Aku sangat marah sehingga aku mengeluarkan ponselku. Aku berencana menelepon Nia untuk memberitahunya bahwa aku tidak lagi tinggal di sini.Namun, begitu aku mengeluarkan ponselku, Cindy merampasnya. "Untuk apa kamu memberitahunya, ini rumahku. Kalau aku ingin kamu tinggal, kamu boleh tinggal. Kalau aku ingin kamu pergi, kamu harus pergi."Aku agak kesal. Namun, aku masih menahan amarah di hatiku dan berkata, "Oke, aku akan pergi. Kembalikan ponselku.""Nggak, kemasi barang-barangmu dulu. Kalau nggak, aku khawatir kamu akan menyesalinya."Wanita ini mengatakan bahwa aku adalah penjahat.Jelas-jelas suaminya, Bagas adalah penjahat. Namun, dia malah terus menjilati suaminya. Cindy malah menyombongkan diri di depanku.Aku tidak bisa menahan diri untuk mengutuknya perempuan jalanga.Jika bukan karena Nia, aku akan menamparnya dengan keras.Aku menenangkan suasana hatiku, lalu berkata, "Jangan khawatir, aku akan pergi. Aku nggak seperti kamu. Aku nggak bermuka tebal seperti kamu."Aku tidak
Read more