All Chapters of Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya : Chapter 181 - Chapter 190

228 Chapters

Reza Panik

Begitu sampai rumah, Reza langsung bergegas melihat kondisi Via. Dia yang panik meminta Dani untuk menyiapkan mobil segera sementara dirinya membawa sang istri dalam gendongan. Suasana ramai yang tercipta karena kepanikan, membuat Diana terbangun. Wanita yang tak lain adalah mertua Reza itu keluar dari kamar. Terkejut dengan semua kebisingan, dia menatap sejenak sebelum akhirnya bertanya pada Reza yang kebetulan lewat di hadapan. “Ada apa?” “Via demam, Bu. Aku ingin membawanya ke rumah sakit.” “Ya ampun, sejak kapan?” Raut khawatir terlihat jelas di wajah Diana. Dia terkejut sekaligus sedih karena tak mengetahui itu dari awal. Padahal, dia ada di rumah, dia ibunya. Reza terdiam, karena dia juga tidak tahu kapan tepatnya. “Belum lama, Bu. Via sepertinya kelelahan,” jawab Lisa yang segera merapat ke Diana. Menenangkan wanita yang keadaannya belum seratus persen pulih itu. Dia memang sudah mengingat Via, mulai bisa beradaptasi, tetapi terkadang masih ada saat-saat di mana dia bahka
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Via Tersadar

Via tersadar, setelah meresapi dan merenungkan yang terjadi di antara dirinya dan Reza. Rekaman suara yang didengar, cukup membuka matanya, merubah pandangan tentang apa yang selama ini dia lihat tentang Reza dan Raysa. Pengakuan tidak langsung dalam rekaman, cukup untuk menjelaskan. Dengan dukungan Dani yang mengukuhkan, Via sepenuhnya yakin jika apa yang terjadi antara dirinya dan sang suami, merupakan sebuah alur dari skenario busuk yang dirancang oleh Raysa. “Jadi, ini semua permainan? Dan aku terjebak di dalamnya?” Via tertawa hambar. Benar-benar merasa bodoh karena terlalu mengikuti ego dan rasa cemburu. Namun, tentu saja rasa itu tak sepenuhnya diperlihatkan di depan Reza. Ada gengsi yang harus dipenuhi. Wanita, selalu enggan terlihat salah. Sebaliknya, Reza malah mengakui kebodohan itu. Dia menyesal karena tak memperhitungkan langkah dengan tepat, terlalu khawatir sehingga tanpa sengaja malah menyakiti perasaan Via. “Aku benar-benar minta maaf untuk semuanya,” ucap Reza tul
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Masalah Baru

Reza kembali ke rumah sakit dengan hati bergejolak. Seakan di setiap langkah disertai oleh percikan api yang siap membakar habis siapa saja yang telah mengganggu ketenangan hidupnya. Namun, sesampainya di depan ruang rawat Via, dia berusaha menurunkan emosi. Walau ingin sekali mengatakan setiap kekesalan setelah membaca chat pribadi Randi dan Via. Pria itu sudah terlalu banyak menjelekkannya dan ikut campur terlalu jauh. “Ada apa dengan wajahmu?” tanya Via saat melihat Reza masuk ke ruangan yang hanya diisi oleh satu ranjang tempatnya beristirahat saat ini, dengan wajah masam dan tertekuk. “Ada sedikit masalah yang membuatku kesal. Tapi, tak apa, toh semuanya sudah selesai dan aku bisa memaklumi. Walaupun tidak semuanya.” “Ada masalah apa lagi?” Via mendadak jadi sangat khawatir. Apalagi saat mendengar nada bicara Reza yang jelas sekali jika sedang menahan marah. Reza menyerahkan ponsel Via, dia menghela napas dalam. “Maaf, aku tak sengaja membukanya karena penasaran.”Sambil meng
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Egois

“Sebenarnya apa saja yang kamu yang kerjakan?” Raysa langsung membentak Randi begitu panggilan teleponnya terjawab. “Pekerjaan apa?” Randi yang tidak tahu menahu soal kekesalan Raysa tentu saja merasa bingung dan terkejut. Raysa mengambil napas dalam, karena sebenarnya Randi tak tahu menahu tentang apa yang dia bicarakan dengan Reza semalam. Gengsi terlalu kuat, Raysa belum mau mengakui kekalahan. Setidaknya untuk sekarang. “Kamu sudah mengirim fotoku dengan Reza semalam? Sudah membuat Via cemburu?” Randi sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya me jawab pertanyaan Raysa. “Aku sudah melakukannya. Namun, belum ada balasan dari Via. Pesannya juga baru dilihat pagi ini dan dia belum datang. Ada apa, kenapa kamu terdengar sangat kesal?” Helaan napas kasar terdengar di telinga Randi. Pertanda bahwa lawan bicaranya memang sedang dalam kondisi yang tidak baik. “Rencanaku soal Reza tidak berjalan mulus. Bahkan dia mulai curiga kalau kecelakaan itu hanya sebuah sandiwara. Bagian dari renca
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Pura-pura Tidak Tahu

Randi melepaskan tubuhnya dari pegangan dua orang karyawan yang tadi menahannya. “Ngapain masih di sini, Kerja!” bentaknya dengan tatapan tajam, menyiratkan ketidaksukaan. Beberapa karyawan yang semula berkerumun untuk membantu atau hanya sekadar ingin tahu, otomatis membubarkan diri. Memilih untuk tahu diri, daripada kehilangan pekerjaan. Pura-pura untuk tidak tahu dan tak membahas kejadian sebelumnya. Setidaknya, tidak di hadapan Randi. Setelah memberikan perintah, Randi bergegas ke ruang kerjanya. Di sana, dia mengaktifkan kamera ponsel untuk memeriksa keadaan wajah. Ada lebam yang cukup kentara di pipi kiri, sudut bibir juga sobek sehingga memperlihatkan cairan berwarna merah yang sedikit menggumpal di sana. Randi menyeka bagian itu dengan kasar. Kemudian, dia berteriak seraya menggenggam ponselnya. Beruntung tidak sampai hancur. Keadaannya benar-benar kacau sekarang. Bukan hanya penampilan, tetapi juga pikiran. Dia mulai merasa takut dan gelisah tentang respon Via. Apalagi se
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Lebam

Tanpa berlama-lama, Reza menuruti keinginan Via. Satu botol air mineral berukuran sedang, yang tutupnya sudah dibuka, dengan segera dia berikan pada sang istri. Setelahnya barulah Reza bergegas keluar untuk memanggil perawat. Tak perlu waktu lama, Reza sudah kembali bersama dua orang perawat. Mereka menyapa Via dengan ramah, kemudian memeriksa keadaannya. “Untuk trimester awal, memang normal terjadi seperti ini. Untuk kedepannya, mungkin bisa lebih diperhatikan soal makanan apa saja yang memang tidak bisa masuk, kemudian bisa diganti dengan makanan lain,” jelas salah satu perawat. “Tapi, ini tidak berbahaya bukan?” Dua perawat itu tersenyum, “Tidak, ini normal dan biasanya berhenti sendiri ketika usia kandungan memasuki trimester dua. Untuk membantu asupan nutrisi, Ibu mungkin bisa mulai mengkonsumsi susu khusus untuk ibu hamil.” “Baik. Terima kasih, sus,” ucap Reza. Kedua perawat itu mengangguk, kemudian pamit karena Via sudah baik-baik saja sekarang. Mualnya juga sudah hilang.
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Raysa Tak Percaya

“Ada apa denganmu?” tanya Raysa. Keningnya mengkerut dan tatapannya serius memperhatikan Randi yang baru saja datang. Mereka jadi bertemu di kafe yang tak jauh dari klinik. Awalnya Randi menolak karena masih merasa marah dan tak ingin bertemu siapa pun. Namun, karena Raysa sudah sampai dan merengek akhirnya dia menuruti wanita itu. “Dari awal seharusnya aku tidak ikut campur dalam ide gilamu itu,” ketus Randi seraya membuang napas kasar. “Apa terjadi sesuatu?” “Menurutmu?” Randi membulatkan mata, menatap tajam Raysa. Sementara telunjuk kanannya menunjuk tepat pada luka di wajah. “Kamu tidak melihat ini?” “I-itu–” “Reza sudah tahu semuanya. Tak ada harapan, kacau!” Mata Raysa membesar, membulat sempurna. Rasa tenang yang di bawa sebelumnya, langsung lenyap tanpa sisa. Untuk beberapa saat, Raysa hanya bisa terdiam. “Saat kita bicara lewat telepon tadi, Reza ada di belakangku.” Raysa mengembus napas kasar, jemari menyentuh kening, dan sedikit menekannya. Dia seketika men
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Tersenyum sendiri

Beberapa hari berlalu. Randi masih setia datang ke klinik untuk melaksanakan tugasnya sebagai manager. Selama itu pula, sejak pertengkaran dengan Reza, dia tak pernah mendapat atau mengirim pesan pada Via. Pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya, Randi kembali mengecek ponsel. Berharap ada pesan dari Via. Tak apa jika pesan itu berisi kemarahan atau luapan kekecewaan, Randi akan menerima. Daripada terus tanpa kabar, bahkan di klinik pun dia tak bisa bertemu karena Via belum masuk. Sejak saat itu, hari demi hari dijalani Randi dengan rasa penyesalan. Dia bahkan sampai memblokir nomor Raysa dan memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan wanita itu. Dia juga telah memiliki rencana untuk mengundurkan diri dan pergi dari Harua. Demi apa pun, dia tak sanggup harus berhadapan dengan Via. Namun, tak ingin disebut pengecut karena pergi begitu saja. Setidaknya ada satu kali pertemuan, sebelum semua benar-benar berakhir. Di sisi lain, Raysa semakin merasa kesal. Dia benar-benar sendiri sekar
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Tak Sanggup Membela Diri

Raysa benar-benar dibuat mati kutu. Penolakan terang-terangan yang dilakukan Reza, berhasil merobohkan harga dirinya. “Kalian berdua memang tidak berguna sejak awal. Pasangan serasi, penghancur!” teriak Raysa dengan tawa sumbang. Menatap tajam Reza dan Via secara bergantian, kemudian keluar dari rumah itu dengan segala rasa kesal dan juga penyesalan yang mendalam. “Dasar bodoh, Raysa bodoh!” katanya tak henti merutuki diri sendiri. Bahkan setelah sampai di mobil pun, dia masih melakukannya sambil menangis. Sementara itu, Reza dan Via terjebak dalam hening yang janggal. Keduanya masih larut dalam perasaan mengganjal di hati masing-masing. “Via, maaf jika aku terlalu kasar pada Raysa,” ucap Reza, memulai kembali pembicaraan. “Tak perlu minta maaf. Karena nyatanya itu adalah apa yang kamu rasakan terhadap dia. Aku tidak tahu apa saja yang sudah dia lakukan padamu, tetapi itu pasti cukup menyakitkan. Tak apa, semoga itu membuatnya sadar.”Meski sedikit terkejut dengan apa yang dikatak
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Terima kasih untuk hari ini

Senja mulai menampakkan diri, tanda bahwa aktivitas kantor akan segera berakhir. Beberapa karyawan bahkan sudah ada yang pulang karena memang sudah waktunya.“Terima kasih untuk hari ini, Dani. Kamu melakukannya dengan sangat baik,” ucap Reza sebelum dirinya memutuskan untuk pulang. “Sama-sama, Tuan. Saya hanya melakukan bagian saya. Selebihnya, itu karena memang, Tuan sendiri yang sangat kompeten.” Reza menepuk pundak Dani, “Terima kasih sekali lagi. Sekarang pulanglah.” Dani mengangguk, kemudian pamit. Reza sendiri langsung menuju area parkir dan bergegas. “Aku pulang!” Reza membuka pintu rumah dan mengabarkan kepulangannya dengan gembira. Matanya berbinar, penuh kepuasan.Tanpa menunggu sambutan, Reza masuk dan mencari Via untuk berbagi kebahagiaan. Namun, alih-alih Via, dia juga menemukan Eyang Wiryo dan Candra. Mereka sedang duduk di ruang tamu, sambil mengobrol. “Kapan kalian tiba?” tanya Reza. Setelah menyalami tangan neneknya dan duduk di sebelah Via. “Belum lama. Bagaim
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status