All Chapters of Gairah Janda Perawan Sang Mafia: Chapter 21 - Chapter 30

38 Chapters

Bab 21

Potret seorang gadis dengan hijab di tengah-tengah sawah di pandang lama. Tanpa sadar senyum lebar terukir di bibirnya. Dia merasa gambar itu juga sedang memandangnya dan juga tersenyum padanya. Puas berkhayal, potret itu di letakkan kembali ke atas meja, kemudian bola matanya bergerak menuju pisau lipat yang berada di sebelah kanannya. Perlahan dia meraih pisau lipat itu, lalu dia berdiri menuju ke arah cermin bulat yang tergantung di dinding. "Sudah berapa tahun aku menyamar demi kamu, Aisyah. Sekarang aku tidak mau bersembunyi lagi. Aku harus dapatkanmu, sebelum bajingan itu sempat menyentuh kamu, Sayang," desisnya. Senyum sinis di ukirnya melihat kulit wajah yang keriput dari pantulan cermin. Ujung pisau lipat yang tajam di tempelkan ke wajahnya, kemudian di tekan dan di tarik hingga ke dagu. Perlahan topeng yang melekat di wajahnya di buka. Wajah yang tadinya keriput dan tua, berganti dengan wajah yang lebih muda. Pisau lipat tadi di letakkan lagi diatas meja dan topeng orang
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 22

Alamat yang tertera di sampul surat di baca, kemudian ia mempehatikan kawasan rumah mewah di depan. Ingin memastikan apakah alamat di sampul surat dengan rumah di depannya sama. Kemudian dua orang pengawal yang berdiri di depan gerbang menjadi sasarannya untuk bertanya. "Matur suhun, Mas. Benar ndak ini rumahnya, Adriano Lion King?" tanya kurir tersebut dengan logat daerah yang medok. "Iya, kenapa?" jawab pengawal tegas. "Alhamdulillah, berarti saya ndak salah rumah yo. Ini ada surat untuk nama yang saya sebutkan tadi. Boleh saya titipkan surat ini pada Mas, ndak?" tanya kurir itu lagi. "Ya, mana suratnya." Pengawal menadahkan satu tangannya pada kurir tersebut. "Alhamdulillah, kalau begitu. Jangan lupa berikan pada orangnya yo, Mas. Ingat, jangan sampai lupa, amanah ini. Kalau begitu saya undur diri dulu. Matur suhun yo, Mas." Setelah menyerahkan surat itu kepada salah seorang penjaga, kurir itu pun segera pergi dari sana. "Nyonya!" panggil penjaga tadi pada Aisyah yang sedang
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 23

"Bos, kita ke klinik atau ke rumah sakit?" tanyan Diki cemas. Sesekali dia menoleh kebelakang melihat King yang menyerang kesakitan.Cairan merah terus mengalir hingga membasahi bangku mobil. Klakson di bunyikan terus-terusan agar bisa menyalip, namun pengendara lain ada yang tidak mengerti jika mereka sedang terburu-buru."Haih, kau ini! Tidak mungkin masalah ini pun kau masih mau menanyakan pada bos. Pergi ke rumah sakitlah, tidak mungkin kita bawa bos ke dukun beranak. Ada-ada saja kau ini," sahut Diko."Kalau kita bawa bos kerumah sakit, pasti antri," balas Diki."Bukannya kalau di klinik harus antri juga?""Paling tidak di klinik tidak terlalu ramai.""Kalau kau tahu di klinik tidak terlalu ramai, kau bawa saja mobil ini ke klinik. Itu pun masih kau tanya!" dengus DikoSegera Diki memutar stir ke kiri, menuju kearah klinik yang tidak jauh dari situ. Mobil di parkir di depan klinik, kemudian dia keluar dari dalam mobil, membantu Diko memapah King keluar dari dalam mobil menuju mas
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 24

Sebelah tangannya meraba-raba mencari tubuh seseorang, tapi tidak ada. Perlahan kelopak matanya terbuka, memandang ke sebelahnya yang sudah kosong, tidak ada siapa-siapa. Ah, pasti dia berada di dapur sekarang. Senyum tipis di ukirnya kala melihat bercak merah di alas kasur tidur. Duduk bersandar di sandaran ranjang dengan kepala yang masih melayang mengingat kejadian tadi malam. Ah, ternyata aku yang pertama. Kemudian dia melompat turun dari atas tempat tidur. Celana dan baju yang berada di lantai di pasangnya kembali sebelum melangkah keluar dari dalam kamar itu. Rambut yang acak-acakan di biarkan saja seperti itu. "Selamat pagi, istriku!" sapanya, memandang Aisyah yang sedang meracik teh di dapur. Aisyah memutar bola mata. King mengerut kening. Kenapa dia, tiba-tiba saja bad mood seperti ini? "Aish, kamu marah denganku?" tanya King, wajahnya se
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 25

Keluhan kecil di lepaskan pelan oleh Hairul, lalu dia melabuhkan duduk diatas sofa untuk mengistirahatkan dirinya sejenak. Senyum diukirnya saat melihat Intan--anak perempuannya yang sedang sibuk mengerjakan pekerjaan sekolah."Baru pulang, Mas?" sapa Zaleha--istrinya yang di balas anggukan kepala oleh Hairul. Secangkir teh di letakkan diatas meja. Siapa tahu suaminya itu haus."Bagaimana, Mas? Tuan Lion ada berbuat sesuatu pada Mas?" tanya Zaleha lagi, tempat kosong di sebelah suaminya menjadi tempat dia melabuhkan duduk."Alhamdulillah tidak ada, karna Mas mempunyai foto istri dia. Mas sudah menduga, dia tidak akan berani main tangan kalau Mas tunjukkan foto istrinya itu, eh, ternyata benar," jawab Hairul tertawa kecil.Zaleha terdiam beberapa saat. Keningnya sedikit berkerut mendengar jawaban suaminya.Pantas saja waktu Tuan Lion datang minggu kemarin dia tidak berbuat apa-apa padaku. Malah memberikanku uang, ternyata dia sayang juga
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 26

"Haidin! Jangan sentuh aku!" ketus Aisyah sedikit membentak. Namun, saat menoleh pada pria itu dia ketakutan. Apalagi melihat wajah Haidin yang menunjukkan kemarahan. Seperti memberi peringatan bagi Aisyah agar tidak macam-macam dengannya. Saliva di teguk Aisyah kasar."Ma-maaf aku mau ke toilet sebentar," pintanya tergagap. Kaki beringsut mundur beberapa langkah kebelakang ingin segera meninggalkan tempat itu. Namun, tanpa sengaja dia malah menabrak tubuh seseorang. Aisyah pun segera berbalik badan melihat King yang ternyata berdiri di sana. Membulat mata Aisyah memandang laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu.Sedangkan King , wajahnya menunjukkan tidak puas hati melihat keberadaan istrinya bersama pria laindi sana. "Sudah puas dating?" tanyanya sedikit membentak.Air liur di teguk Aisyah berkali-kali. Tangannya yang sudah berkeringat basah di lap ke baju yang di pakainya. Tidak berani dia memandang wajah King kali ini. Detak jantungnya juga semakin b
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 27

Mesin mobil di matikan setelah mereka tiba di rumah. Seat-belt di bukanya, kemudian dia mengalihkan pandangan pada Aisyah yang sedang duduk sambil melipat kedua tangan di dada."Ayo turun.""Tidak mau!" tolak Aisyah membentaknya."Mau aku angkat seperti tadi atau bagaimana? Aku tidak masalah. Tapi apa kamu tidak malu jika di lihat Daddy?" tanya King sinis.Aisyah mendelik melihat lelaki yang duduk di sebelahnya. Nafas di helanya dalam-dalam, sambil membuka seatbelt.Sepertinya tidak ada pilihan lain. Pintu mobil di buka, dan segera dia turun dari mobil.King tersenyum menang, dia pun ikut turun dari mobil, berjalan mendekati Aisyah. "Ayo!" tangan kanan di ulurkan ke arah Aisyah, menanti wanita itu menyambutnya.Namun, Aisyah malah memutar bola mata malas. Lalu mengayunkan langkah masuk ke dalam rumah.King menggeleng, tangan yang masih menggantung di jatuhkannya lagi.Untung saja kamu istriku. Kalau tidak nasibmu akan sama dengan Haidin. Kemudian kaki di ayunkannya mengekori Aisyah
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Bab 28

Diko dan Diki menopang dagu memandang King yang melamun melihat minuman di hadapannya. Roti coklat yang terhidang di meja juga belum di sentuhnya. Diki menyeringai saat ide jahil melintas di kepalanya. Braaak! Meja di hentak kuat, hingga King bergelingjang kaget di buatnya. Bukan hanya King saja yang kaget, orang lain di meja sebelah pun ikut bergelingjang karna ulahnya. "Maaf, ya Mas," sesal Diki tersenyum kacut. Orang di sebelah mereka itu hanya menggeleng kemudian berpaling ke arah lain. "Bos kenapa? Dari tadi kami perhatikan sudah seperti anak Abg putus cinta saja. Cerita sama kami, apa masalah bos sekarang? Siapa tahu kami bisa bantu?" ujar Diki. "Aku setuju! Kalau bos asyik melamun seperti ini, sampai tahun depan kita akan duduk terus di cafe ini." Diko menimpali, mendukung yang di katakan saudaranya. King mengeluh kecil. Sebelah tangannya meraup wajah, mencoba untuk merubah raut wajah yang kusut. Kopi hitam yang ada di depannya di aduk. "Ini tentang Aisyah." "Lah
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

Bab 29

King mulai cemas. Semua kantong celana di periksanya mencari kotak cincin yang baru saja di belinya. Dia juga menunduk mencari benda itu. Siapa tahu jatuh, kan? Namun, tetap tidak ada."Wanita tadi. Ya, pasti dia yang mengambilnya! Kurang ajar!" gumamnya geram. Kepalanya berputar memandang ke sekeliling mencari kelibat wanita tadi."Aku di sini?"Terdengar suara wanita tadi. Lantas King segera berbalik badan ke belakang.Wanita itu tersenyum sinis sambil menunjukkan kotak cincin yang berada di tangannya."Kembalikan cincinku itu!" teriak King, keras dan tegas.Akantetapi wanita itu malah menggelengkan kepala dan tertawa di buat-buat. "Kemarilah, kejar aku kalau kamu mau cincin ini," ucapnya sambil menjulurkan lidah.Habis sudah kesabaran King pada wanita itu. Kedua tangan terkepal kuat, hanya menunggu waktu untuk melepaskan. Namun, dia masih mencoba meredam amarahnya. Perlahan dia mulai berjalan mendekati wanita itu."Sorry, kamu lambat!" sinisnya, kemudian berlari ke arah gang lain.
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more

Bab 30

Aisyah mengeluh kecil. Duduk diatas sofa sambil menopang dagu, menunggu King yang juga belum pulang. Terkadang dia menoleh pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 sore."Bilangnya mau pulang jam satu, sekarang sudah jam lima masih juga belum kelihatan batang hidungnya. Jelas sekali dia mau membodoh-bodohi aku! Ishk, benci aku kalau seperti ini!" gerutunya sendiri. Kedua belah tangan di lipat ke dada dan kaki kirinya di silangkan diatas paha kanan.Ponsel diatas meja di pandangnya lama.Telpon tidak ya? Hmm, siapa tahu saja dia mau jawab telpon aku kan? Ya, sudah telpon saja deh. Lantas ponsel itu di raihnya, mencari nomor King dan menelponnya. Tapi sayangnya panggilannya tersebut tidak di jawab sama sekali oleh King.Aisyah semakin mendengus geram. Dia mengulang panggilan untuk kedua kalinya. Namun masih sama. Tidak ada jawaban."Iiiiih! Dia ini! Aku sudah telepon tapi tidak juga di jawabnya! Bagaimana aku tidak berpikir yang bukan-bukan! Siapa sangka dia sedang jalan sama wa
last updateLast Updated : 2025-04-11
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status