Semua Bab Tarik Ulur Cinta sang CEO: Bab 21 - Bab 30

40 Bab

Bab 21

Niko menelpon Raja dan memaki habisnya tanpa membiarkan Raja memberikan alasannya."Hei, dasar sialan! Beraninya kau membawa istriku pergi tanpa ijin dariku dan membohonginya!""Bukan kah tadi pagi anda sudah mengatakan jika saya membiarkan anda berhubungan dengan model majalah dewasa itu, anda akan memberikan gadis manis itu pada saya?" jawab Raja dengan tenang seakan tau jika hal ini pasti akan terjadi."Benar, tapi harusnya kamu memberitahuku dasar sialan! Bagaimana jika saat kamu membawanya pergi, orang tuaku datang?""Aku menginginkannya. Jadi anda mau apa?" Niko semakin menggila saat Raja dengan terus terang mengatakan menginginkan istrinya."Lagi pula dia masih virgin, 'kan? Itu bonus yang cocok untukku," ujar Niko memanas-manasi Niko."Enak saja! Aku tidak akan memberikannya padamu!""Lalu saya akan melaporkan hal ini pada Tuan dan Nyonya. Bagaimana?"Pranggg!Niko melemparkan ponselnya hingga membuat ponselnya hancur tak berbentuk."Ahhhh, dasar sialan! Aku tidak akan melepa
Baca selengkapnya

Bab 22

Niko mengantarkan Stevani ke depan pintu dan memberikannya kecupan sebagai tanda perpisahan. Setelah mobil Stevani menghilang dari pandangan, Niko segera pergi ke kamar Clara untuk melakukan sesuatu. Tok ... Tok ... Tok ... "Clara, buka pintu sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ujar Niko sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Clara. Clara membuka sedikit pintu kamarnya dan mengeluarkan sedikit kepalanya untuk mengintip dan tetap masih menahan pintu agar tidak terbuka. "Ada apa?" Clara bertanya tanpa ingin keluar. "Kamu lupa atas kewajibanmu ya? Kamu tadi tidak menyiapkan sarapan." Niko beralasan. "Lalu? Bukan kah anda bisa beli sarapan sendiri?" "Hei, kamu itu istriku. Bersikap yang sopan." "Oh ya, kata apa yang anda pikir aku mengatakannya secara tidak sopan?" "Kalau tidak ada hal lain, jangan ganggu aku. Aku mau belajar," ujar Clara menu
Baca selengkapnya

Bab 23

Niko membuka dasi dan pakaiannya hingga menyisahkan satu wadah untuk menjaga senjatanya. Pakaian Niko dan Clara terlihat berceceran tanpa bentuk di atas lantai. Tapi siapa yang perduli? Sedang pemilik pakaian tersebut sedang sibuk dengan urusannya yang sangat mendesak. Niko masuk ke dalam selimut dan mengungkung Clara serta menguncinya. Clara sudah terlihat tidak bergerak, mungkin dia tertidur setelah Niko memberi jeda untuk melepas pakaian mereka. Niko tidak perduli. Niko mengecup dahi, hidung, pipi dan mendarat di bibir mungil, kenyal, hangat dan manis Clara. Niko sangat menikmati lahabannya yang sangat menggoda ini hingga membuat bibir Clara memerah dan sedikit bengkak. Clara yang merasa risih dan tidak nyaman saat Niko mengganggu tidurnya segera membuka mata dan mendorong dada polos Niko dan berusaha menjauhkannya. Percuma saja, tenaga Clara tidak sebanding dengan Niko. Sebesar apapun Clara
Baca selengkapnya

Bab 24

Niko berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar Clara. Belum ada terdengar tanda-tanda Clara bangun dari tidurnya. Tiba-tiba Niko mengingat jika ponsel Clara berada di kamarnya, setelah dipikir-pikir bisa saja Clara menelpon Yola dan memberitahukannya tentang perbuatan kotor Niko. Sedang di sisi lain, Clara sudah bangun dan sedang merenungkan apa yang sudah terjadi padanya. Tidak sesuai dengan ekspektasi Niko yang mengira Clara akan berteriak histeris dan mengamuk, tapi Clara hanya diam saja menatap kosong ke arah pintu. Marah, sedih dan sakit hati tentu Clara rasakan. Tapi bagaimanapun, Niko tetaplah suaminya dan Niko berhak atasnya. Tapi Niko memperlakukannya dengan sangat kasar dan buruk, itu yang membuat Clara berpikir bahwa dirinya dilecehkan oleh suaminya sendiri. Di sekujur tubuh Clara terasa sakit dan juga perih. Terutama bagian sensitifnya dan juga gunung kembarnya yang masih kecil.
Baca selengkapnya

Bab 25

Tanpa menunggu jawaban, Clara berdiri lebih dulu memberikan tangannya untuk Niko sambut agar berdiri juga. Clara membawa Niko duduk di sofa yang hampir menjadi tempat dirinya dilecehkan. Sedang Niko hanya diam saja saat Clara memperlakukannya dengan lembut dan menatap setiap gerak-geriknya. Niko berpikir ternyata cara yang Niko ambil ini salah untuk membuat Clara menurutinya. Niko mulai berpikir bahwa Niko juga harus bersikap lembut pada Clara jika ingin Clara juga bersikap lembut padanya. Walau bagaimana pun Clara masih labil hingga membutuhkan kesabaran ekstra untuk berlaku padanya. Tatapan Niko jadi salah fokus saat melihat cara Clara berjalan yang terlihat seperti pinguin. Dan itu merupakan hiburan ringan untuk Niko. Niko terkekeh melihat cara Clara berjalan dan menyadari jika itu adalah akibat ulahnya tadi malam yang sudah seperti orang kesurupan. Dengan lembut dan perasaan berdebar, Clara
Baca selengkapnya

Bab 26

Tak lama kemudian Niko dan Clara sampai di halaman rumah Yola. Tidak ada sambutan karena tidak ada yang tau jika pasangan unik ini akan datang. Niko langsung membawa Clara masuk dengan menggandeng mesra tangan Clara sedang Clara menatap aneh Niko dengan wajah julidnya. "Assalamualaikum, Ma ...." sapa Clara seperti biasa saat akan memasuki rumah. Clara dan Niko terkejut saat melihat kehadiran Raja di tengah-tengah Yola dan Abimanyu. Agaknya Niko cemburu melihat orang tuanya lebih dekat dengan Raja dari pada dirinya. Tapi Niko sudah terbiasa dengan itu, jadi tidak sulit untuk Niko bersikap cuek. Sedang di tengah keterkejutan Clara, Clara senang melihat Raja setelah beberapa hari tidak bertemu. Clara melepaskan genggaman tangan Niko dan berjalan ke arah Abimanyu dan Yola untuk mencium tangan mereka. Clara segera duduk di samping Raja tanpa di suruh, namun 3 orang ini menatap aneh ke
Baca selengkapnya

Bab 27

Raja bingung, sebenarnya bagaimana perasaan Raja pada Clara dan sebaliknya. Apa hanya rasa sayang, atau lebih dari itu? Sebagai kakak dan adik, atau sebagai pria dan wanita? Hah, jika dipikirkan lebih dalam ini semakin membuat Raja pusing. "Jika benar Clara hidup bahagia bersama denganmu, aku tidak akan mengusik atau mengganggu kalian, tapi jika kamu berani menyakitinya jangan salahkan aku jika aku akan merebutnya darimu nanti!" gumam Raja dalam hati. Sedang di tempat berbeda, tiba-tiba saja hidung Niko terasa gatal dan terus bersin. "Hachhi! Sialan, siapa yang sedang memakiku?" Niko menggerutu karena berpikir ada orang yang sedang memakinya. Beberapa saat kemudian Niko dan Clara sampai di halaman rumah Yulia dan Adnan tepat pukul 15.00 WIB. Pada saat seperti itu biasanya banyak anak-anak akan datang berkumpul ke rumah Yulia untuk belajar mengaji. Jadi tidak heran saat mereka sampai, rumah Yuli
Baca selengkapnya

Bab 28

Niko dan Clara mengambil kue yang telah Yulia sajikan dan mulai memakannya. Clara sudah sering memakan kue buatan bundanya dan Clara selalu menyukai rasa khas yang selalu bundanya buat. Sedang Niko masih mencoba menyesuaikan rasa manis di lidahnya karena sejujurnya Niko tidak suka makanan manis. Yulia merasa aneh melihat Niko terus berdiri sedang Clara duduk dengan nyaman di atas ranjang tanpa mengucapkan apapun. "Niko kenapa berdiri, duduk saja di samping Clara," ujar Yulia akhirnya menyadari hal yang ingin Niko tunjukkan. Clara terdiam tanpa bisa menyela ucapan Yulia dan ini kesempatan bagus untuk Niko untuk membuat Clara menurut dengannya. "Eh, Bunda katanya Kak Niko mau pulang, makanya berdiri." Clara beralasan. "Benar Niko?" Yulia memastikan. Clara memberi kode pada Niko agar Niko setuju dan pergi, tapi Niko malah melakukan hal sebaliknya. "Enggak kok, Bunda. Sebenarnya kita
Baca selengkapnya

Bab 29

"Sttt, jangan berteriak seperti aku akan memperkosamu saja. Ini rumah Bunda, tidak ada ruang kedap suara. Kalau kamu berteriak malah akan membangunkan mereka dan mengganggu warga sekitar," ujar Niko masih dengan membekap mulut Clara. Niko melepaskan tangannya dari mulut Clara yang sudah terkena air liur Clara setelah Clara mengangguk. "Yasudah, kamu boleh tidur di sini biar aku yang tidur di bawah," ujar Clara berpindah tempat dan mengancingkan ulang bajunya. Niko mendengus kesal mendengar jawaban Clara yang seolah menolak melayaninya. Niko yang tidak terima segera turun dan menggendong Clara dan meletakkannya ke atas ranjang hingga Clara yang belum benar-benar tertidur kaget dan kehilangan rasa kantuknya. "Hei, apa yang kamu lakukan?" Clara menekankan suaranya agar tidak membuat suara keributan. "Layani aku! Ini perintah, hakku!" Tanpa memberikan aba-aba, Niko menarik kedua ta
Baca selengkapnya

Bab 30

Niko tidak ingin mandi di rumah Yulia, jadi Niko hanya berganti pakaian saja. Sembari menunggu Clara kembali, Niko mengambil ponsel Clara yang masih terhubung dengan alat pengisi daya dan mencoba memerikasanya. Tapi gagal karena ponsel Clara menggunakan kunci sidik jari. Di saat yang bersamaan Clara masuk sudah dengan pakaian baru dengan rambut yang masih dililit handuk. "Apa yang kamu lakukan dengan ponselku?" tanya Clara penasaran dan juga curiga. Clara mengambil ponselnya dari tangan Niko dan segera berjalan ke arah lemari untuk mengambil hijab. Niko memperhatikan Clara jalan dan tersenyum kagum. Clara sudah bisa berjalan normal, mungkin Clara menyesuaikan langkah kakinya agar tidak terlalu banyak bergerak dan membuat pahanya bergesekan. "Kak, kamu bisa keluar duluan. Di meja sudah ada makanan," ujar Clara melirik sedikit ke arah Niko yang memperhatikannya. "Oke." Bukannya pergi, Niko malah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status