Nayla terdiam, wajahnya memucat saat rasa bersalah menyerang dirinya. "Michael, aku bisa menjelaskan..." dia mencoba berbicara, namun suaranya terputus-putus.Zavier tetap tenang meskipun situasi semakin memanas. Dia menatap Michael dengan senyum tipis di wajahnya, seolah tidak merasa bersalah sedikitpun. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Michael. Kami hanya berbicara."Michael mendekat lebih jauh, kini berdiri di antara Zavier dan Nayla. "Jauhi istriku," katanya dengan nada rendah yang mengancam, "Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, Zavier."Zavier mengangkat alis, seolah merasa tertantang. "Tentu, Michael. Tapi ingat, Nayla punya hak untuk memilih apa yang diinginkannya."Sebelum Michael bisa bereaksi, Nayla menarik tangannya, mencoba menghentikan konfrontasi yang semakin panas. "Michael, ayo kita pergi," bisiknya, matanya memohon agar pria itu tidak memperpanjang masalah.Dengan tatapan yang masih marah, Michael akhirnya mengalah dan mengg
Terakhir Diperbarui : 2024-08-07 Baca selengkapnya