"Kalau begini masih kurang dong, Bu! Ini hanya bisa untuk membeli baju dan perhiasanku saja.” Silvia berkata pada ibunya. Ibu langsung menyambar uang itu dari tangan Silvia.“Tidak bisa seperti itu. Urusan baju dan perhiasanmu kamu harus bisa usaha cara lain lagi. Uang ini untuk tambahan ibu.”Silvia melotot,”Jangan seperti itu, Bu! Memangnya maukemana lagi mencari uang?”“Usaha, Silvia! Kamu ini, belum usaha tapi sudah menyerah seperti itu!”balas ibu.Silvia kesal bukan main,lalu dia menoleh pada Dinda. Dia melihat adiknya itu sedang bersantai dengan ponselnya. Tertawa-tawa tidak jelas, membuat Silvia menyadari sesuatu. Dia baru sadar kalau dia dan suaminya yang sangat sibuk dengan urusan Dinda, Tapi orang yang akan menikah justru bersantai ria.“Dinda, ini adalah pesta kamu! Bukannya kamu ikut berpikir tapi kamu malah santai seperti itu!”Dinda langsung menoleh. "Mbak. Sudah seharusnya mbak Silvia itu sibuk seperti ini. Apa tidak ingat, waktu pernikahan kalian dulu, siapa yang sib
Terakhir Diperbarui : 2024-05-01 Baca selengkapnya