All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 941 - Chapter 950

960 Chapters

Bab 941

Di dalam kamar rumah sakit, Yansen terus berdiri.Setelah Linda minum dua suap bubur, akhirnya dia bicara, "Kamu ... duduk saja dulu, ya?"Dia merasa agak canggung karena Yansen berdiri dan terus menatapnya."Baik." Yansen duduk di kursi di sampingnya, tatapannya berhenti sebentar di wajah Linda. "Kenapa nggak kasih tahu aku kalau kamu dirawat di rumah sakit?"Linda terkejut.Reaksinya secara refleks adalah, kenapa dia harus memberi tahu Yansen kalau dia dirawat di rumah sakit?Mereka sepertinya tidak terlalu akrab, bukan?Menyadari ucapannya salah, Yansen menundukkan kepala sedikit untuk menyembunyikan rasa canggungnya. "Maksudku ... kemarin kamu baik-baik saja, kenapa tiba-tiba ...."Masih ada luka-luka kecil di wajahnya.Tidak serius, malah menambah sentuhan lembut pada wajahnya yang tampan dan polos."Wajahmu baik-baik saja?" Karena merasa bersalah dan perasaan tidak enak lainnya, Linda merasa harus menanyakan hal itu."Nggak apa-apa." Yansen menggelengkan kepala, dan saat itu dia
Read more

Bab 942

Di hadapannya, terlihat sosok pria yang tinggi tegap, berjalan mendekat dengan cepat. Dia meletakkan kue di atas meja, dan berjongkok di depan Linda.Kemudian, Linda terkejut merasakan kehangatan di pergelangan kakinya. Saat dia melihat ke bawah, Yansen sedang memegang betisnya, mengangkat kakinya dari lantai, lalu menepuk telapak kakinya dengan tangannya yang lain.Linda terkejut dan hendak menarik kakinya, ketika tiba-tiba terdengar suara tawa kecil dari arah pintu."Sudar?"Sudar berdiri dengan tangan terlipat di ambang pintu, pandangannya melirik Yansen dengan tatapan mengejek di wajahnya. "Kak Linda, apa kamu nggak merasa bersalah melakukan ini pada Kak Josua?"Hati Linda seperti terhimpit. "Sudar, antara aku dan Josua, lebih baik nggak usah bicara soal merasa bersalah atau tidak. Dia saja nggak berhak menanyakan ini padaku, apalagi kamu.""Benar." Sudar mengangguk, "Kak Josua berkorban banyak demi adikmu, Liana, dan Yohan, tapi kamu nggak pernah menyebutkan itu. Kamu hanya memiki
Read more

Bab 943

"Apa yang kamu lakukan?!" Raisa melompat mundur dan berteriak kaget.Bukannya mundur, Sudar malah makin mendekat, memojokkan Raisa hingga ke sudut."Sudar!" Raisa mengulurkan kedua tangannya, mencoba mendorongnya pergi. Namun, saat tangannya menyentuh dada Sudar, dia merasakan otot-otot yang kencang di balik baju, rasanya seperti mendorong batu.Meskipun sudah berusaha mendorong lama, Sudar tidak bergerak sama sekali, hampir sepenuhnya menekan tubuhnya ke dinding. Jika kedua lengannya yang terangkat tidak berada di antara mereka, tubuh mereka mungkin sudah menempel erat.Wajah Raisa memerah karena malu, tepat saat beberapa orang keluar dari lift, menoleh ke arah mereka berdua. Mereka berlalu, tapi masih terdengar tawa kecil yang sedikit menggoda.Sudar menundukkan kepalanya, menatap Raisa sambil tertawa kecil, "Raisa, kamu sangat ingin mengaturku, apa karena kamu ingin jadi pacarku?""Huh!" Raisa hampir ingin memukulnya, wajahnya memerah sambil membalas, "Siapa yang mau jadi pacarmu? P
Read more

Bab 944

"Itu ...." Raisa hampir saja mengatakan semua yang baru saja terjadi, tetapi wajah Sudar tiba-tiba terlintas dalam benaknya.Hasan adalah orang yang baik dan lurus, berbeda dengan Sudar yang selalu terlibat dalam hal-hal licik.Jika mereka benar-benar berkelahi, Hasan bukan tandingan Sudar.Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati, Raisa memutuskan untuk tidak memberi tahu Hasan. Dia khawatir Hasan akan marah dan mencoba membelanya, yang justru hanya akan memperumit keadaan."Siapa? Beri tahu aku," Hasan menggenggam lengannya, menariknya lebih dekat ke arahnya, sambil menatapnya dengan wajah serius.Tampaknya dia hanya menunggu Raisa menyebut sebuah nama, dan dia akan langsung pergi tanpa ragu untuk menghajar orang tersebut!Tepat pada saat itu, bunyi "ding" terdengar dari lift yang ada di hadapan mereka.Raisa melihat ke arah sana dan melihat Sudar berjalan keluar dari lift dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku.Karena mereka berhadapan, Sudar juga melihat Raisa dan Hasan.Nam
Read more

Bab 945

Keluarga Reihano.Ketika Reno masuk ke rumah sambil membawa jaketnya, kedua orang tuanya sedang duduk tegak di sofa ruang tamu, menatapnya dengan serius."Ayah, Ibu, kenapa kalian memanggilku pulang dengan tergesa-gesa? Ada apa?" Reno berjalan mendekat, lalu duduk di sofa dengan sikap santai, tampak lelah.Akhir-akhir ini, dia telah mencurahkan segala usaha untuk menyelesaikan urusan Liana dan Yohan.Kini Liana dan Yohan akhirnya bersama, namun setelah selesai dengan urusan mereka, dia masih harus menghadapi setumpuk pekerjaan di perusahaan.Dia benar-benar sibuk sekali.Begitu menerima telepon dari kedua orang tuanya, dia segera pulang.Ratna berkata, "Kamu punya kontak Josua, 'kan?""Punya. Kenapa?""Hubungi dia, bilang padanya jangan lagi mengusik kakakmu." Ratna yang biasanya lembut, jarang sekali bersikap serius seperti ini.Mendengar itu, Reno tidak terlalu memikirkannya. "Bu, itu urusan Kakak dan Josua. Meski Ibu melarang, nggak ada gunanya. Baik Kakak maupun Josua, menurut Ibu,
Read more

Bab 946

"Akan kujaga dia."Telepon terputus, Josua bersandar di kursi besar. Belum dua menit beristirahat, asistennya membuka pintu dan masuk, "Pak Reno, ada masalah."...Linda sudah tiga hari di rumah sakit.Yansen, demi mendukung sandiwaranya, datang setiap hari tepat waktu. Terkadang dia bahkan tinggal sepanjang hari, dan tidak merasa bosan.Saat Ratna dan yang lainnya ada, dia hanya diam di samping, sibuk dengan ponselnya.Namun, saat tidak ada orang, dia sering memulai percakapan dengan Linda, berbicara tentang hal-hal sepele sehari-hari.Dia bercerita banyak tentang kejadian-kejadian lucu saat dia belajar di luar negeri, tetapi Linda jarang menanggapi, juga enggan memotong pembicaraannya. Jadi, Linda hanya mendengarkannya dengan sabar.Namun, sebenarnya topik yang diceritakan oleh Yansen mudah terlupakan olehnya. Terkadang, bahkan saat Yansen masih asyik bercerita, Linda sudah mulai melamun.Linda terus menunggu Josua datang.Selama tiga hari ini, Josua tidak muncul satu kali pun.Mungk
Read more

Bab 947

Dia mengatakan bunga itu bisa berubah menjadi tujuh warna berbeda dalam satu hari, sangat memesona. Sayangnya, masa mekarnya sangat singkat. Saat matahari terbenam, setelah memancarkan warna terakhirnya, bunga itu akan layu bersama dengan datangnya malam. Setelah semalam, keesokan harinya, akarnya akan membusuk sepenuhnya, tanpa meninggalkan apa-apa, seolah-olah bunga itu tidak pernah ada di dunia ini.Satya mendengarkan dengan penuh perhatian, "Ada fotonya?"Yansen menggelengkan kepala. "Bunga ini sangat langka. Saat itu, adalah pertama kalinya aku melihatnya. Aku berencana memotret proses mekarnya keesokan harinya, tapi ketika aku kembali, yang tersisa hanyalah akar yang sudah membusuk.""Begitu ya ...." Satya tampak menyayangkan.Yansen buru-buru berkata, "Jangan khawatir, lain kali kalau aku ke sana, aku akan coba mencarinya lagi. Kalau aku menemukannya, aku pasti akan memotretnya untukmu."Satya mengangguk, rasa kagum bertambah dalam tatapannya kepada Yansen. "Kalau begitu, aku ja
Read more

Bab 948

Pramugari dengan sabar mendengarkan permintaannya, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Maaf Pak, untuk hal ini, Anda mungkin perlu bertanya kepada Pak Josua.""Pak Josua?" Yansen mengikuti arah pandangan pramugari, dan melihat sebuah sosok tinggi dan tegap berjalan mendekat.Itu tidak lain adalah Josua.Josua berjalan mendekat, tatapan dinginnya menyapu wajah Yansen, "Kamu menghalangi jalan."Auranya terlalu kuat. Meskipun Yansen tidak ingin mundur, kedua kakinya secara refleks sudah melangkah ke samping satu langkah.Saat dia sadar, Josua sudah duduk di kursinya.Yansen memandang Linda dengan khawatir, ekspresinya menunjukkan rasa khawatir jika wanita itu akan diperlakukan buruk. Akhirnya dia mengumpulkan keberanian dan berkata, "Pak Josua, bolehkah aku bertukar tempat duduk denganmu?"Josua bahkan tidak mengangkat kepalanya, dia menoleh ke Linda dan bertanya, "Apa kamu mau duduk bersamanya?"Linda yang sudah terkejut melihatnya di sini, kini bingung harus menjawab apa dengan pert
Read more

Bab 949

"...."Saat ini, pesawat sudah stabil terbang di atas awan. Josua yang awalnya menggenggam tangannya dengan erat, perlahan mulai melonggarkan genggamannya, namun masih tetap tidak melepaskan. "Anak muda zaman sekarang, semuanya ingin jalan pintas. Masih muda tapi hidupnya bergantung pada orang lain. Linda, kamu pasti nggak suka yang seperti itu, 'kan?""Siapa bilang aku nggak suka?" Secara refleks, Linda membantah. Namun, kemudian dia menyadari kata-katanya tidak tepat, dan dia memperbaiki. "Yansen bukan tipe pria manja. Dia anaknya Malik Zain. Kalau aku bersamanya, mungkin aku yang lebih bergantung padanya.""Kalau kamu ingin hidup enak, datanglah padaku. Aku sediakan segalanya, tidak terbatas waktu atau jumlah, silakan nikmati sepuasnya.""...." Linda menjawab dengan tenang, "Josua, jangan bicarakan hal yang nggak berguna ini. Kita sudah putus. Aku mengakui bahwa sikapku sebelumnya agak emosional, tapi aku sudah merenungkan dan menilai kembali hubungan kita. Kamu bisa bilang aku berl
Read more

Bab 950

Saat itu, Linda baru saja kembali dari restoran, dan dia terkejut saat melihat Yansen tiba-tiba muncul dari balik tirai."Yansen?"Sebelum Linda sepenuhnya menyadari situasi ini, Yansen sudah melangkah maju dan memeluknya."Senang sekali bisa bertemu denganmu," kata Yansen dengan nada cukup bersemangat. Setelah sebuah pelukan singkat, dia menggenggam lengan Linda, "Ikutlah denganku."Saat dia baru menarik Linda berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada suara ketukan di belakang.Lalu terdengar suara Josua di luar pintu, "Linda, sudah siap?"Mata Yansen menyipit dan dia menarik Linda untuk berlari keluar.Mereka tinggal di lantai satu, dan balkon di luar langsung menuju ke pantai.Ketika Josua membuka pintu dan masuk, dia kebetulan sempat melihat keduanya melompat dari pagar balkon.Josua berlari ke arah mereka, tetapi tidak berhasil menangkap sehelai pakaian Linda, dan dengan keras menghantamkan tinjunya ke pagar balkon, "Linda, kembali!"Namun, Linda tidak menoleh sedikit pun dan berla
Read more
PREV
1
...
919293949596
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status