Tidak ada pembicaraan setelahnya. Flora hanya melirik sesekali Veekit yang terus saja menatap kosong ke depan."Ehm, ada apa dengan tuan?" tanya Flora memberanikan bertanya. Dia tidak sanggup dengan kecanggungan dan keheningan seperti ini.Veekit diam sejenak belum menjawab. Tatapan masih kosong ke depan."Saya hanya tidak habis pikir dengan hubungan konyol seperti itu. Awalnya saya hanya membantu Amira atas perintah mama saya, tapi saya tidak menyangka jika hal seperti ini bisa terjadi. Saya benar benar tidak habis pikir." entah dengan kesadaran atau tidak, Veekit seperti sedang curhat kepada flora. Flora mendengarnya dengan antusias. Baru kali ini, Veekit benar benar berbicara panjang dengan ekspresinya tidak ada dingin itu. Ekspresinya sulit untuk ditebak."Tapi mengapa tuan tidak bisa menerima nona Amira. Dia wanita impian semua laki laki, tuan." ucap Flora. Dalam hatinya sebenarnya tidak merasa enak mengatakan itu, seperti ada rasa minder dan sakit. Tapi kalau dipikir pikir, bena
Baca selengkapnya