Home / Romansa / Istri Cantik Pilihan Anakku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Cantik Pilihan Anakku: Chapter 41 - Chapter 50

54 Chapters

Bab 41. Hotel

Sudah berjalan sekitar dua minggu Alyn dipindah tugaskan. Selama itu pula tak banyak yang terjadi antara hubungan Alyn dan Erlan. Pria itu masih bersikap ketus kepada Alyn. Sehingga membuat wanita itu kadang kala merasa jenuh.“Apa yang kau pikirkan, Alyn?” Cleo menatap temanya dengan heran ketika ia melihat Alyn yang tampak melamun.Mendesah pelan, Alyn lantas menggeleng. “Tidak ada.” Cleo lantas memincingkan matanya–menatap Alyn dengan penuh selidik. “Jangan berbohong. Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu!” Alyn lantas mendengus pelan karena Cleo masih bisa menebaknya. “Ck! Kau seperti cenayang.” “Hahaha….” Cleo tertawa ringan mendengarnya. “Jadi katakan apa yang membuatmu murung,” sambungnya setelah berhenti Tertawa. “Ini tentang suamiku,” ujar Alyn dengan tubuh yang lesu.“Sudah kuduga!” cetus Cleo sambil menjentikkan jarinya. “Jadi, apa dia masih bersikap dingin padamu?” “Yeah, dan sepertinya akan selalu seperti itu.” “Ck! Aku jadi kesal dengan pria itu. Bisa-bisanya dia
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 42. Permainan kasar

Sam yang merasa kewalahan lantas menggendong Alyn dengan susah payah. Bukan ia tak kuat menggendong tubuh Alyn yang tinggi semampai, tetapi tangan nakal Alyn membuat pria itu harus menahan diri. "Alyn, aku tahu kau mabuk. Tapi ini sudah berlebihan," ujar Sam menyingkirkan tangan Alyn yang merayap pada dadanya dengan lembut. Tentu saja sebagai pria normal ia merasa tertantang. Sehingga ketika di kamar, Sam menjatuhkan Alyn di ranjang dengan segera. Membuat rok yang dikenakan Alyn tersingkap dan menampilkan paha mulus wanita itu. "Alyn, aku mencintaimu." Kabut gairah sudah menghiasi mata Sam. Pria itu sudah tak dapat berpikir dengan jernih jika wanita yang berada dalam kukungannya merupakan wanita bersuami. Rasa cintanya kepada Alyn juga sikap Alyn yang menantangnya dengan mengalungkan kedua tangan pada lehernya pun membuat Sam menyingkirkan semua resiko yang akan di hadapi. Karena yang terpikir sekarang hanyalah membuktikan rasa cintanya kepada Alyn yang ia pendam sejak lama.
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 43. Alyn yang malang

Masuk ke kamar, Alyn langsung menangis tersedu-sedu. Rasa perih di tubuh tidak sebanding dengan sakit yang ia rasakan di hati. Sungguh, Alyn tidak menyangka jika Erlan akan berbuat sedemikian rupa untuk menyakiti hatinya. Ia tahu dan sadar diri jika dirinya tak akan bisa menggantikan Gimma--mendiang istri Erlan. Wanita itu hanya berharap sedikit perhatian dan perlakuan dari Erlan. Karena bagaimanapun, sekarang ia sudah menjadi istrinya. "Sakit ...," lirih Alyn membuat Cleo yang tertidur pulas terbangun. Teman dari Alyn itu mengerutkan keningnya ketika melihat temannya itu tengah menangis. Sehingga dengan kepala yang sakit, Cleo mendekat. "Alyn, apa yang terjadi?" tanya Cleo menatap Alyn dengan iba. Menggeleg pelan, Alyn tak mampu berkata-kata untuk saat ini. Ia hanya ingin menangis, dan terus menangis--melampiaskan kesedihannya yang merundung. Semetara Cleo yang melihat Alyn menggeleng pun tak bertanya lagi. Ia memilih menarik Alyn ke dalam pelukannya kemudian mene
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 44. Dibuntuti

Mencoba menghindar, Alyn memilih langsung memalingkan muka. Wanita itu lekas pergi ke kabin karena tugasnya digantikan oleh temannya yang lain. "Alyn, ada apa dengan wajahmu?" Cleo mengerutkan keningnya ketika melihat wajah temannya yang tampak pucat. "Ada Mas Erlan di luar," jawab Alyn dengan suara yang terdengar bergetar--menahan tangis. Jujur, sikap yang Erlan lakukan kemarin malam masih membekas dalam ingatan Alyn. Hal itu jelas membuat Alyn belum siap andai bertemu dengan Erlan. Namun, entah takdir baik atau bukan ... tetapi yang pasti Alyn tidak menyangka jika Erlan juga menggunakan penerbangan yang sama. Membuat mereka berada dalam satu pesawat yang sama. "Apa?" Cleo melebarkan matanya begitu mendengar ucapan Alyn. "Suamimu ada di sini juga?" sambungnya. "Hemm." Alyn membalas dengan anggukan saja. Mendesah pelan, Cleo lantas menatap Alyn dengan iba. Sementara tangannya bergerak menyentuh kedua pundak Alyn lalu menuntunnya agar duduk. "Kau tunggulah di sini, aku akan amb
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 45. Mulai cemburu

Entah harus bersikap bagaimana ketika tiba-tiba pria yang paling ingin Alyn hindari malah ada di hadapannya! Rasanya Alyn ingin sekali menghindar dan pergi dari hadapan Erlan. Hanya saja ... ia tidak memiliki tempat ataupun piliha. Terlebih ketika tiba-tiba Erin keluar dari rumah dan menyapa. "Alyn, Erlan, sejak kapan kalian ada di sini?" tanya Erin sangat terkejut ketika mendapati ada anak dan menantunya yang ada di depan rumahnya. Padahal tadi niatnya ia hanya ingin mengambil olahan makanan yang dijemur di depan rumah. Menoleh secara bersamaan, Alyn mendadak bingung harus bagaimana. Sementara Erlan seolah mengambil kesempatan dengan merangkul Alyn agar terlihat jika hubungannya dengan sang istri baik-baik saja. "Ibu, maafkan kami jika kedatangan kami membuatmu terkejut," ujar Erlan begitu lugas. Sehingga membuat Alyn tampak muak mendengarnya. Ingin sekali wanita itu menyingkirkan tangan Erlan yang bertengker pada pundaknya. Namun, andai ia melakukannya ... maka Erin akan tampak
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

Bab 46. Tak acuh

"Apa yang kau lakukan?" Alyn terkejut ketika ia akan menutup pintu kamar, tetapi ditahan oleh Erlan yang langsung masuk setelahnya. Padahal wanita itu sudah mengatakan kepada Erlan untuk pulang saja. Namun, Erlan malah mengikutinya. "Aku sudah mengatakan kepada Ibu akan menginap di sini. Bukankah akan aneh jika tiba-tiba aku pulang? Ibu pasti akan curiga!" Mendengus pelan, Alyn kemudian menatap Erlan dengan jengah. "Kau bisa mengatakan kepada Ibu jika memiliki urusan mendadak!" Dengan cepat Erlan menggeleng. "Urusanku ada di sini," balasnya. "Aku harus mendapatkan maaf darimu," sambung Pria itu menatap Alyn dengan serius. Tangan Erlan bahkan terulur untuk menyentuh lalu menggenggam tangan Alyn. Namun sayangnya, Alyn memilih menarik tangannya sebelum Erlan berhasil melakukannya. "Jangan menyentuhku!" cetus Alyn dengan ketus. "Alyn, aku benar-benar menyesal untuk yang semalam. Aku terlalu marah, hingga tak dapat mengontrol diri. Sungguh, Alyn." Erlan mencoba menjelaskan d
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 47. Bersungguh-sungguh

Masih mempertahakan sikap tak acuhnya, Alyn yang sudah selesai membersihkan diri pun bangkit. Sehingga membuat Erlan secara refleks menggeser untuk memberikan ruang bagi Alyn. Sayangnya wanita itu tak menghampiri ranjang, melainkan malah menuju pintu lalu membukanya. Sehingga membuat Erlan yang melihatnya bertanya secara spontan. "Alyn, kau mau ke mana?" Menjeda gerakan tangannya yang akan memutar knop pintu, Alyn kemudian menoleh. "Aku akan tidur di kamar ibu." Terang saja hal itu membuat Erlan langsung bangkit. Pria itu kemudian berjalan menghampiri lalu berkata, "Kau ingin mengadu kepada ibu?" Mendesah pelan, Alyn menggeleng dengan segera. "Tidak. Untuk apa aku mengadukan kelakuan bejadmu itu?" Sedikit bernapas lega, Erlan kemudian menarik Alyn ke dalam pelukannya yang membuat wanita itu terkejut. Lekas Alyn berontak agar terlepas dari pelukan Erlan yang tidak terlalu kuat. Sehingga membuatnya dapat dengan mudah terlepas. "Lancang!" "Kau istriku," balas Erlan membua
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Bab 48. Semakin merasa bersalah

Setelah mendapatkan sedikit wejangan dari ibunya, Alyn putuskan untuk kembali ke kamar. Sehingga Erlan yang termangu di tepi ranjang pun terperanjat dengan kehadiran Alyn yang tiba-tiba. "Alyn, kupikir kau benar-benar akan tidur di kamar ibu," ujar Erlan sambil bangkit lalu berjalan menghampiri. "Kamarku di sini. Jadi aku tidur di sini," balas Alyn masih terdengar ketus, tetapi setidaknya wanita itu mau menanggapi ucapan Erlan. "Kalau begitu tidurlah. Aku tidak akan menganggu." Menaikkan satu alisnya, Alyn menatap Erlan seolah tak percaya dengan ucapan pria itu. Sehingga Erlan yang paham pun berkata, "Aku berjanji, sungguh!" Melihat Erlan yang tampak meyakinkan lantas membuat Alyn tak banyak bicara. Wanita itu mengangguk saja kemudian mulai merebahkan dirinya di ranjang. Jujur, Alyn masih cukup takut andai Erlan melakukan seperti halnya semalam. Namun, ucapan dari Erin yang mengatakan untuk memberi Erlan kesempatan pun membuatnya mencoba percaya dengan suaminya itu.
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 49. Menahan diri

"Eugh ...."Sebuah lenguhan lirih terdengar dari mulut Alyn yang secara perlahan membuka matanya. Wanita tampak mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan cahaya dari lampu kamarnya."Sayang, kau sudah bangun?" Pertanyaan dari Erlan lantas berhasil membuat Alyn menoleh ke arah sumber suara. "Ma-mas, Erlan ...."Tersenyum lembut, Erlan kemudian duduk di sisi ranjang. "Kau pasti kelelahan, sehingga tidurmu begitu pulas.""Memang ini jam berapa?" gumam Alyn kemudian melihat ke arah jam waker yang ada di atas nakas.Melebarkan dengan sempurna, Alyn tidak menyangka jika dirinya sudah tertidur sangat lama. "Astaga, ini sudah malam!" Erlan tersenyum tipis melihat reaksi Alyn. "Kenapa berlebihan sekali? Ini hal yang wajar karena kau sudah lelah bekerja. Lagipula malam kemarin ...." Pria itu tak dapat melanjutkan kalimatnya dan hanya menggantungnya begitu saja.Meski begitu, dapat Alyn rasakan jika Erlan benar-benar menyesali perbuatannya kemarin malam."Aku akan membersihkan diri,"
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 50. Makan di luar

"Jangan lupa pakai mantelnya," ujar Erlan sebelum keduanya keluar dari kamar. "Aku sudah memakai baju panjang," sahut Alyn yang dibalas gelengan oleh Erlan. "Di luar sangat dingin, kau pakailah mantel. Aku tidak ingin jika kau sampai sakit." "Tapi---" "Sayang," potong Erlan membuat Alyn mendesah. Merasa tidak memiliki pilihan karena tidak ingin membuang-buang waktu dengan perdebatan, Alyn pun mengambil jaket dari lemari kemudian memakainya. "Lalu bagaimana dengan, Mas Erlan? Kau tidak menggunakan jaket," ujar Alyn sambil memakai jaketnya. "Aku membawanya di mobil," terang Erlan dibalas anggukan oleh Alyn. Sehingga kini keduanya keluar dari kamar dan berpapasan dengan Erin. "Kalian akan ke mana?" tanya Wanita paruh itu. "Kami akan makan di luar," jawab Alyn kemudian bertanya, "Apa ada yang kau inginkan, Bu? Biar aku belikan." Tak langsung menjawab, Erin malah melirik sekilas ke arah Erlan sambil tersenyum tipis. Setelahnya ia kembali menatap Alyn. "Tidak ada. Ibu masih
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status