All Chapters of I Love Bodyguard: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

Story 81

Di tempat lain di waktu yang sama, Raya memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya.Dia memandang lelaki yang sedang mengenakan pakaiannya di depan cermin sebuah kamar hotel."Kamu sudah berjanji kan? Kamu harus menepatinya."Jason terkekeh mengejek dan memandang Raya dengan pandangan meremehkan."Aku baru satu kali tidur denganmu tapi permintaanmu terlalu banyak. Bukankah itu sangat keterlaluan?" tanya Jason.Wajah Raya terkejut mendengar Jason berkata seperti itu kepadanya. Padahal belum lama Jason mengatakan bahwa dia akan membantunya untuk balas dendam pada Noah jika dia mau menjadi budaknya."Tapi tadi kamu tidak berkata seperti ini kan? Lalu"Setiap kali aku memanggilmu, kamu harus datang kepadaku. Itu syaratnya," kata Jason lalu dia keluar dari kamar hotel.Raya memandang pilu kepergian Jason. Begitu frustrasinya dia sampai menjual tubuhnya pada lelaki gila itu agar bisa membuat Noah menyesal karena t
Read more

Story 82

Entah mengapa suasana pagi itu tampak tegang di meja makan keluarga Ivanov. Ivana yang wajahnya terlihat begitu menyebalkan. Dan juga neneknya yang baru saja duduk dan menyiratkan ketidaksukaannya akan sesuatu hari ini.Noah tahu apa arti dari tatapan neneknya kepadanya saat ini. Tapi Noah memilih untuk pura-pura tidak tahu dan meminum air di dalam gelasnya saja."Suamimu tidak ikut sarapan lagi, Ivana?" tanya nyonya tua pada anaknya."Tidak, dia sudah pergi mengurusi pekerjaannya tadi pagi.""Padahal ini hari Minggu," gumam nyonya tua yang makin bertambah buruk perasaannya.Hening.Lalu sarapan pun dimulai, hanya denting sendok dan garpu yang beradu. Dan sesekali suara nenek Noah yang berdeham karena merasa tidak nyaman."Noah," panggil neneknya setelah meletakkan sendoknya di atas meja.Noah menghentikan aktifitasnya lalu memandang ke arah neneknya. Ivana memandang kedua orang itu bergantian, seperti hanya dia
Read more

Story 83

"Nenek, aku sudah datang membawa istriku."Nyonya tua menoleh kemudian berdiri. Dia memandang Valerie dari atas sampai bawah seakan ingin memberikan nilai kepada Valerie."Jadi, siapa namamu?" tanya nenek Noah."Valerie Camila."Nyonya tua mengangguk."Kamu adalah anak dari lelaki yang belum lama ini masuk penjara bukan?"Wajah Valerie memucat. Tapi dia mengangguk."Keluargamu sangat berantakan," desis nyonya tua.Noah terkejut dengan komentar yang dikatakan oleh neneknya.Dia mengenggam tangan Valerie dengan erat berharap dapat menguatkannya."Valerie bukan bagian dari mereka. Dia berbeda," kata Noah menyela yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari nyonya tua."Kamu tau Valerie, bahwa keluarga kami berasal dari keluarga baik baik. Lalu coba pikirkan, bagaimana kalau publik tahu cucu pertamaku menikah dengan perempuan yang memiliki keluarga yang hancur?"Noah dapat merasak
Read more

Story 84

Sudah dua jam Emma gelisah berdiri di depan kamarnya, dia melihat kamar Valerie kosong dan merasa bahwa itu bukanlah hal yang benar. "Dia pergi ke mana? Kenapa pergi lama sekali? Jangan-jangan dia pergi ke salon agar Noah tertarik padanya?" gumam Emma. Dia melihat kamar Valerie, masuk sekali lagi untuk melihat gaun yang sudah dia rusak kemarin. la tersenyum. "Dia tidak akan punya waktu untuk membeli gaun baru lagi, kan?" gumam Emma. "Kamu sedang apa di sana?" tanya Renata. "Tak ada, oh ya, Bu. Valerie ke mana? Kenapa dia tidak terlihat sejak selesai sarapan tadi?" "Entahlah, kulihat tadi dia pergi dengan asistennya. Mungkin mempersiapkan diri untuk datang ke pesta nanti." "Bu, dia tidak akan mencoba menggoda Noah ku, kan?" Renata tertawa mengejek. "Mana mungkin, jika Noah harus
Read more

Story 85

Di ruangan lain, Noah dan Valerie sedang minum teh bersama. Kali ini suasananya tidak secanggung ketika baru kali mereka bertemu. "Kamu bisa menghadapi ayahmu dan adik tirimu, kalau kamu memberitahu bahwa kamu adalah istri Noah?" Meskipun tak yakin, cepat atau lambat dia harus memberitahu mereka. "Saya bisa menghadapi mereka, lagi pula ..." "Lagi pula kami lebih dulu menikah, Nek. Jadi jangan khawatir." "Tapi aku punya syarat untuk kalian," kata nyonya tua dengan tenang setelah meletakkan cangkirnya di atas meja. "Kalian harus tinggal di sini, di rumah ini, dan kuharap kamu bisa mengandung anak Noah secepatnya." Tangan Valerie meremat gaunnya. Noah yang melihatnya tahu bahwa Valerie mungkin belum siap untuk memiliki anak lagi, apalagi mengingat belum lama dia hamil dan kehilangan calon bayinya. No
Read more

Story 86

Di dalam kamar Renata dan Hendrick. "Kamu terlalu membela anakmu!" ujar Renata dengan marah. "Harusnya kamu membela Emma yang sejak kecil sudah bersamamu. Kamu tau betapa dia menyukai Noah sejak masih kecil. Tapi teganya kamu membuatnya harus menyerah." Hendrick sudah cukup pusing dengan kabar pernikahan anaknya yang telah disembunyikan dan dia makin pusing karena Renata sejak tadi masih belum terima dengan kenyataan ini. "Lalu mau kamu bagaimana? Memisahkan mereka berdua? Kamu tidak melihat kalau Noah menyukai Valerie?" "Itu hanya perasaanmu saja! Bisa jadi anakmu menggoda Noah sampai Noah seperti itu! "Sudahlah! Kalau perjodohan batal aku tidak akan datang ke pesta nyonya tua, untuk apa aku ke sana. Aku saja sama sekali tidak dianggap olehnya." Renata keluar membanting pintu kamar, tabiat yang buruk menurun ke anak perempuannya. Kendati
Read more

Story 87

"Tunggu sebentar Noah," kata Valerie, dia melepaskan tautan tangannya pada lengan Noah lalu berlari mengejar ayahnya yang saat ini sedang berlari meninggalkan pesta nyonya tua. "Ayah!" panggil Valerie, dia berusaha berlari mengejar ayahnya dengan gaun panjangnya yang sedikit dia angkat. Hendrick menoleh dan menatap Valerie cemas. "Ada apa, Yah? Kenapa ayah terlihat cemas, apa ada sesuatu yang terjadi?" "Emma... Emma masuk rumah sakit," jawab Hendrick. "Aku akan menjelaskan nanti, kamu sebaiknya fokus dengan pesta nyonya tua dulu." Masuk rumah sakit? Tapi kenapa begitu tiba tiba? Apakah Emma sakit? "Ada apa dengan Emma?" tanya Noah yang sudah ada di samping Valerie. "Dia masuk rumah sakit." Alih alih cemas, Noah hanya menghela napasnya seakan hal itu sudah dia duga sebelumnya.
Read more

Story 88

Satu jam berlalu... Suara langkah dari ujung membuat Renata menoleh. Dia melihat bayangan Noah sedang berjalan ke arah mereka, sendirian. "Semuanya gara gara kamu," desis Renata begitu Noah sampai di hadapan Renata. Matanya menatap kebencian kepada Noah. "Jangan menyalahkan orang lagi, Renata. Emma baik baik saja, jadi cukup. Berhenti menyalahkan orang lain," kata Hendrick. "Harusnya kamu tidak menolak Emma, kamu akan menyesal karena sudah menolak Emma." Noah tak berkata apa-apa, dia rela disalahkan asalkan Valerie tidak dilibatkan dalam masalah ini. "Kamu tidak perlu merasa bersalah Noah, Emma baik baik saja, dan katakan pada Valerie tidak perlu khawatir." Noah mengangguk. Dia melihat kondisi Emma yang terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan wajah yang tenang, kondisinya stabil setelah mendapatkan perawatan dari
Read more

Story 89

Pagi itu Emma membuka matanya. Renata lega ketika melihat anaknya akhirnya sadar setelah semalaman dirawat di rumah sakit. "Ibu... aku di mana?" "Di mana lagi, apa kamu mau aku menjawab kalau sekarang kamu sudah ada di neraka?" "Ibu... katakan kalau itu tidak benar. Noah ... Noah tidak menikah dengan Valerie, kan?" Renata sontak berdiri dan bersiap untuk memarahi Emma. Akan tetapi, melihat kondisi anaknya saat ini, Renata mengurungkannya. "Lupakan saja Noah, ibu akan jodohkan kamu dengan lelaki lain yang jauh lebih baik dari Noah!" "Tapi... tapi aku mencintai Noah Bu. Kenapa ibu ingin aku menyerah..." Emma menangis lagi, sampai ayahnya masuk ke kamarnya lalu melihat anaknya dengan frustrasi. "Kalau kamu masih bersikap seperti ini, tak ada pilihan lain. Aku akan mengirim mu ke luar negeri." "Ayah!" teriak Emma.
Read more

Story 90

Nenek Noah duduk di kursi berlapis sutra di ruangannya. Sorot mata tajamnya menatap Noah yang berdiri di depannya. "Sebaiknya kalian segera berbulan madu," perintah nyonya tua tiba tiba. "Kalian tau kan, salah satu syarat aku merestui kalian karena aku ingin segera mendapatkan cicit?" "Aku akan mengurusnya," balas Noah. "Asistenku sudah mengaturnya. Kalian berbulan madu di pulau pribadi milik keluarga Ivanov. Seminggu cukup, kan?" "Tentu," jawab Noah. Nyonya tua mendengus. "Kenapa hanya kamu yang tampak bersemangat Noah?" goda neneknya. "Sebelum pergi ke pulau, konsultasikan dengan dokter keluarga kita. Kapan waktu terbaik untuk "Kami akan melakukan yang terbaik, Nek. Nenek tidak perlu khawatir." Tangan Noah memegang tangan Valerie yang terasa dingin. "Benar kan istriku?" Vale
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status