Semua Bab KEMBALI Untuk Suamiku Yang Jahat: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

Rencana Jahat

"Momo! Xie Gun! akhirnya kalian sampai, ayo duduk."Mereka di sambut dengan hangat oleh Ibu mertuanya. Di ruang keluarga sudah ada adik iparnya yang duduk di sofa sambil melambaikan tangan padanya."Ayo duduk."Mendengar suara itu membuat Momo sedikit tersentak, dia dengan cepat menguasai emosinya."Ayah! Momo gak tau bahwa ayah sudah kembali.""Ya, Ayah harus segera kembali untuk merayakan ulang tahun adik mu, kalau tidak dia akan merajuk dan marah."Lelaki yang sudah cukup tua tapi tetap bisa mempertahankan ketampanan nya itu membalas dengan bercanda, sambil mengacak rambut Xie Ning dengan sayang.Sungguh pemandangan keluarga yang harmonis, Momo pun dulu sempat berfikir seperti itu, tapi di balik keharmonisan yang selalu terpampang di depannya, keluarga ini sudah di ambang kehancuran.Momo ikut bercanda dan tertawa bersama mereka, melihat cemilan yang di sodorkan di depannya, mata Momo berkilat tajam.
Baca selengkapnya

Wajah Asli

Setelah keluar, wajah Yan Momo sudah kehilangan senyum nya. Dia mengeluarkan ponselnya, matanya dingin dan hatinya semakin membeku, setelah selesai mengirim pesan, dia menyungging kan senyum tipis pada bibir nya yang merah merona. Semuanya harus sesuai urutan, dia akan memberi hadiah pada Xie Ning terlebih dahulu, lalu setelah itu dia akan memberikan hadiah pada mertuanya yang serakah. Yan Momo menyenandungkan lagu, dia akan beristirahat dengan nyaman malam ini, dia tidak perlu khawatir dengan Xie Gun, karena lelaki itu sedang pergi menjumpai kekasih kecil nya, jadi Yan Momo dalam suasana hati yang baik sekarang. *** [Momo sayang, maaf aku tidak bisa menemanimu untuk memilih gaun untuk malam ini.] "Hmm..." [Jangan marah sayang, setelah ini aku akan membelikan mu hadiah yang kamu sukai, kalau begitu aku tutup.] "Masih belum lelah ber akting?" Yan Momo tersenyum lelah, dia memandang Bai Mingzhe dengan matanya yang menawan, melihat kotak yang ada di meja mereka dia meliri
Baca selengkapnya

Bukti

Mendengar suara itu Yan Momo berbalik, dia melihat Bai Mingzhe berdiri di belakangnya, menatapnya dengan tatapan lembut yang menenangkan.Mata Yan Momo memerah, seolah-olah akan menangis saat itu juga, tapi tetap menahannya dengan sekuat tenaga.Walaupun Bai Mingzhe tahu itu semua hanya pertunjukan, tapi tetap saja membuat hatinya sakit, dia ingin segera menghancurkan Xie Gun saat itu juga."Saudaraku..." Suara Momo serak, dan dia memanggil Bai Mingzhe dengan lemah, orang-orang yang mendengar nya semakin merasa kasihan.Xie Gun, tidak tahu apa yang dia pikirkan? bagaiman bisa dia melakukan hal tercela itu di depan semua orang? apa selama ini sikap perhatian nya pada istrinya hanya omong kosong semata? atau memang benar yang mereka pikirkan bahwa Xie Gun hanya memanfaatkan Yan Momo?Mereka menebak-nebak dalam hati, tapi mereka hampir yakin dengan tebakan mereka."Ayo kembali."Bai Mingzhe menghampiri Momo, merai
Baca selengkapnya

Obsesi yang tersembunyi

'Sakit...tolong...siapapun...'Tangan Momo berusaha untuk meraih kedepan, saat dia sudah hilang harapan, dia merasakan kehangatan di tangannya."Mo'er!""Mo'er bangun!""Hah!"Yan Momo terbangun dengan bercucuran keringat, dia meraba dadanya yang masih utuh, tidak lagi merasakan sakit yang teramat dalam."Apa kamu bermimpi buruk?"Bai Mingzhe masih menggenggam tangan Momo, dia mengambil tisu lalu mengelap keringat Momo."Saudaraku..." Suara Momo serak, melihat Bai Mingzhe yang menatapnya dengan khawatir, entah mengapa hatinya menjadi tenang.Dia menarik Bai Mingzhe mendekat, lalu memeluknya dengan erat.Bai Mingzhe menghela nafas, dia mengelus kepala dan punggung Momo dengan lembut."Semuanya hanya mimpi."Yan Momo hanya mengangguk, sudah lama dia tidak bermimpi tentang kematian yang tragis, dia takut tidak bisa bangun, dan dia takut bahwa sekarang ini hanyalah imajinasi nya saja.Yan Momo semakin mengeratkan pelukannya pada Bai Mingzhe.Setelah tenang, dia melepaskan pelukannya, meli
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status