidak bisa dianggap sebelah mata. Keluarga Graha telah menemukan lawan yang sepadan! Selain itu, Doni dan Samuel juga tidak mengkhawatirkan keluarga Graha yang akan membuat karir dan bisnis mereka berdua berakhir. Bagaimana tidak, Charles telah menjanjikan akan itu untuk mereka. Demikian, keduanya cukup
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 223

"Pasti, ketiga orang yang menjadi otak dibalik penculikan ini akan ke depan semua untuk menemuimu dan membiarkan area belakang pabrik dijaga oleh anak buahnya," "Saat itu lah, tim kedua bergerak menyerbu dari arah belakang untuk menyelamatkan anak-anak. Habisi yang menjadi penghalang!" "Lalu, bagaimana jika anak-anak dipindahkan, tuan muda? Atau kita minta anak-anak dibawa ke depan saja dan diserahkan bersamaan dengan kami yang menyerahkan uang tebusan?" salah satu Letnan mengajukan pertanyaan sekaligus memberikan usulan. Ivan seketika berpikir cepat. Ia belum tahu motif sebenarnya ketiga orang itu melakukan penculikan terhadap murid-muridnya. Yang jelas, mereka bertiga ingin balas dendam padanya dengan menggunakan murid-muridnya. Atau ada motif lain? Tidak ada waktu lagi bagi Ivan untuk memikirkan hal itu, sebab saat ini Ivan harus bergerak cepat! Toh, hal itu tidak terlalu penting karena Ivan telah menyiapkan rencana cadangan! Dengan manggut-manggut, Ivan berujar, "Bole
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 224

"Di mana Ivan?!" tanya Hernomo dingin ketika yang datang untuk menebus para murid bukan lah Ivan. Usai berkata, ia mengedar pandangan ke sekitar, seperti tengah mencari keberadaan orang yang dimaksud. Begitu pula dengan Andreaz yang juga melakukan hal yang sama. Sementara Sudibyo menatap pria yang membawa koper di tangannya itu yang kini tengah balik menatapnya dengan gigi bergemeretak! "Siapa kau? Kenapa bukan kepala sekolah berengsek itu yang datang ke mari?!" Di bawah todongan senjata anak buah mereka bertiga, pria itu menatap ketiganya secara bergantian. Sebelumnya, tentu saja pria itu telah dicek sekujur tubuhnya saat baru pertama kali tiba dan bersih. Namun bukan berarti mereka tidak waspada! "Aku adalah utusan Pak Ivan yang ditugaskan untuk menggantikan beliau membawakan uang tebusan kepada kalian dan menyelamatkan para murid!" Seketika ketiga orang itu mengernyitkan kening sebelum kemudian saling tatap, "Ivan, mengutus seseorang?... " Hernomo, dengan pandangan me
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 225

Pria itu terperangah, tangannya mengepal sebab geram seraya menatap ketiga pria di depannya yang menatapnya tajam ; seakan hendak menelannya hidup-hidup! "Setidaknya, bawa anak-anak ke sini supaya aku percaya!" bentak pria itu. Menggelengkan kepala sambil mendecih, ia lanjut berkata, "Kami juga tidak bodoh, bisa saja kalian akan bertindak curang. Setelah menerima uang tebusan ini, tapi kalian tidak menyerahkan anak-anak!" Perkataan pria itu membuat ketiganya semakin marah. Sungguh, perkataannya menjengkelkan sekaligus menyentilnya. Sebab, mereka bertiga yang sudah menyiapkan rencana untuk membalas Ivan. Maka, ketiganya pun memilih melepas anak-anak sebelum Ivan datang. Lalu, Andreaz segera balik badan dan memberi perintah kepada salah satu anak buahnya untuk membawa murid-murid ke mari. Seketika anak buah itu langsung melakukan tugasnya. Tidak lama kemudian, empat anak buah mereka yang sebenarnya adalah tukang keluarga Graha yang menyamar sebagai anak buah Hernomo, Andreaz
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 226

DOR! DOR! DOR! Trr tat tat tat! Mendapatkan serangan mendadak dari anak buah mereka bertiga sendiri yang bertugas menjaga murid-murid membuat ketiganya kebingungan sekaligus marah. Di saat yang sama, buru-buru berlindung seraya mengambil senjata dan berusaha mendapatkannya yang lain dari anak buah mereka bertiga. Apa yang terjadi? Kenapa anak buah mereka malah menyerang bossnya? "Bangsat! Kalian berkhianat, hah?!" teriak Hernomo marah demi melihat apa yang tengah dilakukan oleh ke empat anak buahnya. Begitu pula dengan Sudibyo dan Andreaz yang juga berteriak marah! Mendengar itu, ke empat anak buah keluarga Graha kompak menatap ketiganya bergantian sambil menyeringai. Mejeda serangan sejenak demi melihat para musuh yang langsung terdesak dengan wajah-wajah yang kini mengeras juga kebingungan. "Kami bukan lah anak buah kalian bertiga!" "Kalian sangat-sangat bodoh dan lalai! Bisa-bisanya, kalian abai akan hal-hal kecil seperti ini!" "Tapi, bagus lah. Dengan begitu, kami bisa
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 227

"Kumpulkan target utama kalian di satu tempat. Setelah itu, aku akan langsung mengirimkan bom kepada mereka," jawab pria itu dengan seringaian lebar di bibirnya sambil menyesap vodka di tangannya. Membusungkan dada, perakit bom itu lanjut berkata, "Aku membutuhkan ruangan khusus, bisa rumah atau pun apartemen. Bebas. Tapi, pastikan tidak mencolok!" Mendengar itu, Doni dan Samuel tersenyum. Kemudian, saling pandang, lantas wajah keduanya seketika berbinar-binar. Doni kembali menatap pria di depannya dengan hati senang, "Soal itu, anda tidak perlu khawatir. Kami akan segera menyediakannya. Yang penting, target kami mati!" "Itu mudah sekali kulakukan, asal tidak ada yang menganggu!" ucap utusan Charles itu dengan dingin. Lalu, ia menghempaskan punggung ke sandaran kursi kembali dan menatap keduanya secara bergantian. "Setelah target utama kalian sudah berkumpul di satu tempat, segera kabari aku dan aku akan langsung mengirimkan bom-bom itu!" Mendengar penjelasan perakit bom te
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
PREV
1
...
181920212223
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status