Share

Bab 25

Penulis: RUKMINI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Byuuurr!

Akhirnya satu gelas yang berisikan jus itu tumpah, membasahi rambut dan pakaian yang di gunakan oleh Kiran.

Gadis cantik itu pun menjerit dengan sangat kuat, ia tidak terima jika harus di perlakukan seperti ini oleh orang yang tidak ia kenal.

Saking kerasnya jeritan Kiran, ia langsung jadi pusat perhatian orang banyak dan kebetulan restoran itu sedang di penuhi oleh pengunjung.

“ Kurang ajar! Ibu siapa? Berani-beraninya menyiramku dengan segelas jus.” ujar Kiran yang tidak terima.

“Kamu yang siapa? Berani-beraninya kamu merayu suamiku!” jawab Ibu-ibu itu yang tidak mau kalah.

“Suami? Mana suami yang Ibu maksud?” tanya Kiran dengan gaya sombongnya.

“Pria yang sedang berkencan denganmu itu adalah suamiku! Hendra Kusuma.” ucap si Ibu sambil menunjuk ke arah Om-om yang berada di samping Kiran.

Ibu-ibu yang memiliki tubuh tambun itu pun langsung menghampiri sang suami. Terlihat jika om-om tersebut nampak gelisah dan ketakutan.

“Mas, jadi selama ini kamu tega membohongiku? Kenapa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 26

    ‘Begitu cepat sekali kamu melupakanku, Mas. Lihat saja, aku akan membuatmu dan keluarga kamu menyesal’ batin Fitri.Lengan wanita cantik itu mengepal dengan kuat, ia sadar bahwa pengorbanan yang ia berikan malah di balas dengan pengkhianatan.Kali ini dia tidak mau menjadi wanita yang lemah, ia berjanji kepada dirinya sendiri akan membalaskan semua rasa sakit yang mereka berikan.“Nak, kamu ngeliatin apa?” pertanyaan Bu Sinta sukses membuat Fitri terkejut.“Em... Enggak kok, Mah.” jawab Fitri dengan singkat.Tidak lama mereka pun sampai di pusat perbelanjaan, Fitri yang turun terlebih dahulu menatap kagum ke gedung tinggi yang berada di hadapannya.Ia tidak menyangka bisa menginjakkan kakinya di Mall untuk pertama kali, sebenarnya dulu sering Angga mengajak Fitri untuk belanja ke Mall. Namun, Bu Dinar selalu melarang karena harga pakaian di Mall jauh lebih mahal dari pada di pasar.“Sayang, ini buat kamu. Belanjalah dengan sepuasnya, beli apa saja yang kamu inginkan.” ucap Pak Rahardi

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 27

    Tantri pun mendorong tubuh Fitri sehingga terjatuh ke lantai.“Rasain! Makanya jangan belagu jadi orang.” ucap Tantri setelah mendorong tubuh Fitri.Wanita cantik itu pun langsung berdiri dan membalas perbuatan Tantri kepadanya, Fitri membalas dengan mendorong tubuh Tantri dengan sekuat tenaga. Sehingga membuat musuhnya tersungkur ke lantai dan sedikit mengeluarkan darah pada dahinya akibat terbentur.Semua orang terkejut, terutama dengan Angga. Ia tidak menyangka jika Fitri akan membalas dengan mendorong tubuh Tantri, biasanya dia tidak akan pernah membalas. Namun, kali ini Fitri nampak berbeda dari sebelumnya.“Bagaimana? Sakit?” tanya Fitri sambil menyunggingkan senyumnya.“Wanita sialan! Berani-beraninya kau mendorong tubuhku!” pekik Tantri.“Hahahah, ngapain aku harus takut, emang kamu siapa? Oh, iya aku lupa. Kamu kan, pelakor yang merebut suamiku.” ucap Fitri dengan lantang di depan semua orang.Semua orang menatap Tantri dengan penuh kebencian, bahkan ada salah satu orang yang

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   bab 28

    “Kiran!” pekik Bu Dinar yang melihat putri semata wayangnya jatuh pingsan di depan teras rumahnya.Bu Dinar pun berlari dengan tergopoh, ia terkejut mendapati Kiran yang sedang tergeletak. Sebelumnya ia terlihat sehat-sehat saja ketika pamit kepada sang ibu.“Kiran bangun! Kamu kenapa?” Bu Dinar pun terus mengguncang tubuh Kiran agar tersadar. Namun, sudah beberapa kali ia coba tidak ada respons sama sekali dari gadis cantik itu.“Aduh ... Mana enggak ada orang lagi, bagaimana ini?” Wanita yang berusia 50 tahun itu termenung, memikirkan cara untuk mengangkat tubuh Kiran.Karena tidak ada solusi dan perasaan Bu Dinar sudah terlanjur panik, ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya. Kemudian, ia menghubungi Angga memberi tahu keadaan Kiran yang sebenarnya.Bu Dinar berharap Angga akan segera cepat pulang, dan membawa Kiran ke rumah sakit.*Di lain tempat, kebetulan Angga baru saja pamit untuk pulang kepada ke dua orang tua Tantri, karena ia merasa perasaannya tidak enak.Baru

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 29

    “Adik Bapak hampir saja mengalami ke guguran, karena dia terlalu banyak meminum obat penggugur kandungan.” jelas Dokter, “beruntung Bapak dan Ibu tepat waktu membawa Kiran ke Rumah Sakit, sehingga janin yang ada di kandungannya masih bisa di selamatkan.” tambahnya .Deg!Angga dan Bu Dinar terkejut mendengar penjelasan dari Dokter, bahwa ternyata Kiran sedang mengandung.“Kira-kira berapa bulan janin yang ada di dalam kandungan Kiran?” tanya Angga untuk memastikan.“Kurang lebih baru tiga Minggu, Pak.” ucap Dokter, “setelah ini Kiran akan di pindahkan ke ruang rawat inap, silakan Bapak ke ruang administrasi untuk menyiapkan pembayarannya.” sambungnya.“Baik, Dok.” ucap Angga dengan lirih.Setelah kepergian Dokter, tubuh Bu Dinar luruh ke lantai. Ia merasakan lemas pada tubuhnya saat mendengar penjelasan dari Dokter tadi, wanita berusia 50 tahun itu menangis, ia tidak menyangka kalau anak perempuannya bisa melakukan hal sejauh itu.“Ibu lagi mimpi kan, tolong bangunkan Ibu dari mimpi b

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 30

    Fitri tersenyum kecut, ketika mengingat semua pengorbanan yang ia lakukan malah di balas dengan rasa sakit yang luar biasa.“Duh... Kenapa harus nangis, jangan nangis Fit. Ini waktunya untuk membalas rasa sakit yang mereka berikan kepadamu,” ucap Fitri yang berusaha untuk menguatkan hatinya.“Udah ah galaunya, mending tidur besok kan aku mau di ajak Ayah untuk melihat perusahaannya.”Wanita cantik itu pun langsung membereskan semua barang-barang yang tadi ia beli, dan tidak lupa juga sebelum tidur Fitri membiasakan diri untuk memakai skincare pemberian dari sang Mama.*Sedangkan di tempat lain, Kiran terus saja menangis memikirkan masa depannya yang hancur oleh perbuatannya sendiri. Apalagi, ia sudah gagal untuk menggugurkan kandungannya.“Pokoknya Om Hendra harus bertanggung jawab atas perbuatannya, aku yakin jika istrinya itu mau menerima kehadiranku dan anak ini.” ucap Kiran.“Nak, kamu belum tidur?” tanya Bu Dinar yang baru saja masuk sambil membawa kantong plastik yang berisi ma

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 31

    Pria tampan itu pun mendekati Fitri, lalu ia melepaskan sabuk pengaman yang masih terpasang.“Sudah, silakan kalau memang mau keluar.” ucap Alex yang tersenyum.“Oh, hehehe terima kasih.” ucap Fitri yang menahan malu.Kemudian, wanita cantik itu pun keluar dari mobil. Ia nampak menatap ke sekeliling gedung itu, tiba-tiba ia melihat Tantri yang sedang berdiri di dekat pintu masuk.Sepertinya wanita ular itu sedang menunggu seseorang, terlihat dari wajahnya yang sedang melihat ke kiri dan kanan.“Sedang apa wanita gatal itu ada di sini?” ucap Fitri yang menatap ke arah Tantri.“Mas...” pekik Tantri.Terlihat jika Angga yang baru saja keluar dari dalam mobil dan langsung di sambut dengan penuh cinta oleh Tantri.“Apa! Mas Angga bekerja di sini? Bukannya dia bekerja di daerah Bandung?” gumam Fitri.“Ada apa?” Tiba-tiba saja pertanyaan dari Alex mampu membuatnya terkejut.“Bisa enggak kalau datang itu nggak usah ngagetin!?” ujar Fitri kesal.“Lah, kok, jadi marah? Lagian ngapain kamu bengo

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 32

    “Pak maaf, Bapak sudah di tunggu di ruang meeting.” ucap sekretaris Pak Rahardi.“Oh, ok. Saya akan segera ke sana,” jawab Pak Rahardi, “ nanti lagi ya sayang, dan kalian semua, ayo bubar kerjakan tugas kalian masing-masing!” tambahnya.Setelah kepergian Pak Rahardi, hanya tersisa Tantri, Angga dan Fitri yang masih berdiri mematung.Tantri menatap Fitri dengan tatapan penuh selidik, lalu wanita yang memiliki tubuh langsing itu berjalan mendekatinya.“Ada hubungan apa kamu dengan Pak Rahardi?” tanya Tantri dengan sorot mata yang tajam.“Bukan urusan kamu.” jawab Fitri.Karena malas berlama-lama di depan mantan suami dan si pelakor kemudian, Fitri berlenggang pergi meninggalkan mereka berdua.“Heh, mau ke mana kamu? Aku tahu, kamu pasti wanita simpanan Pak Rahardi. Dasar murahan!” celetuk Tantri.Wanita cantik yang memakai pakaian kantor itu langsung menghentikan langkahnya, tangannya terkepal kuat guna untuk menahan emosi yang sudah mulai naik.“Sabar, Fit. Ini bukan saatnya untuk memb

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 33

    Sedangkan di mobil, Alex melihat Fitri yang tertidur di kursi belakang. Terlihat masih ada bekas air mata yang membingkai di wajah cantiknya.“Bisa-bisanya ada pria yang tega menyakiti dia.” ucap Alex.Alex teringat dengan Pak Rahardi. Kemudian, Alex pun memberi tahu jika anaknya saat ini sedang bersamanya menuju arah pulang.[Pak maaf, saya sekarang sedang di jalan menuju arah pulang dengan Non Fitri.] Kirim.Drrrrt... drrrrt.Tidak lama, ada sebuah panggilan video call dari Pak Rahardi.“Kenapa pulang terlebih dahulu? Anak saya mana?” ucap Pak Rahardi.Alex pun langsung mengarahkan ponselnya ke wajah Fitri yang sedang tertidur pulas di kursi belakang. Sebelum itu, Alex pun menepikan mobilnya ke pinggir jalan.“Fitri habis nangis? Ada apa?” tanya Pak Rahardi.“Nanti saya ceritakan semuanya ke Bapak di kantor.” jawab Alex.“Oke kalau begitu, hati-hati di jalan dan awas saja jika anak saya kenapa-kenapa.” “Baik, Pak Bos.” jawab Alex.Setelah panggilan terputus, Alex pun melanjutkan pe

Bab terbaru

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 34

    "Uangnya sudah Ibu pakai untuk arisan." ucap Bu Dinar."Apa!" "Ibu egois!" pekik Kiran.Plaaaak!"Jaga ucapanmu, Kiran. Jangan pernah salahkan Ibu! andai saja kamu bisa menjaga kehormatanmu, kejadian ini tidak akan pernah terjadi!" ucap Bu Dinar yang berlalu pergi meninggalkan Kiran dan Angga.Angga mengusap wajahnya dengan kasar, selama ini uang yang ia kirimkan di pakai untuk kesenangan semata oleh ibunya."Astaga... Kenapa keluargaku menjadi berantakan seperti ini?" batin Angga.*Sedangkan di tempat lain, Alex sudah tiba di kediaman Pak Rahardi.Kemudian, pria tampan itu melihat ke arah belakang yang di mana ada Fitri di sana.Rupanya wanita cantik itu masih belum bangun, padahal ia tertidur sudah cukup lama."Non bangun, kita sudah sampai." ucap Alex.Hening, tidak ada respon sama sekali dari Fitri, wanita yang memiliki mata sayu itu masih anteng dalam mimpi indahnya.Jika begini, Alex terpaksa harus membawa Fitri masuk dengan cara di gendong."Huh! Menyusahkan." Pria tampan be

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 33

    Sedangkan di mobil, Alex melihat Fitri yang tertidur di kursi belakang. Terlihat masih ada bekas air mata yang membingkai di wajah cantiknya.“Bisa-bisanya ada pria yang tega menyakiti dia.” ucap Alex.Alex teringat dengan Pak Rahardi. Kemudian, Alex pun memberi tahu jika anaknya saat ini sedang bersamanya menuju arah pulang.[Pak maaf, saya sekarang sedang di jalan menuju arah pulang dengan Non Fitri.] Kirim.Drrrrt... drrrrt.Tidak lama, ada sebuah panggilan video call dari Pak Rahardi.“Kenapa pulang terlebih dahulu? Anak saya mana?” ucap Pak Rahardi.Alex pun langsung mengarahkan ponselnya ke wajah Fitri yang sedang tertidur pulas di kursi belakang. Sebelum itu, Alex pun menepikan mobilnya ke pinggir jalan.“Fitri habis nangis? Ada apa?” tanya Pak Rahardi.“Nanti saya ceritakan semuanya ke Bapak di kantor.” jawab Alex.“Oke kalau begitu, hati-hati di jalan dan awas saja jika anak saya kenapa-kenapa.” “Baik, Pak Bos.” jawab Alex.Setelah panggilan terputus, Alex pun melanjutkan pe

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 32

    “Pak maaf, Bapak sudah di tunggu di ruang meeting.” ucap sekretaris Pak Rahardi.“Oh, ok. Saya akan segera ke sana,” jawab Pak Rahardi, “ nanti lagi ya sayang, dan kalian semua, ayo bubar kerjakan tugas kalian masing-masing!” tambahnya.Setelah kepergian Pak Rahardi, hanya tersisa Tantri, Angga dan Fitri yang masih berdiri mematung.Tantri menatap Fitri dengan tatapan penuh selidik, lalu wanita yang memiliki tubuh langsing itu berjalan mendekatinya.“Ada hubungan apa kamu dengan Pak Rahardi?” tanya Tantri dengan sorot mata yang tajam.“Bukan urusan kamu.” jawab Fitri.Karena malas berlama-lama di depan mantan suami dan si pelakor kemudian, Fitri berlenggang pergi meninggalkan mereka berdua.“Heh, mau ke mana kamu? Aku tahu, kamu pasti wanita simpanan Pak Rahardi. Dasar murahan!” celetuk Tantri.Wanita cantik yang memakai pakaian kantor itu langsung menghentikan langkahnya, tangannya terkepal kuat guna untuk menahan emosi yang sudah mulai naik.“Sabar, Fit. Ini bukan saatnya untuk memb

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 31

    Pria tampan itu pun mendekati Fitri, lalu ia melepaskan sabuk pengaman yang masih terpasang.“Sudah, silakan kalau memang mau keluar.” ucap Alex yang tersenyum.“Oh, hehehe terima kasih.” ucap Fitri yang menahan malu.Kemudian, wanita cantik itu pun keluar dari mobil. Ia nampak menatap ke sekeliling gedung itu, tiba-tiba ia melihat Tantri yang sedang berdiri di dekat pintu masuk.Sepertinya wanita ular itu sedang menunggu seseorang, terlihat dari wajahnya yang sedang melihat ke kiri dan kanan.“Sedang apa wanita gatal itu ada di sini?” ucap Fitri yang menatap ke arah Tantri.“Mas...” pekik Tantri.Terlihat jika Angga yang baru saja keluar dari dalam mobil dan langsung di sambut dengan penuh cinta oleh Tantri.“Apa! Mas Angga bekerja di sini? Bukannya dia bekerja di daerah Bandung?” gumam Fitri.“Ada apa?” Tiba-tiba saja pertanyaan dari Alex mampu membuatnya terkejut.“Bisa enggak kalau datang itu nggak usah ngagetin!?” ujar Fitri kesal.“Lah, kok, jadi marah? Lagian ngapain kamu bengo

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 30

    Fitri tersenyum kecut, ketika mengingat semua pengorbanan yang ia lakukan malah di balas dengan rasa sakit yang luar biasa.“Duh... Kenapa harus nangis, jangan nangis Fit. Ini waktunya untuk membalas rasa sakit yang mereka berikan kepadamu,” ucap Fitri yang berusaha untuk menguatkan hatinya.“Udah ah galaunya, mending tidur besok kan aku mau di ajak Ayah untuk melihat perusahaannya.”Wanita cantik itu pun langsung membereskan semua barang-barang yang tadi ia beli, dan tidak lupa juga sebelum tidur Fitri membiasakan diri untuk memakai skincare pemberian dari sang Mama.*Sedangkan di tempat lain, Kiran terus saja menangis memikirkan masa depannya yang hancur oleh perbuatannya sendiri. Apalagi, ia sudah gagal untuk menggugurkan kandungannya.“Pokoknya Om Hendra harus bertanggung jawab atas perbuatannya, aku yakin jika istrinya itu mau menerima kehadiranku dan anak ini.” ucap Kiran.“Nak, kamu belum tidur?” tanya Bu Dinar yang baru saja masuk sambil membawa kantong plastik yang berisi ma

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 29

    “Adik Bapak hampir saja mengalami ke guguran, karena dia terlalu banyak meminum obat penggugur kandungan.” jelas Dokter, “beruntung Bapak dan Ibu tepat waktu membawa Kiran ke Rumah Sakit, sehingga janin yang ada di kandungannya masih bisa di selamatkan.” tambahnya .Deg!Angga dan Bu Dinar terkejut mendengar penjelasan dari Dokter, bahwa ternyata Kiran sedang mengandung.“Kira-kira berapa bulan janin yang ada di dalam kandungan Kiran?” tanya Angga untuk memastikan.“Kurang lebih baru tiga Minggu, Pak.” ucap Dokter, “setelah ini Kiran akan di pindahkan ke ruang rawat inap, silakan Bapak ke ruang administrasi untuk menyiapkan pembayarannya.” sambungnya.“Baik, Dok.” ucap Angga dengan lirih.Setelah kepergian Dokter, tubuh Bu Dinar luruh ke lantai. Ia merasakan lemas pada tubuhnya saat mendengar penjelasan dari Dokter tadi, wanita berusia 50 tahun itu menangis, ia tidak menyangka kalau anak perempuannya bisa melakukan hal sejauh itu.“Ibu lagi mimpi kan, tolong bangunkan Ibu dari mimpi b

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   bab 28

    “Kiran!” pekik Bu Dinar yang melihat putri semata wayangnya jatuh pingsan di depan teras rumahnya.Bu Dinar pun berlari dengan tergopoh, ia terkejut mendapati Kiran yang sedang tergeletak. Sebelumnya ia terlihat sehat-sehat saja ketika pamit kepada sang ibu.“Kiran bangun! Kamu kenapa?” Bu Dinar pun terus mengguncang tubuh Kiran agar tersadar. Namun, sudah beberapa kali ia coba tidak ada respons sama sekali dari gadis cantik itu.“Aduh ... Mana enggak ada orang lagi, bagaimana ini?” Wanita yang berusia 50 tahun itu termenung, memikirkan cara untuk mengangkat tubuh Kiran.Karena tidak ada solusi dan perasaan Bu Dinar sudah terlanjur panik, ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya. Kemudian, ia menghubungi Angga memberi tahu keadaan Kiran yang sebenarnya.Bu Dinar berharap Angga akan segera cepat pulang, dan membawa Kiran ke rumah sakit.*Di lain tempat, kebetulan Angga baru saja pamit untuk pulang kepada ke dua orang tua Tantri, karena ia merasa perasaannya tidak enak.Baru

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 27

    Tantri pun mendorong tubuh Fitri sehingga terjatuh ke lantai.“Rasain! Makanya jangan belagu jadi orang.” ucap Tantri setelah mendorong tubuh Fitri.Wanita cantik itu pun langsung berdiri dan membalas perbuatan Tantri kepadanya, Fitri membalas dengan mendorong tubuh Tantri dengan sekuat tenaga. Sehingga membuat musuhnya tersungkur ke lantai dan sedikit mengeluarkan darah pada dahinya akibat terbentur.Semua orang terkejut, terutama dengan Angga. Ia tidak menyangka jika Fitri akan membalas dengan mendorong tubuh Tantri, biasanya dia tidak akan pernah membalas. Namun, kali ini Fitri nampak berbeda dari sebelumnya.“Bagaimana? Sakit?” tanya Fitri sambil menyunggingkan senyumnya.“Wanita sialan! Berani-beraninya kau mendorong tubuhku!” pekik Tantri.“Hahahah, ngapain aku harus takut, emang kamu siapa? Oh, iya aku lupa. Kamu kan, pelakor yang merebut suamiku.” ucap Fitri dengan lantang di depan semua orang.Semua orang menatap Tantri dengan penuh kebencian, bahkan ada salah satu orang yang

  • Ku Balas Hinaan Mertua Dan Iparku Dengan Dolar   Bab 26

    ‘Begitu cepat sekali kamu melupakanku, Mas. Lihat saja, aku akan membuatmu dan keluarga kamu menyesal’ batin Fitri.Lengan wanita cantik itu mengepal dengan kuat, ia sadar bahwa pengorbanan yang ia berikan malah di balas dengan pengkhianatan.Kali ini dia tidak mau menjadi wanita yang lemah, ia berjanji kepada dirinya sendiri akan membalaskan semua rasa sakit yang mereka berikan.“Nak, kamu ngeliatin apa?” pertanyaan Bu Sinta sukses membuat Fitri terkejut.“Em... Enggak kok, Mah.” jawab Fitri dengan singkat.Tidak lama mereka pun sampai di pusat perbelanjaan, Fitri yang turun terlebih dahulu menatap kagum ke gedung tinggi yang berada di hadapannya.Ia tidak menyangka bisa menginjakkan kakinya di Mall untuk pertama kali, sebenarnya dulu sering Angga mengajak Fitri untuk belanja ke Mall. Namun, Bu Dinar selalu melarang karena harga pakaian di Mall jauh lebih mahal dari pada di pasar.“Sayang, ini buat kamu. Belanjalah dengan sepuasnya, beli apa saja yang kamu inginkan.” ucap Pak Rahardi

DMCA.com Protection Status