Semua Bab Dari Pengkhianatan ke Pelukan CEO: Bab 21 - Bab 30

Setelah penangkapan James, kehidupan Sarah, Andra, dan Daniel mulai kembali ke jalur yang lebih tenang. Mereka menjalani hari-hari mereka dengan penuh harapan, meskipun masih ada bayang-bayang masa lalu yang sesekali menghantui pikiran mereka. Sarah dan Andra berusaha memberikan kehidupan yang normal dan bahagia bagi Daniel, memastikan bahwa ia merasakan cinta dan dukungan yang tak terputus.Suatu pagi, ketika mereka sedang bersiap untuk pergi ke sekolah, Daniel menemukan sebuah kotak kecil di depan pintu rumah mereka. Kotak itu tampak biasa saja, tetapi ada sesuatu yang membuat Daniel merasa penasaran. Ia memanggil Sarah dan Andra untuk melihatnya."Mommy, Daddy, lihat apa yang aku temukan," kata Daniel sambil menunjuk kotak itu.Sarah memeriksa kotak tersebut dengan hati-hati sebelum membukanya. Di dalamnya, mereka menemukan sebuah foto lama yang tampak sudah usang. Foto itu adalah gambar sekelompok orang yang sedang berdiri di depan sebuah rumah tua. Sarah dan Andra saling berpanda

Setelah pemulihan dari pengkhianatan Lisa, kehidupan Sarah, Andra, dan Daniel tampak kembali ke jalur yang normal. Namun, sebuah penemuan tak terduga muncul yang kembali mengguncang kehidupan mereka, membawa mereka ke dalam pusaran misteri yang lebih dalam dari yang pernah mereka bayangkan.Suatu pagi, Sarah menerima surat dari seorang pengacara bernama Mr. Alistair. Surat itu menyebutkan bahwa Sarah dan Andra diundang untuk menghadiri pembacaan wasiat seorang kerabat jauh yang baru saja meninggal. Nama kerabat itu, Frederick Montague, terdengar asing bagi mereka, tetapi rasa penasaran mendorong mereka untuk hadir.Pada hari yang ditentukan, mereka menuju ke kantor pengacara tersebut. Di sana, mereka disambut oleh Mr. Alistair, seorang pria tua dengan penampilan serius dan ramah. Ia mempersilakan mereka duduk di sebuah ruangan besar yang dihiasi oleh lukisan-lukisan klasik."Terima kasih telah datang. Saya mengerti bahwa nama Frederick Montague mungkin tidak familiar bagi Anda, tetapi

Setelah pembongkaran sindikat "The Serpent," Sarah, Andra, dan Daniel mulai merasakan ketenangan kembali. Meskipun ancaman besar tampaknya telah berlalu, luka-luka emosional yang ditinggalkan oleh peristiwa tersebut masih terbuka. Mereka berusaha menjalani hari-hari mereka dengan normal, tetapi bayang-bayang masa lalu terus menghantui pikiran mereka.Sarah merasa terganggu dengan kenangan akan pengkhianatan dan ancaman yang mereka hadapi. Ia mulai sering terjaga di malam hari, dikejar mimpi buruk yang membuatnya teringat akan bahaya yang mereka hadapi. Andra juga merasa tegang, khawatir akan keselamatan keluarganya meskipun mereka telah mendapatkan perlindungan.Suatu hari, Sarah memutuskan untuk mengunjungi rumah besar Montague sendirian. Ia merasa perlu mengkonfrontasi masa lalu keluarganya secara langsung, untuk menemukan kedamaian batin. Di rumah besar itu, Sarah berjalan melalui ruangan-ruangan yang kini terasa kosong dan sunyi, mencoba menghubungkan titik-titik dalam sejarah kel

Setelah kembali dari liburan, Sarah, Andra, dan Daniel merasakan energi baru untuk memulai kembali kehidupan mereka. Liburan memberikan mereka waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan diri dan mempererat hubungan keluarga. Namun, kenyataan kehidupan sehari-hari segera memanggil mereka kembali, dengan tantangan dan keputusan penting yang harus diambil.Sarah memutuskan untuk bertemu dengan rekan-rekannya di studio desainnya untuk mendiskusikan kemungkinan kembali bekerja. Ia merasa rindu akan pekerjaannya dan percaya bahwa kembali bekerja bisa menjadi bagian penting dari proses pemulihannya.Di studio, Sarah disambut dengan hangat oleh timnya. Mereka berbicara tentang perkembangan terakhir di dunia desain dan proyek-proyek yang sedang berjalan. Setelah pertemuan, Sarah berbicara dengan rekan seniornya, Lina, tentang keinginannya untuk kembali bekerja."Lina, aku ingin kembali bekerja, tetapi aku juga khawatir tentang bagaimana menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, terutama setela

Setelah mendirikan Yayasan Montague, kehidupan Sarah, Andra, dan Daniel mulai dipenuhi dengan kegiatan filantropi. Mereka bekerja keras untuk memastikan dana warisan digunakan dengan benar, mendirikan berbagai program untuk membantu komunitas. Dalam perjalanan ini, mereka bertemu dengan banyak orang yang menjadi bagian penting dalam cerita mereka. Suatu hari, di sebuah acara pembukaan sekolah yang didanai oleh yayasan, Sarah bertemu dengan seorang guru muda bernama Claire. Claire penuh semangat dan memiliki visi besar untuk masa depan anak-anak di komunitas tersebut. "Sarah, aku sangat berterima kasih atas dukungan yayasan. Sekolah ini benar-benar akan mengubah hidup banyak anak," kata Claire dengan antusias. Sarah tersenyum. "Kami hanya menyediakan sumber daya. Kamilah yang berterima kasih padamu karena telah membuat perubahan nyata. Bagaimana pengalamanmu sejauh ini?" Claire menghela napas, tetapi tetap tersenyum. "Tantangannya besar, tapi semangat anak-anak ini luar biasa. M