All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 21 - Chapter 30

455 Chapters

Bab 21

"Memangnya siapa lagi kalau bukan kamu? Orang tuaku sudah susah payah membesarkanmu, bukankah kamu memang sudah seharusnya balas budi pada kami?" Lantaran orang tuanya tidak ada di sini dan Richie juga sedang pingsan, Aurel juga tidak ingin berpura-pura lagi. Dia langsung menunjukkan sifat aslinya."Oh ...." Paula menghampiri Aurel dan memegang lengannya. Saat Aurel hendak berdiri, Paula tiba-tiba melepaskan genggamannya. Aurel yang mengenakan sepatu hak tinggi itu kembali terjatuh di lantai."Kamu sengaja! Jalang sialan!" umpat Aurel dengan kesal."Kamu sudah jelas-jelas tahu aku membencimu, tapi malah masih menyuruhku untuk membantumu. Aku kira hati nuranimu sudah sadar dan ingin memberiku kesempatan untuk balas dendam," pungkas Paula sambil mengedikkan bahunya dengan wajah tak merasa bersalah.Aurel berusaha bangkit untuk menghajar Paula, tapi tangannya malah berhenti di tengah udara. Saat melihatnya lagi, ternyata Darwin telah mencengkeram pergelangan tangannya. Tenaga Darwin sanga
Read more

Bab 22

Darwin masih tidak mengetahui rencana yang disusun Richie dan Aurel. Menurutnya, Tuan Besar Antoro pasti akan mengetahui bahwa Richie telah menyinggung anggota Keluarga Sasongko setelah melihatnya diusir dari rumah sakit. Orang cerdas seperti Tuan Besar Antoro pasti akan mengirim Richie ke tempat yang jauh ataupun mengurungnya untuk menghindari perselisihan.Sementara itu, Aurel hanya seorang pesuruh yang mengikuti Richie. Jadi, Darwin juga tidak terlalu memedulikannya.Sayangnya, Darwin tidak tahu bahwa Tuan Besar Antoro saat ini sedang dirawat di rumah sakit keluarganya karena terlalu kesal dibuat Richie. Orang tua Richie merahasiakan segala sesuatu yang diperbuat Richie, sehingga Tuan Besar Antoro sama sekali tidak mengetahuinya.Darwin membawa Paula ke ruang kantornya dan menuangkan segelas air hangat. Melihat Paula yang tersenyum tipis, Darwin bertanya, "Suasana hatimu sedang bagus?""Ya." Paula mengangguk pelan. Namun karena khawatir Darwin akan menganggapnya sebagai orang yang s
Read more

Bab 23

"Meski masih kecil, kondisi mereka sangat sehat." Suara Darwin bagaikan sihir yang menghipnotis Paula untuk mengamati foto USG itu dengan cermat.Sejak mengetahui kehamilannya sampai sekarang, Paula tidak berani memikirkan bahwa ada kehidupan baru yang berkembang dalam tubuhnya. Dia tidak berani membayangkan seperti apa rupa anaknya nanti. Sebab Paula sangat paham, jika dia memikirkan anaknya ini, dia pasti akan merasa tidak tega nantinya. Kini hati Paula tiba-tiba luluh saat melihat sosok ketiga anaknya ini tanpa persiapan mental sebelumnya."Menurutku, mereka pasti bakal mirip denganmu," pungkas Darwin dengan lirih.Paula mendongak menatap Darwin dan merasakan keteguhannya sebagai seorang ayah. Keteguhan inilah yang membuat hati Paula merasa tenang. Dia mulai serius mempertimbangkan untuk merawat anak-anak ini.Dengan demikian, Paula tidak lagi sendirian di dunia ini. Akan ada tiga anak yang menemaninya seumur hidupnya.Darwin tersenyum melihat wajah Paula yang tampak penuh cinta kas
Read more

Bab 24

Ada seorang dokter muda datang dengan tergesa-gesa dari luar untuk memanggil Darwin, "Dokter Darwin, cepat Anda pergi lihat ....""Pergilah," timpal Paula yang tidak ingin melihat Darwin kesulitan dengan tersenyum tipis.Darwin menunjukkan isyarat kepada Winona, mungkin dia meminta Winona untuk menjaga Paula dengan baik. Winona pun membalasnya dengan "OK". Mereka terlihat seperti dua orang dewasa sedang berdiskusi tentang bagaimana merawat anak kecil.Setelah melihat kepergian Darwin, Paula mengalihkan pandangannya kepada Winona. Benar saja, Winona masih terus menatap sosok Darwin yang menjauh dengan tidak rela. "Kamu nggak mau dengar nasihatku karena merasa aku kurang profesional?" tanya Winona setelah melihat sosok Darwin telah tidak terlihat lagi.Wajahnya tetap tersenyum, tetapi senyumannya menyiratkan sedikit sindiran.Paula memandang Winona, lalu berkata, "Kamu salah paham."'Aku nggak bermaksud mau merebut Darwin darimu, kamu nggak usah menganggapku sebagai musuhmu,' batin Paula
Read more

Bab 25

"Itu tugasku, nggak usah terlalu dipikirkan." Darwin mengangguk dengan sopan, lalu melihat ke arah Paula. Tanpa sadar, Paula bersembunyi di belakang pilar dan jantungnya berpacu semakin cepat."Pak, rencana pengobatannya sudah ditetapkan. Aku masih ada urusan lainnya, aku pamit dulu." Setelah berkata demikian, Darwin berbalik dan berjalan ke arah Paula. Tadi dia memang sudah merasakan suasana yang aneh antara Paula dan Winona. Karena merasa khawatir, akhirnya Darwin memutuskan untuk kembali lebih awal.Entah mengapa, Paula tidak ingin Darwin melihat dirinya, sehingga dia bersembunyi di belakang pilar. Pada saat itu, kebetulan dia mendengar para perawat yang membahas tentang Darwin."Pak Darwin memang tampan sekali ya. Otot dadanya, pahanya .... Wah, aku sampai ngiler.""Simpan wajah cabulmu itu, jangan nodai Pak Darwin. Dia itu pria suci, dewa yang menyembuhkan pasien.""Sepertinya sudah ada 3 orang yang memberinya bendera penghargaan dalam bulan ini. Aku nggak akan membiarkan siapa pu
Read more

Bab 26

"Kami datang dari jauh untuk mencari putri kami, tapi semua harta kami malah ditipu olehnya. Sekarang kami bahkan nggak punya uang untuk membeli tiket pulang. Kami mengerti bahwa dia menganggap kami tua dan miskin, jadi nggak mau pulang bersama kami. Kami hanya ingin mewujudkan keinginan kami selama bertahun-tahun ini. Kami ingin tinggal lebih lama dengannya, melihatnya, dan memasakkan makanan untuknya. Kami ingin membuatnya mengerti bagaimana rasanya masakan ibu. Dia sudah terbiasa makan makanan enak, sepertinya nggak akan sudi makan masakan rumahan yang kubuat ...."Komentar di bawah video itu dipenuhi dengan hujatan terhadap Paula.[ Bukankah wanita ini si putri palsu Keluarga Ignasius yang nyelingkuhin tunangannya? ][ Bukannya bertobat, malah semakin tak tahu diri. Dia bahkan sampai menipu uang orang tuanya di desa? ][ Kenapa bisa ada wanita seperti ini di dunia ini? Lebih baik dibunuh saja saat masih kecil dulu. ]Paula benar-benar kehabisan kata-kata melihat wanita di dalam vid
Read more

Bab 27

Seusai bicara, Paula kembali memejamkan matanya. Sepertinya dia belum benar-benar terbangun. Darwin terpaksa membawanya ke ranjang dan menyelimutinya. Sebelum pergi, jari Darwin digenggam oleh Paula. Darwin menoleh dan melihat tampang Paula yang tersenyum dengan mata yang setengah terpejam. "Kamu sudah lapar, 'kan? Biar kuhangatkan makanannya."Darwin tiba-tiba mendekat. Tatapan mereka saling bertemu dan jarak mereka juga semakin dekat. Tiba-tiba, Paula menoleh dan meringkuk ke dalam selimut. Dengan suara yang teredam, dia berkata, "Maaf, aku ngelindur."Darwin tidak melewatkan ekspresi dingin yang muncul di matanya saat Paula sadar. Namun, dia hanya menganggap hati Paula masih merindukan Richie. Meski merasa agak gusar, Darwin tetap bisa memahami perasaan Paula.Oleh karena itu, setelah berdiri sejenak, Darwin pun meninggalkan kamar itu. Dia percaya bahwa Paula adalah orang yang memiliki prinsip. Darwin hanya berharap mereka bisa hidup dengan damai dan saling menghormati.Setelah kelu
Read more

Bab 28

"Sialan, berhenti kamu! Kamu sudah menghancurkan kios buahku, jangan harap bisa melarikan diri!" teriak seorang wanita paruh baya yang gemuk sambil mengejarnya."Si kepala babi" itu buru-buru mengangkat motornya dan menghidupkan mesin. "Bi, aku benar-benar nggak sengaja. Aku sekarang nggak punya uang, besok baru aku ganti rugi, ya?"Setelah mesinnya menyala, pemuda itu langsung melarikan diri dengan sepeda motornya. Saat berpapasan dengan Paula, "si kepala babi" itu berkata sambil tertawa, "Putri kecil, aku sita sketsamu."Bibi itu mengejar ke hadapan Paula dan bertanya dengan napas terengah-engah, "Kamu kenal dengan orang itu?"Paula menggeleng."Aku nggak peduli, tadi aku lihat kalian bicara. Kamu harus ganti rugi," kata wanita itu sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Paula.Paula melihat warna pakaian wanita itu yang telah pudar dan lengan bajunya yang koyak. Dia merogoh sakunya dan memberikan uang 400 ribu yang tersisa kepada wanita itu. "Aku cuma punya uang segini." Uang itu pe
Read more

Bab 29

"Aku ... di rumah." Paula berbohong karena tidak ingin mengganggu Darwin bekerja.Terdengar keheningan yang cukup lama di sisi Darwin, jantung Paula berdetak kencang karena terlalu gugup. Pada akhirnya, dia terpaksa mengaku karena merasa tertekan, "Aku di bawah perusahaanmu. Sebentar lagi mau pulang.""Tunggu di sana, jangan ke mana-mana." Darwin melihat Paula dari kaca jendela di ruangannya. Paula sedang berdiri di sana dan menendang batu-batu kecil dengan bosan.Tak lama kemudian, seorang wanita muda berpakaian formal datang menghampirinya dengan senyuman yang ceria. "Anda Bu Paula, bukan? Pak Darwin menyuruhku membawa Anda naik."Paula diam-diam mengirimkan pesan kepada Darwin.[ Pekerjaanmu terganggu nggak? Aku bisa pulang sendiri. ]Darwin tidak membalas pesannya."Aku sekretaris Pak Darwin, Anda bisa memanggilku Sofia." Sofia tampak sangat tertarik kepada Paula. Tatapannya terlihat sangat penasaran saat memandang Paula. Wajah Paula jadi tersipu saat keluar dari lift karena dipand
Read more

Bab 30

"Kenapa panik?" Darwin berjalan dengan cepat menghampirinya, lalu menunduk untuk mengelus lutut Paula yang terbentur.Dengan wajah tersipu, Paula bergumam, "Nggak sakit, aku mau pulang." Suaranya terdengar seperti ingin menangis."Cukup dipijat sedikit saja." Tangan Darwin yang hangat menyentuh lutut Paula. Saat ini, Paula tidak merasa canggung ataupun sakit lagi. Dia hanya merasa lututnya yang dipijat Darwin terasa sangat panas."Ehem, Pak Darwin, rapat selanjutnya akan dimulai 20 menit lagi," ujar Sofia mengingatkan setelah puas menonton adegan menarik ini.Mengambil kesempatan ini, Paula buru-buru ingin kabur dari meja kerja Darwin, lalu berjalan dengan tertatih-tatih ke arah sofa."Pelan sedikit," ucap Darwin mengingatkan."Aku tahu, kamu lanjutkan saja kesibukanmu," balas Paula tanpa menoleh sama sekali. Kedua telinganya tampak memerah di bawah cahaya matahari yang menembus jendela. Tampangnya benar-benar menggemaskan saat ini.Darwin tidak kuasa menahan tawa. Sofia menatap bosnya
Read more
PREV
123456
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status