Share

BAB 66 : Mencicil Utang

Author: reefisme
last update Last Updated: 2024-06-02 20:02:46
“Itu gila!” pekik Tina marah.

“Gila?” Elara mencibir. “Kalian yang gila, jika berpikir untuk menguasai uang yang menjadi hak milikku!”

“Kau--”

Nyonya Besar White mencengkeram tangan Tina untuk menghentikannya. Ia pun berkata dengan nada tenang pada Elara.

“Silakan kau pikirkan. Setelah kau memutuskan, kami mengikuti pengaturanmu selama kau tidak mengabaikan tujuan kami menyelamatkan Tony dari penjara.”

Elara tidak merespon kalimat wanita tua itu. Ia hanya menatap Nyonya Besar White beberapa detik, sebelum akhirnya benar-benar melangkah keluar dari sana.

“Ibu! Bagaimana ini?!” Dianne berkata cemas. Mereka tidak bisa kehilangan kesempatan memiliki uang banyak itu.

Dianne telah memiliki selusin rencana untuk bersenang-senang dengan uang yang akan ia dapatkan dari pembagian sebelumnya.

“Lihat apa yang telah kau lakukan!” bentak Tina marah. “Kalau kau tidak menyebutkan jumlah uang itu, dia tidak akan tahu dan tidak akan se-serakah ini!”

“Mengapa menyalahkanku?! Sekalipun kita tidak mengatak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
reefisme
Terima kasih support semangatnya, kak Saulina... ^,^
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
Lanjut kak, updatenya yg byk kak.. Semangat kak... Mksih
goodnovel comment avatar
reefisme
Bersabarlah... Karena sabar itu... mengesalkan. Wkwkwkwk ^,^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 67 : Aku Kaya!

    Tubuh Elara membeku di tempat.Kedua bola mata indah serupa warna zamrud itu membelalak, tatkala Arion menutup jarak dengannya dan menyentuhkan bibirnya ke bibir Elara.Detik bergulir, rasa dingin yang mengaduk perut, kini menjalar di seluruh tubuh Elara. Pening, dengan aroma memabukkan pinus dan cedar wood yang dibalut harum vanilla yang menyegarkan sekaligus demikian sensual.Bibirnya terasa penuh, dikulum hangat oleh si pria kurang ajar itu.Rasa menggelitik di seluruh area reseptor mulut Elara, seolah mematikan sel-sel sarafnya, membuat Elara terbius, tanpa tahu harus melakukan apa.“Kau menikmatinya?” Bisikan maut dengan suara rendah yang seksi itu lalu menyapa lorong pendengaran Elara, membuat gadis itu tersadar kini.PLAK!!Elara mengepalkan jemari tangan yang baru saja melayang spontan dan dengan keras menampar Arion.Wajahnya telah memerah sempurna dengan kedua mata berkaca-kaca.Marah, dan… malu.Tanpa sanggup mengucap apa pun, Elara berbalik --tidak menghiraukan kantong coke

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 68 : Hal Hal Aneh Pada Elara

    “Semua sudah selesai, Tuan. Nona Elara telah menerima rekeningnya kembali,” Garvin melaporkan.Ia kini berada satu mobil dalam perjalanan menuju San Francisco.Gedung kantor Triton Land Inc memang berada di San Francisco, yang hanya berjarak sekitar tiga puluh menit berkendara dari Hillsborough.Wajah Garvin masih penuh dengan senyuman saat memberikan laporan itu, menunggu respon Arion yang tentunya akan senang dengan hasilnya.“Uang lima ratus ribu itu kini dipegang oleh Elara?” Arion setengah bergumam saat menanyakannya.Garvin menjawab cepat dan bangga. “Betul Tuan. Tanpa berkurang satu sen pun!”Mengatur dana dikembalikan setelah ditutup oleh pihak bank, bukanlah perkara mudah. Terutama Arion meminta data Elara diperbaharui –tidak lagi menggunakan nama keluarga White.Meskipun membutuhkan waktu, namun Garvin berhasil menyelesaikannya dalam hitungan hari –sesuai perintah Arion.

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 69 : Dihadang

    “Apa sudah ada kabar dari gadis kampungan itu?” Tina menatap Dianne yang baru saja menutup telepon.“Tidak. Belum, Bu. Ini tadi aku hanya menanyakan apakah El pergi ke kampus atau tidak hari ini. Dia ada.”Tina mengempas tubuhnya di sofa empuk ruang tengah di kediaman White.Sejak Tony digelandang polisi, Tina dan Dianne pindah permanen di rumah megah itu, dengan alasan menemani dan menjaga Nyonya Besar White yang sendirian.Meskipun Ian Palmer melarang dan juga Alex mencemooh keduanya, Tina dan terutama Dianne tidak peduli.Mereka sedang membiasakan diri untuk menjadi ‘pemilik’ rumah tersebut.“Apakah dia akan menolaknya?” Tina bergumam cemas.Wanita paruh baya itu terlihat gelisah, hingga menggigiti kukunya.“Bagaimana kalau dia mencairkan dana itu tanpa sepengetahuan kita?” imbuh Tina lagi.“Ku pikir dia tidak akan melakukan itu. Kalaupun dia mencairkannya tanpa memberitahu kita, dia tetap perlu menemui kita untuk mengambil diary ibunya dan anting-anting itu, Bu,” Dianne menghibur

    Last Updated : 2024-06-03
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 70 : Tujuan Yang Sama

    “Geez!!” Dianne tersentak.Tubuhnya yang sempat membeku saat melihat adegan Elara dibawa paksa ke dalam sebuah van hitam, bergerak.Sejak Elara keluar dari kampus, Dianne membuntutinya. Semula ia hendak menghampiri Elara, namun ia teringat bahwa ia perlu mengetahui di mana Elara tinggal --jadi Dianne memutuskan untuk mengikuti Elara diam-diam.Tidak ia sangka, Elara dihadang dan diculik.Dianne berkeringat --kaget dan takut.Namun mengingat bahwa alasan Elara diculik, bisa jadi karena membawa uang banyak dalam tas-nya, membuat Dianne nekat hendak mengejar.“Hey!!”Satu seruan nyaring mengurungkan Dianne.Ia segera bersembunyi di balik gang antar gedung dan melihat seorang lelaki bertubuh kekar dan berambut gondrong, dengan cepat mengejar ke arah van hitam yang membawa Elara.Namun terlambat, mobil itu telah menjauh.“Fuck!!” Lelaki berambut gondrong itu mengumpat keras.Tanpa berani bergeser, Dianne terus memperhatikan lelaki itu dari tempatnya bersembunyi.“Apa dia teman El? Apakah it

    Last Updated : 2024-06-04
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 71 : Kota Tanpa Hukum

    “Kau membuat kesalahan fatal.”“Saya tahu, saya tahu, Tuan Max. Saya akan menebusnya.” Lelaki berambut gondrong itu berlutut. Darah masih mengalir di pahanya. Wajah yang pucat pasi --jelas karena mulai kekurangan darah, membuat ia tampak begitu mengenaskan.Satu pukulan sempat ia dapatkan, dari Arion, yang sangat terlihat jelas begitu murka begitu pria tersebut keluar dari mobilnya.Luka tembak di pahanya yang dibiarkan, adalah hukuman ‘ringan’ bagi diri lelaki berambut gondrong itu, karena Arion tidak pernah memaafkan satu kesalahan pun.Rasa sakit dan mengucurnya darah adalah berkat atas kemurahan seorang Arion --lelaki itu bersyukur.Ia harus membuktikan dirinya masih berguna bagi Arion, jika tidak, ia hanya akan menjadi sampah terbuang. Dan itu hal yang jauh lebih menyakitkan baginya.Karena bagi anak buah Arion Ellworth yang setia, kematian jauh lebih terhormat dari pada terbuang.Sebelumnya, ia ditugaskan mengikuti dan melindungi seorang gadis. Tidak tahu apa arti gadis itu bagi

    Last Updated : 2024-06-05
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 72 : Saksi Mata

    ‘Slab City?’ Elara mengeja dalam hati.Hanya butuh sepersekian detik, sebelum ia membelalakkan mata kaget.Bukan apa, kota yang mereka tuju saat ini adalah sebuah kota kecil yang terletak di daerah selatan Negara Bagian California, yang dikenal sebagai kota yang tidak memiliki regulasi atau hukum yang mengatur kehidupan warganya.Itu adalah wilayah terpencil, berlokasi di sekitar Gurun Sonora dan hanya dihuni sekitar seratus lima puluhan penduduk. Penduduk yang adalah para gelandangan, pensiunan atau orang-orang yang tidak memiliki rumah dan tanpa tujuan.Tidak lama, Elara yang semula hanya melihat gurun tandus dan semak serta beberapa pohon Boojum, kini mulai melihat kumpulan tenda, dipenuhi ornamen dan karya seni unik yang terbuat dari barang-barang bekas, seperti rongsokan mobil dan ban bekas. Sungguh ciri khas unik seperti yang pernah ia dengar dari beberapa orang.Elara kesulitan untuk mengetahui jam berapa saat ini, tangan yang terikat di belakang membuat hal itu tidak memungkink

    Last Updated : 2024-06-06
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 73 : Usaha Lari

    “Mengapa wajahmu pucat? Apa kau sakit?” Dianne mengernyit. “Bagaimana ini, Lex? Calon pengantin mu diculik. Apa kau cemas pada Elara?”Dianne menggelengkan kepalanya. “Yang harus lebih kita pikirkan adalah, bagaimana kita bisa mendapat uang itu, jika Elara tidak ada! Aku curiga, Elara telah mencairkan uang itu dan ada orang yang mengetahuinya sehingga ia diincar!”Gadis berambut keriting pirang itu masih terus mengeluh dengan marah. “Ini sial!! Bagaimana mungkin orang lain yang akan menikmati usaha keras kita?!”Alex tidak menanggapi perkataan adiknya. Meskipun ia sudah tidak berjalan gelisah, namun ia tengah berpikir keras.Mereka berhasil membawa Elara --sepertinya tidak ada kendala dengan hal itu, namun hingga kini mengapa mereka tidak memberi kabar?“Mengapa kau baru pulang jam segini?”“Aku pulang ke kediaman paman Tony. Tapi tidak menemukan ibu dan nenek. Aku menghubunginya beberapa kali, namun ponsel ibu tidak aktif. Aku ke sini, berpikir mereka ada di sini.”Alex terdiam lagi.

    Last Updated : 2024-06-06
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   BAB 74 : Dijual?

    Satu Range Rover hitam mengilat, diikuti lima Rhino GX di belakangnya, melesat cepat membelah angin di sepanjang jalan bebas hambatan West Side Freeway hingga Foothill Freeway.Di dalam Range Rover itu, Arion duduk dengan tatapan terarah pada ponselnya.Max yang duduk di samping pengemudi, membuka suara. “Sekitar setengah jam lagi kita masuk San Bernardino, Tuan. Apakah kita perlu berhenti di sana dan mengerahkan orang-orang kita di sana?”“Apa petunjuk terakhir?” Arion melemparkan pertanyaan lain.“Dari kamera pengawas terakhir van hitam itu terus mengarah sepanjang jalan ini Tuan. Namun mulai Beaumont kita akan kehilangan jejak, karena kamera pengawas daerah sana terpantau tidak berfungsi. Kita akan kesulitan menentukan arah di Beaumont dan Banning.”Arion menyimpan ponselnya ke dalam saku kemeja putih yang ia kenakan --masih dengan vest hitam nya yang membalut sempurna, menjadikan sosok pria bernetra kelabu itu terlihat sangat mengesankan meskipun aura yang menguar begitu suram.Ari

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 89 : Mundurnya The Draven

    Markas utama di San Bernardino tampak penuh ketegangan. Di ruang pertemuan besar, cahaya lampu gantung memantul di atas meja panjang tempat para eksekutif utama The Draven berkumpul. Ketiga Executor—Albert, Isaac, dan Samuel—duduk di posisi masing-masing, menatap sosok Arion Ellworth, pria yang selama ini mereka kenal sebagai The Draven, pemimpin mereka yang tak terbantahkan. Samuel, Executor wilayah San Jose, adalah pria bertubuh tegap dengan garis wajah tegas. Rambutnya mulai memutih, namun sorot matanya masih tajam, mencerminkan kekuatan dan ketenangan yang ia bawa selama bertahun-tahun memimpin wilayahnya. Isaac, Executor wilayah Mount Horeb, Wisconsin, berbeda. Tubuhnya ramping, wajahnya lebih halus, tetapi matanya menyiratkan kejeniusan yang sering kali tersembunyi di balik sikapnya yang tenang. Ia terkenal sebagai ‘otak cadangan’ di balik banyak rencana besar yang berhasil dijalankan The Draven. Albert, Executor wilayah San Bernardino, adalah yang termuda. Dengan rahang pers

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 88 : Mereka Sungguh Ayah Dan Anak

    Aiden tersenyum tipis, sebuah senyuman yang mengandung ketegasan, bahkan ancaman halus di baliknya.“The Orcus bukan ancaman bagi pemerintah. Kami tidak pernah bergerak melawan kalian, Donovan. Jika ada yang perlu kau pahami, ketahuilah ini: The Orcus hanya berurusan dengan mereka yang mengincar kami atau mereka yang berada dalam wilayah kami. Kami adalah perisai, bukan pedang.”Donovan menatapnya, tak sepenuhnya yakin apakah pernyataan itu adalah bentuk pembelaan atau manipulasi.Aiden melanjutkan, kali ini dengan suara yang lebih dalam dan penuh makna. “The Orcus tidak akan pernah menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat… kecuali, jika pemerintah membuat kami tidak punya pilihan lain.”Kalimat itu menggantung di udara, begitu dingin dan tajam seperti bilah pedang yang tersembunyi di balik kata-kata.Donovan tahu, ini bukan ancaman langsung, tapi sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.Aiden sangat c

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 87 : Kembali Lagi

    Matahari pagi yang hangat menyinari kamar tidur mewah di mana Elara sedang berdiri, merapikan dasi Arion dengan penuh perhatian.Arion Ellworth, dengan tubuh tegapnya dan postur sempurna, tampak gagah dalam setelan formal berwarna gelap yang membingkai fisiknya dengan sempurna.Mata kelabu pria itu berkilauan, menambah kesan misterius sekaligus memikat.Ketampanannya terasa tak terbantahkan, membuat Elara sejenak terpana, seperti kembali mengenang saat pertama kali bertemu dengannya.Arion telah kembali ke wujud lamanya—kuat, berwibawa, dan penuh energi—setelah beberapa bulan melemah akibat Couvade Syndrome.Selama sekitar 4 bulan, pria yang biasanya tegas dan tak tergoyahkan ini harus terkapar karena gejala kehamilan palsu yang dialaminya.Namun, kini di bulan kelima kehamilan Elara, semua gejala itu telah sirna.Tidak ada lagi mual, muntah, atau kelelahan yang membebani Arion. Dia kembali pada dirinya yang dulu, dengan e

DMCA.com Protection Status