Tubuh Elara membeku di tempat.Kedua bola mata indah serupa warna zamrud itu membelalak, tatkala Arion menutup jarak dengannya dan menyentuhkan bibirnya ke bibir Elara.Detik bergulir, rasa dingin yang mengaduk perut, kini menjalar di seluruh tubuh Elara. Pening, dengan aroma memabukkan pinus dan cedar wood yang dibalut harum vanilla yang menyegarkan sekaligus demikian sensual.Bibirnya terasa penuh, dikulum hangat oleh si pria kurang ajar itu.Rasa menggelitik di seluruh area reseptor mulut Elara, seolah mematikan sel-sel sarafnya, membuat Elara terbius, tanpa tahu harus melakukan apa.“Kau menikmatinya?” Bisikan maut dengan suara rendah yang seksi itu lalu menyapa lorong pendengaran Elara, membuat gadis itu tersadar kini.PLAK!!Elara mengepalkan jemari tangan yang baru saja melayang spontan dan dengan keras menampar Arion.Wajahnya telah memerah sempurna dengan kedua mata berkaca-kaca.Marah, dan… malu.Tanpa sanggup mengucap apa pun, Elara berbalik --tidak menghiraukan kantong coke
Terakhir Diperbarui : 2024-06-03 Baca selengkapnya