Home / Rumah Tangga / Maaf, Aku Memilih Mundur / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Maaf, Aku Memilih Mundur: Chapter 41 - Chapter 50

90 Chapters

Bab 41

“Ini Mas, ada titipan surat.”Bu RT tiba-tiba muncul di halaman rumah Yogi. Tepat beberapa saat setelah laki-laki itu masuk ke pelataran rumahnya. “Lho, Bu RT. Kok-”“Saya tadi sengaja nunggu Mas Yogi lewat. Pas liat, saya langsung buru-buru nyusul kemari,” sergah Bu RT dengan cepat. Nafas wanita yang sudah tak lagi muda itu tampak ngos-ngosan. Sebab buru-buru menyusul Yogi yang baru saja pulang kerja. “Mas Yogi.”Tiba-tiba suara dari ibu ketua kepengurusan tetangga itu kembali terdengar. Wanita yang umurnya sudah hampir sama dengan sang ibu, Jubaedah, tampak ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Hingga suara Yogi terdengar menimpali, “Ada apa, Bu? Ada yang bisa saya bantu?”“Em ….”“Gak apa Bu, jangan sungkan. Kalo bisa saya bantu pasti saya bantu kok!” ucap Yogi kemudian, sebab wanita di depannya masih tampak ragu. “Apa Mas Yogi gak sayang kalo harus melepas istri sebaik Devi?” Akhirnya, sebuah kalimat tanya meluncur be
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 42

“Jangan aneh-aneh Mbak!” Yogi tak menanggapi ucapan sang kakak dan lebih memilih untuk berlalu masuk ke dalam rumah. Ceklek! Ceklek! Yogi memutar anak kunci pada pintu utama rumahnya. Semenjak dua minggu kepergian Devi dari rumah itu. Kini Yogi mulai benar-benar merasakan perbedaan saat ada Devi dan saat ini… “Biasanya kamu yang bukain pintu dan nyambut aku, tapi sekarang-” Mata Yogi menyisir ke arah ruang tamu yang biasanya rapi, bersih dan wangi. Sebab Devi seringkali memasang pengharum ruangan di setiap sudut rumah. Tapi kini, jangankan pengharum ruangan. Hanya debu dan sarang laba-laba yang bersarang di sana. “Mbak sama Ibu gak beres-beres rumah lagi?” Kini Yogi memutar badan dan menghadap kakak perempuannya yang tengah berdiri di ambang pintu. “Tadi Mbak pergi arisan,” jawab Yessi singkat. Tangannya terlipat di dada. Sedangkan wajahnya melihat sang adik dengan tatapan malas. Hembusan nafas Yogi terdengar pelan. Seharian lelah bekerja, namun kini masih dihada
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 43

“Heh! Malah bengong kaya sapi ompong!” sentak Jubaedah yang tiba-tiba sudah ada di ambang pintu rumah Yogi. “Lho, Lisa udah sampe?” tanya Jubaedah, saat melihat wanita cantik yang tengah duduk berdua bersama Yessi. “Sampe kapan, Lis?” “Baru beberapa menit kok, Tan,” jawab Lisa sopan kemudian menyalami tangan Jubaedah dengan santun. “Duh, senengnya kalo punya mantu kayak gini,” ujar Jubaedah dengan nada sedikit keras. Kemudian ia kembali melanjutkan, “Udah cantik, baik, santun sama orang tua.” “Ah, Ibu bisa aja,” tukas Lisa menimpali ucapan Jubaedah dengan tersipu. Sedangkan Jubaedah dan Yessi justru saling melirik seolah tengah berbicara melalui tatapan mata. Tiga wanita beda generasi itu kemudian duduk berbincang bertiga. Banyak hal yang mereka bicarakan, dari mulai masa lalu Yogi dan Lisa hingga kehidupan Lisa sekarang. Hal itu sukses membuat Jubaedah terkesan pada wanita itu.
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 44

“Apa tak bisa dibicarakan lagi?” Yogi langsung menyerbu Devi dengan pertanyaan yang ia sendiri sudah tahu jawabannya. “Kamu udah tau jawabannya, Mas. Jadi cukup, jangan menanyakan hal yang sama berulang kali,” jawab Devi dingin. “Ah, iya. Bagaimana kabar Ibu dan Mbak Yessi?” Devi yang sudah ingin melangkah tiba-tiba berhenti dan kembali menoleh ke arah calon mantan suaminya. “Mereka-” “Kami baik! Kenapa?” Tiba-tiba suara Yessi terdengar dari arah lain, menjawab pertanyaan Devi yang diajukan pada Yogi. Devi tersenyum miring, ia sudah menduga jika dua wanita itu akan selalu membayangi Yogi, dimanapun laki-laki itu berada. “Apa kabar Bu, Mbak? Aku pikir, kalian gak akan dateng.” Tanpa basa basi, Devi melontarkan apa yang ada dalam pikirannya, namun dengan cara yang berbeda. Tentu saja hal itu membuat Yessi dan Jubaedah seketik
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 45

“Cukup Devi!” Arya menarik kedua lengan Devi yang sudah ingin kembali melangkah maju, menghadapi keluarga sang suami. “Ini tak akan ada habisnya kalo kamu ladenin mereka. Akan lebih baik kalo kita masuk dan menunggu di dalam,” ujar Arya kemudian. Devi memejamkan matanya sekilas kemudian kembali menatap laki-laki yang sudah menjadi suaminya selama 11 tahun. “Mas!” sentak Devi dengan tatapan lekat pada sang suami. “Aku pikir, kamu adalah sosok yang paling mengerti aku, selain kedua orang tuaku. Tapi nyatanya, pikiran ku itu salah. Bahkan sangat salah!” “Tak usah banyak bicara kamu Devi. Kamu udah menyakiti anakku. Setelah dia membiayai hidupmu selama bertahun-tahun, bukannya terima kasih malah-” “Heh! Omong kosong!” desis Devi menyela ucapan ibu mertuanya. Tanpa memperdulikan ucapan Devi, Jubaedah kembali melanjutkan kalimatnya, “Dasar wanita gi-la! Tak tau terima kasih!” bentak Jubaedah yang masih terus mengelus pundak anak laki-lakinya. “Cih! Apa Anda bilang tadi?
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 46

“Saudara Devi, apa Anda sudah yakin dengan keputusan ini?” Suara laki-laki yang kini tengah duduk dengan posisi lebih tinggi dari semua orang. Membuatnya menjadi pusat perhatian banyak pasang mata di ruangan tersebut. Suaranya terdengar lantang dan menggema di ruang yang didominasi dengan warna putih dan hijau tersebut. “Saya yakin, Yang Mulia!” jawab Devi tegas. “Baiklah kalau begitu. Dengan ini sidang kita mulai!” Ketuk palu Hakim terdengar hingga tiga kali. Tanda jika sidang perceraian Devi dan Yogi dimulai. Devi merasakan jantungnya berdebar-debar. Dia hanya berusaha untuk menahan diri. Agar jangan sampai terlihat lemah di hadapan keluarga mertuanya. ‘Yaa Tuhan, kuatkan hamba. Jika ini jalan takdirMu, maka berikan keikhlasan dan kekuatan tak bertepi pada hambaMu ini.’ Sementara di hadapannya, sang mantan suami, Yogi, duduk dengan wajahnya yang datar dan dingin. Dia duduk di samping pengacaranya, sementara Devi duduk dengan seseorang yang membantunya. Dalam diam, hati ibu
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 47

“Tunggu! Katakan terlebih dahulu, apa maksud Anda?!” Yogi mencekal kuat lengan Arya yang akan berlalu menyusul langkah Devi. Arya menghentikan langkah dan langsung menoleh pada lengannya yang masih dalam cekalan Yogi. “Ngapain sih kamu deket-deket dia, Gi!” Namun tiba-tiba datang Jubaedah dan langsung menepis dengan kuat tangan Yogi yang masih menarik jas milik Arya. “Dia itu kubu lawan! Ngapain kamu malah-” “Ibu mending diem, deh! Aku ada urusan penting sama dia!” sentak Yogi yang merasa jika kedatangan sang ibu hanya menambah masalah dan menghambat waktu. Jubaedah sontak berjingkat kaget. Sebab ia bahkan tak tahu apa masalahnya, hingga Yogi malah sampai menaikkan nada suaranya. ‘Sial! Ada apa lagi ini?’ “Katakan padaku, apa maksud dari ucapanmu tadi?” tanya Yogi pada Arya, tanpa mengindahkan sang ibu yang masih diam dan tertegun. Sekilas, Arya melirik ke arah Jubaedah. Namun masih dengan ekspresi datar, tanpa senyum meski hanya setipis tisu. “Kau-” “Mohon
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 48

“Mari kita perbaiki semuanya, Dev.” “Untuk apa? Semua sudah selesai!” tegas Devi tanpa Ragu. “Bukan demi kita, tapi demi anak-anak. Mereka masih membutuhkan sosok seorang ayah.” Yogi terus mencoba membuat Devi mengerti dengan maksud dan tujuannya. Devi mendengus kasar. Panasnya cuaca hari ini, semakin bertambah panas akibat dari kedatangan sang mantan suami. “Semua sudah terlambat, Mas!” “Kau lihat mereka, Mas. Bukan aku sombong, tapi pada kenyataannya bahkan kedatanganmu saja tak diharapkan oleh mereka,” imbuh Devi kemudian. “Dasar wanita gatel! Berani-beraninya kamu kegatelan sama suamiku!” Tiba-tiba sebuah suara keras terdengar dari arah jalan depan rumah Devi. Membuat Devi dan sosok laki-laki yang kini ada di hadapannya menoleh ke arah sumber suara. “Kalo ngomong bisa dijaga nggak?!” tanya Devi dengan nada kasar. Tatapan mata ibu dua anak itu menusuk tajam pada sosok asing yang kini sudah berdiri dan menatapnya sengit. Hingga suara sosok tersebut kembali terden
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Bab 49

“Puas kau sekarang, hah?!” “Gara-gara ulahmu, aku gagal mendapatkan Devi kembali!” bentak Yogi pada Lisa yang kini menatap marah pada laki-laki itu. Suara deru nafas Lisa terdengar berat, pertanda jika emosi wanita itu sudah benar-benar ada di ubun-ubun. “Kenapa semua gara-gara aku, Mas? Kau yang gagal move on, kenapa aku yang disalahkan?” Lisa melipat tangannya di dada. Namun tatapan matanya melirik ke arah rumah minimalis, dimana Devi dan kedua putranya tinggal selama tiga bulan terakhir. “Lagian ngapain sih kamu masih kesini? Godain janda gatel itu? Atau-”“Tutup mulutmu, Lisa!” Dengan nada tegas Yogi memotong perkataan sang istri. “Siapa yang kau sebut janda gatel? Dia juga punya nama!”“Heh! Kamu masih belain dia, Mas?” murka Lisa sambil terus menatap nyalang pada laki-laki yang baru menjadi suaminya, selama tiga bulan tersebut. “Dia itu ibu dari anak-anakku, Lisa! Jadi stop mengatakan hal buruk tentangnya. Karna kau bahkan jauh lebih buruk dari Devi, asal kau tau itu!” be
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 50

“Pergi kalian! Pergi dari sini!”“Betul! Cepat pergi dari sini sekarang!”Jeritan dan pekikan suara dua bocah kecil yang kini memegang pistol air di tangan mereka. Membuat Yogi dan Lisa berhenti berdebat. Terlebih saat air yang keluar dari pistol air tersebut sukses mendarat dan membasahi wajah Lisa. “Dasar anak kurang a-jar! Kemari kalian!”Syuurrr! Air itu kembali meluncur ke arah Lisa dan semakin membasahi wajah serta tubuh bagian depan wanita itu. “Pffttt.”Yogi mati-matian menahan tawa, saat Rayyan dan Roni kembali melancarkan serangan tembakan air ke wajah sang istri. Hingga akhirnya …“Bwa ha ha ha ha ha,” tawa Yogi terlepas tanpa bisa ditahan lagi. Terlebih saat melihat eyeliner Lisa yang meluber dan membuat wajah wanita itu tampak seperti badut. Atau bahkan lebih mirip Tante Kun yang baru cat rambut di salon. “Hentikan!” pekik Lisa yang tak tahan dengan perlakuan anak-anak Devi. Ditambah dengan suara tawa sang suami yang terdengar semakin menggelegar. “Kamu ini, Mas! Buka
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status