"Yohan ...."Yohan meraih tangannya dan meremasnya erat-erat, "Liana, sudah kubilang, apa pun yang terjadi, jangan lepaskan tanganku. Apa kamu begitu cepat melupakannya?"Liana terkejut, "Tapi ibuku ....""Dia akan baik-baik saja." Yohan mengangkat dagunya ke belakang.Liana berbalik dan melihat ke atas, dia melihat beberapa pria berpakaian hitam langsung di ruangan itu, dan pria yang masuk dari pintu adalah Josua.Josua juga terluka, wajahnya sedikit pucat, dan ada darah merembes dari baju di dadanya.Dia tampak mengerikan, tapi dia masuk dan berdiri di sana, masih kokoh seperti batu.Saat Jibran melihatnya, dia mengerutkan kening karena tidak senang, "Josua? Bukannya kamu harusnya ada di rumah sakit? Kenapa kamu kembali lagi?"Josua pertama-tama melirik ke arah Tuan Yudi yang terbaring di tanah, setengah kedinginan, kemudian matanya beralih ke wajah Jibran. Dia berkata tanpa ekspresi, "Tuan Jibran, orang tua itu sudah mati.""Biar saja dia mati. Di usianya yang sudah tua, dia sudah m
Baca selengkapnya