Home / Fiksi Remaja / Tertangkap Stalker Manis / Chapter 11 - Chapter 14

All Chapters of Tertangkap Stalker Manis: Chapter 11 - Chapter 14

14 Chapters

Si Caper

"Ayo, gue gendong. Ini jam pertama udah mau mulai." Abin tiba-tiba merangkul Anya dari samping, lalu mencubit pipi gemas gadis itu."Ish, kak Bima apaan sih."Lana mengalihkan pandangan, jengah. Entah mengapa kehadiran Bima membuatnya kesal, pemuda itu pun melangkah cepat meninggalkan Anya yang tengah sibuk naik ke punggung Bima untuk digendong.'Halah, sok baik banget,' batin Lana. 'Caper.'Sementara Anya terkikik gemas berada di gendongan Bima. Sudah sangat lama sejak sepupu nya itu menggendongnya di belakang."Kak, kamu ga bilang ke Papa kan tentang luka di lutut ku ini?" tanya Anya."Engga. Sebenernya gue mau ngomong langsung sama Elsa buat ga ganggu lu, tapi ternyata keduluan si Lana."Anya mengeratkan pelukannya di punggung Bima, lalu berbisik. "Kak, kayaknya luka di kaki Kak Elsa parah, ya. Aku jadi merasa bersalah.""Lah, ngapain merasa bersalah. Lu harusnya bersyukur ada orang yang mau ngelindungi lu. Ada orang yang perduli sama lu. Emangnya selama ini selain gue, paman, sama
Read more

Ingin Tau Semua

Selepas bel pulang sekolah berbunyi, semua murid menghambur keluar sekolah, begitupun Anya yang celingukan mencari sopir nya.Sejak kaki nya terluka, ia tak memiliki alasan untuk pergi mengikuti Lana. Kedua orang tua asuhnya meminta agar Anya langsung pulang tanpa bermain dulu."Ck, padahal mau liat Kak Lana dulu," lirih gadis itu. "Mana sih pak Sopir. Kalau ga ada ya udah, aku cari Kak Lana aja."Dengan senyum sumringah Anya menoleh ke sana kemari. Lana biasa jalan kaki sepulang sekolah, pasti tak sulit menemukannya dengan memperhatikan sekitar. Namun, bulannya Lana, yang dia dapati justru sosok perempuan yang malam itu bertemu dengannya dan Lana di zebracross.Perempuan dengan rambut panjang dan lurus, wajahnya sangat cantik, dan tubuhnya gemulai feminim."Aneh. Padahal waktu itu Kak Lana nanya perempuan yang mirip ciri-ciri nya kayak dia, tapi pas ditanya kenal atau engga, justru bilang engga," gumam Anya, masih memperhatikan Eliyah yang berada sedikit jauh darinya.Eliyah yang mer
Read more

Lana Ditolak?

Lana melangkah pelan memasuki sebuah restoran yang telah ditentukan oleh Jefran - papa dari Anya.Dengan sopan ia menunduk pada pria paruh baya itu. Lana tampak menoleh ke sekitar, rupanya mereka telah memesan semua tempat untuk mereka, pantas saja tidak ada siapapun kecuali mereka dan pelayan."Loh, Anya ga datang juga?" tanya Lana. "Pasti masih shock sama kejadian tadi."Jefran menggeleng. "Dia datang kok, itu ...."Arah jemari Jefran menunjuk pada putrinya yang berjalan mendekat. Beberapa saat lalu Anya memang minta ijin ke kamar mandi dulu untuk memperbaiki riasannya saya mendengar Lana hampir sampai ke restoran.Untuk beberapa saat Lana terpana pada penampilan Anya yang berbeda dari biasanya. Di sekolah, gadis itu terlihat polos dan manis, tapi sosok dihadapannya ini sungguh berbeda.'Lah, baru tau gue. Anya bisa cantik gitu kalo pake dress terus rambutnya di ikat rapi.'"Eh, ada yang aneh? Kak Lana kenapa liatin aku?" tanya Anya sembari meraih ponselnya, membuka kamera depan unt
Read more

Apa Akan Bahagia?

Pagi ini Lana datang ke sekolah dengan wajah murung, membuat Ardiaz menatap keheranan. Kenapa lagi sahabatnya ini."Lah, napa lu udah monyong aja pagi-pagi gini," sapa Ardiaz yang merangkul pundak sahabatnya itu, lalu berjalan bersama menuju gerbang."Lu percaya ga sih kalo orang seganteng gue ini bisa ditolak cewek?"Ardiaz menatap Lana dengan tatapan tajam, menelisik. "Lu ditolak? Emang lu nembak siapa cuy, kok ga koordinasi sama anak-anak, kan bisa kita kasih kejutan biar acara lu makin romantis.""Stress." Lana mendorong Ardiaz menjauh darinya. "Itu, si Anya."Dapat terlihat jelas raut kaget di wajah Ardiaz. Pemuda itu menatap dengan mata terbelalak. "Lu ditolak Anya?"Setelahnya pemuda itu tertawa kencang seolah puas melihat pangeran sekolah yang di tolak cewek cupu. Anya itu biasa saja, tidak secantik Elsa atau Eliyah. Hanya saja, Anya itu manis dan tingkah nya selalu saja mengundang tawa."Seriusan lu nembak Anya? Demi apa? Lu serius kan sama dia?""Ga."Kali ini langkah Lana t
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status