Home / Pernikahan / KARANGAN BUNGA UNTUK PELAKOR / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of KARANGAN BUNGA UNTUK PELAKOR: Chapter 31 - Chapter 40

48 Chapters

KERAS KEPALA

31"Dia itu orang yang berbahaya, Ma.""Ah kamu itu!Pokoknya Mama mau ketemu sama dia. Titik!""Tunggu, Ma!Mama!" Wanita itu sama sekali tidak mau mendengar seruan anaknya. Padahal Romi melakukan itu agar ibunya tak terjerumus seperti dirinya, yang pada akhirnya kehilangan segalanya. Kekayaan, istri dan juga anak. Meskipun dia tampak tak mengakui akibat pengaruh buruk dari keluarganya, namun di sisi lain, jauh dalam lubuk hatinya, ia mengakui kalau Aura adalah darah dagingnya.Meski penyesalan apapun sudah tak berguna lagi kini. Ia sadar, kehancuran rumah tangganya berawal dari diri sendiri yang serakah, juga tak tahan dengan godaan wanita diluaran yang lebih aduhai, meski ia tahu hal itu haram dan dosa. Pikirannya selalu buntu saat Burhan sering mengirimkan wanita-wanita cantik ke kantornya. Begitu juga dengan Jenny, dia adalah sekretaris sekaligus mata-mata Burhan, karena takut kalau pria itu macam-macam.Dari sekian banyaknya wanita yang sengaja dikirim, Anita lah yang paling m
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

MENGHASUT

32"Arghh, sakit Mas!" Wanita itu tampak mengerang. Dalam bayangannya, dipijat Bari saja sudah sakit, apalagi kalau pergi ke dukun pijat."Aku cuma jatuh sedikit aja, kok, Mas Bari.Gak usah ke panti pijat ya.Sama kamu aja," tolaknya."Kamu yakin?Ini bengkak kayak gini loh.""Iya.Aku percaya, kamu pasti bisa nyembuhin kok."🌿🌿🌿Di dalam kamar.Romi modar-mandir kebingungan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi, mengatakan pada ibunya agar jangan berurusan dengan Pak BurhanPria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia juga menjambak rambutnya karena merasa frustasi dengan ibunya yang keras kepala seperti batu."Bagaimana caraku mencegahnya?"Dia sama sekali tidak mau mendengarkan aku!"🌿🌿🌿Di lain tempat.Mitha sangat puas dengan acara grand opening. Meski sempat terkena kendala. Tapi setelah teratasi, semuanya berjalan dengan lancar."Terima kasih, Anda telah menolong kami," ungkapnya dengan tulus."Kamu tidak perlu sungkan, saya memang harus melakukannya," timpal Puspa."Tapi,
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Silakan ambil sampahku!

33"Jangan pura-pura!Saya sudah tahu semuanya!Saya ingin, Anda menghancurkan si Mitha, sampai sehancur-hancurnya.Sampai wanita itu merasa, dunia sudah kiamat dan tak ada lagi ruang untuknya bernafas bebas."Dahi pria paruh baya itu tampak mengernyit, sedetik kemudian Burhan tertawa sumbang"Apa?!Kenapa Anda malah tertawa?Saya ke sini bukan untuk melawak, Tuan!" tegas Hilya."Saya tidak punya urusan lagi sama dia, lagipula cuma tinggal rumah satu-satunya yang dia miliki. selain itu, semuanya sudah saya ambil!" pungkas Burhan. "Tapi Pak Burhan, rumah itu kan juga berharga. Itukan juga rumah milik almarhum Kakak Anda, memangnya Anda tidak mau memilikinya juga?" tanya Hilya. Dia sangat keberatan jika Burhan menolak usulannya."Tidak!Saya tidak mau membuang-buang waktu berharga untuk berurusan dengan wanita picik sepertimu!""Apa?!" Wanita itu tampak murka. Dia langsung berdiri, menatap Burhan dengan nyalang."Kenapa tidak, Pak?Rumah itu kan juga bagus, jika dijual harganya pasti m
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Silakan ambil sampahku! 2

34"Mama tidak melakukannya, pria itu sudah menolak mentah-mentah ajakan Mama!" gerutu Hilya. Dia masih sangat kesal kalau mengingat kejadian tadi."Benarkah, dia menolak bekerjasama dengan Mama?Baguslah, Ma!""Apa, bagus kata kamu?" Hilya menoyor kepala pria itu."Anak tolol! Selain demi menghancurkan si Mitha, Mama melakukan ini juga untuk kebaikan kamu, supaya si Mitha itu tahu, kalau si Burhan itu bermuka dua!Arghh! Kamu bikin Mama tambah kesal ajaMama itu masih tak terima, kamu masuk penjara sedangkan si Burhan itu enak-enakan menikmati harta yang susah payah kau gelapkan!""Udah deh, Ma. Gak usah dipikirin lagi ya, lebih baik kita fokus aja untuk pernikahan aku dan Anita!Ini juga akan membuat si Mitha itu semakin kepanasan!"Tapi Hilya tak begitu peduli. Dia malah pergi meninggalkan putranya.Pria itu jadi penasaran dan ingin datang ke acara grand opening Cafenya Mitha.Memang sebesar apa Cafenya hingga membuat keluarganya datang melabrak.Krucukkkk!Perutnya yang keroncong
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

DASAR ULAT BULU!

Mita yang sedang berpangkutangan, kemudian mengulurkan tangan pada Anita."Selamat ya, kamu sudah mengais sampahku!"Wanita itu tersenyum lebar, mengejek mereka berdua."Aku dengan tulus lho, mengatakannya dari dasar hati!" tambahnya lagi.Keduanya terlihat geram dan murka."Apa maksud kamu Mitha!Bisa-bisanya kamu, bandingkan aku dengan sampah!Aku itu bukan sampah ya!" sanggah Romi tak terima."Benar, jaga ucapan kamu, kalau tidak mau Cafemu yang murahan ini viral gara-gara Ownernya yang lemes dan tidak punya etika!" ketus Anita.Mitha tertawa sumbang. "Satria, katakan, siapa yang tidak punya etika di sini?" tanyanya pada anak buahnya."Tentu saja mereka berdua!Kalian tidak tahu malu. Yang satu adalah pelakor, dan satunya lagi adalah suami yang suka selingkuh, lalu kalian datang ke sini untuk mengejek majikanku!" kritik Satria."Halah, diam!Kamu itu cuma bodyguard, nggak usah ikut campur urusan atasan!" sergah Romi menunjuk Satria dengan tatapan tajam."Kenapa tidak?Mungkn aku m
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

DASAR ULAT BULU! 2

"Dia itu matanya jelalatan!"Orang-orang yang ada di sekeliling, terutama para perempuan terbengong dan saling pandang."Apa?!Kamu jangan fitnah ya, Mas!""Siapa yang fitnah!Anita saksinya.Masa aku lagi ngomong, matanya terus melihat ke area bagian dada Anita!" keluhnya.Mitha berdecak kesal."Lagian, siapa suruh datang ke Cafe kayak datang ke bar sih?!Pakaian wanita itu ketat dengan belahan dada terbuka. Hal ini jelas membuat mata lelaki langsung terpaut padanya!" Tapi dia hanya bisa mengutarakannya di dalam hati.Mitha menjawab dengan santai sambil berpangku tangan."Kayaknya di sini yang salah bukan cuma karyawan aku deh!""Apa maksud kamu, Mitha?!Kok kamu malah membela dia.Karyawam seperti itu harus dipecat! Bukan malah dibela!""Aku gak bela siapa-siapa ya, Mas!""Alah, bilang aja kamu iri? karena pakaian kamu tidak sebagus Anita dan juga penampilan kamu sangat kampungan!Bau dapur lagi!""Heh, untuk apa aku iri, Mas?""Lantas, kenapa kamu malah menyalahkan Anita?!" Amarah
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

HIDUP ISTRI SAH

Lagi, Mita mendorong Anita dengan kasar, hingga gadis terjatuh di antara pengunjung.Tak ada satu pun dari mereka yang berniat untuk menolong, yang ada justru mereka malah beringsut mundur sembari mentertawakannya."Kamu cuma mendapatkan seorang pengangguran aja bangga!""Yeeee!" Para pengunjung bertepuk tangan."Hidup istri sah!"Wanita itu terlihat geram dengan tangan yang mengepal kuat. Romi kembali membantunya berdiri."Ayo, Sayang!"Tak kapok, wanita itu kembali mendekat lalu berkata."Kamu tidak usah khawatir akan hal itu!Papaku akan menolongnya, dia akan bekerja di perusahaan tempat Papa bekerja!" pekiknya berbangga. kemudian menerbitkan senyum sinis sembari berpangku tangan.Mitha tak merasa gentar sedikitpun.Dia bahkan tak takut, jika mungkin Romi dan gundiknya lebih kaya.Satu hal yang Mitha yakini, yang jelas, mereka pasti tidak akan lebih bahagia daripada dirinya. Karma pasti berlaku, apalagi Romi yang sudah menyia-nyiakan dia dan putrinya. Tuhan tidak akan diam saja mel
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

PENAGIH UTANG

"Kamu berantem sama Anita?Duh, jangan sampai kamu putus dengan dia, dong!Kalau tidak, bisa jadi gelandangan kita!" cerca Hilya. Wanita itu sadar betul, kalau kini mereka hanya bisa mengandalkan keluarga Anita.Dia juga ingin pernikahan mereka segera dilaksanakan dan Romi kembali bekerja, karena keuangan mereka semakin hari semakin menipis. Apalagi sekarang Farah tidak memiliki suami dan sama sekali tidak berpenghasilan, yang otomatis semua kebutuhan dia dan anaknya, Hilya lah yang memenuhi. Begitu pula dengan Vira yang suaminya tidak bisa diandalkan. Gajinya yang UMK Jakarta, bukanlah apa-apa. Jangankan cukup, yang ada kekurangan. Apalagi Vira adalah anak manja, selama ini apapun semua keinginannya selalu dipenuhi.Jika Romi sudah menikah dengan Anita,otomatis Hilya tidak merasa ragu-lagi untuk meminta. Kalau sekarang, wanita itu benar-benar menahan dirinya untuk tidak menciptakan kesan mertua jahat, julid, dan matrealiatis. Ia khawatir Anita akan ilfeel."Nggak lah, Ma. Bukan s
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Pusing 7 Keliling

Farah yang mengintip tampak ketakutan melihat para preman berbadan kekar tersebut. Wanita itu langsung bersembunyi dibalik tubuh adiknya. Tubuhnya nampak gemetar ketakutan."Heh, Farah! Bayar hutang suamimu! kalau tidak, rumah ini akan kami sita!" bentak pria bertato naga di tangannya.Sedangkan yang dua lagi, tampak berkacak pinggang, menatap mereka dengan tatapan garang.Hilya mengerutkan kening, mendengar mereka mengatakan tentang rumah yang akan disita. Wanita itu jelas mencak-mencak tak terima.Sambil menunjuk-nunjuk wajah mereka, wanita itu mendekati."Eh, eh, eh, apa-apa an ini?!Kalian siapa, hah?! Kami kenal saja tidak! Tiba-tiba kalian datang ngomong rumah mau disita!Kurang ajar betul kalian!""Kalian tidak tahu saya siapa?!Pergi kalian sekarang juga!Kalau mau minta sumbangan, gak kayak gini caranya. Gak usah pakai ngomong kasar segala!Kalau tidak, saya laporkan kalian ke kantor polisi ya!"Hilya tahu akhir-akhir ini marak preman yang memalak dari rumah ke rumah dengan
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Semakin Stress

"Makanya kamu itu, kalau sudah tahu bergantung sama orang tua, kenapa kamu berani melakukan hal gila itu?!" Rasanya kepala wanita itu mau pecah. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Bisa-bisanya anaknya itu mengikuti keinginan suaminya. padahal sudah tahu kalau Bimo itu kecanduan judi online.Rasanya akhir-akhir ini, kesialan sedang mengikuti langkahnya, seolah tidak mau membiarkan dia tersenyumDia juga tidak habis pikir, bagaimana wanita itu bisa mencuri surat tanah tersebut, padahal Hilya selalu mengunci pintu lemari yang berisi surat-surat penting."Kamu benar-benar keterlaluan ya.Sekarang kamu harus tanggungjawab, kamu harus bayar hutang ke mereka.""Iya Mbak, lagian Mbak itu kenapa sih, berani-beraninya memberikan surat tanah rumah ini ke mereka!Keluarga kita itu sedang corak marut dilanda musibah, Kakak malah menambah runyam keadaannya!" Vira merasa geram dengan sikap Kakaknya itu."Ampun, Ma, gimana caraku membayar hutang. Sekarang aja aku t
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status