Home / Romansa / Talak Setelah Sah / Chapter 61 - Chapter 66

All Chapters of Talak Setelah Sah : Chapter 61 - Chapter 66

66 Chapters

Kemasukan setan apa dia?

"Ada apa? Kenapa kamu gelisah seperti itu?" tanya Bagas.Diana langsung menolehkan wajahnya ke arah Bagas, dia berusaha untuk tersenyum manis ke arah ayahnya tersebut. Walaupun dia menduga ada orang yang membuntuti dirinya, tetapi dia tidak bisa mengatakan hal itu begitu saja kepada Bagas.Dia takut jika ayahnya tersebut akan ketakutan, dia takut jika ayahnya akan banyak pikiran. Karena tentunya itu akan berpengaruh terhadap kesehatan dari ayahnya tersebut."Tidak apa-apa, aku hanya kepikiran mas Aiden saja. Dia selalu saja capek dalam bekerja, hari ini aku nggak ikut kerja. Pasti dia akan begitu sibuk," ucap Diana beralasan.Bagas langsung menganggukkan kepalanya, dia membenarkan apa yang dikatakan oleh putrinya. Menantunya itu memang orang yang sangat bekerja keras dalam kesehariannya."Kalau seperti itu, seharusnya tadi kamu tidak usah mengantar Bapak. Bapak kan' bisa pergi dengan sopir," ucap Bagas."Eh? Nggak kayak gitu juga, Pak. Bapak tetap yang terpenting, karena mengurusi Bap
Read more

Bersiaplah, kamu harus dihukum.

Diana tetap menggoyangkan pinggulnya di atas tubuh suaminya, tetapi tidak lama kemudian dia langsung tertawa karena tidak tahan melihat kekesalan di wajah suaminya.Semakin hari dia semakin mengenal sifat dari suaminya, menurutnya Aiden adalah pria yang baik. Pria yang penyayang dan juga pengertian. Namun, dia juga merupakan pria yang tidak ingin diganggu kalau sedang memiliki aktivitas yang serius."Jangan marah-marah, nanti malah nggak enak loh." Diana berkata dengan napas yang terengah-engah, karena saat ini dia sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan yang sebentar lagi akan dia dapatkan."Iya, Sayangku."Aiden tersenyum, lalu tangannya terulur untuk meremat kedua dada istrinya dengan begitu lembut. Tidak lama kemudian, bibir Aiden langsung menyambar ujung dada istrinya dengan rakus.Dia sesap dengan penuh gairah, dia perlakukan dada istrinya seperti sebuah makanan yang begitu nikmat untuk disantap."Enak, Yang." Diana merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa saat ini.
Read more

Kok aku makin gendut, ya?

"Hem! Kamu akan aku hukum dengan--"Dia tak meneruskan ucapannya, Aiden dengan cepat mendekatkan wajahnya pada wajah Diana, bibirnya dengan lincah langsung mengecupi leher jenjang istrinya.Padahal, mereka belum lama selesai bercinta. Akan tetapi, Aiden terlihat begitu berhasrat saat menatap wajah istrinya itu."Jangan, Mas. Aku lelah, hukumannya diganti sama yang lain aja. Nanti aku bisa pingsan," ucap Diana mengiba.Bercinta dengan Aiden memang selalu membuat dia merintih penuh nikmat, tetapi jika terus-menerus melakukannya, rasanya dia benar-benar tidak sanggup."Tapi aku-nya pengen, Yang." Aiden kembali mencumbui bibir istrinya.Namun, dengan cepat Diana menghindari pria itu. Bukannya dia ingin membantah, tetapi ini di kantor. Pekerjaan Aiden sudah terbengkalai, jika mereka kembali bercinta, maka pekerjaan tidak akan selesai juga."Sayang! Pekerjaannya diselesaikan dulu, nanti malem aku kasih lagi," ucap Diana seraya tersenyum dengan begitu manis agar suaminya itu luluh.Awalnya w
Read more

Kalau gak mau, pasti akan bahaya.

Di saat Aiden sedang melakukan meeting penting dengan klien, Diana benar-benar tertidur dengan begitu lelap. Wanita itu bahkan tidak mengingat untuk memakan apa pun, dia hanya merasakan lelah yang luar biasa.Padahal Dia a tidak banyak mengerjakan pekerjaan, tetapi wanita itu merasakan matanya seakan tidak bisa dibuka. Matanya ingin terus menutup dan tubuhnya seakan ingin menempel terus pada bantal.Alhasil, wanita itu kini masih terlelap dalam tidurnya. Terlebih lagi di sana tidak ada Aiden, tidak ada yang mengganggu waktu tidurnya sama sekali.Meeting penting yang dilakukan oleh Aiden ternyata menghabiskan banyak waktu, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.Terlebih lagi perusahaan cabang ini belum lama berdiri, Aiden harus benar-benar mengurus semuanya dengan sangat baik. Agar tidak salah dalam melangkah nantinya.Pukul 8 malam, Aiden bisa bernapas dengan begitu lega. Karena akhirnya dia bisa segera menemui istrinya, istri tercintanya yang sudah sangat dia rindukan."Akhirn
Read more

Aku mau minta dua kali, yes.

Pada akhirnya, Diana dan juga Aiden memakan makanan yang sangat diinginkan oleh Diana itu. Diana memakan cumi pedas manis dengan irisan belimbing wuluh itu dengan raut wajah sumringah.Berbeda dengan Aiden, pria itu sesekali memejamkan matanya karena menahan rasa asam yang begitu menyengat di lidahnya. Air liurnya bahkan sampai hendak menetes."Yang, ini asem banget loh. Nanti kamu bisa sakit perut," ucap Aiden.Diana menolehkan wajahnya ke arah Aiden, lalu dia kembali fokus pada makanan yang ada di hadapannya. Tak ada niatan untuk wanita itu menghentikan kunyahannya."Yang, asem. Nanti sakit perut loh," ulang Aiden."Nggak akan dong, Yang. Ini sangat enak," jawab Diana dengan mulut yang penuh dengan makanan.Aiden tidak menyangka jika Diana akan memesan makanan yang membuat dirinya tersiksa, rasa asam dari belimbing wuluh itu benar-benar membuat dia seakan hendak muntah."Ya udah, kamu abisin makanannya, ya?" ujar Aiden.Aiden yang sudah merasa tidak tahan menghentikan kunyahannya, D
Read more

Siapa yang tega?

Satu minggu sudah Diana dan juga Aiden tinggal di luar kota, bukan hanya sekedar melakukan pengembangan bisnis. Namun, mereka seperti terlihat sedang melakukan bulan madu.Setelah pekerjaan selesai, Aiden akan mengajak Diana untuk pergi jalan-jalan. Aiden akan menghabiskan waktu bersama dengan Diana di luar, entah itu untuk makan, hanya sekedar jalan-jalan dan pergi untuk mencari jajanan khas daerah tersebut.Hari ini adalah hari terakhir Diana dan juga Aiden berada di kota tersebut, mereka berdua sedang berkeliling kota untuk mencari oleh-oleh.Aiden berkata mereka tidak perlu membeli oleh-oleh yang banyak, lagi pula dia tidak memiliki saudara yang banyak. Tante Alicia pun berada di luar negeri, beli oleh-oleh sedikit saja untuk Bagas dan juga asisten yang berada di rumahnya.Namun, Diana malah membeli banyak sekali makanan. Dia juga membeli beberapa kerajinan khas daerah sana seperti gelang dan juga kalung, bahkan dia juga memberi topi berhiaskan cangkang kerang."Yang, aku mau beli
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status