All Chapters of Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar: Chapter 21 - Chapter 30

34 Chapters

Bab 21

Praaaayy!!Tepat sasaran, pas bunga yang terbuat dari tanah liat itu pecah mengenai kepala Tantri, Fitri yang sudah lama menahan kesakitannya akibat perlakuan dari keluarga sang suami kini harus menerima kenyataan yang lebih pahit di depan matanya.Bagaikan tersayat pisau yang sangat tajam, semua pengorbanan dan kesabarannya hanya di anggap angin lalu.Suami yang terkenal dengan sikap yang baik, ramah serta ketulusan hatinya kini semuanya telah terbongkar di depan mata tanpa harus di selidiki.Tadinya Fitri berencana ingin memperkenalkan Angga kepada orang tua kandungnya yaitu Pak Rahardi, yang memiliki perusahaan hotel bintang lima di beberapa wilayah. Akan tetapi, ia urungkan setelah melihat sikap asli dari suaminya.Lelaki itu hanya mengetahui bahwa orang tua yang selama ini ia kenal adalah hanya orang tua angkat Fitri, jika Angga dan keluarganya mengetahui bahwa Fitri adalah anak orang kaya bisa jadi Fitri akan sulit untuk terlepas dari keluarga yang terkenal akan gila harta itu.
Read more

Bab 22

“Aku mohon jangan lakukan itu, Mas.” Ucap Fitri yang mengiba.Namun, permohonannya itu hanya di anggap angin lalu. Dengan teganya Angga menjatuhkan talak detik itu juga kepada istrinya.“Fitriani, mulai hari ini aku talak kamu. Kamu sudah bukan istriku lagi, maka haram bagiku untuk menyentuhmu!” ucap Angga dengan lantang.Duaaaarr!!Seperti ada batu besar yang menghantam relung hatinya, lututnya mendadak lemas ketika ia mendengar sang suami dengan teganya menjatuhkan talak kepada dirinya.Wanita cantik itu tidak menyangka, kenapa suaminya lebih memilih percaya dengan selembar foto yang belum tau kebenarannya.Sakit yang ia rasa sudah tidak tergambarkan lagi, awalnya ia mengira jika kedatangan suaminya akan membawanya ke ranah kehidupan yang bahagia. Akan tetapi, dugaannya salah besar. Justru Angga malah menciptakan luka yang sangat mendalam dan tidak bisa terlupakan.“Mas... Kamu menalak Ak—aku?” dengan bibir yang bergetar Fitri mencoba bertanya untuk memastikan jika Angga tidak seriu
Read more

Bab 23

“Tuh, lihat! Saya melihat itu, bukan mau bunuh diri.” ucap Fitri seraya menunjuk ke bawah jembatan. Terlihat jika di bawah ada segerombol bapak-bapak yang tengah menjaring ikan, pria tampan itu mendadak lega jika ternyata anak bosnya ini tidak ada niatan untuk bunuh diri.“Sudah tau kan, alasan saya berjalan ke tepian jembatan?” tanya Fitri kepada Alex.“Ya, kan, hati orang siapa yang tau. Bisa jadi Non mau melakukan bunuh diri, karena Non baru saja di ceraikan sama suami Non.” celetuk Alex.Mendengar ucapan Alex, Fitri teringat kembali dengan laki-laki yang sudah membuatnya sakit hati.Alex yang melihat ada perubahan ekspresi pada Fitri mendadak tidak enak hati, ia terus saja merutuki dirinya sendiri yang ceroboh padahal dia sudah sedikit lupa dengan kejadian tadi dan tidak menunjukkan kesedihannya lagi.Namun, saat Alex menyebutkan suaminya kembali mendadak ada perih yang hadir di dalam hatinya.“Maafkan aku, Non. Aku tidak bermaksud untuk...” ucapan Alex terpotong dengan Fitri yan
Read more

Bab 24

Bu Sinta dan Fitri menengok ke arah sumber suara, ternyata yang bicara itu adalah Pak Rahardi.Pria yang masih tampan dan gagah di usia enam puluh tahunan itu, baru saja pulang dari meeting. Ia belum tahu jika sang anak telah di usir dan di ceraikan oleh suaminya.“Loh, kamu kenapa nangis Nak? Bukannya tadi kamu pamit mau ketemu sama suamimu?” tanya Pak Rahardi yang duduk di samping Fitri.“Su—sudah, Yah. Tapi...” wanita cantik itu tidak mampu meneruskan ucapannya.Hatinya terlalu sakit, jika harus mengingat adegan yang Angga dan Tantri lakukan itu.“Ada apa? Ceritakan saja sama Ayah, Ayah ini orang tua kamu.” ucap Pak Rahardi.Fitri pun menatap sekilas ke arah sang mamah. Kemudian Bu Sinta mengangguk, mengizinkan Fitri untuk menceritakan semuanya kepada Pak Rahardi.“Ceritakan semuanya kepada ayahmu, Nak.” “Mas Angga tega menalakku dan dia berselingkuh dengan mantan kekasihnya dulu,” ungkap Fitri yang menahan sesak di hatinya, “ dulu aku pernah mengira, jika aku adalah wanita yang p
Read more

Bab 25

Byuuurr!Akhirnya satu gelas yang berisikan jus itu tumpah, membasahi rambut dan pakaian yang di gunakan oleh Kiran.Gadis cantik itu pun menjerit dengan sangat kuat, ia tidak terima jika harus di perlakukan seperti ini oleh orang yang tidak ia kenal.Saking kerasnya jeritan Kiran, ia langsung jadi pusat perhatian orang banyak dan kebetulan restoran itu sedang di penuhi oleh pengunjung.“ Kurang ajar! Ibu siapa? Berani-beraninya menyiramku dengan segelas jus.” ujar Kiran yang tidak terima.“Kamu yang siapa? Berani-beraninya kamu merayu suamiku!” jawab Ibu-ibu itu yang tidak mau kalah.“Suami? Mana suami yang Ibu maksud?” tanya Kiran dengan gaya sombongnya.“Pria yang sedang berkencan denganmu itu adalah suamiku! Hendra Kusuma.” ucap si Ibu sambil menunjuk ke arah Om-om yang berada di samping Kiran.Ibu-ibu yang memiliki tubuh tambun itu pun langsung menghampiri sang suami. Terlihat jika om-om tersebut nampak gelisah dan ketakutan.“Mas, jadi selama ini kamu tega membohongiku? Kenapa k
Read more

Bab 26

‘Begitu cepat sekali kamu melupakanku, Mas. Lihat saja, aku akan membuatmu dan keluarga kamu menyesal’ batin Fitri.Lengan wanita cantik itu mengepal dengan kuat, ia sadar bahwa pengorbanan yang ia berikan malah di balas dengan pengkhianatan.Kali ini dia tidak mau menjadi wanita yang lemah, ia berjanji kepada dirinya sendiri akan membalaskan semua rasa sakit yang mereka berikan.“Nak, kamu ngeliatin apa?” pertanyaan Bu Sinta sukses membuat Fitri terkejut.“Em... Enggak kok, Mah.” jawab Fitri dengan singkat.Tidak lama mereka pun sampai di pusat perbelanjaan, Fitri yang turun terlebih dahulu menatap kagum ke gedung tinggi yang berada di hadapannya.Ia tidak menyangka bisa menginjakkan kakinya di Mall untuk pertama kali, sebenarnya dulu sering Angga mengajak Fitri untuk belanja ke Mall. Namun, Bu Dinar selalu melarang karena harga pakaian di Mall jauh lebih mahal dari pada di pasar.“Sayang, ini buat kamu. Belanjalah dengan sepuasnya, beli apa saja yang kamu inginkan.” ucap Pak Rahardi
Read more

Bab 27

Tantri pun mendorong tubuh Fitri sehingga terjatuh ke lantai.“Rasain! Makanya jangan belagu jadi orang.” ucap Tantri setelah mendorong tubuh Fitri.Wanita cantik itu pun langsung berdiri dan membalas perbuatan Tantri kepadanya, Fitri membalas dengan mendorong tubuh Tantri dengan sekuat tenaga. Sehingga membuat musuhnya tersungkur ke lantai dan sedikit mengeluarkan darah pada dahinya akibat terbentur.Semua orang terkejut, terutama dengan Angga. Ia tidak menyangka jika Fitri akan membalas dengan mendorong tubuh Tantri, biasanya dia tidak akan pernah membalas. Namun, kali ini Fitri nampak berbeda dari sebelumnya.“Bagaimana? Sakit?” tanya Fitri sambil menyunggingkan senyumnya.“Wanita sialan! Berani-beraninya kau mendorong tubuhku!” pekik Tantri.“Hahahah, ngapain aku harus takut, emang kamu siapa? Oh, iya aku lupa. Kamu kan, pelakor yang merebut suamiku.” ucap Fitri dengan lantang di depan semua orang.Semua orang menatap Tantri dengan penuh kebencian, bahkan ada salah satu orang yang
Read more

bab 28

“Kiran!” pekik Bu Dinar yang melihat putri semata wayangnya jatuh pingsan di depan teras rumahnya.Bu Dinar pun berlari dengan tergopoh, ia terkejut mendapati Kiran yang sedang tergeletak. Sebelumnya ia terlihat sehat-sehat saja ketika pamit kepada sang ibu.“Kiran bangun! Kamu kenapa?” Bu Dinar pun terus mengguncang tubuh Kiran agar tersadar. Namun, sudah beberapa kali ia coba tidak ada respons sama sekali dari gadis cantik itu.“Aduh ... Mana enggak ada orang lagi, bagaimana ini?” Wanita yang berusia 50 tahun itu termenung, memikirkan cara untuk mengangkat tubuh Kiran.Karena tidak ada solusi dan perasaan Bu Dinar sudah terlanjur panik, ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya. Kemudian, ia menghubungi Angga memberi tahu keadaan Kiran yang sebenarnya.Bu Dinar berharap Angga akan segera cepat pulang, dan membawa Kiran ke rumah sakit.*Di lain tempat, kebetulan Angga baru saja pamit untuk pulang kepada ke dua orang tua Tantri, karena ia merasa perasaannya tidak enak.Baru
Read more

Bab 29

“Adik Bapak hampir saja mengalami ke guguran, karena dia terlalu banyak meminum obat penggugur kandungan.” jelas Dokter, “beruntung Bapak dan Ibu tepat waktu membawa Kiran ke Rumah Sakit, sehingga janin yang ada di kandungannya masih bisa di selamatkan.” tambahnya .Deg!Angga dan Bu Dinar terkejut mendengar penjelasan dari Dokter, bahwa ternyata Kiran sedang mengandung.“Kira-kira berapa bulan janin yang ada di dalam kandungan Kiran?” tanya Angga untuk memastikan.“Kurang lebih baru tiga Minggu, Pak.” ucap Dokter, “setelah ini Kiran akan di pindahkan ke ruang rawat inap, silakan Bapak ke ruang administrasi untuk menyiapkan pembayarannya.” sambungnya.“Baik, Dok.” ucap Angga dengan lirih.Setelah kepergian Dokter, tubuh Bu Dinar luruh ke lantai. Ia merasakan lemas pada tubuhnya saat mendengar penjelasan dari Dokter tadi, wanita berusia 50 tahun itu menangis, ia tidak menyangka kalau anak perempuannya bisa melakukan hal sejauh itu.“Ibu lagi mimpi kan, tolong bangunkan Ibu dari mimpi b
Read more

Bab 30

Fitri tersenyum kecut, ketika mengingat semua pengorbanan yang ia lakukan malah di balas dengan rasa sakit yang luar biasa.“Duh... Kenapa harus nangis, jangan nangis Fit. Ini waktunya untuk membalas rasa sakit yang mereka berikan kepadamu,” ucap Fitri yang berusaha untuk menguatkan hatinya.“Udah ah galaunya, mending tidur besok kan aku mau di ajak Ayah untuk melihat perusahaannya.”Wanita cantik itu pun langsung membereskan semua barang-barang yang tadi ia beli, dan tidak lupa juga sebelum tidur Fitri membiasakan diri untuk memakai skincare pemberian dari sang Mama.*Sedangkan di tempat lain, Kiran terus saja menangis memikirkan masa depannya yang hancur oleh perbuatannya sendiri. Apalagi, ia sudah gagal untuk menggugurkan kandungannya.“Pokoknya Om Hendra harus bertanggung jawab atas perbuatannya, aku yakin jika istrinya itu mau menerima kehadiranku dan anak ini.” ucap Kiran.“Nak, kamu belum tidur?” tanya Bu Dinar yang baru saja masuk sambil membawa kantong plastik yang berisi ma
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status