Home / CEO / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA: Chapter 71 - Chapter 80

85 Chapters

BAB. 71 Saling Berjanji

“Pernikahan itu bukan sekedar bahan lelucon atau permainan semata, akan tetapi sesuatu yang sangat sakral! Kalian berdua telah sama-sama dewasa, pasti paham apa yang Opa katakan saat ini! Terutama untukmu, Juna! Saat ini kamu bukan hanya sebagai seorang pemimpin perusahaan besar! Akan tetapi juga sebagai suami dan kepala keluarga! Kamu jangan pernah main-main dengan peran barumu itu!” seru sang kakek lantang.“I … ya, Opa.” sahut Arjuna mulai merasa bersalah.“Ayo kalian berdua berjanji untuk saling mencintai dan tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain! sampai maut yang memisahkan!” perintah Opa Robi.Mau tidak mau, Arjuna dan Jane saling berjanji untuk tidak meninggalkan satu sama lain, sesuai permintaan dari Oma Rini dan Opa Robi.Setelah beberapa saat, Opa Robi berbicara dengan suara pelan namun tegas. Beliau berkata lagi, "Mari kita berdoa bersama, untuk mengenang para orang tua.”Mereka pun membentuk lingkaran, bergandengan tangan, dan mulai berdoa. Doa yang dipanjatkan p
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

BAB. 72 Mengajak Berkunjung Ke Kediaman Levin

Jane baru saja tiba di apartemen Arjuna, suami pura-puranya. Hari ini rencananya, Arjuna akan memperkenalkan dirinya kepada keluarga besarnya.Jane yang selama ini menanti-nantikan hari ini sedikit merasa gelisah. Dia takut keluarga suaminya tidak menerimanya.Pagi itu, matahari baru saja terbit beberapa saat yang lalu ketika Jane dan Arjuna memulai perjalanan mereka menuju kediaman Levin tempat keluarga besarnya tinggal. Langit cerah tanpa awan, seakan-akan turut merestui perjalanan mereka. Jane menatap ke luar jendela mobil, mengagumi pemandangan yang mereka lewati, akan tetapi pikirannya terus dipenuhi oleh bayangan tentang pertemuan yang akan segera terjadi.“Duh, kok aku jadi gugup, ya?” ucap Jane dalam hatinya.Arjuna yang sedang fokus menyetir sepertinya menyadari kegelisahan Jane. Dia pun segera berkata,“Hei, wajahmu kenapa? Kok cemberut begitu?”“Aku nggak apa-apa, kok.” jawab Jane singkat.“Nggak apa-apa, bagaimana? Itu wajahmu menggambarkan seperti orang yang sedang ketak
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

BAB. 73 Ternyata Keduanya Saling Mengenal

Rumah besar Keluarga Levin, terlihat sedang sibuk dengan kegiatan sejak pagi hari. Pagi itu, mentari baru saja menampakkan diri ketika Oma Rini, Mami Mitha, dan beberapa asisten rumah tangga sudah sibuk mempersiapkan kedatangan Arjuna dan istrinya, Jane. Hari ini adalah hari istimewa di mana Jane akan diperkenalkan kepada seluruh keluarga besar, dan semuanya harus sempurna.Dapur elegan di Kediaman Levin yang luas itu penuh dengan aroma yang menggugah selera. Di satu sisi, terdapat deretan peralatan memasak modern yang mengkilap, sementara di sisi lain, pemandangan bahan-bahan segar dari pasar pagi ini, juga telah tersusun rapi di meja panjang. Oma Rini, dengan rambut putih yang disanggul rapi, berdiri di depan kompor, mengaduk rendang yang tengah dimasaknya. Aroma santan dan rempah-rempah menyebar memenuhi dapur, menciptakan atmosfer hangat dan nyaman."Oma, rendangnya sudah hampir matang?" tanya Mami Mitha sambil menata sayuran di atas piring saji. Mami Mitha, menantu pertama Kelu
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

BAB. 74 Kecurigaan Erlan

“Kak Erlan, kamu sudah pulang kantor?” seru Arjuna senang menyambut kedatangan sang kakak sepupu.“Cih! Tumben kamu ke sini?” sinis Erlan. “Ha-ha-ha. Aku ke sini bersama Jane, Kak. Aku ingin memperkenalkannya dengan keluarga besar kita,” ujar Arjuna dengan wajah berseri-seri.“Memangnya dia siapa?” seru Erlan masih saja sinis.“Namanya, Jane Calista Cintania. Dia adalah istriku, Kak.” ucap Arjuna semakin melebarkan senyumnya.“Apa? Jangan bercanda kamu, Arjuna! Kamu jangan pernah coba-coba mempermainkan Kakak!” ujar Erlan kesal.“Ya ampun, Kak Erlan. Memangnya wajahku ini menunjukkan orang yang sedang bercanda?” sergah Arjuna.“Cih! Kamu ini! Kayak Kakak nggak tahu saja sepak terjangnmu selama ini!” Erlan semakin sengit.“Ya ampun, Erlan! Kamu ini nggak percayaan banget! Jane memang istri sah dari sepupumu, Arjuna,” ujar Oma Rini.“Hah? Kok Oma malah membela Arjuna, sih?” sergah Erlan.“Mas, Jane memang istri Arjuna.” Kali ini Nyonya Mitha yang angkat bicara.“What? Sayang, kamu juga
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

BAB. 75 Big Surprise

Hari telah siang, Ayin dan Asher baru saja pulang dari memancing bersama Opa Robi. Keduanya merasa sangat senang dengan hasil tangkapan mereka yang cukup banyak. Matahari masih memancarkan sinarnya, mewarnai langit dengan semburat jingga yang indah. Mereka pun bergegas untuk pulang menuju rumah dengan perasaan puas dan riang.Opa Robi baru saja mendapatkan telepon dari Oma Rini yang mengatakan jika Jane dan Arjuna saat ini sedang berada di Kediaman Keluarga Levin.“Anak-anak, Ayo kita pulang sekarang,” seru Opa Robi kepada kedua cucu buyutnya.“Memang ada apa, Opa? Kok kita pulangnya jadi buru-buru begitu?” tanya Asher, Si sulung.“Iya, Opa. Kita juga baru sebentar memancing ikannya.” Si bungsu, Ayin juga ikut keberatan.Lalu sang kakek pun berkata kepada mereka,“Barusan Oma Rini menghubungi Opa. Di rumah saat ini sedang ada Uncle Arjuna.”“Oh, ya!” jawab keduanya serentak.“Aku ingin segera bertemu Uncle Juna!” sahut Ayin.“Iya, Opa. Aku juga sudah tak sabar ingin bertemu Uncle Arju
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB. 76 Ada Pengganggu

Malam itu, rumah megah keluarga Levin dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan. Seluruh anggota keluarga berkumpul untuk merayakan pernikahan Arjuna dan Jane. Setelah acara makan malam yang mewah, dengan hidangan-hidangan lezat dan percakapan yang penuh tawa, Jane dan Arjuna merasa sedikit lelah akan tetapi tetap bahagia.Setelah berpisah dari anggota keluarga lainnya, Jane dan Arjuna berjalan menuju kamar yang telah disiapkan untuk mereka. Kamar itu luas, dengan dekorasi elegan yang memadukan unsur klasik dan modern. Tempat tidur berkanopi dengan tirai tipis berdiri di tengah ruangan, memberikan sentuhan romantis.Jane duduk di tepi tempat tidur, menatap sekeliling dengan sedikit canggung. Ini adalah malam pertama mereka tidur bersama sebagai suami istri. Meskipun mereka telah bersama cukup lama, momen ini tetap membawa rasa gugup.Apalagi pernikahan keduanya, tidak seperti pernikahan pada umumnya. Kepura-puraan masih saja menaungi Jane dan Arjuna.Gadis itu juga baru saja menghub
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB. 77 Oma Ainur Masuk Rumah Sakit

Namun, sebelum mereka sempat mematikan lampu dan berbaring, ponsel Jane berdering. Jane mengangkat alisnya, sedikit terkejut karena ada panggilan malam-malam begini. Dia lalu meraih ponselnya dari meja samping tempat tidur dan melihat nama yang tertera: Dokter Diki.Jane : “Halo, Dokter Diki,” sapa Jane dengan nada sedikit khawatir.Dokter Diki :“Jane, saya minta maaf mengganggu tidurmu di malam hari ini. Tapi saya harus memberitahukan kepadamu jika Oma Ainur sedang dirawat di rumah sakit. Tekanan darahnya sangat tinggi dan kondisinya perlu pengawasan intensif,” seru Dokter Diki, suaranya terdengar serius.Jane : “Oh tidak ... bagaimana kondisi Oma sekarang, Dok?”Jane merasa darahnya berdesir.Dokter Diki :“Kondisi Oma Ainur telah stabil untuk saat ini, tapi kami para tim dokter masih memonitor. Saya pikir sebaiknya kamu datang ke sini secepatnya,” sahut Dokter Diki dari seberang sana.Jane :“Tentu, kami akan akan segera ke sana,” ujar Jane sebelum menutup telepon.Arjuna, ya
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB. 78 Mulai Membaik

Keesokan harinya, kondisi kesehatan Oma Ainur berangsur-angsur mulai pulih. Kamar rumah sakit yang semula dipenuhi kekhawatiran kini dipenuhi rasa syukur dan harapan. Pagi itu, sinar matahari yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan, seakan-akan menyampaikan pesan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Oma Ainur duduk di tempat tidurnya, wajahnya lebih cerah dibandingkan hari sebelumnya. Dokter Diki baru saja selesai memeriksa tekanan darahnya."Bagaimana dengan kondisi Oma Ainur sekarang, Dokter?" tanya Jane, dengan nada penuh harap.Dokter Diki tersenyum sambil menatap monitor tekanan darah. "Tekanan darah Oma sudah normal. Ini perkembangan yang sangat baik," ucapnya sambil menoleh ke arah Oma Ainur. "Oma Ainur, Anda benar-benar tangguh. Terus jaga pola makan dan istirahat yang cukup, ya."Oma Ainur mengangguk pelan, matanya berbinar penuh rasa syukur. "Terima kasih, Dokter. Sekarang, saya merasa jauh lebih baik."Jane menghela napas lega. "Syukurlah, Oma. Kita semua sangat
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

BAB. 79 Rumah Baru Untuk Oma Ainur

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Oma Ainur semakin membaik dan dokter pun memberikan izin untuk pulang. Namun, yang tidak disangka oleh Oma Ainur adalah bahwa cucu menantunya, Arjuna, telah menyiapkan sebuah kejutan besar untuknya.Arjuna dan Jane segera membawa Oma Ainur ke sebuah rumah yang baru. Rumah tersebut terletak di lingkungan yang tenang dan asri, jauh dari kebisingan kota. Ketika mereka tiba, Oma Ainur tertegun melihat rumah megah dengan taman yang luas dan tertata rapi.“Ini … rumah siapa, Jane?” tanya Oma Ainur dengan wajah penuh keheranan.Arjuna tersenyum dan menggenggam tangan Oma Ainur. “Ini rumah baru Oma. Kami ingin Oma tinggal di tempat yang lebih nyaman dan tenang,” jawabnya dengan lembut.Jane, yang berdiri di samping Arjuna, menambahkan,“Kami ingin Oma mendapatkan perawatan terbaik dan merasa nyaman di masa pemulihan ini.” Jane ikut menimpali walaupun hatinya juga masih sangat kaget dengan semua yang telah dilakukan oleh Arjuna u
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

BAB. 80 Rumah Baru Untuk Jane

Malam itu, suasana begitu tenang di sebuah perumahan elit yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pohon-pohon rindang yang berbaris rapi di sepanjang jalan utama menambah kesan sejuk dan nyaman. Jane sedang duduk di teras rumah, menikmati angin malam yang semilir. Matahari telah terbenam sepenuhnya, namun suasana hatinya masih diselimuti kegembiraan setelah kejutan spesial untuk Oma Ainur yang diberikan oleh suaminya, Arjuna, tadi pagi.Namun, Jane tidak menyangka bahwa Arjuna memiliki kejutan lain yang tak kalah mengejutkan. Pria tampan dan kaya raya itu datang menghampirinya dengan senyum yang penuh arti."Sayang, ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu," ucap Arjuna sambil mengulurkan tangannya.Jane menerima uluran tangan suaminya dengan penasaran. Mereka berjalan beriringan menuju sebuah rumah besar yang berdiri megah di samping rumah pribadi Oma Ainur, yang juga merupakan pemberian Arjuna. Jane memperhatikan rumah itu dengan seksama, merasa ada yang istimewa dengan
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status