Semua Bab Titik Balik Kegelapan: Bab 31 - Bab 40

100 Bab

Bab 31

Darwin berdiri di tengah ruangan yang sunyi itu, ketegangan terlihat jelas saat semua mata tertuju padanya. Dia berdeham, suaranya mantap dan dipenuhi tekad dingin yang membuat semua orang merinding. "Sebagai tindakan eksekutif pertama saya sebagai CEO," dia memulai, menatap setiap orang di sekitarnya untuk memastikan pesannya didengar dengan jelas, "Kita akan segera memutus hubungan kerja sama dengan Industri Adiguna." Gumaman terdengar dari penjuru ruangan, nama ‘Adiguna’ memicu spekulasi. Semua orang tahu Industri Adiguna adalah bisnis keluarga Lukas Adiguna—pembangkit tenaga listrik dalam industri mereka. “Baik. Industri Adiguna tidak akan lagi mendapat hubungan bisnis atau dukungan kita.” Mereka semua berkata serempak, ingin menyenangkan Darwin dan juga tidak ingin membuatnya marah. Dia berbalik seolah ingin pergi, tapi menghentikan langkahnya di depan pintu. Para karyawan masih berkerumun, masih ingin bergosip dan berspekulasi setelah menyaksikan pemecatan mantan bos mereka
Baca selengkapnya

Bab 32

Saat Darwin melangkah ke Chez Michel, sapaan hangat dari kepala pelayannya meredakan ketegangannya sejenak. "Selamat malam, Tuan. Bolehkah saya mengetahui nama untuk reservasi Anda?" "Darwin Pangestu. Saya di sini untuk menghadiri pesta Nona Hernanda," jawabnya, suaranya mantap meski jantungnya berdebar-debar. "Ke arah sini, Tuan," kata sang kepala pelayan, sambil menuntun Darwin melewati ruang makan yang mewah. Jantung Darwin berdebar kencang ketika dia melihat wajah-wajah yang dikenalnya tengah mengobrolan tertawa. Aroma masakan gourmet tercium di seluruh penjuru ruangan, namun fokus Darwin adalah pada orang-orang yang hadir. Trevor Mason, yang sedang bersandar di bar sambil menyeringai, langsung menarik perhatian Darwin. Lengannya merangkul seorang wanita, Jessica, salah satu wanita yang kemarin juga ada di klub. Lebih tepatnya, orang yang meneleponnya kemarin malam. Jessica cekikikan nyaring mendengar apa yang dikatakan Trevor, sambil melirik ke arah Darwin dengan pandangan meng
Baca selengkapnya

Bab 33

Darwin mencibir ketika Trevor berbicara, Jessica kemungkinan besar telah memberi tahu Trevor cerita tentang mobil sewaan dan keuangannya. Tangannya mengepal saat Trevor mengejeknya, dia nyaris tidak bisa menahan amarahnya. Trevor segera menyerang Darwin dengan seringai kemenangan di wajahnya, “Jadi, Darwin, menjalani kehidupan mewah, ya? Pasti menyenangkan berpura-pura menjadi orang kaya,” ejeknya, suaranya sarat dengan cibiran. Para tamu menoleh ke arah Darwin dengan kernyitan dan pandangan heran, bertanya-tanya apakah yang dikatakan Trevor ada benarnya. Darwin dapat melihat keraguan muncul di mata mereka. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya sebelum menjawab. "Begitukah, Trevor?" Darwin menjawab dengan tenang, meski matanya menyala-nyala dengan amarah. "Berpura-pura menjadi kaya itu harus menyombong sedangkan aku tidak berusaha membuktikan apapun kepada siapa pun di sini." Jessica langsung melihat kunci mobil Audi di tangan Darwin. Matanya berbinar ke
Baca selengkapnya

Bab 34

Semua orang menoleh dan melihat seorang wanita cantik berdiri di ujung meja mereka. Dia terlihat elegan namun pembawaannya modern. Keheningan menyelimuti kerumunan itu ketika mereka menyadari bahwa wanita itu tidak lain adalah si empunya pesta, Fiona Hernanda. Kemunculan Fiona Hernanda yang tiba-tiba langsung membuat heboh para tamu. Bisikan dan ekspresi terkejut langsung terdengar di seluruh ruangan saat perhatian semua orang beralih dari pertengkaran Darwin ke sosok anggun yang baru saja tiba. "Siapa itu?" seseorang bergumam, tidak bisa mempercayai mata mereka. "Oh, astaga! Bukankah itu Fiona Hernanda?" seru tamu lain, mereka mulai mengenalinya. “Mana mungkin, kamu pasti bercanda. Bagaimana mungkin Fiona yang dulu itu bisa secantik ini?” yang lain menimpali, mereka masih tidak percaya. Mereka terlihat takjub dan agak terintimidasi oleh transformasi Fiona, serta kehadiran yang berwibawa. Fiona dari dulu memang pintar, tapi saat masih kuliah dia masih kekurangan secara finansial
Baca selengkapnya

Bab 35

Ketegangan di ruangan itu meningkat, semua orang berdesak-desakan untuk mendapatkan perhatian Fiona setelah mengetahui ceritanya. Tiba-tiba, sebagai CEO saat ini, Fiona telah berubah dari sekadar teman sekelas menjadi simbol kesuksesan, prestasinya menghapus citra masa lalunya. Fokus mereka sudah beralih dari Darwin, seolah-olah tidak pernah terjadi sebelumnya, kini mereka melontarkan sanjungan yang ditujukan kepada Fiona. Elise dan Jessica, dengan anggun, berjalan mendekati Fiona, niat mereka jelas. Elise, melontarkan senyum paling menawan pada Fiona, topeng pesona atas niat sebenarnya. “Fiona, kamu terlihat sangat bersinar! Sungguh menginspirasi menyaksikan perjalananmu,” ujarnya dengan manis, suaranya terdengar tidak tulus. Jessica tidak ketinggalan, ikut serta dengan semangat yang dilebih-lebihkan. "Benar! Kami selalu tahu kamu akan membuat gebrakan besar. Menyaksikan hal itu terjadi sekarang, sungguh spektakuler," dia berbohong, matanya mengamati Fiona untuk mencari tanda-tand
Baca selengkapnya

Bab 36

Mata Fiona berbinar akan kebahagiaan dari perkataan Trevor. Dia berbalik ke arah Darwin dengan tatapan tulus yang memenuhi suasana dengan kehangatan. “Benarkah itu, Darwin? Kamu sudah bercerai?” Nada suaranya seakan bercampur dengan prihatin dan sedikit rasa berharap yang ganjil. Darwin, yang sedikit terkejut dengan reaksi Fiona mengangguk. “Iya, memang sulit, tetapi aku memilih untuk maju,” balasnya. Suaranya terdengar stabil meskipun kata-kata Trevor seakan telah mengaduk-aduk emosinya. Senyum Fiona melebar, matanya berbinar-binar dengan sebuah ide. “Darwin, itu... sungguh menyenangkan untuk didengar. Bukan pada bagian yang sulit, tentu saja, tapi senang melihatmu terbebas dari kegagalan dan berbicara mengenai melangkah maju,” dia melihat sekeliling ke wajah-wajah penuh semangat yang menyaksikan percakapan mereka, lalu kembali fokus pada Darwin, “Bagaimana menurutmu jika kamu bergabung dengan perusahaanku? Aku yakin aku memiliki posisi yang sempurna untukmu sebagai Kepala Teknologi
Baca selengkapnya

Bab 37

“Beraninya kamu?” Geram Fiona, sorot matanya menajam. “Beraninya kalian ada yang meremehkan integritas atau kesuksesan Darwin?”Elise dan Jessica saling bertukar pandangan gugup, tiba-tiba sadar mereka telah mendesak Fiona terlalu jauh. Senyuman di wajah mereka menghilang, kepercayaan diri mereka hilang tersapu oleh sorotan tajam mata Fiona. Namun, Trevor yang sudah tenggelam akan kecemburuannya menolak untuk menyerah. “Oh, ayolah Fiona. Sudah jelas dia hanya mencoba untuk membuatmu terkagum. Kami sebagai teman hanya sedang memperingatkanmu, meyakinkanmu untuk tidak jatuh pada tipuannya.”Postur tubuh Fiona masih menegak, sorot matanya dialihkan ke ‘temannya’ dengan campuran antara kekecewaan dan merendahkan. “Menakjubkan,” ujarnya, suranya berubah menjadi elegan dengan nada yang menusuk, “Seberapa cepat kalian semua menuduh hidup seseorang. Keputusan Darwin adalah keputusannya sendiri, dia pasti memiliki alasan yang tidak mungkin kalian mengerti karena kalian sibuk dengan pikiran dan
Baca selengkapnya

Bab 38

Begitu mereka menapakkan kaki ke luar, mereka disambut oleh semilir angin malam yang berhembus mengenai kulit mereka. Fiona mengarahkan Darwin ke mobilnya yang diparkir, sedan mewah berwarna hitam yang ramping dan berkilau di bawah sorotan lampu jalan. Garis-garis elegannya menunjukkan kecepatan dan kenyamanan, yang menjadi bukti selera dan status Fiona. “Maafkan aku, Darwin,” Fiona memulai, suaranya lembut, diwarnai dengan penyesalan saat dia membuka kunci mobil dengan bunyi bip. “Aku tidak pernah ingin malam ini berubah menjadi... seperti ini.” Darwin menoleh ke arahnya, matanya memantulkan cahaya lembut lampu jalan. “Fiona, kamu tidak perlu minta maaf. Sungguh,” dia bersikeras, nadanya lembut namun tegas. “Mereka... orang konyol itu,” katanya, sambil tersenyum kecut, “Mereka tidak patut kamu khawatirkan.” “Namun, mereka jahat dan itu semua karena aku.” Desak Fiona, alisnya berkerut karena khawatir saat dia membukakan pintu penumpang untuknya, sebuah isyarat kepedulian padanya. “J
Baca selengkapnya

Bab 39

Lisa seakan membeku saat matanya menatap Darwin. Sekelibat emosi berkecamuk di wajahnya. Terkejut, kesal, dan cemburu. Senyumnya yang cantik berubah seketika menggaris datar. Dia mengerjapkan kedua matanya, untuk meyakinkan dirinya bahwa itu bukan imajinasinya sematanya, lalu membukanya dan tetap melihat Darwin. Dia masih tidak dapat memercayai matanya. Dari semua orang di dunia ini, dia bertemu dengan Darwin. Bukan hanya itu saja, dia bersama wanita yang terlihat menawan, bahkan terlihat lebih menawan dari dirinya. Kecemburuan menjalari hatinya. Bagaimana bisa Darwin, orang yang selalu dipandangnya sebagai pecundang, bisa mendapatkan seseorang yang begitu menawan ini?“Astaga, ternyata Darwin,” sahut Lukas dengan keras, membuat orang lain memalingkan pandangannya ke mereka. “Senang bertemu denganmu di tempat seperti ini.”Melihat Lukas dan Lisa bersama tidak hanya kembali menyulut perasaan Darwin akan pengkhianatan, tetapi juga membuatnya merasakan antara kesedihan dan kemarahan, se
Baca selengkapnya

Bab 40

Lisa dan Lukas bertukar pandangan, berusaha pulih dari serangan Fiona. Lukas menelan ludahnya, memaksakan senyum kaku. “Baiklah, kami benar-benar menginginkan yang terbaik bagi kalian. Bukankah memalukan apabila penampilan itu menipu?” Dia menatap Darwin dengan penuh arti.Mata Fiona menyipit saat dia mengamati Lukas. Sikap arogannya mulai retak di bawah tekanan. "Penampilan? Atau egomu yang rapuh karena sekarang setelah keadaan berubah?" Lisa mengatupkan rahangnya, lubang hidungnya melebar saat dia menyaksikan percakapan itu. Beraninya wanita ini berbicara seperti ini kepada mereka! Namun, dia khawatir akan membuat kesalahan lagi terhadap taipan bisnis seperti Fiona. Menarik napas perlahan dan hati-hati, Lisa menggunakan nada halus, hampir penuh kasih sayang saat dia mengalihkan perhatiannya kembali ke Fiona. "Sayangku, kami hanya mencoba memberimu beberapa petunjuk. Begini, Ayah Lukas, William Adiguna, mempunyai pengaruh besar di Kota Jakarta, memiliki banyak bisnis, termasuk Ind
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status