Semua Bab Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai: Bab 381 - Bab 390

506 Bab

Bab 381

Jam enam sore, selesai memeriksa semua daftar pasien yang datang.Daftar pasien Nardi jumlahnya terbatas, hanya beberapa orang saja dalam sehari.Saat Brivan masuk, Kayshila sudah selesai cuci tangan dan ganti baju."Terima kasih banyak sudah menungguku seharian, sekarang aku sudah boleh pulang.""Kayshila, tidak usah buru-buru, kakak kedua bilang dia akan segera tiba."Hm?Kayshila pun terkejut sejenak, tanpa disadari dia pun tersenyum."Dia mau datang ya?" kata Kayshila dengan suara pelan dan halus, sambil duduk. "Kalau begitu aku menunggunya sebentar."Dua puluh menit kemudian, Zenith pun tiba."Kakak kedua."Sambil mengangguk, Zenith langsung berjalan ke arah Kayshila."Kamu sudah datang ?"kata Kayshila tersenyum sambil meletakkan buku yang dipegang."Mana yang terluka ?""Kaki mana yang terluka?" tanya Zenith lagi dengan posisi setengah berjongkok di depan Kayshila, sambil meraba-raba kakinya, dan hampir mengangkat ujung roknya."Hei!" kata Kayshila segera menahannya."Hm?
Baca selengkapnya

Bab 382

“!”Dalam sejenak, Zenith tidak yakin apakah dia lebih senang atau lebih terkejut.Tanpa disadari, dia bertanya balik, “Benaran?”Kayshila malah terlihat santai, sambil tersenyum lega, “Benar, kenapa harus bohong padamu. Kamu adalah suamiku, aku menyukaimu, apakah itu tidak boleh ?”Alasannya masuk akal, tapi Zenith masih merasa semua ini tidak nyata.Setelah berpikir sejenak, Zenith berkata, “Kalau dibandingkan dengan Cedric ?”Dia ingat, belum lama sebelum ini, saat mabuk di malam itu.Kayshila menjemputnya, dan pernah bilang kalau untuk kedepannya dia tidak akan pernah mencintai seseorang seperti dia mencintai Cedric ...Sekarang, apakah dia masih berpikiran seperti itu?Dan Kayshila terdiam, bagaimana dia bisa menjawabnya? Perlakuan dia terhadap Zenith dan Cedric tentu saja berbeda, dan juga tidak akan pernah sama.Tapi ...Belum sempat menjawab, pelayan mengetuk pintu.“CEO Edsel, Nyonya Edsel, bolehkah kami menyajikan makanannya sekarang?”Kayshila menghela nafas lega,
Baca selengkapnya

Bab 383

"Tavia, ini isyarat dari Sutradara Kean, sekarang kamu masih main dalam dramanya, kamu masih harus mengandalkannya untuk menjagamu di masa depan!"Lina tidak peduli dengan Tavia, dia mengira kalau Zenith sudah mendengar semuanya, jadi singkatnya dia hanya melanjutkan pembicaraan."CEO Edsel, awalnya Andalah yang membawa Tavia masuk ke dalam drama Sutradara Kean. Anda tahu sendiri, lingkaran sosial seperti ini, secara harafiah selalu mengangkat yang tinggi dan menginjak yang rendah.""Sekarang sosial semuanya sedang memberitakan, kalau Anda sudah menikah, Tavia sudah tidak ada pendukung lagi di belakangnya, hari ini drama Sutradara Kean diputar di bioskop, dia ingin Anda datang mendukungnya, dan juga berarti ingin menguji, kalau Anda tidak datang ..."Lina merasa sangat cemas, sambil memohon."Itu sama saja dengan mempermalukan Tavia di depan umum!""Cukup!"Di ujung telepon, Tavia hendak ingin mengambil paksa telepon Lina, "Udah selesai ngomongnya?"Lina tidak peduli, "CEO Edse
Baca selengkapnya

Bab 384

Lihat saja apa yang akan terjadi nanti, mungkin tidak perlu infus lagi setelah ini."Oh."Setelah mendengar itu, ekspresi emosi wajah Dokter Wandy perlahan mereda, "Sudah diskusi kan? Oke kalau begitu, aku akan infus dan memasukkan tiga kali, lalu kita lihat dulu hasilnya.""Terima kasih Dok."Sambil menulis resep, Dokter Wandy sambil mengoceh."Lain kali, minta CEO Edsel datang menemanimu. Jangan dikira anak yang ada di dalam kandunganmu ini tidak tahu apa-apa, dia akan tumbuh lebih baik kalau ayah dan ibunya memiliki hubungan yang baik.""Baik, aku mendengarkanmu." kata Kayshila sambil tersenyum dan mengangguk.Dia berpikir, saat pulang nanti malam, dia akan memberitahukan masalah ini kepada Zenith, dan lain kali mereka harus bisa datang bersama.Setelah pemeriksaan, waktu belum terlalu malam.Kayshila menyarankan, "Jeanet, ayo kita makan di luar, aku ingin sekali makan hot pot hari ini.""Oke."Jeanet tidak menolaknya, "Sekalian saja, kita nonton film bersama.""Oke begitu
Baca selengkapnya

Bab 385

"Ha? Itu kan Zenith." Jeanet berkata, "Film ini, dia investornya? Dia tidak menemanimu periksa kandungan, karena alasan ini?""Sepertinya ... iya."Kayshila menjawab dengan samar-samar, sebenarnya mengenai urusan bisnisnya, dia sama sekali tidak tahu apa-apa.Urusan yang harus dia lakukan hari ini, sepertinya memang urusan sebagai investor di film ini.Tapi segera setelah itu, kenyataan menghantamnya dengan keras.Karena, tepat di belakang Zenith, adalah Tavia."!" reaksi pertama Jeanet, tanpa sadar dia melihat ke arah Kayshila."Tavia? Ada dia di film ini?""Tidak tahu." Senyuman Kayshila membeku, dia sendiri yang asal memilih film ini, dan tidak pernah memperhatikan aktor siapa saja yang main di filmnya.Jadi, alasan Zenith datang malam ini apa?"Tunggu, aku telusuri dulu."Jeanet mengeluarkan ponselnya, dan mulai Google."Menyeberangi Sungai …"Tidak ada nama Tavia dalam daftar pemain utama di film itu, tapi ada pengenalan khusus."Pengenalan khusus?"Jeanet meng
Baca selengkapnya

Bab 386

"Zenith."Tanpa mengucapkan dua patah kata, Tavia mengejar menghampiri, dan berdiri berdampingan dengan Zenith.Pada pandangan pertama, merekalah yang terlihat seperti sepasang kekasih yang serasi."Nyonya Edsel."Tavia berlari menghampiri, nafasnya sedikit terengah-engah.Karena merasa tidak enak, dia mengimbanginya dengan tersenyum, "Apakah kamu ke sini untuk nonton film? Kalau tahu kamu akan datang, aku pasti sudah menyisakan dua tiket untukmu sebelumnya ..."Tanpa menunggu dia selesai berbicara, Kayshila bertindak seolah-olah dia tidak ada, dan langsung melihat ke arah Jeanet."Jeanet, ayo kita pergi.""Oh, oke."Diabaikan sama sekali olehnya, membuat Tavia merasa sangat malu, dan tersenyum sinis pada Zenith."Zenith, sepertinya istrimu terlihat kesal, apa aku ada salah bicara?""Tidak ada."Zenith mengerutkan alisnya, dan menggeleng-gelengkan kepala, pada saat yang bersamaan, dia meraih dan menarik tangan Kayshila.Kayshila melirik sejenak, dan dengan nada memerintah,
Baca selengkapnya

Bab 387

Nada suaranya juga tambah dingin. "Tidak, ini bukan asumsi. Aku katakan padamu dengan jelas sekarang, aku tidak akan meminta maaf! Tidak akan pernah!"Kayshila menghempaskan tangan Zenith, "Jeanet, ayo pergi.""Oke!"Seketika, Zenith tercengang."Zenith, ini ... semua salahku, maafkan aku ...""Bukan salahmu."Zenith mengerutkan kening sambil menggelengkan kepala, "Kayshila sudah mengataimu hal yang buruk, aku minta maaf atas namanya. Maaf untuk malam ini, aku pergi dulu!""Zenith!"Tahu kalau tidak bisa menahannya, Tavia hanya bisa melihatnya pergi menjauh.Ekspresi sedih dan ketidakberdayaannya bercampur dengan, sedikit rasa senang yang tidak terelakan.Mereka, bertengkar.…Di tempat parkir, Zenith mengejar Kayshila, dan memegang tangannya.Kemudian memberi perintah pada Brivan, "Antar Jeanet pulang.""Baik, kakak kedua."Kayshila dipaksa masuk ke dalam mobilnya, dia bisa merasakan kalau Zenith sedang kesal.Selanjutnya, apakah dia akan mengkritik dengan keras?"Ma
Baca selengkapnya

Bab 388

Zenith bosan sendirian, apa lagi memikirkan kejadian malam ini, dia langsung pergi ke ruang baca, untuk membujuk Kayshila.Zenith berjalan menghampiri di belakangnya, dan membungkuk untuk memeluknya."Sedang baca buku lagi? Tadi lupa tanya, apakah kamu sudah makan enak malam ini?"Karena terlalu dekat, Kayshila bisa mencium aroma parfum wanita di tubuhnya.Dia tidak menggunakan parfum, sangat jelas sekali, aroma ini datang dari aroma parfum Tavia."Sudah makan, makan bareng Jeanet."Kayshila tetap tenang, sambil mendorongnya menjauh, memegang pena, dan melanjutkan membaca buku, sekali-kali menulis beberapa kata.Jawabannya begitu asal-asalan?Tahu bahwa dia sedang kesal, tapi Zenith tidak tahu harus bagaimana membujuknya. Apa yang ingin dikatakan semua sudah dia katakan, ada beberapa hal yang tidak bisa dia lakukan, dan juga tidak bisa berjanji seenaknya."Sudah larut malam." Zenith berkata lagi, "Saatnya siap-siap untuk tidur." Kayshila masih tidak menatapnya, "Kamu dulu
Baca selengkapnya

Bab 389

Jarak dua blok jalan, mobil tersebut berhenti, dan tidak bergerak sedikit pun. "Lalu bagaimana? Kita harus segera ke rumah sakit, karena ada yang terluka di dalam bus!"Sopir bus sibuk menghampiri untuk menenangkan para penumpang."Para penumpang, jangan khawatir, polisi lalu lintas sedang melakukan evakuasi, dan ambulans sedang dalam perjalanan.""Iya benar, tunggu sebentar, kita tidak termasuk luka yang serius, bagian depan kita menghantam lebih parah!""Tunggulah sebentar."Kayshila tersenyum pahit sambil menekan dahinya, sepertinya, setelah kejadian ini, dia harus memeriksa kalender ramalan sebelum pergi keluar.Untungnya adalah, polisi lalu lintas datang dengan cepat, dan menurunkan para penumpang satu per satu."Bentuk barisan, dan jalan ke arah sini, ambulans ada di persimpangan, mereka akan membawa kalian ke rumah sakit."Satu per satu, semua orang turun dari bus, dan berbaris, sambil menunggu untuk naik ke dalam ambulans."Kayshila!"Di tengah kerumunan yang bis
Baca selengkapnya

Bab 390

Mendengar semua itu melalui ponsel, emosi Zenith semakin tidak karuan.Kayshila mengalami kecelakaan mobil, sudah seharusnya dia khawatir.Tapi, dia benar-benar sangat berani untuk membuatnya kesal, dalam kondisi seperti ini!Apa maksud dia, kalau tidak ada waktu, tidak perlu datang menjenguknya?Memangnya di matanya, dia ini seorang sampah, yang sampai tidak peduli anak dan istrinya mati?Sambil tertawa dalam kemarahannya, dia berkata, "Kalau begitu, untuk apa kamu meneleponku?""?"Tidak disangka, dia akan bertanya seperti itu, Kayshila tertegun, dan terdiam sejenak."Aku hanya takut, kamu akan bertanya, saat kamu pulang ke rumah dan tidak melihatku."Heh.Zenith mencibir dalam hati, kalau Nyonya Edsel tidak ada, sudah pasti dia akan bertanya!Tapi, dalam pandangannya, apa memang seperti itu?Seketika, emosinya meluap mencapai puncaknya."Kayshila, kamu sengaja ya?"Sengaja membuatnya emosi, karena masalah kemarin!Kayshila bingung, "Apa?"Masih berpura-pura? Benar-b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
51
DMCA.com Protection Status