Home / CEO / Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Balas Dendam Istri Rahasia Sang Presdir: Chapter 131 - Chapter 140

146 Chapters

KEMUNCULAN KELUARGA LION!

KEMUNCULAN KELUARGA LION!"Apa yang harus aku lakukan? Tuan Steven memberikan hadiah Clarisa, orang yang memiliki tujuan dibalik kebaikannya tidak terduga. Apa yang dia inginkan?" Batin Justin."Tuan Justin, bagaimana?" Bisik Clarissa, dia meminta pendapat dan persetujuan Justin sebagai suaminya. Claarissa sanngat menghargai dan menghormatinya meskipun sekarang Justin tak memandangnya sebagai istri kontrak saja."Karena sudah seperti ini maka kamu terima saja. Menurutku tak ada yang salah dengan tawarannya," kata Justin."Nah nanti sebagai gantinya bulan depan adalah hari Guru, saat itu kamu memberi Tuan Steven ganti sebuah hadiah saja. Aku rasa itu juga sudah cukup," sambung Justin memberi usul.Meskipun Justin juga merasa semua ini begitu aneh, tanpa alasan sebenarnya apa yang telah dia rencanakan Tuan Steven. Keluarga konglomerat sembilan naga, pasti ada alasan tersembunyi dan besar mengapa mereka bersiap seperti ini."Baiklah kalau begitu aku pamit dulu," ucap Profesor Steven men
Read more

LELAKI BERAMBUT MERAH DAN INSTING JUSTIN!

LELAKI BERAMBUT MERAH DAN INSTING JUSTIN!"Berapa umurmu tahun ini?" tanya Tuan Steven."Apakah Tuan Steven akhirnya akan menerima aku?" batin Yuni pun tersipu malu."Yuni sudah berumur dua puluh enam tahun ini, Tuan," jawab Yuni dengan suara mendesah manja."Pas juga sebanrnya. Dua puluh enam tahun, bukankan usia itu sudah tidak lagi terhitung kecil? Ide ku sepertinya tidak buruk juga," monolog Tuan Steven segera mengambil telepon di sampingnya. 'Kring kring kring'"Tolong katakan kepada Tuan anggota keluarga Lion yang bilang ingin tinggal di sebelah Nona Clarissa muridku satunya bahwa ruangannya akan siap dalam dua jam ke depan," ucpa Tuan Steven sambil langsung memasang wajah sumringah."Yuni lekas lah bersiap dan pergi ke unit apartemen satunya," perintah Tuan Steven."Baik, Tuan," sahut Yuni undur diri."Semoga rencanaku kali ini berbuah manis.Sepertinya jati diri Clarissa sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Cepat atau lambat mereka akan tahu karena lambang phonix dan Golden b
Read more

REVAN!

REVAN!"Kalian ini siapa? Sudah aku bilang pada kalian untuk jangan mengganggu orang lain," tegur lelaki berambut merah."Tuan muda..." Panggil body guard itu. Lelaki itu tak menjawab dan bergegas pergi menemui Clarissa. "Maaf sudah mengganggu kalian, ini tidak akan terjadi lagi," ucap lelaki berambut merah."Tidak apa kok," sahut Clarissa dengan senyum."Halo namaku adalah William Long Lion. Kamu pasti teman sekelas ku kan? Namamu Clarisa Janson kan? Kita sempat beberapa kali bertemu tapi belum berkenalan," ujar Wiliam."Eh kamu mengenalku ya, Tuan William?" tanya Clarissa kaget. William menganggukkan kepalanya."Ya, guru pembimbingmu juga Tuan Steven Chau kan?" Tebak William."Wahhh, apakah kamu kakak seperguruanku yang mengambil S2 juga?" Ucap Clarissa mulai tertarik dengan pembicaraan mereka.Lelaki itu memang ramah meski aura yang menyelimutinya angker sekali. Clarissa hanya tersenyum menanggapinya. William memandang Clarissa dengan senyum yang susah di artikan."Tidak aku sam
Read more

KEPERGIAN MISI RAHASIA JUSTIN DAN KEMUNCULAN WILLIAM!

KEPERGIAN MISI RAHASIA JUSTIN DAN KEMUNCULAN WILLIAM!"Masih sempat sih, tapi ada Justin di sisimu. Apa yang perlu kamu takutkan? Siapa yang menindasmu atau membuatmu tidak nyaman lawan saja mereka," kata Kevin sambil mengambil apelnya. "Kakak Justin akan mendukungmu," ucapnya lagi. Clarissa menganggukkan kepalanya.Di sisi lain pria berambut merah Willian Lion Long itu pergi ke cafe juga. Dia menapatkan informasi jika Clarissa ada di sana. Memang dia sudah menyebar semua mata-mata untuk memantau Clarissa."Tuan muda semua orang sudah diposisikan di kampus universitas yang akan kau kunjungi, bahkan di apartemen juga. Kecuali kamar milik Clarissa. Jadi bisa di pastikan tidak akan terjadi apapun pada Clarissa. Kami mengawasinya," jelas pengawal William."Clarissa? Kenapa kalian memanggulnya seperti itu? Bukankah lebih baik dia di panggil Nyonya Clarissa jangan hanya memanggil namanya. Bukankah aku sudah pernah memberitahu kalian, bahwa dia adalah nyonya masa depan keluarga Long Lion.
Read more

TUAN MUDA WILLIAM!

TUAN MUDA WILLIAM!"Sungguh suatu kebetulan sekali bertemu dengan murid spesial ini. Bukankah dia juga adik dari Kak Devan yang tampan itu?" kata orang di depannya."Apa Devan tampan? Ah iya, dia merupakan asisten profesor di juruan ini. Pantas saja banyak yang mengagungkan namanya. Ah iya kenapa ada fans club dia di mana pun? Aku tahu dia cukup populer sejak SMA, namun tak menyangka sepupuler ini juga," gerutu Clarissa dalam hatinya."Setelah kalian menerima barang perlengkapan kalian masing-masing, maka kalian sudah boleh pergi," kata wanita tua itu menerangkan apa saja yang harus dilakukan Clarissa sebagai mahasiswa baru."Ayo kita pergi makan bersama," ajak wanita di hadapannya tadi."Clarissa! Hey," teriak wanita fans Devan. Clarissa berhenti sebentar dan menoleh, dia mengerutkan keningnya heran. Dia merasa tak mengenal dan tak ada urusan dengan wanita itu. Dia juga tak begitu suka basa basi, sehingga dia melengos dan hendak berlalu begitu saja tanpa membuat masalah."Apa kah t
Read more

LONG LION VS LEONARD!

LONG LION VS LEONARD! "Entah mengapa aku merasa ada begitu banyak orang di sekitar sini?" kata Carissa sambil celingukan ke kanan dan kiri. Entah mengapa dia meras aterlalu banyak yang mengawasinya, meskipun tak seorang pun terlihat di sana. William terdiam sebentar dan tersenyum penuh arti, dia yakin dia wanita phonix yang memiliki darah golden blood sesungguhnya. Karena tak semua orang bisa menyadari mata-mata keluarga besarnya yang memang sudah terlatih khusus. "Rupanya dia benar-benar istimewa, bahkan dia bisa merasakan keberadaan penjaga gelap keluarga long Lion. Kemampuan persepsi yang begitu tajam," batin William sambil mengamati Clarissa. Dia paham sekarang mengapa Clarissa pantas menjadi wanita dengan darah Phoenix. "Itu sebabnya Eyang mewariskannya untukku dan kami harus melakukan perjodohan," kata William dalam hati lagi. Malam harinya di apartemen Clarissa, wanita itu terlihat lesu dan tak bersemangat. Dia hanya bisa me
Read more

DUA UNDANGAN KE PESTA PENYAMBUTAN!

DUA UNDANGAN KE PESTA PENYAMBUTAN!"Sungguh kebetulan kan kita bertemu lagi. Apakah kau sudah sarapan?" tanya William tiba-tiba muncul."Astaga apa ini!" batin Clarissa kaget. Dia menoleh ke belakang ternyata William sudah ada di sana, nampak dia tersenyum ke arahnya."Ayo kita pergi bersama, lagi pula kita juga searah kan?" ajak William menyapa. Clarissa terdiam mendengar ajakan William, akhirnya alasan untuk pergi searah yang mengesalkan hati Clarissa terulang lagi. Namun dia tak berani menolak karena tak memiliki alasan untuk menolaknya juga. Endingnya mereka pun berjalan lagi bersama ke kampus, sampainya di kantin kampus William mengambil baki tempat makan untuk mereka berdua. Clarissa pun merasa tak enak, dia sebisa mungkin menolaknya."Kau tak perlu repot-repot melakukan ini untukku, Tuan William," ucap Clarissa terpaksa tersenyum. William melihat Clarissa dan tersenyum."Tidak apa-apa, aku dengan senang hati melakukan untukmu," kata William sambil menyerahkan nampan makan itu
Read more

HUBUNGAN SUAMI ISTRI YANG MERENGGANG?

HUBUNGAN SUAMI ISTRI YANG MERENGGANG?"Hanya jika kalian pergi Tuan Steven baru bersedia untuk pergi. Lebih tepatnya aku mengatakan seperti itu agar Tuan Steven mau ke sana. Namun aku tak bisa mengatakannya di hadapan kalian," batin Yuni.Clarissa memandangi tiket itu, dia sudah memilikinya dari Devan. Itu artinya dia memiliki dua tiket masuk, sebenarnya Clarissa malas sekali datang ke acara seperti ini. Tapi karena Yuni mengatakan bahwa Tuan Steven datang, sebagai murid maka ia harus datang juga untuk menghormatinya."Datanglah! Meski kalian belum tentu akan menjadi aktor atau penyanyi di masa depan ada baiknya untuk pergi memahami kemampuan senior kalian kan," sambung Yuni."Clarissa, kamu pasti akan pergi kan? Toh ini hanya sebuah pesta penyambutan saja, bukan film yang mengerikan. Tidak akan menakuti anak dalam kandunganmu kan?" Lanjut Yuni."Iya aku akan pergi," ujar Clarissa menganggukkan kepalanya."Kenapa dia begitu ingin aku berpartisipasi dalam acara seperti ini? Tak hanya
Read more

APAKAH AKU HARUS MEMUSNAHKANNYA JUGA?

APAKAH AKU HARUS MEMUSNAHKANNYA JUGA?"Tapi Ibu ingin mengingatkanmu beberapa kalimat, kita berada di dalam keluarga yang kaya raya. Jaga kehormatanmu, percayalah semua rumah tangga konglomerat itu kurang lebih sama. Dimanapun tempatnya semua pria sedikit suka bermain dengan wanita. Asal kamu adalah istri sah maka buka satu mata dan tutup satu mata satunya. Itu sudah cukup," pesan Nyonya Lula."Apa maksudmu, Ma?" Tanya Nara tak mengerti dengan nasehat Ibunya yang terasa aneh dan janggal itu. Nyonya Lula mengelus tangan Nara perlahan, ini kali pertama dalam hidupnya mungkin akan mengatakan perkataan dewasa dengan sang putri. Selama ini dia selalu menyembunyikan perasaannya dan bersikap baik-baik saja dengan semua perlakuan suaminya."Nara, kau harus ingat bahwa sekarang kodratmu sudah berubah menjadi istri. Jadi mulai sekarang kau tak boleh terlalu serakah untuk memainkan permainan," ucap Nyonya Lula, Nara pun hanya menghela nafas panjang. Dia pun mengangguk pasrah tak bisa berbuat b
Read more

TAMPARAN NARA!

TAMPARAN NARA!"Atau karena pria itu? Kalau dia tidak kembali tentu dia tak punya pilihan lain kan? Apakah aku harus memusnahkannya juga?" batin William. Clarissa sebelum pulang ke apartemen memutuskan untuk berbelanja di tol serba terdekat. Meskipun hanya berbelanja beberapa camilan yang dia sukai namun dia cukup merasa senang, menurutnya berbelanja adalah kegiatan yang paling menyenangkan."Pakai kartu punyaku," ucap seorang wanita di belakang Aruna mengulurkan kartu pada kasir."Kak Nara, kenapa kamu datang kemari sekarang?" tanya Clarissa terkejut melihat Nara di sampingnya."Bukankah kau baru mengirim pesan singkat padaku mengatakan ada tiket khusus acara seni yang di adakan oleh suamik, Devan. Kenapa? Tidak apa-apa kan aku datang lebih cepat. Apa aku tidak boleh datang untuk melihatmu? Bagaimana bisa kau berada di sini?" Cerca Nara dengan berbagai pertanyaa."Kau bukan datang untuk mencari masalah kan, Kak?" sindir Clarissa.Nara diam, dia menunggu Clarissa menjawab semua per
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status