Home / CEO / Dalam Pelukan Sang CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dalam Pelukan Sang CEO: Chapter 11 - Chapter 20

245 Chapters

11. Yang T'lah Usai

***FLASHBACK… Andrew melarikan diri dengan tergesa-gesa, dikejar oleh tiga perempuan yang ingin mengajaknya kencan. Saat dia berlari, dia menemukan seorang perempuan duduk di bawah pohon rindang, sibuk mencatat dalam buku. Ketika mata mereka bertemu, jantung Andrew berdebar kencang. Mata perempuan itu memikatnya, membuatnya lupa akan keadaan sekitarnya.Tanpa bicara, perempuan itu membantu Andrew ketika dia meminta bantuan untuk bersembunyi dari para penguntitnya. Namun, kedamaian mereka terganggu ketika suara gadis berambut pendek mendekati."Andrew lari kemana? Dia sangat cepat," ucap gadis itu."Hey, aku kira kamu itu tadi makhluk jadi-jadian,” ucapnya kaget, “kamu tahu ada pria cantik, tinggi, berkulit putih lewat sini tidak?" tanya gadis itu pada Sarah."Tadi dia lari ke sana," jawab Sarah, dan mereka berdua pergi tanpa memperhatikan Sarah yang tersembunyi di atas pohon.Sarah merasa aneh saat dideskripsikan sebagai 'makhluk jadi-jadian' oleh gadis itu. Apakah kulitnya yang put
Read more

12. Jauhkan Hatiku darinya

***"Kenapa kaget, sayang?" tanya Kevin, memecahkan lamunan Sarah"Di mana Mbak Nancy?" tanya Sarah bingung."Dia sudah pulang, rindu anaknya," jawab Kevin sambil memesan sesuatu kepada pelayan."Tadi Mbak Nancy yang menyuruh saya menunggu di sini," kata Sarah, masih bingung."Saya yang minta menghubungimu karena ponsel saya mati," jawab Kevin.Sarah terdiam, mencoba memahami. Lelaki di depannya tiba-tiba membuat hatinya berdebar-debar."Kamu kaget, ya? Kenapa malah saya yang datang?" tanya Kevin, sambil memandang Sarah dengan penuh kelembutan.“Iya, saya masih bingung. Alasan Bapak malah datang ke sini, apa? Apa Pak Kevin mau ngecek pekerjaan saya?” Sarah bertanya balik."Karena saya merindukanmu," jawab Kevin seenaknya.Jawaban pria itu membuat Sarah terkejut dan ia hanya terdiam, bingung untuk menanggapinya."Besok saya mau ajak kamu jalan, kamu harus ikut," pinta Kevin, suaranya penuh dengan harapan."Besok masih ada kerjaan, Pak?" tanya Sarah, mencoba untuk menyelesaikan rasa mal
Read more

13. Bisa Cemburu

***Waktu menunjukkan jam dua siang, Sarah masih terbaring di atas kasurnya. Hari ini, dia sengaja ingin menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, bersantai sejenak.Sore ini, Sarah telah berjanji untuk menemani Nisa. Awalnya, Sarah menolak karena ingin benar-benar bersantai di kamarnya. Namun, Nisa berhasil meyakinkannya dengan segala daya upayanya.Sarah mendengus kesal mengingat rengekan sahabatnya. Mengapa harus dia yang dipaksa menemaninya, padahal Nisa memiliki banyak teman lain dan kenalan teman pria?Saat Sarah menunggu di depan gang kosannya, sebuah mobil berwarna pink datang menghampirinya. Sudah pasti itu adalah mobil Nisa."Sudah siap, girls," sapa Nisa saat Sarah masuk ke dalam mobil."Siap karena kepaksa," keluh Sarah, agak kesal, sementara Nisa hanya nyengir kuda, merasa tak bersalah.“So sweet, sahabatku,” kata Nisa."Kita mau ke mana?" tanya Sarah, penasaran."Kita mau pergi ke undangan Resto & Cafe The Moon," jawab Nisa.Sarah menggeleng, baru mengetahui tentang The
Read more

14. Apa Aku Jatuh Cinta?

***Ketika pagi datang, Sarah tetap tidak bisa tidur nyenyak untuk beberapa hari ini. Lamunan selalu menemaninya akhir-akhir ini. Sarah terus memikirkan kejadian Sabtu kemarin.Pikirannya tak bisa ia kendalikan, sekuat tenaga ia ingin melupakan, tapi semuanya sia-sia. Lelaki itu pelakunya, siapa lagi kalau bukan Kevin. Bossnya yang selalu membuat hatinya berdebar tak karuan. Pria yang ia beri gelar pria dari kutub es yang ternyata tanpa ia sadari mampu menghangatkan hatinya.Sarah tak memiliki kuasa untuk memilih dan kepada siapa ia harus jatuh cinta, jika ingin menawar Sarah pun tak ingin jatuh cinta pada lelaki itu. Lelaki yang baginya bagai langit dan bumi, baginya Kevin mempunyai tembok yang tinggi dan dingding yang tak bisa ia robohkan.Tunggu, apakah benar ia sedang jatuh cinta? Apakah ini hanya perasaan yang seolah hatinya yang telah kosong diisi kembali dengan hadirnya lelaki itu?Entahlah, Sarah tak mengerti. Bagaimana ia harus bersikap da
Read more

15. Kamu Rindu?

***Setelah weekend kemarin, Sarah menghabiskan waktu dengan Sophia. Sarah masuk kerja dengan kaki yang masih pegal karena Sophia sangat semangat dan aktif, hingga Sarah harus mengimbanginya. Seharian terus saja mereka menghabiskan waktu bersama. Sampai tak terasa ada beberapa keranjang yang terisi dengan boneka dan hadiah lainnya saat mereka bermain di tempat bermain.Senyuman selalu saja ada jika Sarah sedang mengingat gadis kecil itu, Sophia.Gadis kecil itu terus memberikan pelukan dan ciuman. Sarah merasa ia dibutuhkan dan disayangi.Sarah merasa bahagia bertemu gadis kecil itu.Di kantor, Sarah tak berhenti menceritakan kegemasannya pada Sophia kepada Nancy. Akhirnya Nancy pun bercerita hal yang sama tentang anaknya.Ah, aku merasa seperti mempunyai anak. Pikiran Sarah sampai sejauh itu.Ada pesan masuk di gadget Sarah, ia terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia baca saat ini. Kevin, lelaki yang akhir-akhir ini sukses membua
Read more

16. Pelukan ini...

***Pagi ini Sarah meminta izin pada Nancy untuk izin sebentar keluar untuk mengurus KTP nya yang hilang.Kevin masuk kantor lebih awal hari ini, ia sengaja masuk lebih pagi tanpa memberitahu Sarah karena Kevin ingin ia datang lebih awal dari gadis itu.Waktu menunjukkan jam delapan pagi, Kevin gelisah menunggu gadis itu. Kevin heran kenapa sudah jam segini Sarah belum juga terlihat.Kevin menjadi khawatir, dia takut kalau Sarah sedang sakit. Diraih gadgetnya dan tak ada jawabannya. Pria itu akhirnya memutuskan untuk
Read more

17. Melepaskannya

***Clara sangat bersukacita saat Andrew menerima dan menyerahkan semua urusan pernikahannya dengan Cynthia. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk mempercepat tanggal pernikahan Andrew dan Cynthia sebelum terlambat. Clara khawatir hati anaknya akan mudah berubah, terutama jika menyangkut gadis yang tidak pantas itu, Sarah. Clara tidak sudi jika harus mempunyai menantu yang asal-usulnya tidak jelas, mau tarih dimana wajahnya jika teman-teman sosialitanya bertanya?Dan bagi Andrew, setelah insiden di mana Andrew melihat Sarah dan Kevin bersama, hatinya sangat terluka. Hidupnya terasa hancur, dan ia bingung bagaimana cara menata hidupnya kembali.Bagi Andrew, hidup bersama Sarah adalah impian utamanya, tetapi setelah melihat kemesraan gadis itu, hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana ia bisa berharap pada Sarah, atau bahkan memohon padanya untuk menunggu? Seberapa keras pun ia berusaha, seberapa jauh pun ia melangkah, gadis itu tidak akan pernah kembali padanya.Andrew merasa meny
Read more

18. Selalu Bisa Menemukanmu

***Sabtu ini, Sarah tidak berjanji bertemu dengan Sophia karena gadis kecil itu sedang pergi bersama keluarganya. Sabtu ini adalah hari yang suram baginya, hanya sendirian dan tidak melakukan apa-apa.Nisa sibuk dengan Sebastian, seperti sahabatnya itu menemukan mainan baru yang menyenangkan. Sedangkan Dinda pasti sibuk mempersiapkan pernikahannya yang tinggal beberapa hari lagi.Sarah merasa ingin pergi keluar, ia bosan berada di kamar sepanjang hari. Biasanya, ia tidak pernah merasa begitu bosan."Ah, aku akan makan ramen sendiri saja. Sudah lama sekali aku tidak menikmati makanan untuk diri sendiri," pikirnya, lalu Sarah bergegas keluar dan menunggu pengemudi ojek online.Sepanjang perjalanan, Sarah memikirkan perasaannya terhadap Kevin. Apakah benar apa yang dikatakan Dinda dan Mbak Nancy bahwa ia berhak bahagia dan tidak perlu ragu mengambil keputusan sesuai hatinya.Mengapa di tengah situasi seperti ini, ia masih teringat akan Kevin? Sulit baginya melepaskan segala pikiran tent
Read more

19. Jangan Ganggu Wanitaku!

***Beberapa hari ini, Andrew merasa tidak bisa tidur nyenyak. Hatinya terasa sesak, terus menerus memikirkan perempuan yang masih ia cintai, namun kini bersama lelaki lain. Ia selalu bertanya-tanya apakah Sarah benar-benar melupakannya dan menghapus cerita di antara mereka.Pikiran Andrew menjadi kacau, bahkan sampai membuatnya mempertimbangkan untuk menikahi perempuan lain yang sebenarnya tidak ia cintai. "Apakah aku benar-benar akan menikahinya? Kenapa aku bisa seperti ini?" gumamnya pada diri sendiri.Namun, Andrew berusaha berpikir lebih bijaksana. Mungkin inilah jalan terbaik untuk membuktikan pada Sarah bahwa ia juga bisa melupakan perempuan itu dengan mudah. Meskipun cara ini mungkin akan membuat Sarah cemburu, namun saat terakhir mereka bertemu, kekecewaannya sangat terasa. Bagaimana tidak, Andrew melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Sarah mesra dengan lelaki lain.Rasa marah dan kecewa melanda Andrew. Ia ingin sekali menampar atau bah
Read more

20. Cemburu

***Beberapa hari ini, sikap dingin Kevin membuat hati Sarah gelisah. Sarah tidak tahu bagaimana seharusnya ia bersikap. Meski di dalam hatinya ingin sekali menanyakan apa yang salah sehingga Kevin mengabaikannya, namun ia urung melakukannya karena menyadari bahwa mungkin Kevin sudah tidak menyukainya lagi.Pikiran Sarah menerka-nerka apakah Kevin benar-benar pernah jatuh cinta padanya."Ah, mungkin ini lebih baik bagiku. Sikapnya yang seperti ini akan memudahkan dan membuatku lebih sadar," ungkapnya dalam hati. Saat ada chat masuk, Sarah terkejut melihat nama yang tertera di layar gadget-nya.Riky!!!Lelaki itu yang pernah ditolaknya akhirnya menghubunginya lagi.Sebenarnya, Sarah merasa bersalah, bukan karena menolak Riky, tapi karena persahabatannya dengan Riky menjadi renggang.Sarah meminta izin pada Nancy untuk makan siang di luar karena Kevin akhir-akhir ini selalu sibuk bertemu kliennya dan tidak bersamanya, sehingga memberika
Read more
PREV
123456
...
25
DMCA.com Protection Status