Home / Rumah Tangga / Ayah dari Anakku Ternyata / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Ayah dari Anakku Ternyata: Chapter 61 - Chapter 70

116 Chapters

61

“Kenapa gak ada satupun yang menghubungi gue?” Tikta bertanya di dalam mobil, Catur berada di sebelahnya. Setelah meninggalkan Gata sendirian, keduanya langsung berlari turun. Mereka bertemu dengan Wisnu yang baru saja mendapat kabar tersebut dari salah satu orang yang suruhan Erika.Ketiganya langsung pergi ke tempat parkir, Wisnu menyetir dengan segera.“Semuanya menghubungi lo, ponsel lo di tangan Gata dan gak bisa dihubungi.”Tikta langsung buru-buru mengecek ponselnya. Benar. Ponsel itu mati.Dia menyalakan ponselnya, benar saja pesan serta panggilan tidak terjawab banyak masuk. Kebanyakan dari Nina serta ibunya, dia menghela napas. Merasakan kebodohan yang memuakkan.“Nina harus segera di operasi, bayinya dalam kondisi bagus tapi untuk Nina sendiri dia sudah sangat kepayahan.” Catur berkata, menjelaskan situasi Nina pada Tikta meskipun dia tidak ingin.Tikta mendengarkan sambil mengecek pesan masuk d
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

62

Tikta menyelesaikan administrasi, mengisi beberapa formulir untuk pembuatan akta kelahiran dari Rumah Sakit. Bayinya tengah dibawa ke ruang bayi untuk sementara dan akan di kembalikan beberapa menit lagi, sedangkan Nina setelah selesai operasi berpindah ruangan ke kamar pemulihan sebentar, kini sudah kembali ke kamar rawat.“Nama bayinya boleh diisi disini pak.” Ujar petugas, menunjuk formulir lain yang harus Tikta isi.Dia menatap formulir itu, kemudian segera mengisi nama untuk bayinya.RAGNALA THOMI SAHASIKA.Nama yang dia dan Nina sudah pikirkan serta diskusikan berdua, nama yang terselip doa-doa untuk bayinya.Setelah menyelesaikan semuanya dia hendak kembali ke ruang rawat ketika netranya bertemu dengan sosok Catur yang masih duduk di pojok ruangan depan ruang rawat. Dia menghela napas, mendekat ke arah Catur.Catur menoleh dengan terkejut, dia tengah menatap ponselnya yang berisi foto bayi Ragnala di dalam box bayi.Tikta duduk di sebelah Catur, menatap jendela besar yang menam
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

63

“Astaga! Astaga! Siapa ini?? Bayi siapa ini???” Julie memekik dengan riang, mendekap Ragnala dan menyentuh pipi bayi itu.Siang ini Julie, Kumara serta Catur datang berkunjung. Tikta pergi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum kembali ke Rumah Sakit dan ibu mertua Nina pulang dulu untuk membawa ayah mertua mereka yang sudah tidak sabar melihat cucu pertamanya.“Astaga lucu banget sih kamu!” Kumara menimpali dengan suara melengking.“Aduhhhhh, pada berisik banget sih! Anak gue budeg lama-lama dengar suara kalian!” Keluh Nina yang disambut tawa oleh Julie serta Kumara sedangkan Catur hanya diam.“Nin, anak lo cakep banget! Takut dicoret dari Kartu Keluarga kali ya kalau jelek?” Julie berkata sambil tertawa.“Ya, ibunya juga cantik!”Kumara tertawa kemudian bertanya pada Nina bagaimana kesannya melahirkan, wanita itu mulai bercerita panjang lebar bagaimana perjuangannya dari apartemen sampai ke Rumah Sakit.Julie mendekat ke arah Catur membawa Ragnala.“Mukanya lo bang
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

64

Tikta mendapat banyak sekali kiriman bunga selamat di kantornya, berita mengenai kelahiran putra pertamanya sudah tersebar seantero negeri. Dia mendengar dari Nina juga kalau butiknya dipenuhi bunga ucapan selamat atas kelahiran putera mereka.Begitu masuk ke dalam kantor seluruh karyawan juga menyelamatinya, bertanya kenapa bayinya lahir lebih cepat dan Tikta tidak segan untuk menjawabnya.“Sebenarnya gak jauh-jauh banget, bedanya dua minggu sebelum masuk sembilan bulan. Untungnya bayi kami sudah besar dan tidak ada kendala, jadi bisa dilahirkan secara sehat.” Katanya menjelaskan pada para ibu di kantor yang mengerubunginya bagaikan lalat ingin tahu cerita mengenai kelahiran bayi Ragnala.Tikta terlihat begitu segar dan menyegarkan hari ini, seperti tidak ada yang terjadi kemarin dia melupakan semua hal buruk dan hanya mengingat kelahiran bayi Ragnala.“Suaranya kencang sekali!” Katanya pada Wisnu yang sudah mendengarkan cerita ini lebih dari lima kali sejak dia menjemput atasannya i
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

65

Nina menatap buah hatinya.Anak yang tidak pernah dia pikirkan akan hadir di hidupnya. Tidak ada seorangpun di ruang kamar rawat sekarang, hanya ada dia dan bayinya. Ibu mertuanya berpamitan pulang karena harus menjemput ayahnya, sedangkan Tikta masih belum kembali dari kantor.Dia menatap Ragnala.Kali ini, bayi itu tidak tertidur. Dia juga sedang menatap balik Nina, sedangkan mulutnya tengah menyedot puting susu Nina dengan kuat. Nina menyentuh pipi bulat itu, kenyal.Kini dia menyentuh lagi hidung mancung bayi itu, menyusuri tiap lekuk wajahnya dan Nina tersenyum.“Kamu kok tiba-tiba buka mata di gendong sama Catur?” Gumamnya, tersenyum dengan lebar. Bayinya hanya mengedip beberapa kali.Nina menatap lagi Ragnala, wajah yang tidak asing. Bahkan dia sudah mengenalnya begitu lama.“Kamu kenal ya siapa ayah biologismu?” Ujarnya lembut. Bayinya mengedip lagi, menatap Nina dengan tatapan seperti sedang mendengarkan dengan penuh perhatian.“Iya, itu ayah kamu. Ayah biologismu, yang penge
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

66

Julie melirik ke arah Catur yang tengah menyetir mobil, pria itu memandang lurus ke depan tanpa berkata apapun semenjak mereka berpamitan dengan Nina serta ibu mertuanya.Nina meminta Catur menggendong Ragnala. Entah ini perasaan Julie saja tetapi ada yang aneh dengan permintaan Nina, seolah-olah dia ingin memberikan perasaan bersalah pada Catur. Mungkin benar, mungkin tidak.Julie tidak mampu menebaknya.Kumara di jemput oleh kekasihnya, yang sampai hari ini entah Nina maupun Julie tidak pernah tahu wajahnya. Keduanya berpacaran sudah dua tahun, dan selama itu pulang kedua orang ini tidak berkesempatan bertemu dengan kekasih wanita itu.“Lo kenapa diem aja?” Julie akhirnya membuka suara, keheningan di dalam mobil membuatnya tiba-tiba terasa sesak.“Gue sedang mikir.”“Mikirin apa?”Catur menghela napas, matanya masih lurus ke depan menatap jalanan. Lampu merah berada beberapa meter lagi di depannya, jadi dia menginjak rem untuk menghentikan mobilnya.“Gue pengen ambil Ragnala.”Julie
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

67

Pernikahan Julie dan Leo sudah dua tahun terakhir mengalami kegoyahan. Bermula dari Leo yang tiba-tiba menghindarinya, kemudian pria itu mendadak tidak pulang untuk waktu yang lama.Tentu saja Julie sudah mencari cara untuk menghubunginya, mencarinya, namun nihil. Julie yakin semua orang menutupi kelakuannya.Maka dari itu, dia meminta seseorang untuk menguntit kemana suaminya pergi dan semua itu dia dapatkan dalam enam bulan terakhir.Wanita bertubuh mungil di foto itu membuatnya penasaran.“SIAPA WANITA ITU?!” Pekik Julie, wajahnya memerah sekarang. Dia menahan dengan kuat tangis yang akan pecah.Leo tidak menjawab, dia masih ternganga melihat foto-foto yang diambil secara diam-diam itu berserakan di lantai. Ada banyak angle yang di ambil, dia menduga Julie menyewa dua sampai lima orang untuk menguntitnya.“Kamu menguntitku?” Tanyanya, menoleh ke arah Julie.“Itu yang penting?”“Kamu…..Menguntitku?”“AKU TANYA SIAPA WANITA ITU!!!!!”Leo masih menatap Julie yang meneriakinya, wanita
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

68

Nina sudah bisa pulang ke apartemen seminggu lalu, dia sedikit demi sedikit berusaha beradaptasi dengan kehadiran Ragnala. Asisten Rumah Tangga yang datang ke rumah untuk membereskan rumah sekarang di tambah dengan seorang chef yang akan memasak untuknya secara langsung setiap hari.Nina tidak dapat menolak, mertuanya sangat keras untuk hal ini.“Kamu harus banyak istirahat biar kuat setiap hari berikan ASI dan jagain Aga. Gak boleh capek-capek, biar aja yang kerja bantu kamu.” Kata mertuanya.Lain halnya dengan Tikta, dia menjadi begitu obsesi pada Ragnala.Ah, obsesi mungkin terkesan negatif tapi Nina tidak bisa mencari kata yang tepat untuk tingkah laku Tikta. Pria itu selalu, selalu, SELALU, menyempatkan diri untuk sekedar mampir pulang ke apartemen.Beberapa hari lalu dia menyempatkan diri pulang dan hanya berdiri di depan pintu karena dia habis merokok bersama para petinggi karena selesai rapat dia langsung makan siang bersama-sam
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

69

Erika membuka pintu mobil, membiarkan wanita paruh baya yang adalah atasannya itu masuk ke dalamnya. Dia mengikuti Remo masuk ke dalam mobil, duduk di sampingnya ketika pintu di tutup dan mobil mulai berjalan.Wanita paruh baya itu tengah berbahagia hati karena cucu pertamanya telah lahir, meskipun itu bukan anak kandung dari anak semata wayangnya.Namun, Remo juga tidak bisa menyembunyikan bagaimana khawatirnya dia dengan apa yang terjadi pada putra semata wayangnya itu. Kejadian mengenai Gata di restauran telah membuat tidurnya tidak nyaman.Dia merasa harus melakukan sesuatu.“Kenapa dia setuju mau bertemu?” Tanya Remo pelan pada Erika yang tengah menatap ponselnya, suara wanita itu pelan namun terdengar begitu tegas di telinga Erika.“Dia bilang dia punya penawaran lain untuk bersama tuan Tikta.”Remo mendengus, Gata masih saja mencari cara untuk bersama dengan anak laki-lakinya. Uang yang dia habiskan untuk menutup mulut media yang mampu mengendus hubungan keduanya kala itu tidak
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

70

Nina menikmati makan siangnya hari ini dengan tentram.Ibu mertuanya datang tiba-tiba di hari Senin siang ketika dia sedang menyusui Ragnala. Beliau datang bersama dengan asistennya, memakai pakaian rapi seperti biasa.Remo, ibu mertuanya, masih sering mengikuti banyak kegiatan dalam kesehariannya. Tidak jarang Remo pergi keluar negeri untuk beberapa acara atau pertemuan SSK Food. Dan hari ini seperti sebuah kejutan beliau datang mampir ke apartemen Nina.“Baru sebulan loh, tapi kayaknya berat Aga sudah naik banyak..” Remo berkata sambil keluar dari dalam kamar tidur, Ragnala berada dalam pelukannya. Dia duduk di sofa ruang televisi, dengan kacamata melorot menatap wajah Ragnala.“Normal bu kata dokter, dua minggu pertama beratnya turun terus sekarang naik perminggu sekitar dua ratus gram.” Nina mengelap bibirnya, dia baru saja selesai makan siang. Membuka laci di dapur, dia menyiapkan pumping untuk memerah air susunya.“Iya? Wah, terasa berat banget ini Nin.. Aduh, hidungnya hidungny
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status