Semua Bab Legenda Sang Genius Immortal: Bab 11 - Bab 15

15 Bab

11. Akademi Alkemis

Langkah-langkah ringan Shin Ling menggema lembut di sepanjang lantai batu giok aula besar, tiap hentakannya terdengar mantap namun anggun, seperti alunan melodi yang menyatu dengan udara penuh konsentrasi. Gaun alkemisnya berkibar lembut mengikuti gerakan tubuhnya, memancarkan aura percaya diri yang tak dibuat-buat. Aroma tajam herbal yang sedang diekstrak memenuhi ruangan—paduan antara akar pahit, dedaunan hangus, dan bau manis menyengat dari bunga-bunga eksotis yang hanya tumbuh di lembah tersembunyi.Asap putih tipis merayap dari tungku-tungku perunggu yang berderet rapi di setiap sisi aula, membentuk pusaran kecil yang naik ke langit-langit tinggi. Di dalam kepulan itu, aroma minyak atsiri dan obat-obatan kuno menciptakan kabut tipis yang membuat mata sedikit perih, namun justru membuat suasana semakin sakral.Shin Tian berjalan di belakangnya, langkahnya melambat saat matanya menyapu seluruh ruangan. Aura tempat itu nyaris magis. Puluhan pria dan wanita muda, kira-kira seumuranny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

12. Kalah Taruhan

Shin Tian terdiam, mata hitamnya menatap lurus ke arah gadis yang berdiri di hadapannya. Riak-riak keraguan menyelinap di benaknya. Ini—apa yang mereka pertaruhkan—terasa bodoh, sembrono. Tapi di sisi lain, ia mengenal siapa Shin Ling. Gadis itu keras kepala seperti batu karang, dan ketika ia sudah memutuskan sesuatu, bahkan badai pun takkan menggoyahkannya.Suara napasnya terdengar pelan saat ia menarik udara dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Dengan ekspresi serius, ia mengangguk.“Baiklah,” ucapnya mantap. “Tapi jangan menangis kalau kamu kalah.”Senyum di wajah Shin Ling melebar seperti bulan sabit yang nakal. Matanya menyala, penuh gairah seperti api yang baru disulut. “Kita lihat saja nanti.”Tanpa membuang waktu, ia melangkah ke tungku alkemisnya. Tangan rampingnya mulai bergerak cekatan, mengambil satu per satu bahan herbal dari kotak kayu ukir—akar ginseng yang tampak masih segar, daun ungu beraroma tajam, dan serbuk kristal putih yang bersinar redup di bawah cahaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

13. Master Wang

"Master Wang!"Seruan serempak itu menggema memenuhi ruang praktik alkimia seperti gemuruh petir yang mengguncang langit musim panas. Para murid berdiri tegak, sebagian masih tertutup jelaga dan asap tipis yang mengepul dari jubah mereka, aroma khas bahan alkimia yang terbakar menyengat di udara.Dari balik pintu kayu berat yang berderit pelan, muncullah seorang pria paruh baya dengan jubah coklat kemerahan yang berkibar ringan saat ia melangkah masuk. Matanya yang tajam menyapu ruangan sebelum akhirnya melengkung penuh tawa."Hahaha... apa yang sedang terjadi di sini?" tanyanya sambil menyeka sudut matanya, seolah-olah baru saja menyaksikan sandiwara lucu.Aura serius yang sempat membalut dirinya seketika mencair bersama tawa renyahnya. Murid-murid yang tadinya menahan napas, kini mulai berani menghela lega meski beberapa masih canggung berdiri di antara pecahan botol, genangan cairan hijau, dan kepulan asap dari meja yang gosong.Shin Lin, seorang gadis muda dengan mata bersinar pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-21
Baca selengkapnya

14. Pemuda Dari Masa Depan

Nada suara Master Wang membuat jantung Shin Ling berdebar. Ada ketegangan di sana, sesuatu yang asing dari sosok Master yang biasanya santai. Bahkan udara di sekitar mereka terasa sedikit lebih berat.Shin Ling menelan ludah. Ia menatap Shin Tian seolah bertanya tanpa suara ... apa sebenarnya yang ingin kau tanyakan tadi...?Namun Shin Tian, dengan wajah serius dan tatapan penuh keyakinan, melangkah maju. Suaranya dalam dan tegas."Maaf, Master. Tapi aku butuh alat itu. Tanpa alat itu... aku tidak bisa kembali ke tempat asalku."Keheningan menggantung. Api obor berkerlap-kerlip, seperti menari dengan resah. Suara desiran angin yang masuk dari ventilasi batu terdengar nyaring di telinga mereka yang kini dicekam oleh sesuatu yang jauh lebih dalam dari sekadar rasa ingin tahu—sebuah rahasia yang tersembunyi di balik logam dingin dan kenangan lama yang belum terungkap.“Aku tahu.”Suara itu tenang namun dalam, seperti tetesan air yang jatuh ke dalam sumur tua—pelan, tapi menggema jauh ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya

15. Kotak Kayu Misterius

Dari balik salah satu pilar batu besar yang tertelan bayangan matahari pagi, sepasang mata tajam berkilat seperti bilah pisau yang baru diasah. Udara di sekitar pilar itu terasa lebih dingin, seolah kehadiran seseorang di sana mampu menyedot cahaya dan kehangatan dari ruang di sekitarnya.Sosok berjubah biru gelap itu berdiri diam dan tak bergerak sama sekali. Hanya matanya yang tampak mencolok—penuh perhitungan, rasa iri yang mengakar, dan keserakahan yang nyaris menetes dari setiap tatapannya.Hu Lei.Murid tertua Master Wang, dan yang selama ini selalu merasa tidak diperhatikan.Di sudut bibirnya, muncul sebuah senyuman tipis. Bukan senyuman bahagia—melainkan senyuman yang menyimpan dendam dan rencana.Suara langkah Master Wang dan Shin Tian yang tenang terdengar seperti gema yang mengiris ruangan praktek alkimia. Hu Lei menyimak setiap kata, setiap nada bicara yang meluncur dari bibir guru yang dulu ia kagumi, tapi kini ia ragukan.“Alat itu... bisa menembus batas waktu?”Bisikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status