Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 1171 - Chapter 1180

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 1171 - Chapter 1180

1205 Chapters

Bab 1171

Tirta memang tidak terluka, tetapi emosinya tersulut. Dia marah-marah, "Cukup! Kalau kakak seperguruanmu nggak serang aku, mana mungkin aku memukulnya? Aku juga nggak bunuh dia, kenapa kamu mau menghabisiku? Jangan kira aku nggak berani pukul wanita!"Tirta menampar murid wanita itu hingga sudut bibirnya berdarah. Tindakan Tirta memancing amarah pesilat kuno wanita yang lain. Mereka mengeluarkan pisau dan hendak menyerang Tirta. Para pesilat kuno wanita berseru."Bajingan mesum ini sama sekali nggak menghargai wanita!""Orang ini benar-benar nggak berperikemanusiaan! Teman-teman, ayo kita tangkap dia sama-sama!"Tirta menanggapi, "Dia yang mau bunuh aku, sedangkan aku cuma tampar dia. Tapi, kalian malah menganggapku nggak berperikemanusiaan. Benar-benar nggak masuk akal!"Amarah Tirta memuncak. Semua pesilat kuno wanita yang memegang pisau dikalahkan oleh Tirta dengan mudah. Sebagian besar pesilat wanita kuno memuntahkan darah.Bahkan, Tirta sempat menyuruh Genta untuk merebut energi i
Read more

Bab 1172

Orang Negara Yumai yang lain berkomentar dengan ekspresi sinis."Pesilat kuno Negara Darsia benar-benar nggak menarik. Melihat mereka bertarung, rasanya seperti main-main.""Kalau Kepala Keluarga Gomies ada di sini, sepertinya dia bisa mengalahkan mereka semua dengan mudah."Kepala Keluarga Gomies yang mereka maksud adalah ayah Yara. Dia bernama Yudha. Seorang praktisi ilmu mistis berpengaruh dan presiden Negara Yumai sangat menghormati Yudha.Yara menanggapi, "Memang kelihatannya begitu, tapi kalian nggak boleh terlalu meremehkan pesilat kuno Negara Darsia. Sepuluh tahun yang lalu, ayahku juga menyembunyikan identitasnya dan mengikuti turnamen bela diri pesilat kuno Negara Darsia."Yara melanjutkan, "Waktu itu, anggota 10 sekte terbesar memang dikalahkan ayahku dengan mudah. Tapi, seorang pesilat kuno wanita yang nggak terlalu kuat berhasil melukai ayahku dengan mengandalkan pengalamannya dalam bertarung. Bahkan, pesilat kuno wanita itu bisa kabur hidup-hidup."Selesai bicara, Yara fo
Read more

Bab 1173

Sejak kecil, wanita misterius tumbuh besar di Sekte Mujarab. Jadi, dia cukup memahami tentang obat dan racun. Pada tubuh setiap pemberi racun pasti terdapat bau racun.Wanita misterius memang tidak mencium bau racun di tubuh Tirta. Bahkan, tercium bau yang wangi dari tubuh Tirta.Hanya saja, meskipun memahami racun, wanita misterius berasal dari dunia misterius. Seketika dia tidak bisa menemukan cara untuk menyingkirkan Air Kutukan yang tidak pernah ditemuinya ini. Wanita misterius hanya bisa mengeluarkan Obat Serbaguna dari Sekte Mujarab untuk menetralkan racun.Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita. "Tentu saja bukan dia yang beri racun. Dia nggak mampu menumbangkan kalian semua dalam waktu singkat. Tentu saja, ini bukan racun. Kalian memang kampungan."Di bagian belakang, Yara memimpin beberapa orang Negara Yumai berjalan mendekat. Ekspresinya sangat sinis saat berbicara. Para pesilat kuno berkomentar dengan ekspresi terkejut."Bukannya dia Bryan?""Kenapa suaranya berubah menja
Read more

Bab 1174

Selesai bicara, Yara membentuk segel tangan dan melafalkan mantra. Energi spiritual di puncak Gunung Tisatun bergerak ke arah Yara.Tirta membatin, 'Teknik rahasia praktisi ilmu mistis? Apa itu? Bukannya Genta bilang dia itu pemurni energi? Sebaiknya aku bertindak dulu, orang yang bertindak terakhir pasti celaka!'Tirta hanya terkejut sesaat. Apa pun teknik yang disiapkan Yara, dia tidak ingin memberi Yara waktu untuk membuat persiapan.Tirta melafalkan mantra Teknik Pengendali Angin, lalu berkelebat dan mendekati Yara dengan cepat. Tirta hendak menyerang bagian dada Yara.Yara berucap, "Jangan kira cuma kamu yang menguasai Teknik Angin Kilat. Ini cuma teknik tingkat rendah bagi praktisi ilmu mistis Negara Yumai. Aku mau tunjukkan 3 makhluk spiritual yang kupelihara."Saat Tirta bergerak, Yara sudah selesai melafalkan mantranya dan membentuk perisai di tubuhnya dengan energi spiritual. Teknik ini bisa memperkuat pertahanannya.Yara juga tahu tubuh Tirta sangat kuat. Dia takut dirinya t
Read more

Bab 1175

Sewaktu Tirta mengejar Yara, bagian belakang bajunya dikoyak oleh ketiga sosok wanita itu hingga terbuka. Bahkan, celana Tirta juga koyak sehingga bagian bawah tubuhnya terlihat. Tirta sangat marah."Wah, besar sekali," komentar Yara. Dia terdiam di tempat saat melihat bagian bawah tubuh Tirta. Yara memandangi Tirta dengan ekspresi kagum. Bahkan, dia mulai membayangkan dirinya berpelukan dengan Tirta.Beberapa orang Negara Yumai mengamati Tirta dengan ekspresi cemburu sambil marah-marah."Sialan!""Mana mungkin pemuda dari Negara Darsia ini begitu kuat? Bahkan Master Yara juga terpesona padanya!""Kita harus cincang dia!"Mereka menganggap Tirta seperti musuh bebuyutan. Hanya saja, Yara membentak sebelum mereka bertindak, "Hentikan! Dia itu milikku! Tanpa perintahku, kalian nggak boleh sakiti dia!"Orang-orang dari Negara Yumai ingin menghabisi Tirta, tetapi mereka harus mematuhi perintah Yara. Mereka hanya bisa menahan kekesalan dan menyahut seraya mengepalkan tangan dengan erat, "Oke
Read more

Bab 1176

Selain wanita misterius, Kimmy, dan para murid perempuan dari Sekte Aswad yang bereaksi terlalu berlebihan, di puncak Gunung Tisatun, masih ada banyak murid perempuan lain yang belum pernah melihat pemandangan seperti ini.Mereka juga melihat Tirta. Begitu melihatnya, mereka semua langsung terkejut sampai terdiam di tempat."Dik, cepat lihat, itu ... itu apa?""Kak, kenapa bajingan mesum itu bisa sekuat ini ....""Dik, aku sudah nggak bisa berdiri. Cepat bantu aku!""Kak, aku juga sudah nggak bisa berdiri. Ini terlalu mengerikan .... Bajingan mesum ini ... benar-benar bukan manusia!"Di dunia misterius, para wanita masih berpegang pada nilai-nilai feodal seperti di zaman kuno Darsia. Mereka memegang teguh norma kesusilaan dalam hubungan pria dan wanita, di mana hanya boleh sebatas perasaan tanpa melanggar batas kesopanan.Sebelum menikah, mereka akan menjaga kehormatan diri dengan sangat ketat. Bahkan setelah bertunangan pun, mereka tetap menjaga jarak dan menghindari interaksi fisik y
Read more

Bab 1177

Tirta langsung mencengkeram leher Yara, lalu mengancam, "Jalang, cepat serahkan penawarnya! Kalau nggak, jangan salahkan aku yang bertindak kasar!"Yara membalas, "Bocah Darsia, memangnya apa yang akan kamu lakukan padaku? Ini bukan tempat untuk berbicara. Ikutlah aku ke suatu tempat dan penuhi satu syaratku, lalu aku akan menyerahkan penawarnya padamu."Sebenarnya setelah melihat Tirta secara langsung, Yara sudah tak lagi berusaha menghindar. Dia membiarkan Tirta menangkapnya tanpa perlawanan, bahkan menatapnya dengan penuh gairah.Yara menjilat bibirnya, lalu mengulurkan tangan dan berusaha untuk membelai dada Tirta. Setiap gerak-geriknya penuh dengan isyarat menggoda."Astaga .... Kenapa Master Yara picik begini?""Bocah Darsia itu sama sekali nggak pantas menyentuhmu, Master Yara!"Beberapa orang dari Negara Yumai yang datang bersama Yara langsung merasa sakit hati melihat ini, seolah hati mereka tercabik-cabik.Namun, sebenarnya Tirta hanya merasa jijik. Dia sama sekali tidak ada
Read more

Bab 1178

Saat beberapa orang Negara Yumai melancarkan serangan diam-diam ke punggung Tirta, wanita misterius berkerudung itu memperingatkan, "Bocah, hati-hati ...."Tirta mengangkat kakinya dari tubuh Yara, lalu bersiap menghadapi para penyerang. Pada saat yang sama, dia menoleh ke arah wanita misterius itu dan membalas sambil menyeringai lebar, "Hehe. Tenang saja, Kak! Cuma beberapa orang payah seperti mereka, mana bisa melukaiku?"Pipi wanita misterius yang tadinya sudah merah karena malu, kini makin panas. Dia mengalihkan pandangan dan mengingatkan Tirta dengan suara pelan, "Bocah, jangan terlalu percaya diri. Lebih baik kamu berbalik dan tetap waspada.""Tenang saja, Kak! Lihat saja nanti, aku bakal bikin mereka babak belur!" ucap Tirta. Dia mulai menyadari kenapa wajah wanita ini memerah. Entah kenapa, hatinya terasa lebih bersemangat dan suasana hatinya pun membaik. Dia bahkan tersenyum lebih lebar ke arahnya.Wanita misterius itu awalnya enggan meladeni Tirta, tetapi pada saat yang sama,
Read more

Bab 1179

Wanita misterius itu sedikit terkejut saat melihat Tirta tetap utuh tanpa luka dan bahkan bisa menyelesaikan pertarungan dalam waktu singkat.Tirta menepuk dadanya, lalu berucap sambil tersenyum lebar, "Kak, sudah kubilang mereka cuma orang payah. Mereka sama sekali nggak bisa menyakitiku."Wanita misterius itu langsung membuang muka. Dia tidak mau lagi melihat Tirta, tetapi masih mengingatkannya dengan suara pelan, "Bocah, jangan terlalu bangga dulu. Cepat cari baju dan kenakan sesuatu! Kamu ini nggak tahu malu banget, masa jalan-jalan tanpa baju seperti ini?""Hehe. Baiklah, Kak!" ucap Tirta. Dia sendiri bukanlah orang yang suka mempertontonkan tubuhnya. Sekarang setelah pertarungan selesai, dia pun berjalan beberapa langkah, mengumpulkan baju robeknya, dan mengikatnya sedemikian rupa agar bisa menutupi tubuhnya.Melihat hal ini, banyak pesilat kuno wanita yang ada di sekitar langsung kehilangan semangat, seolah-olah ada sesuatu yang hilang dari pandangan mereka.Sementara itu saat T
Read more

Bab 1180

Ketika Tirta mendekat dengan senyum cerianya, wanita misterius itu justru menghela napas pelan dan bergumam rendah, "Racun seperti ini belum pernah kutemui sebelumnya. Bahkan, Obat Serbaguna dari Sekte Mujarab yang mampu menetralkan segala racun di dunia pun nggak bisa mengatasinya. Kamu sebaiknya nggak perlu buang-buang tenaga."Wanita misterius itu melanjutkan, "Nggak kusangka, padahal ini pertama kalinya aku keluar untuk berlatih di dunia luar. Sebelum menyelesaikan tugas yang diberikan guruku, aku malah harus kehilangan nyawa di sini."Tatapan wanita misterius yang indah seperti lukisan, kini dipenuhi kesedihan yang membuat orang merasa iba."Praktisi ilmu mistis dari Negara Yumai ....""Sepuluh tahun yang lalu, seorang praktisi ilmu mistis dari Negara Yumai juga pernah menimbulkan kekacauan di turnamen bela diri.""Namanya Yudha. Sepertinya, wanita Negara Yumai itu adalah anaknya. Kalau begitu, racun ini memang nggak ada penawar.""Dulu saat turnamen bela diri itu, hampir 100 pesi
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status