“Darren,” panggil Eloisa setelah mereka hanya tinggal berdua.“Ya, sayang?” jawab Darren manis yang membuat Eloisa mendelik.“Jangan memanggilku, begitu,” tolak Eloisa.“Kenapa? Kan kita besok akan menikah, jadi kau juga harus memanggilku, sayang,” kata Darren dan Eloisa menatap ngeri pada Darren.“Ayo, dicoba, Darren sayang,” Darren memberi contoh dan mengabaikan ekspresi wajah Eloisa.“Berhenti bicara seperti itu!” kata Eloisa memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit. Dia benar-benar sakit kepala dengan kelakuan Darren dan pemikiran untuk menikah dengan pria itu. Sebelum ini, Darren tidak bertingkah seabsurd ini, mengapa sekarang jadi begini?“Tidak masalah kalau kau mau memanggilku dengan sebutan yang lain, honey, hubby, dear, cinta, yeobo …” Darren tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Eloisa sudah menutup mulutnya dengan kedua tangannya.“Kita memanggil dengan nama kita masing-masing saja!” kata Eloisa tegas.“Tidak mau. Kita kan besok …” jawab Darren.“Diam!” marah Eloisa frusta
Dernière mise à jour : 2025-03-02 Read More