Home / Romansa / Pria yang Menikahiku Ternyata ... / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pria yang Menikahiku Ternyata ...: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

Bab 11 Masih Seperti Anak Kecil

'Aku mengingatnya, Almeer. Aku ingat semuanya! Sekarang apa rencanamu terhadapku?' gumam Yumna menatap kepergian sang suami keluar ruang rawat Qais. "Son, cepat! Ada orang di luar bawa lampu dan kamera!" "Ssshhh ... aaah! Si-a-lan LO!" Sambil meringis dia beranjak menjauhi gadis berseragam putih yang sedikit terkoyak. Tangannya cepat menarik kembali celana ke pinggang dan memakai gespernya. Kelima teman yang semula ada di belakangnya sudah tak ada satu pun. "Wooy! Kal–" "Ssstttt!" Salah satu temannya menarik tangan Sony ke arah jendela dan melimpat dengan cepat. Rintihan tangis Yumna semakin menjadi saat ikatan di kaki dan tangannya dilepaskan. Celana dan rok yang telah dilepas paksa oleh Sony .... "Bunda? Bunda melamun?" Suara Oleefia mengejutkan Yumna yang tengah mengingat masa kelamnya. Perempuan itu menggeleng dengan senyuman tipis, "kapan kamu sampai, Nak?" tanyanya basa-basi sambil mengusap kepala Oleefia yang mencium punggung tangan sang ibu. "Apa yang Bunda pi
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 12 Tak Ada yang Menyadarinya

"Ayah dicari polisi lagi, dan kali ini mungkin ...," kalimatnya terhenti saat seseorang membuka pintu dan mengucapkan salam."Pa–""Mas. Jangan lagi panggil saya Pak! Maaf, berkas saya tertinggal," potong Almeer memasuki ruangan kamar penunggu pasien melewati Yumna yang hendak menyapanya.Pria dengan langkah kaki berbeda dengan manusia kebanyakan itu mengambil sesuatu di dalam tas jinjing. Sekilas mengecup kening Yumna dan tersenyum pada Qais."Saya akan secepatnya kembali ke sini dan kita akan pulang ke rumah bersama-sama. Dokter sudah mengijinkan Bapak untuk menjalani rawat jalan. Nanti Fendy akan urus semuanya. Sampai nanti, Assalamualaikum!" katanya cepat hampir tanpa jeda sambil berlalu pergi keluar lagi.Pemuda yang sedari masuknya Almeer ke dalam ruang rapat itu membuka mulutnya lebar keheranan."Ssh–siapa dia?" cicit pemuda itu tak berkedip, berbisik pada Olee yang tak jauh darinya."Daddy Almeer Baldwin. Suami Bunda menikah baru seminggu lalu," terang Olee dengan berbisik jug
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 13 Daaad—

Olee melirik sekilas dan tersenyum tipis, sangat tipis hingga tak ada yang menyadari. Hanya dia yang tahu apa yang dilakukan sahabat terlamanya itu.'Ada yang aneh dari Alden sejak kemarin. Apa yang disembunyikannya?' batin Olee mengalihkan pandangan saat Alden meliriknya."Bunda, Olee ke kampus dulu bentar. Mau urus berkas buat besok KKN." Olee berdiri dan meraih tangan Yumna, lalu dicium punggung tangannya.Begitu sore tiba, Yumna sudah merapikan semua pakaian dan barang yang harus dibawa pulang. Infus di tangan Qais juga sudah dilepas. Olee pun sudah kembali ke ruangan itu, tak lupa Alden juga ikut bersamanya lagi."Sudah siap semua? Tolong Olee nanti yang bawa mobil Daddy, ya? Bisa 'kan?"Sore ini setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Almeer langsung menuju rumah sakit. Padahal sudah menyiapkan mobil khusus yang nyaman untuk mertuanya itu, tapi dia masih tetap mengendarai kendaraan mewahnya sendiri dari kantor bersama Fendy."Jangan Om! Sayang mobilnya, Oleef suka ugal-ugalan
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bab 14 Tamu tak Diundang

Semua mata mengarah ke sumber suara laki-laki yang semakin menghilang tak terdengar lagi. Almeer berlari dengan terpincang-pincang, berusaha semampunya untuk menyelamatkan seseorang yang hampir tumbang di ujung tangga. Suara langkah terburu-buru terdengar menggema di lorong rumah megah itu. Almeer yang panik hampir tersandung karpet mahal yang terhampar di lantai foyer. Ia memanggil nama putranya dengan nada cemas. "Nevan!" serunya serak, menghentikan langkah di anak tangga pertama. Yumna yang masih berdiri di dekat pintu menghela napas dengan dada berdebar. Matanya mengikuti langkah suaminya yang kini mulai menaiki tangga dengan gerakan kaku, terpincang-pincang. Ia tak sempat berpikir panjang sebelum mengikuti di belakangnya. "Bunda! Jangan, biar aku yang lihat!" Oleefia memegang lengan Yumna, menahan langkahnya. "Biar Daddy yang urus Nevan. Nanti Bunda malah tambah capek." Namun, Yumna hanya menggeleng lemah. Wajahnya pucat, pikirannya melayang pada anak laki-laki yang
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 15 Perangkap

Langit mulai berubah jingga saat Yumna duduk di ruang keluarga, berusaha menenangkan dirinya. Qais telah diantar ke kamar untuk beristirahat oleh seorang perawat khusus yang disediakan Almeer. Meski segalanya tampak tenang, bayang-bayang kehadiran Sonya terus mengganggu pikirannya. Oleefia berdiri di dekat jendela besar yang menghadap ke taman. Tangannya bersedekap, matanya menatap kosong ke arah luar. Sesekali ia mendesah keras, berusaha menghalau kekesalan. "Olee, kamu baik-baik saja?" tanya Alden yang duduk di sofa, tak jauh darinya. "Baik? Hah! Apa menurutmu aku bisa baik-baik saja setelah semua itu? Perempuan itu sudah melampaui batas, Alden. Dia menyakiti semua orang di rumah ini, terutama Nevan. Aku benar-benar ingin—" Oleefia menghentikan kata-katanya. Matanya menyipit, penuh kemarahan yang terpendam. "Aku tahu, aku juga merasa kesal. Tapi kamu tahu kan, ini bukan cara kita. Jangan biarkan emosimu mengaburkan pikiranmu.
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 16 Jerat dalam Kegelapan

Hening menyelimuti ruang tamu. Semua orang terdiam menatap foto-foto di atas meja. Gambar-gambar itu seolah membawa kembali luka lama yang Yumna berusaha lupakan. Almeer masih berdiri kaku, tangannya mengepal di sisi tubuh, menahan emosi yang hampir meledak. "Apa maksudnya ini? Siapa yang mengirimnya, Almeer?" tanya Yumna dengan suara bergetar. Almeer tidak langsung menjawab. Pandangannya tetap tertuju pada foto-foto itu, lalu dia mengambil salah satu dan memperhatikannya lebih saksama. "Ini bukan sekadar ancaman. Ini sebuah pesan... dari masa lalu." "Apa maksud Daddy? Pesan dari siapa?" Nevan mendekat, wajahnya cemas. "Orang yang bertanggung jawab atas semua penderitaan ibumu dulu. Dia mencoba mengusik kita lagi," jawab Almeer, suaranya dingin. "Dia?" Oleefia menduga, matanya menyipit penuh kebencian. Almeer mengangguk pelan. "Aku yakin ini ulahnya. Tapi dia tidak bekerja sendirian."
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 17 Terjerat

Oleefia menahan napas, tubuhnya menempel erat pada dinding kayu yang mulai lapuk. Pria itu berhenti beberapa langkah dari tempatnya bersembunyi, senter yang dipegangnya mengarah ke semak-semak di sisi kanan. "Kamu dengar itu?" tanyanya kepada temannya yang berdiri di pintu gudang. "Dengar apa?" balas temannya dengan nada malas. "Paling tikus lagi. Nggak usah paranoid!" Pria itu mendengus, tapi akhirnya kembali ke posisinya di depan pintu. Oleefia menarik napas lega, meskipun detak jantungnya masih terasa menghantam dada. Namun, suara teriakan dari dalam gudang tadi tidak bisa dia abaikan. Dia menoleh ke arah pintu yang kini kembali dijaga oleh dua pria bersenjata. Ada sesuatu yang jelas terjadi di dalam sana, sesuatu yang mungkin berhubungan dengan ancaman pada keluarganya. Oleefia tahu ini berbahaya. Dia bisa saja tertangkap atau bahkan terluka jika nekat masuk, tapi rasa ingin tahunya terlalu besar. Dia tidak akan membia
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 18 Bayangan yang Mengintai

Bayangan yang MengintaiSuara sirene menggema, memecah ketegangan malam yang begitu pekat. Oleefia menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa sakit di lengannya yang tergores akibat terjatuh dari motor. Di depannya, lampu sorot mobil pick-up semakin mendekat, seperti pemangsa yang menemukan mangsanya. Dia melirik ke arah belakang, memastikan motor yang tergeletak miring masih cukup jauh dari jangkauan orang-orang Sony. Dengan napas terengah-engah, Oleefia mencoba berdiri, tapi kakinya sedikit terpincang. “Dasar gadis bodoh! Mau lari ke mana kamu sekarang?” teriak pria di mobil, menghentikan kendaraannya dengan suara rem yang memekik tajam. Oleefia melirik kanan-kiri, otaknya bekerja cepat. Di sisi kanan ada semak belukar yang tebal, sedangkan di kiri hanya hamparan tanah kosong yang terlalu terbuka untuk bersembunyi. “Hei! Jangan bergerak kalau kamu masih mau hidup!” Pria itu melangkah keluar, membawa tongkat kayu panjang. Di belak
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 19 Jejak Dalam Bayangan

Alden menatap layar ponselnya dengan rahang mengeras, pesan itu terpampang jelas. Kalimat pendek, tetapi menyimpan ancaman yang nyata. Sekilas, tangannya sedikit gemetar sebelum dia menggenggam ponsel lebih erat. “Siapa itu?” Oleefia bertanya, mencoba membaca ekspresi pemuda di depan kemudi itu. Alden tidak menjawab. Matanya kembali ke arah jalanan gelap di sekitar mereka. Dia merasakan udara malam seakan lebih dingin, menusuk kulit. Ancaman itu jelas bukan gertakan kosong. “Alden! Gue nanya siapa itu?” Oleefia menaikkan suaranya sedikit, meski masih terdengar lemah dan meringis.Dia menarik napas dalam, menatap gadis itu sejenak sebelum akhirnya berkata, “Bukan urusan lo, Olee. Kita harus keluar dari sini dulu.” “Jawab gue dulu! Lo nggak bisa ngelakuin ini sendirian! Kalau itu ada hubungannya sama keselamatannkeluarga gue, gue berhak tahu!” gadis berkepang kuda itu memaksa, matanya tajam meski tubuhnya masih sedikit gem
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 20 Bayangan yang Menyelimuti

Lorong gelap rumah keluarga Baldwin dipenuhi ketegangan. Cahaya redup dari lampu gantung di ujung lorong memantulkan bayangan seorang pria berdiri dengan senjata di tangannya. Oleefia dan Nevan berdiri kaku, dada mereka naik-turun menahan napas. “Siapa kamu sebenarnya?” Nevan akhirnya bersuara, matanya menyipit menatap asisten pribadi ayahnya. Pria seumuran dirinya itu tidak menjawab, hanya menyeringai kecil. “Mengejutkan, ya? Saya tidak mengira kalian akan secepat ini menyadari semuanya. Tapi yah, sudah terlambat.” “Apa maumu?” suara Oleefia terdengar tegas meski tubuhnya sedikit gemetar. Fendy melangkah perlahan ke arah mereka, senjatanya terayun di samping tubuhnya. “Saya hanya menjalankan tugas, Nona Oleefia. Dan tugas itu … memastikan keluarga ini hancur. Mulai dari kalian.” Nevan menggertakkan giginya, otaknya berpacu mencari cara untuk melindungi Oleefia. Dia tahu dengan kondisi fisiknya, dia tidak akan bisa mel
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status