All Chapters of Dinikahi Pria Kutu Buku: Chapter 21 - Chapter 30

46 Chapters

Bab 21 Kecelakaan

"Woi-woi ada kecelakaan itu!!" Pekik seorang sopir mobil kerja yang Najma tumpangi. Memberhentikan mobil, ketika di depan sudah ada kerumunan orang-orang yang menyaksikan kejadian ini. Sudah terbiasa menghadapi berita seperti ini, ketika rekan-rekan kerja yang lain bergegas keluar mobil. Najma dengan santai keluar. Bahkan, ia masih sempat menghabiskan cireng isi yang dibelinya sewaktu di jalan."NAJMA!! SUAMI KAMU NAJMA!!!" Teriak Kanaya lantang."NAJMA!!!" Panggil Ronald yang wajahnya sudah memerah.Mendengar hal ini, ketika Najma masih duduk di celah pintu mobil, bahkan cireng yang berada di genggaman belum sempat dimakan semua. Spontan dijatuhkan. Tiba-tiba, tubuhnya merinding tak karuan. Kedua matanya terbelalak. "MAS IZYAN?!!" Teriak Najma sudah diiringi air mata yang mengalir begitu saja.Itu benar. Motor matic warna hitam yang sudah rungsek itu, memang motor Izyan. Bergegas, ia berlari menghampiri sang suami yang kini tergeletak tak berdaya dengan darah yang membanjir tubuh
Read more

Bab 22 Manis

Penanganan yang Dokter Ortopedi lakukan kepada Izyan adalah operasi pemasangan pen. Yang bertujuan untuk menstabilkan posisi tulang pergelangan tangan kiri sehingga, tetap berada di posisi yang tepat. Tak hanya itu, Dokter juga melakukan pengobatan lain yang bertujuan menangani luka-luka di tubuh serta keretakan di tulang tengkoraknya. Yakni menggunakan oksigen dan cairan infus melalui selang hidung. Karena, kecelakaan yang menyerang tulang tengkoraknya ini, menyebabkan pendarahan sampai kadar darah menurun. Najma menyetujui semua cara ini. Asalkan, Izyan kembali pulih seperti semula. "Kenapa bisa kecelakaan Mas? Kamu berkendara pada jalur umumnya kan?" Dengan kondisi tubuh lemas, Izyan menganggukan kepalanya. Matanya begitu sayu sekaligus wajahnya masih pucat. "Teman-temanku berpendapat bahwa ini bentuk kesengajaan. Karena, aneh banget loh. Coba kamu pikir-pikir lagi. Kamu berkendara di jalan yang benar. Tiba-tiba, dari arah belakang mobil melaju dengan kecepatan di atas rat
Read more

Bab 23 Ibat

Siang ini, Najma dan timnya menggorek fakta kasus siapa dalang di balik kecelakaan Izyan. Tentu, dibantu dengan pihak Polisi. CCTV tempat Izyan ditabrak, menampilkan pengendara mobil tersebut melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Bahkan, jika diurutkan cara berkendara mobil tersebut dari kamera pengawas. Memang, sejak Izyan ada di pertigaan, sudah dibututi.Hal ini membuat mereka yang melihat langsung rekaman CCTV di sini, semakin memperkuat opini bahwa ini adalah kesengajaan yang dilakukan atas dasar benci. Karena, sebagian besar kejahatan awal mulanya berasal dari rasa benci. Sebuah rasa yang bisa merugikan diri sendiri sekaligus orang lain.Terlihat dari rekaman CCTV tersebut, plat nomor si pengendara. Untung saja, Polisi bertindak cepat tanpa berbelit-belit. Jadi, setelah menemukan plat nomor kendaraan, langsung mengeceknya di sistem E-Samsat. Langsung tertera data singkat pemilik kendaraan tersebut."Ajibatsa Raharjo Paraga," Ronald membaca nama pemilik kendaraan tersebut. L
Read more

Bab 24 Lelaki Luar Biasa

"Maafkan aku Mas Izyan ...." Lirih Najma sembari menundukan kepala. Diiringi air mata setelah menjelaskan apa yang terjadi. Terutama, siapa yang menjadi dalang di balik kecelakaan Izyan.Izyan tersenyum tipis. Mengelus kepalanya yang masih terbalut hijab seragam kerja. Lalu berucap, "Nggak apa-apa. Kita lewatin bareng-bareng ya?"Najma pikir, Izyan akan marah setelah menjelaskan yang sebenarnya. Namun justru, respon lelaki itu masih halus bahkan, diiringi dengan senyuman."Mas? Aku nggak salah denger kan?" Najma dibuat tercengang bukan main setelah melihat respon Izyan yang santai."Nggak kok. Masalahku kamu ikut merasakan. Masalahmu, aku ikut merasakan. Ketika kita sepakat untuk menikah. Itu artinya, kita siap memeluk masalah satu sama lain. Aku nggak pernah menyesal nikahin kamu. Karena, apapun yang terjadi itulah yang harus kutanggungjawab karena berani mencintaimu. Karena, pernikahan bukan hanya tentang saling cinta satu sama lain. Jika pernikahan hanya tentang itu, pada dasarnya
Read more

Bab 25 Tertidur

Selama empat hari lamanya, Izyan dirawat di rumah sakit. Kini, waktunya berpulang sekaligus dirawat di rumah. Dokter memberitahu jika kemungkinan sembuh sampai memakan waktu empat bulan. Jadi, Najma harus berusaha merawat sang suami dengan baik agar bisa mendukung pulihnya. Bahkan, tangan Izyan sampai mengenakan arm sling untuk menyangga patah tulang.Untung saja, tulang tangan kiri yang kena. Jadi, Izyan masih bisa melakukan aktivitas lain. Termasuk menulis. Besok, ia juga harus kembali mengajar ke kampus. Terbilang sudah banyak mengambil cuti. Sehingga, hal ini membuat Izyan sibuk dengan pekerjaan meskipun baru pulang ke rumah. Bahkan, janjian dengan mahasiswa akan bimbingan skripsi terpaksa dibatalkan. Tentu, hal ini membuat Izyan meminta maaf atas semua musibah yang tak diinginkan.Izyan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas semua ini. Meskipun ia Dosen yang dihormati namun, tak gengsi untuk meminta maaf atas semua ini terlebih dahulu. Karena baginya, permintaan maaf tidak mema
Read more

Bab 26 Ibat

Izyan menerima ini semua dengan lapang dada. Ketika ia tak mampu lagi berkendara menuju ke kampus. Jadi, berangkat ataupun pulang bersama sang ayah mertua yang jabatannya sebagai Rektor. Terkait penyebab Izyan kecelakaan, tak ia dan Najma sepakat beritahu siapapun. Karena hal ini, mulanya dari masalah pribadi. Yakni, rasa ketidakterimaan Ibat terhadap Najma. Meskipun memang. Ibat tak seluruhnya salah dengan masalah ini. Apalagi, ini terkait masalah perasaan yang memang bisa membuat orang melakukan apa saja termasuk kejahatan. Tapi, ini semua adalah resiko yang terjadi. Ketika berani mencintai, artinya harus berani menanggung resiko. Dan Izyan, berani menanggung resiko mencintai Najma. Di kampus, Izyan segera bertemu dengan mahasiswa yang ingin bimbingan skripsi. Keterbatasannya dalam bergerak, tak menjadi halangan untuk melakukan kewajiban sekaligus tanggung jawab semaksimal mungkin. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada mahasiswanya. Termasuk memperbaiki yang sal
Read more

Bab 27 Pasar Malam

"Mas Izyan. Ini malam akhir pekan loh. Nggak mau jalan-jalan kah?" Heran Najma setelah mereka menunaikan salat Isya.Meskipun keadaan Izyan sedang tidak baik-baik saja namun, tetap berusaha tidak melalaikan kewajibannya."Memangnya ada apa di luar sana Naj?""Ada pasar malem. Yuk Mas, kita jajan seblak, baso aci, wonton, mie jebew, smoothies, es kuwut, sosis bakar, aduh pokoknya enak-enak banget. Ayok dong Mas.""Itu semua jajanan apa Naj? Baru denger aku.""Itu semua jajanan enak Mas. Emangnya Mas Izyan belum pernah nyobain?""Aku kalau laper ya makan bekal dari rumah Naj.""Nggak pernah jajan begituan Mas?" tanya Najma penasaran yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang suaminya."Enggak Naj.""Kenapa? Kan duit Mas Izyan banyak.""Lebih hemat dan sehat Naj.""Em, ngomong-ngomong Mas Izyan pinter masak diajarin ibu ya?" tanya Najma yang kini masih melipat mukenanya."Aku belajar sendiri Naj.""Nggak diajarin ibu sambung Mas Izyan?"Setelah menyelesaikan melipat mukena. Lalu mele
Read more

Bab 28 Tiga ABG Menyebalkan

Kali ini, Najma dan tim akan memberitakan perlombaan olimpiade matematika. Perlombaan ini, dihadiri banyak perwakilan-perwakilan yang tentu, sudah melalui persiapan matang, dari sekolah-sekolah. Berlangsung menyenangkan sekaligus menegangkan. Sungguh. Najma terkagum-kagum pada prestasi anak bangsa. Yang memiliki kecerdasan sekaligus kepahaman yang cemerlang. Hal ini membuatnya merindukan masa-masa seperti ini. Ketika ia dipercaya untuk mewakili kabupaten mengikuti berbagai lomba debat bahasa Inggris. Lomba ini merupakan lomba yang paling disukai. Karena menurutnya, berdebat sekaligus berbicara dengan bahasa asing memiliki kesan tersendiri. Pada waktu itu, ia berhasil meraih juara satu. Sehingga, melanjutkan ke tingkat provinsi. Namun, di tingkat provinsi, ia tak meraih kedudukan juara satu. Sehingga, untuk melanjutkan tingkat selanjutnya dari perwakilan provinsi lain. Mengingat masa-masa di mana ia begitu ambisius, sungguh membuatnya rindu ingin mengulang lagi.Setelah lomba olimpia
Read more

Bab 29 Lelaki Lembut

"Najma, Najma kamu kenapa Naj??!" Begitu panik dengan ini, Izyan sampai berjalan tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar. Terlihat, Najma sedang duduk di pinggir ranjang sembari menangis tersedu-sedu."Naj? Apa yang terjadi Naj??! Ibat jahatin kamu?! Coba ngomong Naj?!" Izyan berusaha mendesaknya agar bisa berbicara jujur Tapi, justru Najma semakin mengeraskan tangisan. Tangis yang terdengar sangat sakit sekali.Meskipun dalam keadaan kesehatan tangan terbatas, Izyan masih berusaha menenangkan dengan cara memeluknya. Tentu, dengan tangan kanan. Pelukan Izyan dari belakang membuat Najma bersandar di dada. Tangisannya memang tak terdengar sekencang tadi. Namun, suara sesenggukan, masih terdengar jelas."Naj ....""Mas Izyan .... Aku sakit Mas ...." Lirih Najma yang tentu, mengundang rasa panik."Kamu sakit apa Naj?? Kamu Kenapa?!!" tanya Izyan begitu panik."Hati aku yang sakit Mas ....""Ibat nyakitin kamu?!"Najma menggelengkan kepala."Terus?! Siapa yang udah nyakitin kamu?! Apa yang t
Read more

Bab 30 Kok Bisa

Padahal, Najma rasa, ibadahnya biasa-biasa saja. Ia memang tak pernah meninggalkan salat lima waktu meskipun kadang-kadang sering mepet waktu. Sampai detik ini, ia masih terheran-heran sendiri. Bagaimana bisa, memiliki suami sebaik, sesukses, secerdas, dan sebijak Izyan. Bahkan, menurut Najma, Izyan adalah paket komplit.Ia menatap pantulan wajah dari balik cermin. Menurutnya, memiliki wajah biasa-biasa saja. Tapi, tak jarang juga, banyak orang terutama anak-anaknya memuji Najma cantik dan manis. Meskipun begitu, sampai sekarang, Najma tak tahu letak cantik dan manis wajahnya.Kembali ke pertanyaan yang sebelumnya. Kenapa bisa, ia yang merasa biasa-biasa saja mendapatkan lelaki seperti Izyan. Tiba-tiba, pikirannya tertuju kepada kedua orang tua. Yang ketika Najma kadang bangun dari tidurnya pada waktu dini hari karena air di botol minumnya habis, sering memergoki lampu mushola menyala. Mengintip, terlihat kedua orang tuanya sedang beribadah dengan khusyuk.Tiba-tiba teringat hal itu,
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status