*****“Berarti malam ini Papa dan Mama nginap di sini?” Ara bergelayut manja di bahu Papanya.“Iya, Sayang. Sekalian mau memastikan, kamu besok ikut ke rumah mertua kamu!” jawab Papanya seraya mengelus kepala putrinya.“Sekalian kita ikut mengantar, iya, kan, Pa?” Mama Ara terlihat begitu semringah.“Ya, Papa dan Mama akan ikut mengantar.” Papanya menimpali.Mereka tersenyum bahagia.“Sudah malam, silahkan istirahat semua!” Papa mertuaku bangkit, lalu berjalan menuju kamarnya.“Ara, atur kamar untuk orang tua kamu, ya! Indri juga, ya, Sayang!” Mama mertua menitahkan.Mas Bara memapah ibunya bangun, lalu mengantarnya ke kamar.“Yuk, Pa, Ma! Tidur di kamar Ara saja! Udah gak ada kamar kosong, masalahnya! Kita tidur di kamar tamu! Kamar yang biasa Ara tempati bersama Mas Haga.” Ara mengajak orang tuanya.“Boleh, Papa dan Mama di mana juga boleh. Lagi pula ini bukan rumah kamu, kan? Kamu hanya numpang di sini. Wajarlah tidur di kamar tamu,” sindir mamanya melirikku sinis.“Gak
Read more