Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang
Read more