Home / Urban / Kehidupan Edo yang Menakjubkan / Chapter 841 - Chapter 850

All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 841 - Chapter 850

931 Chapters

Bab 841

Aku?Harmin benar-benar memberiku tugas sepenting itu sebagai satu-satunya tugas yang aku miliki?Aku merasa tersanjung. Di saat bersamaan, aku tersentuh oleh perasaan mendalam karena dipercaya.Xander melanjutkan, "Aku sengaja menyebarkan berita tentang kedai ini. Semua pedagang obat yang ingin memasuki pasar Kota Jimba akan datang ke sini dalam beberapa hari ke depan.""Aku rasa akan ada banyak orang yang mencarimu dalam beberapa hari ke depan. Ini tergantung apa kamu bisa menahan godaan."Aku tersadar dari keterkejutanku, lalu berkata, "Maksudmu, kamu ingin aku mengambil alih pengelolaan bahan obat di Pasar Kota Jimba di masa mendatang?"Meskipun ide ini mengejutkanku, itu adalah satu-satunya kemungkinan yang aku pikirkan saat ini.Xander berkata sambil tersenyum, "Aku rasa begitu. Aku nggak tahu detailnya. Sebaiknya kamu tanyakan pada bosmu."Xander tidak memberiku jawaban langsung. Namun, hal ini membuatku semakin penasaran dan bimbang.Hal yang menarik adalah pasar Kota Jimba san
Read more

Bab 842

Namun, aku tidak mengerti apa maksud perkataannya itu?Dia memintaku mengabaikan kata-kata Xander. Dia hanya menyuruhku mengambil persediaan bahan obat untuk Aula Damai?Pikiranku sangat kacau, tetapi aku tetap dapat memahami keseluruhan ceritanya.Aku meminta Harmin untuk menjaga kesehatannya. Jangan terlalu banyak berpikir. Aku tahu bagaimana menghadapinya.Setelah menutup telepon, aku mendatangi Xander."Aku nggak peduli dengan hal-hal lain. Aku hanya ingin mendapatkan bahan obat Aula Damai kali ini.""Ini daftar yang diberikan Pak Harmin padaku. Lihatlah."Xander tidak terburu-buru melihatnya, melainkan dia menatapku. "Edo, Harmin nggak bisa mengurus urusan Asosiasi beberapa saat ini. Apa kamu ingin mempertimbangkannya?""Kenapa kamu menanyakan hal itu padaku?""Aku adalah seorang pengusaha. Aku hanya peduli dengan keuntungan, bukan hubungan pribadi. Meskipun Harmin dan aku telah bekerja sama selama bertahun-tahun, dia menjaga harga tetap rendah. Sementara mereka yang membuat bahan
Read more

Bab 843

Namun, sekarang seseorang ingin merusak keseimbangan ini.Selain itu, Harmin tidak mampu melindungi dirinya sendiri sekarang. Aku khawatir keseimbangan ini akan hancur cepat atau lambat.Aku tidak ingin ikut campur dalam urusan orang lain. Aku merasa bahwa masalah ini terlalu serius. Masalah ini berada di luar kemampuanku.Sore hari ketika hampir waktunya pulang kerja, Hairu datang sendirian.Aku dan Kiki langsung waspada.Hairu berkata sambil tersenyum, "Jangan gugup. Aku datang bukan untuk membuat masalah. Aku bilang aku ingin berteman dengan kalian."Kiki mendengus dingin, "Siapa yang percaya padamu?""Lihatlah, aku membawa hadiah. Bukankah ini cukup tulus?"Hairu memang membawa beberapa hadiah. Hari ini, dia mengenakan jas dan dasi. Selain itu, dia tidak membawa anak buah bersamanya, jadi dia jelas tidak terlihat seperti seseorang yang datang ke sini untuk menimbulkan masalah.Namun, aku tetap merasa waspada."Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?" Aku berharap Hairu akan langsun
Read more

Bab 844

"Oke, oke. Aku akan memberitahumu." Hairu membutuhkan bantuan kami, jadi dia tidak berani melakukan apa pun."Aula Juve memang milik aku dan Dono. Dono membeli Aula Juve sebelum dia meninggalkan Aula Damai.""Bekerja untuk orang lain nggak senyaman membuka bisnis sendiri. Awalnya, aku ingin Dono membawa beberapa klien, tapi aku nggak menyangka dia akan dipecat."Tak heran jika Dono selalu bergaul dengan wanita-wanita kaya.Ternyata itulah yang dipikirkan oleh Dono saat itu.Dia bekerja dengan Harmin, tetapi dia mencari keuntungan untuk diri sendiri. Dia sangat luar biasa.Untungnya, Harmin memecatnya. Jika tidak, dia pasti akan memburu klien Aula Damai.Aku meminta Hairu untuk melanjutkan. Karena aku ingin tahu, awalnya mereka menjalin hubungan kerja sama. Kenapa Hairu mencariku sekarang?Hairu memberikan sebatang rokok padaku dan Kiki. Rokoknya itu cukup mahal.Kemudian, dia berkata sambil tersenyum, "Rencana awalku adalah memanfaatkan Dono untuk menarik sejumlah pelanggan, kemudian m
Read more

Bab 845

Bekerja sama dengannya?Jika kami bekerja sama dengan mereka, kami memang dapat terhindar dari masalah dana. Namun, masalahnya adalah Hairu dan Dono bukanlah orang baik. Tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan memanfaatku dan Kiki di masa mendatang.Aku memikirkannya sebentar, lalu langsung menolaknya, "Lupakan saja, kamu terlalu licik. Kami nggak mampu mengalahkanmu.""Jangan, kita bekerja sama dan menjadi mitra. Bagaimana aku bisa berkomplot melawanmu?" Hairu tampak benar-benar ingin bekerja sama dengan kami. Dia tampak sangat tulus.Faktanya, aku tidak menolaknya sepenuhnya. Namun, aku harus bertindak seolah-olah aku tidak ingin bekerja dengannya sama sekali.Hanya dengan membuatnya menurunkan harga dirinya, kami baru dapat bernegosiasi, mengendalikan dan memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi diri kita.Jadi, aku melambaikan tanganku dan berpura-pura tidak sabar. "Baiklah, berhenti bicara. Cepatlah pergi. Aku nggak percaya pada kalian semua.""Kak Edo, kali ini aku serius. Aku
Read more

Bab 846

Setelah Hairu pergi, Kiki menanyakan ideku.Aku bilang aku tidak memiliki ide. "Nggak apa-apa dia mau bekerja sama atau nggak. Lagi pula, kita nggak terburu-buru. Saat Aula Juve nggak bisa bertahan lebih lagi, kita bisa mengambil alih Aula Juve."Kiki menatapku sambil tersenyum, "Saat bajingan itu datang, aku kehilangan akal sehatku. Tapi, dengan kata-katamu, aku merasa lega.""Aku nggak terburu-buru. Apa pun yang terjadi, kita harus menunggu sampai Pak Harmin sembuh sebelum kita bisa memikirkan hal lain."Aku baru saja mendapat ide ini. Namun, aku tidak menyangka akan terlaksana secepat ini.Aku nggak menyangka Hairu akan mencariku terlebih dulu.Aku tidak memikirkan lebih jauh. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan.Namun, untungnya Hairu tidak menimbulkan masalah lagi pada kami.Setelah pulang kerja, aku meminta Kiki untuk mengendarai mobilku kembali. Nanti, aku akan naik taksi ke rumah Yuna.Saat aku pergi hari ini, Harmin secara khusus memintaku untuk mengendarai mobilnya
Read more

Bab 847

"Yuna, biarkan aku berendam sebentar di bak mandi. Kamu pergilah beristirahat." Harmin melepaskan tangannya dengan tidak berdaya.Yuna menunjukkan ekspresi sedih.Akhirnya, dia pergi dengan mata memerah.Aku bersembunyi di kamar dengan jantung yang berdetak kencang.Aku masih memegang pakaian dalam baru yang aku beli untuk Yuna.Tadi, aku tidak menemukan kesempatan untuk memberinya celana dalam. Apakah aku harus pergi sekarang?Apakah tindakanku akan terlihat aneh?Namun, begitu aku mendengar Yuna menangis tersedu-sedu, aku benar-benar merasa khawatir.Akhirnya, aku menggertakkan gigiku dan berjalan mendekat."Bu Yuna, ini pakaian dalam yang kamu titip."Aku menyerahkan pakaian dalam itu pada Yuna dengan terang-terangan.Yuna menyeka air matanya dan mengambil barang-barang itu dari tanganku. "Terima kasih. Berapa harganya? Aku akan membayarnya.""Nggak perlu, itu nggak seberapa.""Nggak bisa. Bagaimana aku bisa membiarkanmu membeli pakaian dalam untukku? Kalau aku nggak merawat Harmin
Read more

Bab 848

Aku langsung terdiam. Kemudian, aku berkata pada Harmin, "Bagaimana kamu bisa punya ide seperti itu?"Harmin menghela napas. "Aku nggak ingin seperti ini. Tapi, aku tahu tubuhku dengan baik."Harmin bahkan menceritakan padaku masalah Yuna yang ingin berhubungan dengannya dalam dua malam terakhir.Begitu mendengarnya, aku tersipu. Aku merasa kasihan pada mereka.Harmin juga ingin bekerja keras. Namun, tubuhnya tidak cukup kuat Jadi, dia tidak bisa berbuat apa-apa.Harmin berterus terang kepadaku. Aku juga tidak ingin menyembunyikan apa pun darinya.Aku berkata dengan serius, "Kamu memang terlihat lemah sekarang. Tapi, selama kamu menstabilkan kondisimu dan minum obat, kamu bisa pulih seperti biasa.""Jangan beri tahu Bu Yuna apa yang baru saja kamu katakan padaku. Jangan berpikir kamu membantunya. Sebaliknya, perkataanmu hanya menabur garam pada lukanya.""Hubungan kalian berdua begitu dalam. Apa kalian akan membiarkan dia mencari pria lain hanya karena hubungan kalian nggak harmonis? A
Read more

Bab 849

Namun, kemudian aku berpikir, kenapa Yuna harus selalu menunjukkan sisi lembutnya padaku?Dia tidak perlu mengambil hatiku.Aku yang terlalu narsis.Aku terlalu menganggap diriku penting.Aku menghela napas, lalu bersiap untuk tidur.Tiba-tiba aku mendengar suara kunci dibuka dari luar.Pada saat ini, selain Dora, siapa lagi yang tahu kata sandi rumah Yuna?Pagi hari, dia pergi dengan gembira. Aku berpikir dia tidak akan kembali malam ini.Setelah Dora masuk, dia langsung pergi ke kamarku."Edo, bangunlah."Aku membuka pintu dan menatapnya dengan bingung. "Bu Dora, ada apa?""Aku mau bertanya padamu." Dora tampak sangat marah.Aku bertanya dengan bingung. "Apa itu? Tanyakan saja.""Kalau kamu punya pacar, kamu lebih suka mengambil inisiatif ketika melakukan hal semacam itu atau pacarmu yang mengambil inisiatif?"Eh.Mengapa dia tiba-tiba menanyakan hal itu padaku?Aku memandang kamar Yuna. Aku takut mereka akan mendengarku, jadi aku meminta Dora masuk ke kamarku untuk berbicara.Dora d
Read more

Bab 850

Aku tidak ingin membicarakan topik ini dengan Dora, jadi aku mengusirnya lagi, "Cepat pergi. Aku mau tidur. Jangan sampai kamu membangunkan Bu Yuna.""Aku nggak mau pergi. Aku sangat kesal sekarang. Mengobrollah denganku.""Kak, besok kamu nggak ada kegiatan?"Begitu aku berbicara, Dora mencengkeram telingaku dan bertanya, "Siapa yang kamu panggil kakak?"Aku pikir dalam hatiku, aku tidak salah memanggilnya seperti itu. Dia memang lebih tua dariku.Namun, sekarang Dora menarik telingaku. Jadi, aku tidak berani mengatakan apa pun."Dik, Dik. Lepaskan tanganmu dulu.""Siapa yang kamu panggil adik? Kau mau memanfaatkanku?"Semua kata-kataku salah."Bu Dora tercinta, berbelas kasihlah dan lepaskan aku. Kamu hampir melepaskan telingaku."Aku tersenyum dengan ekspresi menyanjung.Akhirnya, aku mendapat keringanan hukuman dari Dora."Huh, kalau ini bukan rumah Kak Yuna, aku akan mencabut telingamu."Sialan. Dia ganas sekali.Dia kembali membalikkan persepsiku.Biasanya dia sangat menawan. Nam
Read more
PREV
1
...
8384858687
...
94
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status