Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Perjanjian Terlarang: Chapter 361 - Chapter 370

428 Chapters

Villain

“Kau terlihat seperti villain, kau tahu itu?” Moreau berkomentar tanpa sadar saat dia masih mengulik ponsel ayah sambungnya untuk memilih foto mana yang perlu dipertahankan dan tidak. Walau sebenarnya hampir tidak ada yang tersisihkan, karena dia nyaris menyukai semua hasil tangkapan gambar Ahmed. Bahkan potret terakhir sekalipun dengan ekspresi wajah terkejut begitu kentara di sana; di mana sikap Abihirt benar – benar membuat wajah Moreau terbenam di antara lengan pria itu yang menjepit. Dia diam – diam tersenyum membayangkan kembali kejadian tersebut. Berpikir jika ayah sambungnya merupakan tipikal orang yang jahil. Hanya diberi sampul berupa gunung es untuk tidak mencair begitu saja. Bagaimanapun ini kali kedua Moreau mendapati Abihirt bersikap lepas terhadap pengendalian diri yang murni. Tentu tidak menduga – duga secara asal. Lagi pula, mereka memutuskan segera kembali ke hotel setelah pria itu memastikan dia telah merasa puas, meski sebenarnya tidak. Hanya tid
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Ponsel Baru

Berulang kali kelopak mata Moreau mengerjap, menyesuaikan situasi setelah tanpa sadar tertidur di samping ayah sambungnya. Dia berusaha mengumpulkan nyawa; mengumpulkan sisa – sisa bagian dalam dirinya yang masih begitu mengantuk. Namun, hening yang bergemuruh seketika menyadarkan supaya dia ditarik secara paksa ke permukaan. Segera menyadari bahwa Abihirt sudah tidak berada di tempat terakhir kali merasa pria itu masih tertidur di sisi ranjang sebelah. Sambil perlahan beranjak bangun, Moreau mengedarkan pandangan ke pelbagai arah. Tidak ada siapa pun. Dia di sini sendirian. Abihirt sepertinya pergi, tetapi ponsel pria itu masih tergeletak di atas nakas—persis sama sekali tidak disentuh, karena terlihat tak berubah tempat. Moreau masih ingat posisi yang dia pilih di sana dan bisa menebak sebagai dugaan paling tepat. Mungkin ayah sambungnya terburu – buru, sehingga melupakan satu hal tersebut. Sekarang apa yang bisa Moreau lakukan? Dia mengembuskan napas kasa
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Keluaran Terbaru

Moreau tahu Abihirt akan membutuhkan ponsel di sana. Sepertinya telah ditinggalkan begitu lama. Dia menelan ludah kasar mengamati kening pria itu berkerut dalam, seolah sedang merasa ganjil dan ya .... Tiba – tiba Moreau tersadar akan sesuatu. Dia lupa untuk mengembalikan ponsel Abihirt ke pengaturan normal. Persis saat mata kelabu itu menatap ke arahnya, pandangannya segera berubah tempat. Paling tidak, agar mereka tak melakukan kontak mata, karena dia gugup diliputi bahu yang tegang. “Kau meminjam ponselku bukan hanya untuk melihat foto?” Pertanyaan Abihirt terdengar cenderung menyudutkan. Itu memang benar. Namun, Moreau tak ingin terburu seakan dia telah melakukan kesalahan teramat fatal. “Aku memang hanya melihat foto – fotoku.” Ego melarang dia mengakui sesuatu begitu bebas, tetapi desakan dalam dirinya telah mengingatkan jika dan jika ... Abihirt bukan tipikal pria yang mudah dikelabuhi. Terbukti dari sorot kelabu yang menatap dengan penilaian ko
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Rencana Pulang

“Aku punya pabrik di sini. Bagus kalau kau menyukainya.” Abihirt bicara nyaris menyerupai bisikan parau dan pria itu seperti menuntut sesuatu yang tidak Moreau berikan, meskipun tidak mengatakan secara gamblang. “Siapa yang tidak akan menyukainya? Aku bisa memamerkan kepada Juan kalau ayah sambungku ... pemilik brand teknologi kenamaan, memberikan ponsel ini sebagai ganti rugi. Dan tahu kau apa? Juan tidak akan bisa memiliki ponsel keluaran terbaru seperti punyaku, setidaknya untuk saat ini. Aku malah berharap kalau kau tidak akan memasarkan ponsel ini dengan cepat.” Tingkat waspada di benak Moreau mendadak tergantikan oleh sikap tak terduga, di mana dia bicara terlalu panjang dengan senyum tak pernah luput dari bibirnya. Tidak ada yang salah. Dia hanya tidak mengerti, mengapa Abihirt nyaris seperti terpaku saat memperhatikan cara dia menjabarkan segala sesuatu yang terpendam. “Jika ada yang bisa memberikanmu gunung, kau mungkin juga akan memintanya.”
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Kapal Pesiar

“Kau suka perjalanan di kapal persiar, Sayang?” Angin laut berembus deras di permukaan tubuh Barbara, meninggalkan kesan menyapu yang terlalu dipaksakan, tetapi dia begitu menikmati setiap serangkaian kegiatan di sini, bersama Samuel dan pria itu baru saja berbisik sangat lembut di wajahnya. Barbara tersenyum tipis merasakan lengan pria itu mendekap secara tentatif, hingga wajah yang bergerak telah menyeruk di sekitar lehernya. “Jangan kau lakukan itu, Sam!” ucap Barbara memperingati setelah mendeteksi Samuel akan mengambil satu tindakan berbahaya. Tidak ingin pria itu meninggalkan bekas kemerahan dan andai suatu waktu ada desakan pulang, dia takut tak bisa menyembunyikan tanda kemerahan dari pandangan Abihirt. Tidak ada kabar dari suaminya yang dingin setelah terakhir kali mereka melakukan percakapan di telepon. Bahkan Barbara butuh didorong perjuangan penuh tekad sampai kemudian Abihirt bersedia untuk menerima panggilan suara dan meskipun mereka bicara terlalu singkat. Di
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Rencana Barbara

“Aku hanya penasaran bagaimana supaya bisa mengubah suamiku itu. Apa menurutmu dengan punya anak?” tanya Barbara lambat. Ada ekspresi penyesalan ketika dia mengatakan hal tersebut. Samuel tidak akan memahaminya dan dia tidak berniat bercerita lebih banyak. “Punya anak dariku atau Abi?” Alih – alih menyerahkan saran, pria itu malah berbalik tanya seolah – olah ada begitu banyak pilihan, tetapi Barbara perlu mengambil salah satu. Ya, hanya satu dan tak seorang pun dapat mengubah permainan yang akan dia mulai. “Sudah pasti Abi. Dia suamiku,” ucapnya tidak terbantahkan. “Tapi aku sering menyentuhmu.” Celakalah! Samuel memiliki pelbagai cara sekadar menjatuhkan harapan yang dia bangun bertingkat – tingkat. Barbara mengembuskan napas kasar; merasa perlu memunculkan prospek kenyataan untuk tidak terlupakan. “Meski kau sering menyentuhku. Tetap saja, Abi adalah suamiku. Dia juga menyentuhku. Kalian impas.” “Tidak impas. Kau sendiri yang mengakui ba
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Di Rumahnya

“Aku sangat mengantuk dan malas berjalan, bisa kau menggendongku saja?” Moreau tidak ingin menganggap ini berlebihan ketika dia hampir tidak bisa mengajukan protes kepada ayah sambungnya; mengenai keputusan pria itu untuk berada di sini, di halaman mansion mewah, alih – alih kembali ke rumah tempat mereka tinggal. Mungkin ini akan cukup pantas memberi pemahaman. Abihirt juga tidak menunjukkan sikap enggan sekadar menuruti apa yang baru saja coba dia mulai di antara mereka, yang diam – diam membuat Moreau melekukkan bibir tipis setelah mendeteksi bagaimana cara pria itu turun dari mobil, lalu mengambil sikap mengambil tubuhnya—mendekap erat dengan kedua tangan melekat penuh di sana. Moreau secara naluriah berpegangan di leher ayah sambungnya. Dia menengadah. Mengagumi setiap detil hal di wajah pria itu. Nyaris tidak ada yang bisa dilewatkan. Rasanya menyenangkan membayangkan seperti berkencan dan Abihirt sebagai kekasih baik, menuruti apa yang diinginkan. Wa
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Mungkin Kau Sering?

Moreau menunduk; tersadar bahwa perlu melakukan hal serupa, tetapi koper dan seluruh pakaian barunya—yang dipersiapkan ketika mereka hendak menuju Dubai, masih di mobil. Abihirt tidak memberikan petunjuk tentang barang – barang yang tertinggal di luar. Barangkali pria itu akan menyiapkan nanti, saat mereka telah begitu siap dan Moreau hanya perlu menunggu ayah sambungnya menyelesaikan bagian tersisa. Dia tidak akan diam begitu saja, segera menyusul bangun dan menerapkan perhatian pada kali terakhir bahu kokoh milik suami Barbara masih terlihat membelakanginya. Mungkin terlalu lancang. Ya. Namun, itu lebih baik daripada tidak pernah. Setiap detil tindakan Abihirt begitu tak terduga. Pria itu dalam sekejap telah berpakaian rapi di sana. Paling tidak, hal tersebut perlu digaris bawahi. Tidak ada yang perlu disesali, meski Moreau merasa sangat gugup saat mata kelabu itu menatap ke arahnya lamat. “Kau bilang masih mengantuk. Kenapa tidak tidur?” Suara serak dan dalam A
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Berbeda

Menyenangkan menggoda Abihirt. Demikian yang Moreau rasakan. Kali ini dia benar – benar berani. Benar – benar akan bersikap menantang ayah sambungnya dan secara tentatif merenggut kain yang dikenakan hingga menyisakan dalaman berenda yang kontras. Membiarkan jeda terjadi beberapa saat, kemudian ragu – ragu melirik Abihirt ketika harus dengan hati – hati menutup beberapa bagian tubuhnya di hadapan pria itu. Dia yang berusaha memancing sesuatu meledak dalam diri Abihirt, tetapi tidak ingin suami ibunya menjadi brutal dan tidak terselamatkan. Sekarang, begitu perlahan memasukkan tangan ke dalam bolongan kain—mengenakan kaus pemberian pria itu dengan tepat. Selesai. Tubuh Moreau terbungkus. Dia seperti tenggelam. Segera menunduk dan menyaksikan bagaimana ujung kain sungguh secara pasti menyentuh di pahanya. Abihirt menebak dengan tepat untuk tidak menambahkan celana. Cukup dengan dalaman satin tipis dan itu membuat Moreau merasa nyaman. “Aku akan tidur sekarang,
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Professional

“Kenapa kau terus menghimpitku seperti ini?” Butuh keberanian penuh tekad dan Moreau akhirnya mengajukan pertanyaan diliputi suara nyaris setengah berbisik. Ingin menoleh ke belakang, tetapi jelas keberadaan wajah Abihirt justru membuat pipi mereka bersentuhan. Pria itu dapat dipastikan tidak akan mengatakan apa – apa. Moreau secara naluriah mengembuskan napas kasar; membiarkan Abihirt mengatur posisi lebih baik dan sekarang wajah pria itu nyaris terperangkap di ceruk lehernya. Abihirt tidak tidur. Demikian yang setidaknya dapat Moreau rasakan. Mungkin juga tidak akan secepatnya terlelap, walau pria itu mengakui sendiri untuk tidak melakukan apa pun setelah mereka melakukan perjalanan jauh. Lagi pula, ada sisa hal di antara mereka yang tidak coba Moreau ungkap begitu saja. Masih tentang Froy dan dia akan mencoba mencari petunjuk. “Aku memikirkan sesuatu.” Mula – mula memulai dengan rasa waspada meningkat deras di benaknya. Ketika Abihirt masuk ke dala
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status