Home / Romansa / Happy Ending / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Happy Ending : Chapter 11 - Chapter 20

36 Chapters

Bab 11 mertua

Tak lama pelayan datang dengan membawa kursi yang sama dan meletakkannya di antara nyonya Diego dan Gabriella adik dari pada Damian. Itu semuanya berkat Tuan Marlon yang tidak enak hati membiarkan menantunya berdiri sementara anggota keluarga yang lain tengah duduk nyaman.“Tamara, ayah dan semua anggota keluarga lainnya mengra jika kau tidak akan hadir malam ini.” Ujar Marlon pada Tamara saat melihat dan bernafas lega karena menantunya itu sudah mendapatkan kursi yang sama dengan anggota keluarga lainnya.Tamara tersenyum tipis. “Aku juga tidak tahu, aku di undang atau tidak di acara makan malam keluarga ini. Saya mohon maaf kepada semuanya karena keterlambatan saya atau mungkin kedatanagn saya yang secara tiba – tiba mengganggu acara makan malam yang hangat ini.”Tamara megutarakan permohonan maafnya di hadapan semua orang, namun taka da satu pun yang mengubris itu. semuanya seakan tidak peduli dengan apa yang dilakukan Tamara.Nenek Hanna hanya bisa menghela nafas kasar, ia tahu si
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 12 Permen manis

Awalnya ingin naik taksi saja, tapi orang yang tengah asik mengemudi sambil mendengarkan siaran radio begitu memaksa ingin mengantarku pulang. Aku ingin menolak tapi juga tidak ingin berbuat jahat dengan menolak niatan tulusnya itu, karena mau bagaimana pun dialah orang yang memaksaku untuk pergi.Aku sudah tidak ingin mengingat apa saja yang terjadi dan aku lalui beberapa menit yang lalu setelah aku pergi meninggalkan rumah. Maka dari itu aku menghabiskan waktuku selama diperjalanan dengan terus melihat arah luar, pemandangan kota yang indah karena dihiasi oleh daun – daun yang banyak berguguran juga dengan orang – orang yang menikmati malam bersama.Aku terlalu menikmati semua hal indah yang aku lihat sampai tidak menyadari jika pipiku ini sudah basah karena air mata yang terus berjatuhan, angin malam terus menerpa wajahku dan aku sangat menikmati itu.Dua kali bola mata pria itu melirik pada cermin mobilnya untuk memastikan wanita yang duduk diam dibelakang, ternyata memang bukan h
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Bab 13 ibu guru

Dengan kesibukanku sekarang yang sebagai seorang guru di taman kanak, senang rasanya aku bisa berinteraksi dengan banyak orang utamanya dengan anak – anak manis dengan rasa kaingintahuan mereka. Aku senang karena diriku mampu untuk menyesuaikan dengan mereka, rasanya berinteraksi dengan anak – anak dan mengajarkan mereka banyak hal perlahan membuatku sedikit melupakan betapa beratnya hidup yang aku jalani. Aku mungkin percaya dengan apa yang pernah aku dengar jika bahagia itu kita sendirilah yang ciptakan. Sekarang aku jadi banyak teman, yah meskipun mereka semua anak – anak. Tapi bersama mereka aku jadi lebih leluasa, ceria dan bersemangat. Aku menutup pintu ruangan kelas setelah waktu jam pembelajaran selesai, anak – anak yang lain pun semuanya sudah dijemput oleh orang tua mereka masing – masing. Menghabiskan waktu dengan bermain dan belajar bersama anak – anak sedikit menguras tenagaku, belum lagi jika salah satu diantara mereka ada yang menangis terkadang satu anak bisa memeng
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 14 Ibu hebat

Sebagai manusia kita hanya selalu punya rencana dan memilih jalan keman akita akan pergi, tapi terkadang apa yang kita rencanakan terjadi tidak seperti apa yang telah pikirkan seperti apa jadinya nanti. Seperti saat ini aku dan seorang gadis kecil yang sedang nyamannya tertidur pulas di dekatku tengah menaiki bus yang akan mengantarkan kami berdua ketaman bermain. Aku dengan senang hati membiarkan gadis kecil itu tidur dengan bersandar ditubuhku, bahkan aku berbuat agar gadis tetap tertidur nyenyak. Dia begitu puas bermain denganku diwahana permain yang ada dipusat perbelanjaan mewah dan aku membiarkannya bermain apa pun yang dia sukai. Memang seperti ini yah rasanya mempunya seorang putri yang manis seperti Narumi, melihatnya tidur saja hati seakan jauh lebih tenang. Kurasa ini mungkin adalah salah satu alasan mengapa ibunya begitu menyanyangi putrinya. Selama diperjalanan aku terus memandangi wajah Narumi yang begitu tenang, gadis kecil keturunan jepang ini begitu manis dan baik h
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 15 nenek Hanna

Sang nenek melirik sang cucu yang terlihat gelisah, rasa tak nyaman terlihat jelas di wajahnya. Jarak membentang diatara posisi mereka, setelah beberapa bulan tidak pernah bertemu dengan sang cucu. Tapi setelah bertemu hari ini ia melihat beberapa sedikit perubahan di diri cucunya itu.“Ingin pulang yah, sudah mulai nyaman dirumah kalian?” “Apa kurang jelas, aku lelah dan ingin segara pulang.” Sarkas Tamara.Nenek Hanna tersenyum tipis, dia suka ketegasan dari cucunya itu. “Padahal nenek pikir kau sudah tidak ada rumah untuk pulang.”Cukup!!! Tamara sudah tidak tahan dengan nenek Hanna yang terus saja bertele – tele dengannya. Karenanya perasaan baik dan ceria yang tadi ia rasakan perlahan – lahan memudar, apa lagi dengan nenek Hanna yang terus saja berkata – kata seakan tengah menyinggung segala kesedihannya.“Nenek tidak tahu apa pun tentang diriku dari dulu sampai dengan sekarang. Sekarang pun aku sudah punya kehidupanku sendiri, nenek sendiri kan yang dulu bilang seperti itu pad
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

Bab 16 Bibi Harry

“Nona hari ini pulang dari jam biasanya, nona ada pekerjaan lain yah tadi?” Bibi Harry adalah orang yang paling awal menyambut saat aku pulang kerumah, selalunya dia bertanya tentang bagaimana pekerjaanku hari ini dan apakah aku merasa baik dalam menjalaninya. Sebelumnya tidak ada orang yang memperlakukan aku seperti itu, bahkan pada bibi pengasuhku dulu tak melakukan sama seperti apa yang bibi Harry lakukan.Jika bukan bibi Harry aku mungkin akan sepenuhnya melalui kehidupanku yang begitu kesepian dirumah ini.“Nona pasti lelah karena bekerja seharian, lain kali nona tidak perlu begitu keras sekarang kan kandungan nona sudah membesar takutnya nanti terjadi apa – apa.” Bahkan dia mengkhawatirkan aku dan juga kandunganku, yang bahkan tak satu pun anggota keluarga yang mau menghawatirkanku seperti itu. Karena bibi Harry aku jadi bisa merasakan sedikit bagaimana rasanya dikhawatirkan oleh orang lain.“Bibi tahu, tadi itu aku bepergian dengan seorang teman baru.” Ujar sambil menetap bib
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 17 Perusahaan

DO Company mengalami peningkatan saham berturut – turut dalam waktu enam bulan.DO Company digadang gadang akan memimpim pasar global.Damian Frendrick Diego kini resmi menjad Ceo DO Company menggantikan Marlon Laksama Diego.Sejumlah perusahaan besar global berusaha untuk menjalin kerja sama bersama DO Company.DO Company mengakuisisi sejumlah perusahaan ditanah air.Begitulah berita yang tersiar hari ini, semuanya membahas tentang kesuksesan dan kepopuleran perusahaan yang dipimpin oleh seorang Damian Frendrick Diego. Pria tampan dengan sejuta pesona dan kharismanya.“Sedang naik daun rupanya.” “Ya tuan, DO Company tengah menjadi perbincangan hangat karena saham mereka naik secara drastis dalam waktu yang cukup singkat. Dan menjadi perusahaan yang berhasil mencetak rekor tercepat.” Seorang pria dengan busana rapihnya begitu asik memandang semua portal berita diponselnya dan mendengar setiap penjelasan dari pria didekatnya tentang semua berita yang ia baca.“Tapi itu semua tidak le
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

Bab 18 Ceo

“Dari mana?” Pertanyaan itulah yang dilontarkan pada Tamara saat ia baru saja tiba dirumah, rupanya suaminya pulang lebih awal dari acara pelantikannya sebagai Ceo utama perusahaan. Dan sepertinya tidak pulang sendiri, melihat adanya ibu dan ayah mertuanya yang sedang duduk santai diruang keluarga.“Rumah sakit.” Jawab Tamara singkat.“Kenapa kau tidak datang di acara tadi siang?” Bisik Damian dengan wajah yang merah padam, ia marah karena istrinya itu tidak datang diacara terpentingnya.“Aku tidak bisa datang.” Ujarnya.“Aku lelah, aku ingin segera kekamar untuk beristirahat.” Putus Tamara yang sudah ingin berlalu meninggalkan Damian.“Tunggu!!”Tahan Damian mencekal lengan Tamara.Tamara meringis menahan sakit dari cengkaram tangan Damian yang begitu erat. Bagaimana tidak Damian sudah memberitahu istrinay itu jika harus hadir diacara dia diangkat menjadi Ceo utama persahaan, acara yang begitu formal dan seluruh anggota keluarga harus datang apa lagi posisi Tamara adalah sebagai istr
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Bab 19 Bukan tentang makan malam

Memang ada baiknya Tamara tidak pernah menjadi bagian dari keluarga Diego, keluarga yang dulunya begitu harmonis dan saling menyanyangi satu sama lain. Seperti apa yang dikatakan ibu mertuanya jika kehadirannya hanya membuat malu nama keluarga dan merupakan kesialan bagi mereka. Tamara meringis dalam hatinya, entah sudah berapa ribu kali ibu mertuanya itu melontarkan kata – kata menyakitkan untuknya. Tamara hanya ingin menghabiskan makan malamnya dengan tenang, tapi ibu mertuanya itu tiada hentinya terus mengoceh dan mengomelinya.“Tuhan!!! Sebenarnya dosa apa yang dulu aku lakukan hingga aku mendapatkan menantu yang tidak berguna sama sekali.”Tidak berguna, tidak tahu diri, tidak tahu malu, perempuan penggoda dan masih banyak lagi. Tamara muak dan lelah mendengar itu. Namun dibalik rasa lelah dan sakit hati, ia masih tetap bertahan dan tersenyum seolah ia tidak kebaratan dan menerima segala perkataan ibu mertuanya itu.“Kalau begini terus aku merasa kasihan dengan Damian, sudah bag
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Bab 20 Ayah anak

“Tamara!!”Aku menghentikan langkahku saat sedang menaiki tangga, aku berjalan begitu pelan membawa banyak beban pikiran sampai aku tidak menyadari jika ayah mertuku kini sedang berada diatas, lima anak tangga dari posisiku.“Ayah.” Ucapku pelan saat melihatnya tersenyum padaku.“Sudah ingin tidur nak?” Aku menunduk sambil memainkan jari tanganku, wajah orang baik dan peduli dengan keadaan kita wajahnya selalu terlihat teduh sampai rasanya beban berat yang ada dipikiran kita sedikitnya berkurang.“Tamara, kenapa diam?” Bingung Marlon karena menantunya itu tidak mengubrisnya sama sekali.“Aku sudah ingin tidur, ayah. Ayah sendiri kenapa belum tidur?” Tanyaku balik namun dengan kepala yang masih mendunduk.Marlon terkekeh pelan sambil mengggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Masih belum mengantuk, ayah sebetulnya ingin keluar melihat halaman belakang rumah untuk mencari udara segar. Ingin ikut bersama ayah juga? Keluar sebentar menikmati suasana malam hari bisa sedikit mengurangi beban
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status