Semua Bab Legenda Sang Harimau: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Episode ~ 31.

Namun Lao Feiying sama sekali tidak peduli, karena untuk mendapatkan hawa panas hingga berbentuk api berwujud, dia harus menghadapi konsekuensinya.Lao Feiying menggertakkan giginya, karena aliran darahnya seakan mendidih, meskipun dia masih menampung esensi darah ular sisik merah di dalam dantiannya." Tetua tenang saja! Aku masih mampu menahan hawa panas ini." Ucap Lao Feiying, sambil menahan hawa panas yang menjalar di tubuhnya.' Pemuda ini terlalu ceroboh.' Qiao Chan mendengus dingin, meskipun ada rasa kekhawatiran terhadap Lao Feiying.Tentu ketiga Tetua memahami situasi tersebut, karena roh beladiri Tengwan memiliki unsur kayu, sehingga kapan saja bisa terbakar." Kak Feiying..." Gumam Qiao Ningshuang, sambil melirik ke arah Lao Feiying di sela pertarungannya.Meskipun Lao Feiying pernah menjelaskan kepadanya dan Ling Yunyi, tentang roh beladiri Tengwan yang bisa melahap apapun, namun karena perbedaan unsur, tentu Qiao Ningshuang tidak ingin terjadi sesuatu pada sosok yang dia
Baca selengkapnya

Episode ~ 32.

Meskipun serangan dari ketujuh murid tidak mampu melukai siluman ular sisik merah, namun tujuan Lao Feiying adalah ingin menyerap energi dari siluman tersebut agar bisa dikalahkan." Aku mengerti sekarang." Gumam Cai Wenji, lalu mengeluarkan Qi dalam jumlah besar hingga terlihat bayangan seekor kalajengking menyelimuti tubuhnya.Begitupun dengan Qiao Chan dan Lu Bu, kini ikut mengeluarkan roh beladirinya masing-masing, sambil menunggu waktu yang tepat." Ningshuang."Kwaaaak!Saat Lao Feiying berhasil melilit tubuh siluman ular sisik merah, Qiao Ningshuang mengeluarkan roh Phoenix hingga terbang ke arah siluman ular sisik merah.Kwaaaak!Seakan mengikuti arahan dari Lao Feiying, Qiao Chan juga mengeluarkan roh beladiri elang untuk membantu Qiao Ningshuang.Creeessh! Creeessh! Creeessh!Cakaran demi cakaran dari kedua jenis burung, bersarang pada tubuh siluman ular sisik merah, meskipun serangan tersebut tidak mampu melukai sisiknya." Manusia rendahan... Apa kalian pikir hanya dengan
Baca selengkapnya

Episode ~ 33.

Sementara itu, Cai Wenji dan yang lain merasa heran karena Lao Feiying masih belum beranjak dari tempatnya, setelah menunggu cukup lama." Apa yang terjadi? Kenapa kak Feiying belum kesini?" Tanya Qiao Ningshuang, sambil menatap ke arah Lao Feiying dari kejauhan.Seketika Cai Wenji membuka matanya lebar-lebar, karena dia mulai menyadari bahwa Lao Feiying sedang membutuhkan bantuan mereka." Jintao... Bawakan buntalan kain milik Lao Feiying itu." Ucap Cai Wenji, sambil menunjuk ke arah buntalan kain milik Lao Feiying yang tertinggal." Biarkan aku saja yang memberinya."" JANGAN!"Cai Wenji dan yang lain langsung menghentikan Qiao Ningshuang, saat gadis itu ingin mengambil buntalan kain milik Lao Feiying.Hu Jintao menggelengkan kepalanya, lalu mengambil buntalan kain tersebut dan membawanya ke tempat Lao Feiying yang berada di tempat yang cukup jauh." Terimakasih kak." Meskipun terasa kaku, Lao Feiying harus me
Baca selengkapnya

Episode ~ 34.

Tanpa membuang waktu, mereka kembali melanjutkan perjalanan, hingga beberapa saat terdengar suara desiran ombak." Kalian bantu aku membersihkan hasil buruan kita ini." Tanpa menunggu jawaban, Lao Feiying langsung berlari ke arah bibir pantai, dengan membawa hasil buruannya.Begitupun dengan keenam murid, langsung berlari mengikuti Lao Feiying, yang sudah berada di pinggir laut.Melihat ketujuh murid yang begitu bersemangat membersihkan hasil buruan masing-masing, ketiga Tetua juga ikut membantu mereka.Dengan sebilah belati di tangannya, Lao Feiying memotong dan mengiris tipis daging yang di depannya.Setelah semuanya selesai, Lao Feiying menggali pasir di pantai, lalu meletakkan semua potongan daging di tempat itu." Guru, Tetua... Apa boleh kita beristirahat disini untuk beberapa hari?" Tanya Lao Feiying, agar mereka bisa menunggu proses pengawetan daging yang dia rendam di air laut." Kita hanya bisa beristirahat sel
Baca selengkapnya

Episode ~ 35.

Pria paruh baya itu juga menjelaskan bahwa beberapa hari terakhir, siluman kelelawar terus memakan korban setiap malam.Mendengar ucapan tersebut, beberapa Kultivator merasa tertarik untuk mencari keberadaan siluman kelelawar, mengingat hadiah yang diberikan tuan kota.Namun mereka juga menyadari bahwa membunuh siluman kelelawar, bukanlah perkara mudah, sehingga harus membutuhkan perhitungan.Bahkan Lao Feiying juga ingin mengambil misi tersebut, karena dia sangat menginginkan harta." Siluman kelelawar itu sangat cerdas. Jika ada orang yang lebih kuat darinya, dia tidak akan muncul." Pria paruh baya kembali menjelaskan, bahwa siluman kelelawar selalu membunuh para gadis biasa dan tidak berani muncul jika ada seorang Kultivator.Dengan kata lain, siluman kelelawar sangat pandai menyembunyikan keberadaannya, sehingga para Kultivator sangat sulit untuk mencarinya." Saya rasa penjelasannya sudah cukup. Salah satu harta yang dihadia
Baca selengkapnya

Episode ~ 36.

Tidak lama kemudian, Cai Wenji dan Lu Bu masuk ke dalam restoran dan langsung bergabung bersama Qiao Chan yang sedang menikmati hidangannya." Harimau Kabut?" Gumam beberapa sosok yang berada di tempat itu, sambil menatap ke arah Cai Wenji.Mereka tidak menyangka jika pendekar Harimau Kabut yang sudah lama tidak muncul, kini muncul kembali.Meskipun Sekte Harimau Suci sedang terpuruk, namun julukan pendekar Harimau Kabut sangat disegani di kalangan Kultivator, ketika Cai Wenji masih muda.Hanya saja Cai Wenji seakan menghilang ditelan bumi, sehingga banyak yang berpikir bahwa pendekar Harimau Kabut sudah meninggalkan dunia Kultivator." Tetua... Apa kita akan mendapatkan tumpangan?" Tanya Qiao Chan, saat keduanya sudah duduk bersama mereka.Tanpa berkata apapun, Cai Wenji mengerutkan kening, seraya mengangkat kedua bahunya, karena mereka tidak berhasil mendapatkan tumpangan." Semua kapal sudah dipenuhi banyak penumpang.
Baca selengkapnya

Episode ~ 37.

Mendengar perkataan dari roh beladiri miliknya, Lao Feiying membuka matanya lebar-lebar, karena tanpa sadar dia telah melecehkan wanita itu." Sebaiknya aku fokus pada tujuanku." Gumam Lao Feiying, lalu melesat ke arah tempat yang cukup gelap." Rakyat jelata sialan... Aku akan membalaskan penghinaan ini." Li Bingbing terlihat marah, karena keinginannya ingin mempermalukan Lao Feiying, justru dirinya sendiri yang dipermalukan." Tuan putri...." Kedua wanita yang bersamanya langsung berlari ke arah Li Bingbing." Bawa aku kembali ke penginapan!" Teriak Li Bingbing, karena saat ini dia tidak bisa berjalan.Kedua wanita itupun mengangguk kecil, lalu memapah Li Bingbing menuju ke arah penginapan yang berbeda dari tempat anggota Sekte Harimau Suci menginap.Sementara di tempat lain, Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang yang sedang mencari Lao Feiying karena pemuda itu tidak ada di penginapan, kini terlihat senang saat melihat Li Bingbing di
Baca selengkapnya

Episode ~ 38.

Melihat kejadian tersebut, Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang mendengus dingin, lalu berjalan mengikuti keduanya, namun langsung dicegah oleh Cai Wenji." Kenapa kalian berdua harus berebut adikku? Apa aku kurang menarik perhatian kalian?" Tanya Hu Jintao, karena semakin hari kedua gadis itu semakin memberikan perhatian lebih kepada Lao Feiying." Tidak!" Jawab keduanya serempak, lalu kembali ke penginapan untuk melanjutkan Kultivasi.Mendengar ucapan tersebut, wajah Hu Jintao menjadi jelek, karena kedua gadis itu sama sekali tidak peduli padanya." Hu Jintao... Kamu harus bersabar! Perjalananmu masih panjang. Jika kamu berkembang pesat, maka kamu dengan mudah mendapatkan seorang kekasih." Lu Bu menasehati Hu Jintao dan ketiga murid lainnya.Dalam dunia Kultivator, semakin kuat seorang Kultivator, maka mereka dengan mudah mendapatkan pasangan hidupnya, bahkan tanpa harus dikejar.Sebenarnya Lu Bu berkata demikian, karena dia sendiri
Baca selengkapnya

Episode ~ 39.

Kibasan tangan dari siluman kelelawar sangatlah kuat, sehingga Qiao Chan tidak mampu menahan Lao Feiying, hingga keduanya tersungkur." Pendaratan yang sangat sempurna." Ucap roh beladiri Harimau Pelahap, saat Lao Feiying berada di atas tubuh Qiao Chan.Wajah Lao Feiying menjadi merah, saat menyadari wajahnya menyentuh kedua gunung kembar wanita yang berada di bawahnya.Begitupun dengan Qiao Chan, perasaannya bercampur aduk, karena posisi keduanya begitu memalukan jika dilihat orang lain.' Indah sekali.' Batin Lao Feiying, sambil menatap kedua gunung kembar yang berada di dekat wajahnya yang begitu sempurna.Sesaat Lao Feiying membuang jauh pikirannya, lalu bangkit berdiri, sambil menoleh ke arah siluman kelelawar yang terluka berat.Sementara itu, wajah Qiao Chan yang putih bersih, seketika memerah seperti kepiting rebus, hingga jantungnya berdetak kencang.Qiao Chan dengan buru-buru membuang pikirannya, lalu bangkit b
Baca selengkapnya

Episode ~ 40.

Namun semuanya sudah terjadi, sehingga Lao Feiying harus mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Qiao Chan.Terlebih Lao Feiying juga menyukai wanita dewasa itu sejak awal, sehingga dia harus menikahi wanita itu, meskipun usia mereka terpaut jauh." Feiying... Apa kamu yakin dengan perkataanmu?" Tanya Qiao Chan, sambil membungkus tubuhnya dengan pakaiannya." Guru... Aku tau aku salah... Tapi aku akan berjanji untuk bertanggung jawab." Jawab Lao Feiying, sambil menutupi tubuh bagian bawahnya, meskipun merasa sangat malu atas perbuatannya.Mendengar ucapan tersebut, Qiao Chan bernafas lega, karena Lao Feiying mau bertanggung jawab.Namun hal yang mengganjal di pikiran Qiao Chan, adalah kedua gadis muda yang juga menyukai Lao Feiying." Bagaimana dengan Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang?" Tanya Qiao Chan, untuk memastikan Lao Feiying." Apa kamu tidak percaya dengan janjiku?" Lao Feiying berbalik bertanya, karena dia be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status