All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 101 - Chapter 110

455 Chapters

Bab 101

Paula diam-diam mengangguk dan membatin, 'Ternyata begitu.'Dulu Rhea pernah menceritakan hal ini padanya. Menurut sepengetahuan Paula, Rhea pernah marah besar dan mengusir Charlie dari rumah saat dia berusia 18 tahun. Sejak saat itu, Charlie tidak pernah lagi berhubungan dengan Keluarga Sasongko.Awalnya Paula mengira dia pasti sudah asing terhadap Keluarga Sasongko. Namun tak disangka, ternyata Darwin dan Nicho masih begitu memperhatikannya. Setelah kembali ke rumah, Paula melepas gaunnya dan bergegas mandi. Setelah selesai mandi, dia melihat Winelli sedang menunggunya di kamar sambil memegang kotak obat."Biar kubantu untuk obati luka di kakimu," kata Winelli sambil berjongkok dan melepas sandal rumah Paula.Paula merasa agak tidak enak hati, "Biar aku sendiri saja.""Nona Paula, jangan bergerak." Winelli menahan kaki Paula, lalu mengeluarkan pecahan kaca yang menusuk di telapak kaki Paula dengan pinset. Paula meringis kesakitan."Bisa infeksi kalau kena air." Setelah mengoleskan ob
Read more

Bab 102

Kedua tangan Darwin sangat lemah. Dia ingin membalas pesan Paula, tetapi tidak bisa menekan tombol yang tepat. Akhirnya, Darwin hanya bisa membalas dengan pesan suara, "Aku nggak apa-apa, kamu tunggu saja di rumah."Paula membuka pesan suara itu dan mendengar suara Darwin yang sangat berat dan serak. Suara itu mengingatkannya pada malam penuh gairah yang mereka lewati bersama waktu itu. Saat itu, Darwin hanya mengatakan sepatah kata padanya, "Kamu juga bergerak sedikit."Tergoda oleh suara seksi pria itu, Paula melakukan banyak sekali pose yang memalukan.Paula meletakkan ponselnya dan tidak berani membalas lagi. Dia menutupi wajahnya dan menunggu sampai wajahnya tidak panas lagi sebelum melepaskannya."Nona Paula mau lihat topik pencarian terhangat saat ini?" tanya Winelli yang tiba-tiba datang sambil membawakan segelas susu hangat. Wajahnya menunjukkan ekspresi ingin bergosip yang jarang sekali terlihat.Paula bangkit untuk duduk di ranjang, lalu menerima gelas itu dan meminumnya set
Read more

Bab 103

Bagaimanapun, putri pengasuh yang disepakati sebelumnya itu sudah ditangkap oleh Winelli."Dia menemukan Richie yang pingsan di ruang penyimpanan Paviliun Willow. Entah bagaimana, Richie memukulnya sampai pingsan. Katanya benjolan di dahinya sangat besar."Paula merasa agak lucu. Kemungkinan besar karena dia memukul Richie sampai pingsan sebelumnya dan Aurel yang menemukannya. Aurel salah mengira Richie adalah Darwin, sehingga dia ingin melakukan sesuatu pada Darwin. Tak disangka, Richie malah terbangun dan mengira Aurel yang menyerangnya sehingga dia memukul Aurel sampai pingsan."Richie langsung kabur setelah memukulnya sampai pingsan. Nggak disangka tak lama setelah dia kabur, Paviliun Willow malah kebakaran. Aurel terbangun karena asap tebal dan berlari keluar. Rambutnya acak-acakan dan punggungnya terbakar cukup parah. Kebakaran itu mengundang perhatian banyak tamu lainnya. Saat melihat Aurel yang berlari keluar, mereka menangkapnya karena mengira dia adalah pencuri. Pemuda kaya y
Read more

Bab 104

Aurel dan Richie memang selalu mengusik Paula, tapi bukankah terlalu berlebihan jika Darwin menyuruh Winelli untuk terus mengikutinya?"Aku ingin pulang ke apartemen," kata Paula tiba-tiba setelah mengingat Darwin menyuruhnya untuk menunggu di rumah. Winelli langsung mengatur seorang sopir untuk membawanya. Sebelum berangkat, Paula ingin berpamitan dengan Terry. Namun saat tiba di luar halaman Terry, Paula malah diadang oleh pengawalnya. Baru kali ini Paula dicegat oleh pengawal di rumah ini."Maaf, Pak Terry sudah berpesan nggak mau diganggu siapa pun."Paula mengira Terry sudah lelah seharian, sehingga dia mengangguk dan berencana untuk pergi. Namun saat baru saja berbalik, dia mendengar suara tawa yang keras dari arah halaman."Kakek, kakakku baru saja pulang, tubuhnya masih agak lemah. Setelah dia sembuh nanti, dia akan datang mengunjungi Kakek dan Kak Darwin."Terry terdengar sangat gembira, "Oke, aku juga sudah lama nggak ketemu sama gadis itu. Dia itu anak yang beruntung.""Peke
Read more

Bab 105

Untungnya, Winelli sudah memberi tahu sopir sebelumnya. Setelah naik ke mobil, Paula bersandar dengan lelah di kursi dan tertidur sejenak. Setibanya di apartemen tempat tinggalnya bersama Darwin, Paula baru menyadari bahwa rasa sakit kepala yang tadi menyiksanya sudah hilang."Nona Paula benar-benar nggak perlu ke rumah sakit?" Winelli masih khawatir.Paula tersenyum tipis, "Nggak perlu. Lihatlah, aku baik-baik saja, bukan?""Aku tetap akan beri tahu Pak Darwin," kata Winelli.Paula menahan tangannya, "Jangan, Darwin sedang kurang sehat, jangan ganggu dia. Kalau masih nggak enak badan, aku langsung beri tahu kamu." Setelah Paula berusaha meyakinkannya, Winelli akhirnya tidak jadi menyuruh orang untuk memeriksa Paula.Malam itu, Paula tidak bisa tidur nyenyak. Mimpi-mimpi yang berantakan seperti kilasan film berputar di dalam kepalanya."Mama, aku mau makan kue stroberi.""Hari ini ulang tahunku, aku yang paling berkuasa. Kalian semua harus turuti perintahku.""Rhea, ayo kita berteman.
Read more

Bab 106

Paula menundukkan kepala, lalu berbalik membelakangi Darwin dan bertanya kepada Harry di telepon, "Ada apa?"Hari ini adalah hari Sabtu, jadi dia tidak perlu pergi ke kantor."Proyek baru kita hampir mendapatkan investasi. Tapi, pihak investor ingin bertemu denganmu." Harry tahu bahwa Paula agak menghindarinya, jadi dia langsung membahas intinya.Mata Paula sedikit berbinar. Setelah bergabung dengan Spirit Animation, dia terus sibuk mengerjakan proyek baru bersama Harry. Mereka berdua menciptakan konsep untuk sebuah komik baru dan berencana untuk membuat sebuah IP besar yang mencakup komik, anime, film, dan game.Saat ini, Paula sudah menyelesaikan garis besar ceritanya. Namun, manajemen perusahaan telah mengalokasikan semua dana ke proyek-proyek yang lebih sesuai dengan tren pasar. Direktur perusahaannya, Radit, beranggapan idenya terlalu berisiko dan mungkin tidak disukai oleh khalayak umum. Oleh karena itulah, proposal proyek mereka tidak disetujui.Setelah itu, Radit bahkan menemui
Read more

Bab 107

Setelah menutup telepon, Radit diam-diam mengutuk Harry dalam hati. Dia sudah memperingatkan Harry berulang kali bahwa Paula dilindungi oleh seseorang, tapi Harry masih saja mencari masalah. Sekarang Harry sudah akan diasingkan, Radit juga tidak bisa melindunginya lagi!Berbeda dengan kegelisahan dan kemarahan Radit, Darwin merasa sangat gembira. Dia menyimpan ponselnya, lalu mengetukkan jarinya dengan gembira di ambang jendela. Setelah itu, dia baru menyadari bahwa suara air di kamar mandi sudah berhenti cukup lama, tetapi Paula masih belum keluar. Setelah berpikir sejenak, Darwin membuka lemari dan mengambil pakaian, lalu mengetuk pintu kamar mandi.Di dalam, Paula baru saja selesai mandi dan menyadari bahwa dia lupa membawa pakaian ganti. Dia bisa mendengar suara Darwin menelepon di luar, jadi dia hanya bisa membungkus dirinya dengan handuk dan menunggu di dalam. Dia berencana untuk keluar setelah Darwin pergi."Ada apa?" Paula bertanya dengan ragu.Suara Darwin terdengar seperti se
Read more

Bab 108

"Itu tabletku, kembalikan!" Paula mengulurkan tangannya untuk merebut tablet itu, tetapi Darwin malah sengaja menggodanya dengan mengangkat tablet itu tinggi-tinggi.Paula melompat dan kehilangan keseimbangan hingga tubuhnya terjatuh di dada Darwin. Tangannya tidak sengaja menyentuh area yang sensitif. Darwin mengerang dengan pelan, lalu sedikit membungkuk dan hendak memeluk Paula."Kamu baik-baik saja?" tanya Paula dengan suara pelan.Darwin menjawab dengan suara kesakitan, "Nggak.""Perlu ke rumah sakit?" Paula berusaha bangkit untuk memeriksa keadaannya, tetapi Darwin tiba-tiba memeluknya dengan lebih erat dan menahan bahu Paula agar tidak bergerak."Biarkan aku istirahat sebentar."Paula terdiam dalam pelukannya selama beberapa menit. Sampai akhirnya mereka bisa merasakan detak jantung masing-masing dan suhu tubuh keduanya yang semakin meningkat. Akhirnya, Paula mendorongnya dengan pelan, "Sudah baikan sekarang?"Tak disangka, dorongan itu malah membuat Darwin jatuh.Paula terkejut
Read more

Bab 109

"Beginikah didikan Keluarga Fonda?" Darwin meliriknya dengan sinis sekilas. Wajah Wilda agak memerah, lalu dia berkata dengan kesal, "Kita sudah lama nggak ketemu, apa Kak Darwin nggak mau mempersilakan kami duduk di dalam?""Nggak nyaman, silakan pulang saja," tolak Darwin tanpa ragu-ragu.Wajah Wilda langsung menjadi pucat. Baru saja dia hendak marah, tiba-tiba dia menahan kembali emosinya karena teringat dengan sesuatu. Rhea jarang sekali melihat Wilda ditolak, sehingga dia menjadi semakin hormat saat melihat Darwin menolaknya. Pamannya memang keren!"Kak Darwin, aku tahu Kakak sangat sibuk. Aku bukan sengaja datang untuk mencari gara-gara denganmu. Aku hanya datang untuk mewakili Kakak menghadiahkan pelindung pergelangan tangan ini padamu. Kakak sudah berpesan harus menyerahkannya padamu langsung agar nggak ada penyesalan selama belasan tahun lagi," ujar Wilda sambil meneteskan air mata.Selain itu, dia juga menatap Darwin dengan tatapan memelas.Rhea mendengus pelan, tetapi tetap
Read more

Bab 110

"Sudah cukup, silakan pergi." Ekspresi Darwin benar-benar muram saat ini. Wilda terkejut melihat kemarahan yang terpancar dalam sorot matanya. Dia tidak berani lagi berulah dan langsung kabur setelah mengucapkan beberapa kata.Rhea berlari keluar untuk menyusulnya, "Kenapa kamu lari? Kakek Buyut menyuruhku mengikutimu! Tunggu aku!"Setelah mendengar tidak ada lagi suara di luar, Paula baru membuka pintu kamar itu. Namun begitu membuka pintu, dia melihat Darwin sedang membungkuk untuk mengambil pelindung pergelangan tangan yang telah dibasahi kopi itu. Setelah itu, Darwin membungkus benda itu dengan saputangannya. Saat pandangan mereka bertemu, suasana di ruangan itu menjadi sangat canggung."Aku bersihkan saja." Darwin meletakkan pelindung pergelangan tangan itu ke atas meja teh dengan tenang. Kemudian, dia berbalik ke gudang dan mengambil tongkat pel.Paula melihat Darwin membersihkan kopi yang tumpah di lantai dengan kaku. Ketika Paula baru saja ingin mengatakan bahwa dia akan segera
Read more
PREV
1
...
910111213
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status