Febi pergi bersama Hydra tanpa ragu-ragu.Namun, saat dia hendak keluar dari Vila Alea, Febi tiba-tiba berhenti."Nona Febi, kenapa kamu berhenti? Ketua sedang menunggumu. Ayo, kita cepat pergi ke sana. Kalau nggak, Ketua akan cemas nanti," desak Hydra."Dewa Perang Hydra, apa benar Ketua memintamu menjemputku?" Febi menjadi curiga."Tentu saja, kamu adalah wanitanya Ketua. Tanpa perintahnya, bagaimana aku berani membawamu keluar? Kamu nggak percaya padaku?" tanya Hydra."Bukan, bukan itu maksudku. Hanya saja Ketua berulang kali menyuruhku jangan meninggalkan Vila Alea. Aku lebih baik menelepon dan bertanya padanya," kata Febi.Hydra langsung terkejut. "Nona Febi, kamu nggak perlu meneleponnya. Ketua sedang meneliti harta karun, jadi jangan ganggu dia.""Dewa Perang Hydra, bukannya aku nggak memercayaimu, tapi Ketua nggak mengizinkan aku keluar. Kecuali dia memberitahuku secara pribadi. Kalau nggak, aku nggak bisa keluar. Maafkan aku."Saat berkata, Febi bersiap untuk berjalan kembali.
Baca selengkapnya