Semua Bab Menyesal Usai Mendua: Bab 11 - Bab 20

39 Bab

Bab 11

Pasca kejadian sore tadi Bella belum mau bertegur sapa denganku, ia hanya duduk diam dengan memainkan ponselnya di atas ranjang. Sedang aku masih hanyut dalam pikiranku yang semakin berkecamuk. Perihal wanita misterius itu dan juga pesan Namira. Bagaimana bisa wanita itu terlihat sangat mirip dengan Namira? Juga bagaimana bisa Namira mengirimkan pesan itu padaku saat ia tak ada di rumah?Sepertinya aku salah dengan mempermainkan perasaannya. Di wanita baik, tak seharusnya aku memperlakukannya seperti ini. Tapi aku bisa apa? Semua sudah terjadi dan aku hanya boleh menjalaninya, untuk mundur pun semua sudah terasa sangat jauh.“Bel, tolong ambilin aku minum, ya,” ucapku pada Bella, karena memang aku sedang tak berselera keluar kamar.Namun, ia masih terdiam dengan terus berselancar dalam sosial medianya. Padahal, jika Namira, ia kan langsung berdiri dan menuruti perintahku. Ah, lagi-lagi Namira yang ada di kepalaku saat ini.“Bel … dengar tidak?” kataku lagi saat ia tak kunjung berdiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-07
Baca selengkapnya

Bab 12

Dua minggu kemudian ....Sudah dua minggu ini Namira pergi meninggalkanku dan anak-anak. Setiap hari aku harus selalu mendengar teriakan sumbang mereka, terlebih saat mereka tengah bertengkar dengan Bella. Serasa sudah seperti perang dunia ke tiga.Pagi ini aku sengaja bangun sedikit siang karena memang sedang akhir pekan. Siang nanti Bella mengajakku belanja karena ia bilang suntuk di rumah. Tak masalah aku menuruti kemauannya kali ini, karena selama dua minggu ini Bella juga sudah berkelakuan baik pada ibu.Bukan aku tak mencari Namira, tapi rasanya pencarianku sudah sampai ke ujung dunia. Setitik pun tak ada tanda-tanda keberadaan Namira. Bahkan, aku sampai menyuruh salah seorang temanku untuk menelepon ke rumah Namira di kampung. Tapi nihil, ia hilang bak ditelan bumi.Aku mendesah pelan, ketika kulihat satu lembar kertas transaksiku kemarin di ATM. Uangku tinggal tujuh juta, sedangkan siang nanti Bella juga mengajak belanja. Mana cukup untuk hidup dua minggu kedepan jika Bella te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-14
Baca selengkapnya

Bab 13

"Hai, Mas."Mulutku terkunci, seluruh badanku seakan membeku ketika harum tubuh Namira menusuk hidungku. Ya, dia sangat wangi, cantik dan modis. Tak seperti Namira istriku yang dulu.Cukup lama aku terdiam memandanginya, sampai pada akhirnya ia masuk ke dalam rumah dan melewatiku. Dengan dua anakku yang sudah menggelayut di tubuhnya tentu saja. Sedangkan ibu, ibu tersenyum miring ketika melewatiku.Namira duduk di sofa ruang tamu, membiarkan kedua anaknya melepas rindu. Aku paham, hampir sebulan ini Namira menghilang. Dan ajaibnya dia kembali dengan segala perubahan drastis seperti ini."Mas, siapa yang datang?" teriak Bella dari depan kamar, tapi sedetik kemudian ia pun juga ikut terpaku ketika melihat Namira telah duduk di sofa dengan dua anakku di pelukannya."Hmm ... Apa kabar kalian?" ucap Namira memecah keheningan."Kami baik, Nak. Sangat baik. Bahkan suamimu ini sekarang telah berubah menjadi suami yang tunduk di bawah lengan istrinya. Sedangkan istrinya itu, masih sama seperti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-14
Baca selengkapnya

Bab 14

Kami bertiga seketika terdiam begitu Namira memutus sambungan teleponnya dengan pria yang ia sebut sebagai Om Frans. Sedangkan Bella, ia masih bungkam, seakan tak mau menjawab semua pertanyaan Namira.Hatiku sedikit bimbang, begitu juga dengan kepercayaanku pada Bella. Sedikit banyaknya rasa percayaku mulai pudar, aku ragu bahwa Bella benar-benar adalah wanita baik dan pantas untukku."Kenapa diam? Jawab, dong," ucap Namira sekali lagi saat Bella benar-benar hanya diam.Aku menatap lekat wanita keduaku itu, dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku sangat berharap bahwa ia akan mengatakan bahwa itu bukan dirinya. Namun, apa semua bukti yang Namira bawa ini tak benar adanya? Mana mungkin semua sekebetulan ini?"Bella, jawab." Pada akhirnya aku juga memberanikan diri dengan sedikit membentak istri keduaku itu, dadaku berdetak tak beraturan, takut dan malu jika sampai Bella benar bukan wanita baik-baik."Mas, apa kamu tidak mengenalku? Mana mungkin aku tidur dengan pria lain, sampai-sampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

Bab 15

Semua sudah terlanjur, aku tak mungkin berhenti di tengah jalan. Bagaimanapun juga aku ini lelaki, punya harga diri. Namira tidak boleh semena-mena memperlakukanku.Dengan langkah berat aku berjalan keluar dengan diikuti oleh Bella, begitu juga dua koper besar telah kubawa serta keluar dari rumah yang kubeli beberapa tahun ini. Kudengar samar kedua anakku menangis, mereka memanggil namaku. Mungkin mereka tahu bahwa aku akan pergi meninggalkan mereka. Tapi biarlah, ini semua kulakukan karena ibunya. Jika saja ibu mereka tak berbuat sekeras ini mungkin aku juga tak akan keluar dari rumah ini.Bella masih saja terus menekuk wajahnya, ia tak rela jika harus keluar dari rumah mewah ini. Segala bujuk rayu juga telah kulontarkan agar ia mau sedikit bersemangat setelah ini. Aku janji, aku akan kembali bangkit dan merebut semua hak yang Namira bawa. Enak saja, aku yang kerja dia dapat harta gono-gini secara cuma-cuma.Kuinjak pedal gas kuat, menelusuri jalanan kota dengan tanpa tujuan. Entah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

Bab 16

Sendi-sendi tubuhku seakan lemas tak bertenaga ketika seorang pria menunjukkan sebuah foto dirinya dengan wanita yang dituduh Namira sebagai Bella. Ya, kemarin aku tak percaya dengan perkataan Namira, tapi hari ini tiba-tiba saja ada seorang pria yang juga menunjukkan foto itu padaku.Terlebih ia mengatakan bahwa orang yang ada di dalam foto tersebut adalah Bella. Bella istriku."Hei ... Kenapa diam saja. Kamu kenal tidak?" tanya pria itu lagi, membuatku semakin tak bisa berkonsentrasi."Maaf kalau boleh tahu, memang anda siapanya Bella? Lalu ada keperluan apa mau bertemu Bella?"Pria itu tertawa, lalu memasukkan foto itu lagi pada saku bajunya."Apa pedulimu, Bung? Yang perlu kamu lakukan hanyalah mengatakan dimana Bella sekarang," tuturnya, entah saat ini ia tahu atau tidak bahwa aku ini adalah suami Bella."Aku berhak tahu." Kupandang lekat kedua matanya, meskipun ia terlihat lebih garang dariku tapi aku sungguh tak perduli. Bagiku keutuhan rumah tanggaku bersama Bella lebih pentin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 17

Semakin lama aku semakin sadar bahwa kadar cinta yang berlebihan dalam hati itu nyatanya bisa membuat diri kita sendiri hancur. Kini aku mulai sadar bahwa mencintai terlalu berlebihan itu juga tidak baik.Mengejar itu sangat melelahkan, sedangkan pernikahan sejatinya sangat jauh dan panjang. Betapa bodohnya kenapa aku sampai menutup mata dengan semua yang telah terjadi denganku ini.Dengan bodohnya aku menutup kedua mata dan telinga saat kebersamaanku dengan Namira memasuki usia sebelas tahun hanya demi seorang wanita yang sebetulnya aku sendiri pun tak tahu dari mana asalnya yang jelas. Ya, aku hanya tahu sekilas tentangnya. Aku begitu naif dan bodoh, rasanya diriku ini bagai tersihir saat telah bersamanya.Kini aku semakin menyadari bahwa hidup itu tak selamanya indah, apalagi aku yang tak pernah bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan. Bahkan aku rela membuang intan demi sebuah batu."Aarrgghh!" erangku kasar dengan menjambak rambutku sendiri.Sedang Bella tengah tersungkur d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya

Bab 18

"Tolong, jangan menyentuhku," ucapku pada Bella ketika ia hendak memeluk tubuhku.Ia mengerucutkan bibir, sepertinya kecewa dengan penolakanku."Kenapa? Kenapa kamu berubah, Mas?" tanyanya ketika aku beranjak menjauh darinya.Aku terdiam, duduk membelakanginya yang telah merebahkan tubuhnya di atas peraduan. Dadaku kembang kepis, segala macam pikiran menyelimuti hatiku.'Kirani, Zafar, ayah rindu, Nak.'Hatiku bergejolak, terlebih ketika mengingat tentang ibu. Aku kini merasa sangat berdosa dengan telah menyakiti hati wanita yang telah melahirkanku. Bahkan aku lebih mementingkan egoku daripadanya.Sudah dua malam ini aku tak dapat tidur nyenyak meski Bella telah erat memelukku. Hatiku bimbang, rindu lebih tepatnya. Jika biasanya aku tak akan merasa serindu ini meski telah berbulan-bulan tak pulang ke rumah, tapi entah kenapa rindu ini begitu membelenggu meski perpisahanku dan anak-anak belum genap satu bulan. Begitu juga ibu, selama ini bahkan aku seperti mengurung Namira agar menjag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-21
Baca selengkapnya

Bab 19

Semakin lama penyesalan ini semakin jelas kurasakan. Kehidupan yang kusangkakan akan jauh lebih bahagia ketika memiliki dua istri nyatanya kini perlahan mulai menghancurkan hatiku, bahkan hidupku.Tak hanya kehilangan istri pertama saja, melainkan aku juga kehilangan kedua anakku dan juga ibuku. Ya, ibuku, orang yang telah melahirkanku di dunia ini. Orang yang kujaga dan kusayangi hingga mengorbankan Namira untuk tetap tinggal di kampung dan menjaganya. Nyatanya semua yang kulakukan justru menjadi penghancur hidupku sendiri.Boleh dikatakan aku adalah manusia yang terlalu haus akan nafsu duniawi. Tak cukup dengan satu kenikmatan yang kudapat, aku justru merusak kebahagiaan yang telah kupunya sebelum ini.Mungkin sebutan dapat melihat tanpa bisa menyentuh kini mulai menyelimuti hidupku. Ketika aku hanya bisa melihat kedua anakku dan juga ibuku dari kejauhan tanpa bisa menyentuh atau memeluknya. Bahkan sekedar melihatku saja mereka sudah enggan.Aku menangis tergugu di pojok kamar, mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-22
Baca selengkapnya

Bab 20

"Bagaimana? Kamu masih mau menerima dan memaafkanku, kan?" terangku saat aku berhasil mengajak Namira bertemu di sebuah restoran di pusat kota.Tak sedikitpun ia mau menatapku. Apakah sudah sebenci itu ia padaku? Padahal bukankah setiap manusia itu pasti selalu ada salah dan khilafnya?"Nay ....""Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi, sekarang aku bukanlah wanita manjamu seperti dulu lagi," jawabnya menohok hatiku.Ah, benarkah yang ia katakan itu? Padahal dulu ia sangat senang jika aku memanggilnya dengan sebutan itu. Ya Tuhan ... Apa benar, jika kesalahanku ini sudah tidak dapat lagi dimaafkan?"Tapi kenapa? Bukankah setiap manusia itu memang tempatnya salah dan dosa? Apa aku tidak pantas mendapat maaf darimu? Bahkan Tuhan yang menciptakan seluruh umat di dunia ini saja Maha Pemaaf," tuturku lagi berusaha membela diri.Sejujurnya aku malu, malu karena harus merendahkan diriku sendiri dihadapan wanita. Karena selama hidupku, tak sekali pun aku mau merendahkan diriku seperti ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status