part 22"Aku mohon Mahendra. Jangan begini, jangan lakukan ini ..." Demi mendengar perkiraan nalurinya, Larasati kembali membuka suara.Kali ini ia meraup rahang Mahendra yang hampir melewati segala batasan, membawanya untuk saling bertatapan mata.Manik mata mereka saling beradu, membuat kata-kata yang akan menjadi pemungkas dari segala hal yang akan terjadi itu tertahan di ujung lidah.Iris mata tajam itu menggelap kemerahan, menruntuhkan segala kekuatan yang tersisa pada Larasati, menatap penuh damba, menghantarkan sengat menggetarkan ke relung terdalam hati Larasati."Kita boleh melakukannya, sayang ....kita diharuskan melakukan ini, ini kewajiban suami istri...." Mahendra mengecup dagu Larasati, kembali menatap kedalaman mata yang tiada henti mengeluarkan bulir bening."Aku anggap airmatamu ini adalah penyerahan dirimu, karena sedari tadi tidak kutemukan reaksi tubuhmu menolak diriku. Kau begitu siap menerimaku."Mahendra kembali mengecup wajah itu seluruh bagian wajah istrinya
Last Updated : 2024-11-24 Read more